Anda di halaman 1dari 4

Identitas buku

Judul : Siti Nurbaya (Kasih Tak Sampai)

Penulis : Marah Rusli

Penerbit : Balai Pustaka

Kota Terbit : Jakarta

TahunTerbit : 2008

Cetakan : 44

Tebal Buku : 271 halm.

ISBN : 978-979-907-167-0

Sinopsis

Pada saat kanak-kanak ibunda Siti Nurbaya telah meninggal dunia. Bisa dikatakan itulah titik
awal penderitaan hidupnya, sejak saat itualah hingga dewasa dan sudah mengerti cinta dia
hanya hidup bersama sang ayah yaitu Sulaiman yang sangat ia sayangi. Ayahnya adalah
seorang pedagang yang terkemuka dikota padang. Sebagaian dari modal usahanya merupakan
uang pinjaman dari seorang rentenir yang bernama Datuk Maringgih.

Pada awalnya usaha perdagangan ayahanda Sulaiman mendapat kemajuan pesat, hal itu tidak
dikehendaki oleh rentenir seperti Datuk Maringgi. Untuk melempiaskan keserakahnnya
Datuk Maringgih menyuruh beberapa orang suruhannya membakar semua kios milik
ayahandda sulaiman dengan demikian hancurlah semua usaha ayahanda sulaiman. Ia jatuh
miskin dan tak sanggup lagi membayar utang-utangnya pada datuk meringgih dan inilah
kesempatan yang dinanti-nantikannya datuk maringgih memaksa ayahanda sulaiman yang
sudah tak berdaya agar melunasi semua hutang-huntangnya. Dan hutang tersebut dianggap
lunas apabila ayahanda sulaiman mau menyerahkan Siti Nurbaya putrinya kepada Datuk
meringgih.

Mengahadapi kenyataan seperti ini ayahanda sulaiman yang sudah tak lagi sanggup
membayar semua hutang-hutangnya itu tidak menemukan pilihan lain selain yang ditawarkan
oleh datuk meringgih. Siti nurbaya menangis menghadapi kenyataan bahwa dirinya yang
cantik dan masih sangat muda harus menikah dengan datuk meringgih yang sudah tua keriput
dan berkulit kasar. Lebih sedihnya lagi ketika siti nurbaya teringat Samsul Bahri sang
kekasihnya yang sedang kuliah di stovia Jakarta sungguh berat memang namun demi
keselamatan dan kebahagiaan ayahandanya ia mau mengorbankan kehormatan dirinya
dengan datuk meringgih. Syamsul bahri yang ada di Jakarta mengetahui peristiwa itu.
Terlebih Siti Nurabya mengirimkan sebuah surat yang menceritakan tentang nasib yang
sedang dialami keluarganya.

Paa suatu hari ketika Syamsul Bahri dalam liburan kembali ke Padang, ia dapat bertemu
empat mata dengan siti nurbaya yang telah resmi menjadi istri datuk meringgih. Pertemuan
itu diketahui oeh datuk meringgi sehingga terjadi keributan. Teriakan siti nurbaya oleh
ayahnya yang tengah terbariing sakit keras. Ayahanda sulaiman berusaha bangkit tetapi
akhirnya jatuh tersungkur dan menghembuskan nafas terakhir.

Mendengar itu Ayah samsyul bahri yaitu sultan Mahmud syah yang kebetulan menjadi
penghulu kota padang, malu atas perbuatan anaknya, sehingga syamsul bahri harus kembali
ke Jakarta ean ia berjanji untuk tidak kembali lagi dengan keluarganya yang ada dipadang.
Datuk maringgih juga tidak tinggal diam saja karena siti nurbaya telah diusirnya.

Tak lama kemudian siti nurbaya meninggal dunia karena memakan lemang beracun yang
sengaja diberikan oleh kaki tangan datuk maringgih. Dan kematian siti nurbaya itu terdengar
oleh syamsul bahri sehingga dia menjadi putus asa dan mencoba bunuh diri tetapi mujurlah
karena ia tak meninggal sejak saat itu syamsul bahri tidak meneruskan lagi sekolahnyadan
memasuki dinas militer.

Sepeuluh tahun kemudian dikisahkan di Kota Padang sering terjadi hura-hura dan tindakan
kejahatan akibat ulah datuk meringgih dan orang-oranya syamsul bahri yanag telah
berpangkat letnan dikirim untuk melakukan pengamanan. Syamsul yang mengubah namanya
menjadi letnan Mas segera menyerbu kota Padang. Ketika bertemu dengan datu meringgih di
suatu keributan tanpa berpikir panjang lagi syamsul bahri menembak datuk marnggih
sehingga jatuh tersungkar, namun sebelum tewas ia sempat membacok kepala syamsul bahri
dengan parangnya. Syamsul basri alias letnan mas segera dilarikan kerumah sakit pada saat
terakhir menjelang ajalnya, ia meminta untuk dipertemukan dengan ayahandanya, tetapi
ajalnya lebih dulu merenggut sebelum syamsul bahri sempat bertemu dengan orang tuanya.

Unsur intrinsik novel

Adapun yang membangun unsur intrinsic dalam sebuah karya sastra khususnya novel adalah
sebagai berikut :

a) Tema

Siti Nurbaya dianggap mempunyai tema anti pernikahan paksa atau menjelaskan perselisihan
nilai timur dan barat, novel ini juga pernah dinyatakan sebagai suatu moment perjuangan
pemuda pemudi yang berpikiran panjang melawan adat. Seperti hubungan antara Siti
Nurbaya dan Syamsul di masyarakat. Dia menegaskan bahwa novel ini merupakan
perbandingan pandangan Barat dan Tradisional.
b) Penokohan (Watak Tokoh)

Tokoh utama

Siti nurbaya gadis lemah lembut, penurut, anak yang berbakti. Siti nurbaya adalah salah satu
pratagonis utama, ia merupakan tokoh yang dapat mengambil keputusan sendiri sebagaimana
ketika ia memutuskan untuk menikah dengan datuk meringgih ketika ayahnya diancam,
kesedihannya untuk mendorong syamsul, dan pelariannya datuk meringgih setelah ayahnya
meninggal.

Tokoh Kedua

Syamsul bahri adalah pratagonis pria utama. Dia dinyatakan sebagai orang yang berkulit
kuning langsat, dengan mata sehitam tinta, dari jauh, dia dikira orang belanda.
Penampilannya yang menarik juga dianggap sebagai wujud sifatnya yang baik dan beradab.

Tokoh Ketiga

Datuk meringgih, pendendam,iri,dengki ia adalah antagonis utama dari novel. Ia adalah


seorang pedangang yang dibesarkan dikeluarga yang miskin, lalu menjadi kaya setelah masuk
ke dunia criminal.

Tokoh Keempat (Pembantu)

Ayahanda Sulaiman penyayang dan sultan Mahmud Syah berwatak bijaksana,sopan, ramah.

c) Alur

Alur yang digunakan pada novel Siti Nurbaya adalah alur maju karena ceritanya dimulai
dari eksposisi, komplikasi, klimaks dan berakhir dengan pemecahan masalah. Dalam cerita
ini, si pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga yaitu tepatnya si pengarang
menceritakan kisah seseorang yang bernama Siti Nurbaya dan kekasihnya yang bernama
Syamsul Hadi.

d) Amanat

Dalam Novel yang berjudul Siti Nurbaya pesan utama dari novel ini dengan dialog panjang
antara tokoh-tokoh dengan dikotomi moral.

Cinta itu tidak dapat dipaksakan dan tidak dapt dikekang, kita tidak bisa memelihara cinta
dalam ruang yang terbatas, karena hakikatnya cinta itu bebas. Demi orang-orang yang
dicintainya seorang wanita bersedia mengorbankan apa saja meskipun ia tahu
pengorbanannya dapat merugikan dirinya sendiri lebih-lebih pengorbanan tersebut demi
orang tuanya, dan bagaimanapun juga orang tua hendaknya lebih bijaksana memutuskan
suatu persoalan hanya untuk menutupi persoalan malu belaka sehingga mungkin berakibat
penyesalan yang tak terhingga, dan juga akhir dari segala kehidupan adalah mati, tetapi mati
jangan dijadikan sebagai akhir dari persoalan hidup.
Keunggulan dan kelemahan novel Siti Nurbaya

1) Keunggulan Novel

Dalam Novel ini mengisahkan tentang kisah mengharukan dalam mengungkap dimensi-
dimensi kompleks dari manusia menyangkut cinta, kekejaman, dan kisah tragisnya.
Singkatnya buku ini telah mengangkat tema cinta yang kompleks. Sehingga kita bisa
mendapatkan cerita yang lain dari biasanya.

2) Kelemahan Novel

Bahasa yang digunakan tidak mudah dipahami, sehingga pembaca harus membaca berulang-
ulang untuk memahami isi cerita tersebut khususnya pada kalangan remaja.

f) Kesimpulan

Novel Siti Nurbaya menggambarkan secara rinci telah memberikan sebuah pengalaman yang
sangat penting terhadap kehidupan social, karena kisah tersebut mengga,barkan nilai-nilai
baik, social budaya,agama dan pendidikan, sebagaimana telah diketahui tentang sikap-sikap
yang telah dilakukan oleh para tokoh, ada sikap-sikap yang perlu kita contoh adalah Datuk
Meringgih yang selalu meresahkan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai