Anda di halaman 1dari 1

Naufal Mumtaz Cerita Rakyat Dari Sumatera Barat

X MIPA 7

Siti Nurbaya
Dikisahkan bahwa, Siti Nurbaya merupakan seorang gadis cantik jelita, santun
tutur katanya dan lahir dari saudagar kaya ketika itu. Di sisi lain, Samsul Bahri adalah
pria tampan nan baik hati, anak dari seorang penghulu yang disegani, dan datang dari
keluarga terpandang. Singkat cerita, mereka berdua saling jatuh cinta dan akhirnya
memadu kasih.Tak lama menjalin kasih, mereka harus berpisah karena Samsul Bahri
harus melanjutkan pendidikannya ke tanah Jawa. Sekian lama waktu berlalu, semua
masih romantis. Surat-menyurat menjadi pengobat rindu diantara mereka. Sampai
akhirnya ayah Siti Nurbaya bangkrut dan akhirnya jatuh sakit.
Ekonomi yang kian memburuk memaksa ayahnya untuk berhutang kepada
seorang saudagar kaya bernama Datuk Maringgih. Lama-kelamaan, hutang-pun kian
menumpuk. Tibalah masanya bagi Datuk Maringgih untuk menagih piutangnya.
Setibanya di rumah Siti, Datuk terpesona melihat kecantikan wanita itu.Datuk
Maringgih akhirnya menawarkan untuk meminang anak gadisnya, sebagai ganti
pembayar hutang. Tak bisa berbuat banyak, ayah Siti dengan terpaksa menerima
tawaran Datuk, meskipun Siti Nurbaya menolak dengan semampunya. Tapi nasj sudah
jadi bubur, tak ada cara lain untuk melunasi hutang-hutang mereka selain menikah
dengan Datuk Maringgih, yang usianya sebaya dengan ayahnya.
Tak lama berselang, kabar ini sampai ke telinga Samsul Bahri, yang sedang
berada di Jakarta. Dia langsung memutuskan untuk pulang ke Padang dan bertemu
dengan Siti Nurbaya. Ketika diketahui oleh Datuk Maringgih, dia langsung marah dan
menyebarkan fitnah, sehingga dia diusir oleh ayahnya dan kembali ke Jakarta dengan
segera.Perasaan yang masih belum tenang akhirnya menemukan ide. Dia menyamar
menjadi tentara kumpeni Belanda, dengan nama samaran Letnan Mas. Sementara di
kota Padang, Datuk Maringgih akhirnya menjadi benci kepada Siti Nurbaya.
Kemudian dia memberikan lemang beracun melalui pesuruh untuk diberikan kepada
Siti Nurbaya. Tragis, Siti Nurbaya menemui ajalnya setelah memakan lemang itu.
Singkat cerita, Samsul Bahri yang menyamar menjadi Letnan Mas berperang
satu lawan satu dengan Datuk Maringgih karena tragedi Balesting, dimana saudagar-
saudagar pribumi tidak mau membayar upeti di bawah pimpinan Datuk Maringgih.
Pertempuran itu akhirnya tewas, begitu pula dengan Datuk Maringgih.Kisah di atas
adalah bukti bahwa kasih tak selalu sampai. Semoga juga, tak ads lagi orang yang
seperti Datuk Maringgai ini. Untuk mengenang cerita tersebut, dibangunkan sebuah
jembatan bernama Jembatan Siti Nurbaya, yang menjadi salah satu ikon Kota Padang
hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai