Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MODUL NUSANTARA

Laporan pelaksanaan Modul Nusantara No: kebhinekaan 13


Nama : Taofik Rohman
Nim :20.14.1.0029
Universitas majalengka

Nama Kegiatan Tema “Indonesian Folklore”


Kebinekaan: Kunjungan ke Koto Tuo, Jembatan Siti Nurbaya
Tujuan Kegiatan Pemahaman tentang legenda masyarakat setempat dan pelajaran apa yang
bisa diambil dari legenda tersebut.
Tanggal Kegiatan Sabtu , 7 januari 2022

Tempat 1.Jl. Kp. Batu, Batang Arau, Kec. Padang Sel., Kota Padang,
Sumatera Barat
2. Bukit Gado-Gado adalah salah satu kelurahan di Kecamatan
Padang Selatan, Padang, Sumatra Barat, Indonesia.
Deskripsi singkat 1. Pertemuan dilaksanakan pada hari jumaat tanggal 7 januari pukul
hasil pelaksanaan 15:30 yang dipimpin miss anesia novelizia acara kebhinekaan yang
kegiatan menjelaskan tentang cerita siti nurbaya.
Hubungan antara keluarga Sutan Mahmud Syah dan keluarga Baginda
Sulaiman, berjalan dengan baik. Begitu pula hubungan Samsulbahri
dan Sitti Nurbaya. Sejak anak-anak sampai usia mereka menginjak
remaja, persahabatan mereka makin erat. Apalagi, keduanya belajar di
sekolah yang sama. Hubungan kedua remaja itu berkembang menjadi
hubungan cinta. Perasaan tersebut baru mereka sadari ketika
Samsulbahri akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.

Ayah Sitti Nurbaya jatuh miskin


Bisnis Baginda Sulaiman, ayah Sitti Nurbaya, semakin berkembang
pesat. Hal ini menyebabkan Datuk Maringgih marah. Ia tak ingin
kekayaan Baginda Sulaiman melebihinya. Ia pun menyuruh anak
buahnya untuk membakar dan menghancurkan bangunan, toko-toko,
dan semua harta kekayaan Baginda Sulaiman.

Rencana Datuk Meringgih berhasil. Baginda Sulaiman kini jatuh


miskin. Namun, ia belum menyadari bahwa semua peristiwa
pembakaran tersebut akibat perbuatan licik Datuk Meringgih. Oleh
karena itu, ia meminjam uang kepada Datuk Maringgih.
Datuk Meringgih pun memberikannya, namun pinjaman tersebut harus
dapat dilunasi dalam waktu tiga bulan. Pada saat yang telah ditetapkan,
Datuk Meringgih datang menagih janji.

Namun Baginda Sulaiman tak dapat melunasi hutangnya. Datuk


Meringgih marah. Ia mengancam akan memenjarakan Baginda
Sulaiman jika hutangnya tidak segera dilunasi, kecuali Sitti Nurbaya
menjadi istri mudanya.

Fitnah terhadap Samsulbahri


Baginda Sulaiman memilih untuk dipenjara karena ia tak ingin putri
tunggalnya menikah dengan Datuk Maringgih. Pada saat itulah, Sitti
Nurbaya keluar dari kamarnya dan menyatakan bersedia menjadi istri
Datuk Meringgih asalkan ayahnya tidak dipenjarakan. Suatu putusan
yang kelak akan disesali oleh Sitti Nurbaya.

Sitti Nurbaya mengirimkan surat untuk mengabarkan peristiwa yang


dialaminya kepada Samsulbahri. Samsulbahri merasa sedih karena
besarnya cinta kepada Sitti Nurbaya, maka ketika liburan, ia pun
pulang ke Padang, dan menyempatkan diri menengok Baginda
Sulaiman yang sedang sakit. Kebetulan, Sitti Nurbaya sedang
menjenguk ayahnya, tanpa sengaja. Mereka pun bertemu,lalu saling
menceritakan pengalaman.

Ketika mereka sedang asyik mengobrol, datanglah Datuk Meringgih.


Ia menuduh mereka telah melakukan perbuatan yang tidak pantas.
Samsulbahri menyangkalnya, karena ia merasa tidak melakukan hal
yang dituduhkan oleh Datuk Maringgih, maka terjadilah pertengkaran.

Ayah Sitti Nurbaya berusaha turun ke bawah untuk melerai


pertengkaran tersebut, namun kondisinya yang kurang sehat
menyebabkan Baginda Sulaiman jatuh dari tangga. Ia pun meninggal.

Samsulbahri diusir dari rumah


Ternyata ayah Samsulbahri merasa malu atas tuduhan terhadap
anaknya, ia pun mengusir Samsulbahri. Pemuda itu terpaksa kembali
ke Jakarta. Sementara Sitti Nurbaya, sejak ayahnya meninggal merasa
dirinya telah bebas dan tidak perlu lagi tunduk dan patuh kepada Datuk
Meringgih. Sejak saat itu, ia tinggal menumpang di rumah kerabatnya,
Aminah.

Sitti Nurbaya bermaksud menyusul Samsulbahri ke Jakarta. Namun,


semua itu terhalang karena tuduhan dari Datuk Maringgih, mantan
suaminya. Menurut Datuk Maringgih, Sitti Nurbaya sudah mencuri
perhiasan miliknya. Namun, semua tuduhan tersebut tak terbukti.

Datuk Maringgih masih belum puas. Ia kemudian menyuruh seseorang


untuk meracuni Sitti Nurbaya. Kali ini, perbuatannya berhasil.
Akhirnya, Sitti Nurbaya meninggal karena keracunan.

Berita kematian Sitti Nurbaya membuat sedih ibu Samsulbahri. Ia jatuh


sakit, dan tak berapa lama kemudian meninggal dunia.

Berita kematian Sitti Nurbaya dan ibu Samsulbahri, sampai ke Jakarta.


Samsulbahri amat berduka, ia mencoba bunuh diri. Beruntung,
temannya, Arifin, dapat menggagalkan aksi nekat tersebut. Namun,
berita yang sampai ke Padang, Samsulbahri dikabarkan telah
meninggal dunia.

Samsulbahri menjadi serdadu kompeni


Sepuluh tahun berlalu, Samsulbahri telah menjadi serdadu kompeni
berpangkat letnan. Ia sekarang dikenal dengan nama Letnan Mas.
Sebenarnya, ia menjadi serdadu kompeni hanyalah pelarian dari rasa
frustasinya saat mendengar orang-orang yang dicintainya telah
meninggal.

Ia sempat ragu ketika mendapat tugas memimpin pasukan untuk


memadamkan pemberontakan yang terjadi di Padang. Bagaimanapun,
ia tak dapat begitu saja melupakan tanah leluhurnya itu. Ternyata,
pemberontakan tersebut didalangi oleh Datuk Meringgih.

Dalam pertempuran melawan pemberontak, Letnan Mas mendapat


perlawanan cukup sengit. Namun, akhirnya ia berhasil menumpasnya,
termasuk juga menembak Datuk Meringgih, hingga tewas. Namun,
Letnan Mas luka parah terkena sabetan pedang Datuk Meringgih pada
bagian kepala, sehingga terpaksa dirawat dirumah sakit.

Samsulbahri meninggal dunia


Saat itulah timbul keinginan Letnan Mas untuk berjumpa dengan
ayahnya. Ternyata, pertemuan antara “Si anak hilang” dan ayahnya itu
merupakan pertemuan terakhir, setelah Letnan Mas mengatakan bahwa
dirinya adalah Samsulbahri, ia mengembuskan napas terakhir di depan
ayahnya. Ayahnya sangat terpukul dengan kepergian Samsulbahri
menghadap Sang Pencipta, sehingga esok harinya, Sutan Mahmud
Syah pun menghadap Illahi.
2. Kata kunci dari kegiatan ini adalah siti nurbaya
3. Isu toleransi buat kedepannya adalah kita tidak boleh serakah
walaupun uang kita banyak dan lebih bisa menghargai orang lain.
Tantangan dan Tidak ada tantangan nya kita hanya mendengarkan sebuah cerita
tindak lanjut
Kesan dan Pesan  Sangat berkesan karena kita bisa mengtahui makan siti nurbaya
secara langsung dan cerita aslinya dari orang sumateranya
langsung
 Pesan yang bisa diambil adalah jangan sampai menghalalkan
segala cara untuk mendapatkan apa yang kita mau.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai