Anda di halaman 1dari 3

Suamiku Berondong Seksi

Kata Pengantar

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah saya ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas terbitnya novel kedua saya yang
berjudul Suamiku Berondong Seksi. Semoga apa yang tertuangkan dalam tulisan ini, memiliki manfaat
bagi pembaca serta dapat mengambil hikmah dari kisah Uni dan Ziyan.

Terima kasih, saya ucapkan kepada penerbit StarLova yang telah memfasilitasi novel ini terbit. Terima
kasih pula pada seluruh tim StarLova serta, Kak Ammi Poe yang sudah berjasa dalam proses lahirnya
novel kedua saya. Jauhnya tulisan ini dari kata sempurna, membuat saya memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.

Terima Kasih

Sulawesi Tengah, 1 September 2021

Shafitri Dumpaku

Sinopsis

Ziyan Susono, mahasiswa jurusan perfilman di Jakarta, berusia 23 tahun yang tertarik pada
dosennya yang galak—Uni Syahida Marwah. Ziyan kerap mengusili Uni dengan cara
menggodanya, membuat Uni berang. Sampai akhirnya keduanya dijodohkan oleh orang tua
mereka yang ternyata, sahabat saat sekolah dulu. Uni yang sudah berusia 27 tahun dan belum
memiliki calon suami, akhirnya terpaksa menerima perjodohan orang tua yang takut dia jadi
perawan tua dan akhirnya menikah. Saat dia dan Ziyan sedang marahan karena Tiara, Uni
menemui Pak Setyo—pria berusia kepala lima dan seorang dekan di kampus—karena ditelepon
ingin bertemu di kafe. Pak Setyo meminta Uni menjadi simpanannya yang membuat Uni marah
dan menyiram cokelat panas ke wajahnya, Ziyan yang diam-diam mengikuti jadi lega dan
berakhir membawa Uni makan bakso di pinggir jalan atas permintaan istrinya. Mereka pun
baikan, meski Uni masih terkesan jutek.

Saat Faisal—sahabat sejak SMA sekaligus pria yang diam-diam disukai Uni—yang merupakan
seorang dokter umum datang, Ziyan was-was kalau Faisal akan merebut istrinya karena melihat
tatapan berbeda antara Uni dan Faisal. Sementara, Tiara—adik kandung Ziyan—berusaha
menjatuhkan Uni karena dia hanya mau Ziyan jadi miliknya. Orang tua Ziyan pun pindah ke
Semarang karena harus mengurusi kakek dan nenek Ziyan dan mengurus cabang PH di sana.
Papa Ziyan memberi tanggung jawab agar Ziyan memegang jabatan direktur di PH pusat
miliknya.

Kecelakaan Tiara akibat cemburu pada Ziyan yang pulang dari kampus bersama Uni, membuat
Ziyan terpuruk dan mendiamkan Uni. Mama Mira—mamanya Ziyan dan Tiara—menelepon
Ziyan dan akhirnya dia mengetahui bahwa Tiara koma dan dia serta suami pun datang ke
Jakarta. Karena terlalu terpuruk, Ziyan tidak mengabari Uni hingga tiga hari dia pergi dari rumah
dan Mama Mira pun menelepon Uni. Uni yang awalnya marah sekaligus sedih dengan sikap
Ziyan, akhirnya paham akan kesedihan Ziyan, menemani pria itu di rumah sakit selama Tiara
koma. Di suatu malam, Uni akhirnya memberikan hak Ziyan serta kesempatan karena melihat
kegigihan dan ketulusan Ziyan selama ini. Faisal yang tahu Tiara dirawat di rumah sakit tempat
dia bekerja, sering mengunjunginya. Tiara pun siuman dan perhatian Ziyan sepenuhnya pada
Tiara hingga tidak peduli lagi pada Uni.

Di rooftop rumah sakit, Uni menenangkan pikirannya karena jengkel sekaligus sedih diacuhkan
oleh Ziyan. Faisal yang mengikuti Uni malam itu, memberitahu kalau Tiara mengidap brader
compleks—melihat dari gerak geriknya selama ini, dia sudah memperhatikan Tiara sejak
pertama bertemu dengan Uni, Ziyan dan Tiara di mall. Uni syok, ternyata perasaan tidak
enaknya pada tingkah Tiara, memang benar. Dia pun kembali ke kamar rawat Tiara dengan hati
berkecamuk. Sampai di sana, dia marah melihat Ziyan menindih Tiara di brankar sambil
tertawa. Ziyan bingung saat Uni marah dan pergi begitu saja, Tiara menahan Ziyan, tapi pria itu
tetap mengejar Uni dan kehilangan jejak. Dia sudah menelepon rumah dan kata Mama Mira,
Uni tidak pulang dan dia pun malah diomeli.

Tebakan Ziyan benar, Uni berada di rumah orang tuanya. Di sana, dia mendapat wejangan dari
Mama Uni dan berakhir cekcok bersama istri saat di dalam kamar. Ziyan yang tidak terima Uni
menjelekkan Tiara karena bilang adiknya mengidap brader kompleks, alhasil mengambil
keputusan memulangkan Uni ke rumah orang tuanya. Orang tua Ziyan marah pada keputusan
Ziyan, tapi dia tetap teguh. Tiara senang dan meminta Ziyan cepat menceraikan Uni dan Ziyan
bimbang.

Uni dan keluarga diundang Mama Mira makan malam bersama, tanpa sepengetahuan kedua
anaknya. Malam itu, Ziyan tidak sengaja mendengar Tiara menelepon sahabatnya dan bilang
senang atas keputusan kakaknya menceraikan Uni dan Ziyan akan menjadi miliknya. Ziyan
marah dan kecewa, dia sadar bahwa perkataan Uni dan Arqian—sahabatnya yang merupakan
mahasiswa kedokteran—ternyata benar. Dia hilang kontrol hingga membanting benda apa pun
yang ada di ruang tamu, Tiara hanya bisa menangis ketakutan di kamar tamu. Tiara berusaha
bangkit dan mencegah perbuatan Ziyan, tapi kakinya yang masih sakit dan tongkat malah jatuh
membuat dia kesulitan dan berakhir di pelukan Mama Mira. Uni dan keluarga kaget saat
sampai, melihat rumah berantakan dan Ziyan duduk bersandar di dinding dengan tangan
berdarah.

Uni menangis dan mengobati Ziyan, suaminya pun minta maaf. Tiara disidang dan orang tuanya
memutuskan membawa Tiara ke Semarang demi terapi sekaligus menjauhkan dari Ziyan. Uni
diminta menginap dan di kamar, dia bilang pada Ziyan kalau dia sedang hamil. Lima hari
setelahnya, orang tua Ziyan dan Tiara pergi ke Semarang. Faisal datang dan memulangkan sapu
tangan pada Uni yang membuat Uni sadar, secara tidak langsung Faisal menyampaikan
perasaan yang rupanya mereka dulu saling mencintai, tapi memilih memendam.

Ziyan meminta Uni agar tidak lagi kaku padanya dan berhenti bekerja. Uni menurut hingga
enam tahun kemudian, mereka memiliki anak bernama Zea. Tiara kembali ke Jakarta dan
bertunangan. Di acara tunangan, Ziyan berkumpul bersama sahabatnya saat kuliah. Acara jadi
gaduh karena cincin tunangan hilang yang ternyata diambil oleh Zea yang malah lari sambil
tertawa saat semua orang telah sadar pada perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai