FAJRI YUSUF
210001273
KELAS A
1. STATEMENT
Saya memilih cerita ini karna saya merasa perihatin dengan orang-orang yang kurang mampu
secara finansial namun sangat memiliki potensi untuk dikembangkan selain itu saya juga sangat tidak
terima ketika ada orang-orang kurang mampu bukannya malah ditolong tapi malahan ditindas. Saya
berharap lewat cerita ini semua orang dapat tersadar tentang apa yang orang miskin rasakan dan
dari situ dapat tumbuh rasa empati.
2. STORY DESIGN
GENRE: Drama
PREMIS: Bagaimana jika semangat hidup membuat seseorang penderita kanker tetap ingin
mewujudkan cita citanya yang tinggi.
LOGLINE: Seorang anak perempuan yang cerdas namun terlahir dari keluarga yang miskin ingin
mewujudkan cita citanya yang tinggi namun terkendala oleh penyakit yang dideritanya dan penyakit
itu sewaktu waktu bakal merenggut nyawanya.
Karakterisasi:
Mila
SINOPSIS:
Mila merupakan seorang remaja SMA kelas 3 yang teladan dan cerdas namun ia sering
dianggap remeh dan terkadang mendapat pembulian dari temannya karna dia terlahir dari keluarga
yang miskin akan tetapi karna hal itu malah membuat mila mempunyai mimpi dan cita cita yang tinggi
untuk mengangkat derajat keluarganya. Ayah mila sebagai petani di desa dan ibunya sebagai ibu rumah
tangga, sejak kecil mila telah divonis kanker namun karna masalah ekonomi mila tidak dapat berobat
untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut akan tetapi mila percaya dengan berjalannya waktu
semua itu akan sembuh dengan sendirinya.
Tak berselang lama ujian kelulusan tiba, mila telah mempersiapkan diri dari jauh hari untuk
ujian itu agar lulus dengan nilai yang tinggi dan bisa mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di
universitas impiannya dan ketika itupun mila malah jatuh sakit dan mengharuskannya dirawat di
rumah sakit selama berminggu minggu dan terpaksa mila melaksanakan ujian dari rumah sakit
dibawah pengawasan gurunya. Dokter memberikan saran kepada orang tua mila agar mila secepatnya
dioperasi agar dapat hidup lebih lama lagi namun biayanya sangatlah mahal, biaya rawat dirumah sakit
saja itu didapatkan dari hasil pinjaman dan orang tua mila memutuskan untuk tidak mengambil
tawaran oprasi itu karna tidak tau lagi mau minjam uang kepada siapa.
Berminggu minggu dirumah sakit membuat keadaan mila semakin membaik namun penyakit
yang dideritanya belum sembuh total dan sewaktu waktu dapat merenggut nyawa mila tapi karna hari
itu adalah hari pengumuman kelulusan mila memutuskan untuk keluar dari rumah sakit lalu berangkat
ke sekolahnya. Sesampainya disana mila sangat bahagia karna hasil kerja kerasnya terbayarkan dia
mendapat nilai yang paling tinggi dan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa di
universitas impiannya. Ketika pulang dari sekolah mila melihat kedua orang tuanya tengah makan siang
dan mila langsung duduk didekat orang tuanya sambil memberitahu kabar kelulusannya, kedua orang
tuanya sangat bangga dan Bahagia mendengar itu namun darah tiba tiba keluar dari hidung mila dan
mila kesakitan, kedua orang tua mila langsung menghampiri dan memberi rangkulan, mila meluapkan
segala kesal dan amarah terhadap penyakit yang dialaminya serta ia berkata ingin hidup sehat dan
lebih lama lagi seperti orang diluar sana. Mendengar hal itu kedua orang tua mila mulai depresi karna
tidak memiliki biaya lagi. Mila mulai memaksa mereka untuk melakukan sesuatu agar penyakit mila
dapat sembuh.
Tiba saatnya dimana mila untuk pertama kalinya akan datang kekampus impiannya itu, mila
dengan seragam yang rapih tengah sarapan didekat orang tuanya sambil menghafalkan Kembali pidato
sambutan yang akan ia berikan di universitasnya. Mila Kembali menanyakan tentang pengobatannya
namun orang tuanya hanya diam hal itu membuat mila marah karna merasa dari dulu ia hanya
berjuang sendiri tanpa bantuan orang tuanya, melihat pisau yang berada didekatnya mila langsung
mengambil dan menancapkannya ke bagian vital kedua orang tuanya yang mengakibatkan keduanya
mati. Mila merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya kemuadian terdengar suara ketukan pintu,
mila keluar dan datang seorang yang akan memberikan pinjaman kepada ayah mila. Air mata tak terasa
jatuh dari mata mila, dia sadar bahwa kedua orang tuanya ternyata tetap berusaha untuk mencari
biaya pengobatan untuknya. Seketika mila berlari masuk dan menancapkan pisau kelernya.
Tangga Dramatik
Pemicu
Dipandang sebelah mata oleh tetangga dan teman disekolah membuat mila memiliki cita cita
yang tinggi untuk menjadi sukses.
Perkembangan
- Mila sangat ingin mengikuti bimbingan belajar diluar kelas sama seperti teman teman yang
lainnya agar dia bisa lulus dengan nilai yang tinggi dan mendapatkan beasiswa di universitas
impiannya.
- Melihat ibu mila yang pandai membuat kerupuk mila kemudian meminta ibunya
membuatkannya yang banyak untuk dijual disekolah.
- Mila kesekolah sambil menjajakan dagangannya kepada teman temannya
- Teman mila iseng dengan dagangannya, mereka malah mengambil dagangan tanpa bayar
namun karna mila takut kepada temannya jadi hal itu dibiarkan saja.
- Mila pulang dengan dagangan yang sudah habis namun uang yang dihasilkan tidak seberapa.
- Mengetahui hal itu ayah mila melarangnya untuk menjual Kembali.
- Ibu mila membujuk ayahnya untuk membolehkan mila berjualan Kembali.
- Keesokan harinya ibu mila Kembali memberinya semangat dan menyuruhnya untuk terus
menjajakan dagangan itu.
- Mila lanjut menajajkan dagangan. Teman temannya Kembali ingin berbuat usil kepadanya,
mila panik dan tiba tiba mimisan teman temannya pun kaget dan merasa kasian kepadanya
lalu membayar semua dagangan yang kemarin mereka ambil dan membeli lagi semua
dagangan mila.
- Mila Kembali kerumah dengan senyuman namun wajahnya sangatlah pucat.
- Ibu mengira mila diperlakukan tidak baik lagi oleh temannya namun mila mengatakan tidak,
ia malah memperlihatkan uang yang ia bawa hasil dagangannya.
- Ibu mila masih curiga akibat wajah mila yang sangat pucat.
- Hari demi hari berlalu uang dagangan mila tak kunjung cukup untuk digunakan mengikuti
bimbingan belajar sedangkan ujian akhir tak lama lagi akan dimulai.
- Mila menceritakan kepada kedua orang tuanya bahwa dia ingin mengikuti bimbingan belajar
akan tetapi uang mila belum cukup namun orang tuanya pun pasrah karna sama sekali tidak
memiliki uang untuk hal itu.
- Mila memutuskan untuk menggunakan uang hasil dagangannya untuk membeli buku agar
bisa belajar secara otodidak.
Kemelut
- Penyakit mila Kembali kambuh disaat ujian dimulai dan mengharuskannya dirawat di rumah
sakit dan mila terpaksa menjalani ujiannya di rumah sakit dengan pengawasan gurunya.
- Dokter menyarankan agar dilakukan operasi namun keuangan orang tua mila tidak
mencukupi.
- Mila memaksa kedua orang tuanya untuk melakukan apapun untuk kesembuhannya akan
tetapi orang tuanya hanya kelihatan pasrah.
Puncak
Mila melakukan pembunuhan kepada kedua orang tuanya karna menganggap mereka tak
bertanggung jawab atas hidup mila
Penyelesaian
- Datang seorang yang mencari ayah mila dan ingin memberikan pinjaman namun kedua
orang tua mila telah mati. Mila menyesali semua perbuatannya dan memilih untuk
mengakhiri hidupnya.
Treatment