Samsul Bahri sebagai pelaku utama (Tokoh Protagonis): anak Sultan Mahmud Syah
(penghulu di Padang), wataknya: Orangnya pandai, tingkah lakuya sopan dan santun,
halus budibahasanya, dapat dipercaya, gigih, penyayang, dan setiakawan.
Siti Nurbaya sebagai pelaku utama (Tokoh Protagonis): anak Bginda Sulaeman
(saudagar kaya di Padang), wataknya: Lemah lembut, penyayang, tutur bahasanya
halus, sopan dan santun, baik hati, setia kawan, patuh terhadap orang tua.
Datuk Maringgih sebagai pelaku utama (Tokoh Antagonis), laki-laki yang berwatak
kikir, picik, penghasud, kejam, sombong, bengis, mata keranjang, penipu, dan selalu
memaksakan kehendaknya sendiri.
Sultan Mahmud Syah sebagai pelaku tambahan (Toloh Protagonis), Ayahnya Samsul
Bahri yang berwatak: Bijaksana, sopan, ramah, adil, penyayang.
Bakhtiar sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), temannya Samsul Bahri yang
berwatak: Tingkahlakunya sopan dan santun, halus budibahasanya, dapat dipercaya,
gigih, penyayang, dan setiakawan.
Alimah sebagai pelaku tambahan (Tokoh Protagonis), saudaranya Siti Nurbaya, yang
bewatak lemah lembut, santun setiakawan, bijaksana.
2. Tema
Novel “ Siti Nurbaya” ini bertemakan sosial, moral, dan egois. Tema yang terkandung dalam
novel ini yaitu; “Satu percintaan antara dua remaja yang tidak dapat berakhir dengan
pernikahan karena penghianatan seseorang yang hanya mementingkan kekayaan dunia dan
hawa nafsu.
3. Amanat
Amanat yang terkandung dalan novel “Siti Nurbaya” yaitu diantaranya adalah sebagai berikut
:
Kita hendaknya jangan terlalu di kuasai oleh perasan dengan tidak mempergunakan
pikiran yang sehat karena akan berakibat hilangnya keperibadian yang ada pada diri
kita.
Jika hendak memutuskan sesuatu hendaklah pikirkan masak-masak lebih dulu agar
kelak tidak menyesal.
Siapa yang berbuat jahat tentu akan mendapat balasan kelak sebagai akibat dari
perbuatan itu.