Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL KEGIATAN CERPEN

“BARANG BEKAS”

DISUSUN OLEH

NAMA : PADLI ADITYA PRATAMA


NISN : 0077871955
KELAS : XI.2
GURU PEMBIMBING : Hariani S.Pd.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA LUBUKLINGGAU
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN CERPEN

“BARANG BEKAS”

DISAHKAN OLEH:

Lubuklinggau 04 September 2023

Mengetahui,
Kepala MAN 1 (Model) Lubuklinggau Pembimbing

Saipul, S.Pd.l, M.M. Hariani, S.Pd.


NIP.1969071419970310003 NIP.196710102005012005

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, marilah kita senantiasa ucapkan limpahan Rahmat dan
Nikmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan resume ini dengan baik. Sholawat serta
salam marilah kita panjatkan kepada Baginda besar kita yaitu Nabil Muhammad SAW.
Semoga kita mendapatkan ssyafaat Beliau di hari akhir kelak.

Adapun maksud dan tujuan cerpen ini untuk memenuhi tugas semester 1 (Ganjil) tahun
ajaran 2023/2024. Yang berjudul "Barang Bekas” Dalam menyelesaikan cerpen ini. Oleh
karena itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Saipul, S.Pd.l, MM selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model)


Lubuklinggau

2. Ibu Hariani, S.Pd selaku Pembimbing yang telah memberi pengetahuan dan arahan
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan resume ini dengan baik

3. Kedua orang tua serta teman-teman yang selalu memberi dukungan dan motivasi
kepada penulis.

Penulis harap cerpen ini dapat bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk diri sendiri
serta orang lain. Penulis sangat menyadari bahwa cerpen ini tidak sempurna, maka dari itu
sangat diharapkan kepada pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran kepada penulis
agar dapat lebih baik lagi. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
resume ini

Penulis

ii
BARANG BEKAS

Hiduplah sebuah kisah anak kecil yang bernama icha dan salimah. Icha dan salimah
adalah sahabat yang begitu spesial, namun dalam persahabatan mereka ini penuh dengan
kesedihan dan penderitaan yang begitu hebat karena ulah hasutan nenek salimah. Karena
nenek salimah sangat membenci icha sebab icha adalah anak kampung dan anak pelayan
sedangkan salimah adalah anak pejabat dan anak kota.

Pada suatu hari hiduplah seorang anak kecil bersama ibu nya, anak kecil itu bernama
icha, icha adalah seorang anak yang begitu polos dan luguh. Ia seorang anak yatim, karena
ayahnya sudah meninggal di waktu icha masih umur 3 tahun, ayahnya meninggal dalam
kasus kecelakaan tabrak lari. Ibu icha adalah seorang pembantu di rumah penjabat yang
bernama tuan takur kemudian Icha dan ibunya akan tinggal di rumah ayah salimah.

Di pagi cerah icha akan pergi sekolah bersama ibu nya, setelah sampai sekolah icha
masuk ke kelas dan ibu nya pergi bekerja, setelah pulang sekolah, icha melihat seorang anak
seumuran dia di jelan anak itu nangis karena ia tersesat, lalu icha mendekati anak itu dan dia
berkata “kamu kenapa menangis” lalu anak itu menjawab “aku tersesat”, lalu icha berkata
lagi kenapa kamu bisa tersesat, terus anak itu menjawab aku tadi habis dikejar seorang
penculik, terus icha berkata lagi “astaga apakah kamu tidak apa-apa? Anak itu menjawab
aku tidak apa-apa setelah bicara lama icha memperkenal dirinya, hai nama kamu siapa, aku
adalah icha, lalu anak itu menjawab hai icha, nama aku adalah salimah, setelah mereka sudah
memperkanalkan dirinya, icha bertanya rumah kamu dimana, lalu salimah menjawab rumah
aku di jalan melati blok 1, terus icha kaget “apakah kamu ini anak nya tuan takur”, terus
salimah menjawab “iya“. Lalu icha bilang wah salimah ibu aku berkerja di sana, ibu aku
seorang pelayan, terus salimah menjawab “sungguh icha”, lalu icha menjawab “iya”.

Setelah itu mengantarkan salimah pulang, sebelum pulang salimah berkata icha
apakah kita bisa menjadi sahabat, terus icha menjawab tentu saja salimah, setelah itu icha
pulang ke rumah nya dan begitupun sebaliknya salimah pulang ke rumah, setelah pulang ke
rumah semua keluarga salimah senang karena salimah tidak apa-apa karena keluarga salimah
dapat kabar bahwa salimah di culik, lalu salimah menjawab ia benar aku tadi di culik tapi aku
diselamati oleh anak desa tadi dia menolong aku nama nya icha, dan aku dan icha menjadi
sahabat. Terus salimah bilang juga bahwa icha ini anak nya ibu damini (pelayan) Semua

1
orang kaget karena salimah berteman dengan icha, Keluarga salimah marah besar kecuali
ayah salimah, karena salimah berteman bersama anak pelayan, lalu salimah bilang kenapa
kalian semua marah, icha adalah orang yang baik lalu nenek salimah berkata dia bukan teman
baik dia adalah anak kampung dan anak yang jorok, seketika itu salimah marah kepada
keluarga karena keluarga telah menghina sahabatnya, ia memasuki kamarnya dan marah,
nenek salimah memarahi ibu icha karena anak nya sudah memperngarui perilaku buruk
terhadap anak nya, ibu icha hanya bisa diam dan sedih karena, nenek salimah menghina anak
nya, tetapi ayah salimah membela ibu icha dia bilang kenapa kalian memarahi ibu icha
memang nya icha salah apa sampai kalian membenci icha, lalu si nenek salimah berkata dia
tidak sama dengan status kita, kita anak orang kaya dan terpandang sedangkan icha anak
kampung dan miskin, ayah salimah berkata memang nya salah jika salimah berteman dengan
icha padahal mereka hanya ingin berteman saja. Semua keluarga tidak memperduli ucapan
ayah salimah.

Setelah semua keluarga salimah pergi lalu ibu icha berkata ke tuan takur (ayah
salimah) apakah kamu puas tuan, keluarga mu telah menghina aku dan anak ku, kau dulu
telah melenyapkan ayah icha atau suami aku dan menghancurkan hidup icha dan aku apakah
kamu ingin menghancurkan hidup kami kembali, lalu ayah salimah berkata jangan bicara
seperti itu aku minta maaf atas segala ucapan ibu dan istri aku, aku akan berjanji akan
mengurus hidup icha sampai ia dewasa dan dia akan hidup yang lebih layak, lalu ibu icha
meninggalkan tempat itu, nenek salimah mendengarkan semua ucapan itu lalu nenek salimah
panik karena jika ayah salimah membawa anak itu maka harta warisan ini dijatukan kepada
anak pembantu itu bukan anak nya, setelah itu nenek salimah pergi ke kamar salimah dan
berkata salimah buka pintunya, terus salimah membuka pintu kamar nya salimah bilang
kenapa nenek, terus nenek salimah berkata cucuku sayang apakah kamu ingin berteman
dengan icha, terus salimah bilang iya nenek, lalu nenek bicara kamu serius jika kamu
berteman dengan icha makan kisah cinta kasih sayang kamu akan dibagi namun salimah tidak
memperduli ucapan nenek dan salimah marah kepada nenek, jika nenek masih menghina icha
aku akan tidak mau menemui nenek. Setelah itu nenek salimah pergi dan ia memikirkan
rencana bagaimana salimah akan membenci icha.

Di desa icha sedang memasak untuk menyiapkan makanan ibunya, ibu icha pulang ke
rumah lalu memarahi icha kamu kenapa berteman dengan salimah, dia itu bukan teman baik
lalu icha menjawab salimah baik ibu, dia saja mau bersahabat dengan aku jarang sekali orang

2
kaya berteman dengan aku, ibu icha memarahi icha dia tidak boleh berteman dengan salimah
tapi icha berkata tapi…. Diam ucap ibu icha. icha pergi ke kamar dan menutup pintu
kamarnya.
Di pagi yang cerah icha pergi berangkat sekolah, ia bersalaman dengan ibu nya dan
pergi ke sekolah, setelah pulang sekolah icha bertemu dengan salimah lalu mereka berdua
saling menyapa, setelah saling menyapa icha teringat ucapan ibunya, icha berkata kepada
salimah bahwa ia tidak mau berteman dengan salimah lagi, salimah sangat marah karena icha
bicara seperti itu, setelah itu salimah pergi dan meninggalkan icha.

Di jalana icha kepikiran sama salimah ia berpikir telah menyakiti hati salimah,
diperjalanan icha menemui ayah salimah, kemudian icha mendekati ayah salimah, dan icha
berkata “ayah salimah apakah betul kamu adalah ayah nya salimah”, terus ayah salimah
menjawab “iya”. Kamu siapa ya nak sampai mengenal putri saya, lalu icha berkata aku icha
mendengar ucapan icha ayah salimah kaget, tiba-tiba ayah salimah bicara “icha apakah kau
ingin tinggal di rumah salimah bersama ibumu”. Icha bilang “kenapa ayah salimah sampai
bilang ingin tinggal di rumah salimah?” ayah salimah berkata ibumu bekerja di rumah ayah
salimah jadi alangkah baik nya kamu juga tinggal di rumah salimah bersama ibumu supaya
ibumu tidak repot untuk pulang ke desa. Lalu si icha menerima tawaran ayah salimah.

Setelah di rumah salimah, semua keluarga salimah kaget karena telah membawa icha
ke rumah dia terutama nenek salimah, tetapi apa boleh buat karena keputusan ada di ayah
salimah jadi harus wajib perintah. Salimah melihat icha tinggal ke rumah nya ia semakin
benci melihat icha karena icha telah menyakiti hati nya, lalu salimah pergi ke kamar dalam
keaadan marah icha melihat salimah dan ingin menemuinya tetapi salimah tidak mau
menemuinya nenek salimah tersenyum jahat melihat kedua anak itu tidak akur. Ia
memanfaatkan situasi ini untuk membenci icha Salimah.

Ayah salimah pulang kerja kemudian ayah salimah membeli pakaian baru untuk
salimah semua keluarga salimah sangat senang dan salimah juga senang, icha dan ibu nya
senang juga, tetapi ayah salimah membeli juga pakaian baru untuk icha, icha sangat senang,
tetapi salimah tidak senang karena icha tidak layak dapat barang mewah itu. Melihat salimah
kesal nenek salimah menfaatkan situasi amarah salimah ia berkata “sebaiknya kamu
memberikan baju bekasmu untuk icha kemudian kamu ambil pakaian baru milik icha”
Setelah mendengar ucapan nenek salimah, salimah menuruti ucapan neneknya. salimah

3
mengampiri tempat icha, lalu berkata “icha apakah kamu ingin baju bekas aku ini baju nya
tidak layak lagi untuk aku karena sudah ke kecilan”. Tetapi ada syaratnya aku akan
mengambil pakaian baru soalnya aku sangat senang model motif baju kamu apakah kamu
setuju icha. demi kebahagiaan temanya icha setuju dengan syarat salimah. Kemudian salimah
sangat senang ia mendapapatkan pakaian barunya dan icha sangat bahagia juga karena
salimah sangat senang pakaian nya. Ibu icha sangat sedih melihat kejadian itu. Tapi apa boleh
buat ia menahan air mata demi kebahagiaan putrinya.

Setelah itu ayah salimah melihat pakaian icha, ayah salimah kaget mengapa ia
memakai pakaian bekas salimah, kemudia ayah salimah berkata “icha mengapa kamu
memakai pakaian bekas salimah pakaian baru di beli ayah salimah mana” icha menjawab
pertanyaan ayah salimah kemudian ia menejlaskan semuanya kepada ayah salimah. Ayah
salimah sangat marah kepada salimah, ayah salimah meminta maaf atas perbuatan anaknya
ayah salimah ingin menemui salimah ingin memarahi nya tetapi icha mencegahnya icha
berkata “ayah salimah jangan marah salimah nanti salimah sedih, aku senang kok dengan
pakaian ini meskipin bekas” dengar ucapan icha ia sangat terharu betapa baik nya sifat icha.
ayah salimah berkata sekali lagi aku minta maaf atas perbuatan anak aku. Lalu icha berkata
tidak apa-apa ayah salimah demi kebahagiaan salimah aku akan rela berbuat apa saja asalkan
teman ku salimah bahagia, Ayah salimah memeluk icha.

Di dapur nenek salimah ingin minum tetapi ia jatuh kemudian icha melihat nenek
salimah jatuh dan membantunya, kemudian nenek salimah merasa malu dia sudah menyakiti
hati icha tetapi icha masih ingin membantunya. Kemudian nenek salimah berkata kepada icha
“icha nenek minta maaf ya atas kelakuan nenek, nenek sudah menyakiti hati kamu tetapi
kamu masih saja membantu nenek, nenek sangat malu kepadamu icha (ucap nenek keadaan
sedih). Lalu icha berkata “nenek aku sudah memaafkan atas perbuatan nenek aku tidak akan
membenci nenek bagaimana meski kamu bukan nenek aku tetapi aku menganggap kamu
adalah sebagai nenek aku” (ucap icha). kemudian nenek salimah menangis mendengar
ucapan dari icha, ia akan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan nya kembali, icha sangat
bahagia karena nenek salimah sudah menerima icha.

Kemudian nenek salimah menemui cucunya lalu ia berkata “salimah apakah kamu
masih membenci salimah” lalu salimah menjawab “iya nenek” kemudian nenek salimah
berkata “sebaiknya kamu minta maaf ke icha, karena icha itu tidak sejahat nenek pikirkan,

4
tadi icha membantu nenek terjatuh di dapur nenek sangat malu meskipun nenek sudah jahat
dengan icha tetapi icha masih membantu nenek disitulah nenek sadar atas perbuatan nenek”
setelah salimah mendengar ucapan neneknya ia menemui icha dan ingin meminta maaf.

Di kamar icha, salimah menemui icha ia berkata ingin meminta maaf atas kelakuan
dan perbuatan nya, selama ini aku sering memarahimu icha dan memberikan barang bekas
aku yang tidak layak untukmu icha. kemudian icha telah memaafkan atas perbuatan salimah
karena icha menganggap salimah itu lebih dari sahabat di menganggap salimah ini
saudaranya. Lalu icha berkata meskipun kau memberikan barang bekas kepada aku sangat
bahagia karena bagi aku itu bukan barang bekas biasa, salimah terharu dengan ucapan icha ia
memeluk icha. Nenek nya juga terharu atas perbuatan icha betapa baik nya sifat dia, ternyata
pikiran dia selama ini salah. Ayah salimah dan ibu icha sangat bahagia karena melihat
kejadian itu bahwa salimah dan neneknya sudah menerima icha. Ibu icha bilang kepada
keluarga salimah kita tau bahwa barang bekas itu bukan barang bekas saja di balik barang
bekas terdapat cinta dan kebahagiaan seseorang kita selama ini mengira barang bekas itu
barang yang tidak layak atau sudah rusak, ternyata dibalik barang bekas itu terdapat cinta
yang begitu besar dan kebahagiaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai