Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vita Rosari Sinurat

Nim : 2193111036

Kelas : Reguler C 2019

Mata Kuliah : Apresiasi dan Kritik Sastra

Dosen Pengampu : Achad Yuhdi, S.Pd., M.Pd.

SINOPSIS CERITA NOVEL SITI NURBAYA

Siti Nurbaya adalah putri dari Baginda Sulaiman, saudagar yang sangat kaya raya. Sedangkan
Samsul Bahri adalah putra dari Sutan Mahmud yang sedang menempuh sekolah di Jakarta.
Siti Nurbaya dan Samsul Bahri bertetangga dan akrab sejak kecil, mereka pun menjalin
hubungan dan berjanji akan sehidup semati. Melihat kekayaan Baginda Sulaiman, Datuk
Maringgih merasa iri dan meyuruh kaki tangannya untuk emnghancurkan toko-toko milik
Bagind Sulaiman. Baginda Sulaiman pun jatuh miskin. Ia meminjam uang sepuluh ribu
kepada Datuk Maringgih dengan harapan masih bisa mendapat uang dari perkebunan
kelapanya. Namun ternyata kebun kelapanya pun sudah dibasmi oleh anak buah Datuk
Maringgih dengan menggunakan obat-obatan hingga semua kelapa mati. Karena itulah ia
tidak bisa mengembalikan uang pinjaman dari Datuk Maringgih.

Suatu hari Datuk Maringgih menagih utang ke rumah Baginda Sulaiman, tapi karena keadaan
Baginda Sulaiman yang tidak memungkinkan mengembalikan uang, akhirnya Datuk
Maringgih memberi pilihan agar Siti Nurbaya menikah dengannya. Awalnya Siti Nurbaya
menolak, tetapi karena tidak tega melihat ayahnya akan diseret ke penjara, ia akhirnya mau
menikah dengan Datuk Maringgih.

Saat liburan, Samsul Bahri, kekasih Siti Nurbaya pulang ke Padang dan menemui Baginda
Sulamina beserta Siti Nurbaya. Ia berniat menengok Baginda Sulaiman yang sakit. Karena
kerinduannya kepada Siti Nurbaya, dan kekecewaan atas pernikahan Siti Nurbaya dan Datuk
Maringgih, ia pun menghabiskan malam itu dengan bercengkerama bersama Siti Nurbaya.
Mereka tidak menyadari bahwa Datuk Maringgih mengawasi mereka dan murka. Terjadilah
keributan di sana. Baginda Sulaiman yang mendengar teriakan Siti Nurbaya langsung
beranjak dari tempat tidurnya, tetapi malah jatuh dan meninggal dunia.

Samsul Bahri diusir oleh ayahnya karena dianggap tidak senonoh dan menentang adat.
Samsul Bahri lari ke Jakarta. Siti Nurbaya hendak menyusul kekasihnya dengan naik kapal.
Hal ini diketahui oleh Datuk Maringgih, maka ia pun menyuruh anak buahnya untuk
membunuh Siti Nurbaya. Usaha ini gagal. Datuk Maringgih mengirim fitnah ke pelabuhan
mengatakan bahwa Siti Nurbaya mencuri emasnya, sehingga Siti Nurbaya ditangkap dan
dipulangkan untuk diadili.

Setelah Siti Nurbaya dinyatakan tidak bersalah, ia pun bebas. Datuk Maringgih tidak puas. Ia
menyuruh seseorang untuk menjual lemang beracun kepada Siti Nurbaya yang menyebabkan
Siti Nurbaya meninggal dunia. Sedangkan di Jakarta, Samsul Bahri frustrasi saat mengetahui
kematian Siti Nurbaya dan mencoba bunuh diri namun tak berhasil. Sepuluh tahun kemudian
ia masuk tentara Belanda untuk mencari kematian dan namanya ia ganti menjadi Letnan Mas.
Letnan Mas dikirim ke Padang untuk menumpas pemberontakan anti pajak yang dipimpin
Datuk Maringgih. Letnan Mas berhasil membunuh Datuk Maringgih, namun Datuk
Maringgih sempat menebas pedangnya ke kepala Letnan Mas. Letnan Mas dirawat di rumah
sakit. Sebelum meninggal, ia meminta maaf kepada ayahnya dan minta dikuburkan di
samping Siti Nurbaya.

Anda mungkin juga menyukai