Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISIS KEGIATAN WAWANCARA

PROBLEM MALAS BELAJAR PADA REMAJA

DISUSUN OLEH:
1.Gatansyah Anopa
2. Gayatry Ar-Rizal
3. M. Iqbal Rafliansyah
4. M. Mefri Al-Karim

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA LUBUKLINGGAU
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga, Team dari kelompok ini dapat menyelesikan makalah
yang berjudul “PROBLEM MALAS BELAJAR PADA REMAJA”. Dalam
penyusunan makalah ini banyak ditemukan kesulitan dan hambatan, namun berkat
hidayah Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, segala kesulitan dan
hambatan tersebut dapat diatasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dengan
demikian, Team dari kelompok ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Taslim, S.Pd., M.Si. sebagai kepala MAN 1 (Model) Lubuklinggau.


2. Ibu Rian Indriani,S.Ant. sebagai Guru Sosiologi sekaligus pembimbing.
3. Teman-teman ataupun Team laporan/makalah yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah tentang ini.
Kami selaku kelompok Fase E-8 menyadari bahwa laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, maka dari itu kami memohon kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini
berguna dan menambah wawasan bagi kita semua. Aamiin

ii
DAFTAR ISI

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 lokasi siantar tempat wawancara berlangsung

Gambar 1.2 membuuat laporan

Gambar 1.3 berlangsungnya wawancara

Gambar 1.4 para team yang ikut mewawancara

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Malas belajar bukan persoalan sederhana. Masalah ini harus dipahami


secara menyeluruh, terutama mencari factor factor penyebab sekaligus dicarikan
jalan keluar. Malas belajar khususnya pada remaja tidak bias dibiarkan, karena
memiliki dampak yang serius. Dampak yang paling fatal adalah remaja kita tidak
memili kminat sama sekali untuk belajar, dan lebih memilih kehidupan yang tidak
sehat. Misalnya menjalani pergaulan bebas, narkoba, dan menganggur. Tulisan ini
menyuguhkan beberapa fakta sekaligus sumbang pikiran, bahwa persoalan malas
belajar harus pula didekati dengan kacamata psikologis.

Para ahli memberikan definisi yang beragam pada kata “belajar”. Belajar
(learning) menurut Hilgarddan Bower adalah perubahan tingkahlaku seseorang
terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya secara
berulang-ulang dalam situasi itu, di mana Perubahan dalamtingkahlaku itu tidak
dapat dijelaskan ataudasar Kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat,
dansebagainya). Sementara Morgan mengemukakan belajar adalah setiap
perubahan yang relative menetap dalam tingkahlaku yang terjadi sebagai hasil
dari latihan atau pengalaman.

Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami
kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini bisa saja membuat anak merasa
kesal hingga stres saat sekolah. Orangtua pun akan mendapatkan peringatan dari
sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah. Rasa malas
biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Ini bisa
Anda atasi dengan menetapkan target atau tujuan. Meski begitu, target yang tidak
realistis malah membuat Anda kewalahan. Akibatnya, ini akan memadamkan
semangat dan keinginan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yg menyebabkan terjadinya kemalasan?


2. Apa saja yag di lakukan kau saat kemalasan sekolah itu muncul?
3. Apakah kemalasan itu sudah hilang apa masih da dalam diri Q skarang?

1
B. TUJUAN WAWANCARA
1. Untuk memperoleh suatu informasi secara langsung guna menjelaskan suatu
kondisi tersebut.
2. Agar dapat pembelajaran dari kisah tersebut
3. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tersebut

C. MANFAAT WAWANCARA
1. Agar memperoleh informasi yang valid karena di dapatkan dari narasumber
yang kompeten dan sesuai dengan topik yang ditanyakan.
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan.
3. Menciptakan hubungan baik di antara dua pihak yang terlibat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

Musbikin (2009: 9) menyatakan bahwa malas belajar timbul dari beberapa sebab,
yaitu faktor dari dalam diri (intrinsik) dan faktor dari luar diri (ekstrinsik). Rasa
malas yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan tidak adanya motivasi diri.

Abu Ahmadi Dan Widodo.S, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
hal.127. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan4 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
intesitas belajar adalah kegigihan, kemampuan, kekuatan, dan semangatnya
seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan belajarnya.

H.Abu Ahmadi Dan Widodo.S..., (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal.132-137.


Meskipun orang telah mempunyai tujuan tertentu dalam belajar serta telah
memilih arah perhatian yang tepat dalam mencapai tujuan tersebut, namun
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh situasi.

Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.288 14 Ibid.
Setiap individu memiliki kecenderungan kepada salah satu cara atau gaya.
Kecenderungan atau gaya seseorang ini disebut gaya belajar13

3
B. HASIL WAWANCARA

Penulis sebenarnya pada awalnya bukan memilih topic penelitian dengan tema ini,
tapi pada saat team konsul kepada guru yaitu bu Indri kami mendapatkan usulan
untuk menggenti tema yang akan team ambil, pada awalnya team bingung harus
memakai topic tentang apa, karna di team kami terdapat kelompok yg mempunyai
problem dalam topic ini akhirnya Penullis mengusulkan untuk mengangkat topic
ini utuk di teliti, akhirnya Penulis mendapatkan topic baru untuk di jadikan
penelitian kelompok kami.

Penulis mendapat ide ini karna di grup kelompok pelajaran b.inggris Q curhat
tentang apa yang membuat dia tidak masuk sekolah, karna Penulis menanya ke
pada Q kenapa tidak masuk sklh sebab sudah di sebut sebut sama guru maple lain,
dan Penulis dan team tidak ber ekspetsi kalau Q akan menjawab nya dengan
panjang dan jelas.

Gambar 2.1, 2.2, 2.3

bukti chatan di grup b inggris bahwa Q sedang meluapkan isi hatinya tentang
kenapa dia tidak sekolah

Setelah itu kami lanjut pada wawancara Q karna ingin mengetahui hal yang
berkaitan secara lanjut, penulis sudah mengelist semuwa pertanyaan untuk
wawancara tetapi sering kali tida bias di lanjutkan wawancara tersebut karna
terhambatnya pada waktu, karena team pada sibuk sibuk, kenetulan team
kamisama kelompoknya dengan pelajaran sejarah, waktu itu kami sudah janjian

4
untuk kerja kelompok untuk maple sejarah karna deadline nya sebentar lagi, jadi
Penulis memutuskan untuk mengerjakan tugas sosiologi juga, karna untuk
mengatur waktu lagi susah, team mengusulkan agar wawancara dilakukan dengan
cara VIDEO CALL dari wa karna mempermudah waktu yang di pakai juga,
waktu itu kami sangat takut karna pertanyaan sedikit sensitive untuk di bahas
dimana Q juga lagi berada di rumahnya, kami tidak enak sama orang tua Q jika
mendengar wawancara ini,.

Dan kami melanjutkan untuk mewawancar Q di tempat kami kerja kelompok


tersebut tapi kami cukup tenang, kara melihat dari sisi Q sepertinya dia sangat
tenang dan enjoy dalam menjawab dan pertanyaan kami, pada awal mula nanya
kami sangat gugup.

System kami wawancara dengan bergiliran nanya ke Q dengan menanya dimana


ada Sembilan (Sembilan) pertanyaan yang sudah di buat penulis, pada intinya
jawaban yang kami peroleh pada dasarnya jawab nya rata megatakan kalau Q
sebenarnya sangat malas untuk mengikuti pembelajaran ampai saat ini.

1. Alasan pertama yg ngebuat pertama kali izin/balek dri sklh kmrn?


2. Izin yg hari ke2 tu ngirim surat sakit, itu bener² sakit apa ada alasan lain?
3. Perasaan alpa kmrn, apa ada gelisah² atau perasaan lainnya?
4. Di rumah ngapain aja selama ga sklh, ngisi waktu² jam sklhnya?
5. Alasan dak ngirim surat sampe alpa?
6. Waktu ga sklh kmrn dalam pikiran, ada pikiran² yg bikin cemas atau pikiran yg
buruk² tentang sklh?
7. Yang ngebuat jadi semangat sekolah lagi?
8. Perasaab waktu masuk sklh setelah seminggu ga sklh
9. Kan waktu ga sklh kmrn sempet buat story tentang hub kalian pacaran, apa itu
termasuk salah satu alasan tidak sklh?

Ini adalah list pertanyaan yang sudah di buat oleh penulis

Pada jawaban Q nomor satu dia menjawab alasan dia pertama kali ialah, sesuai
dengan apa yang kita liat kata Q dia pulang sekolah lebih awal dikarenakan sakit,
pada pertanyaan ke dua dia menjawab dengan hal yang sama yaitu emang beneran
saki, tapi team sudah mengira sepertinya Q ada yang perlu dia privasiin dari kami
tah karna itu posisinya lagi VC an takut suaranya terdengan dengan keuarganya
tau oleh hal lain, taoi kami sudah berpositif tninking mungkin dengan pertanyaan
selanjutnya dia jadi terbuka lagi seperti apa yang sudah Q ceritakan di grup

5
satunya, selanjutnya pada pertanyaan ke tiga jwaban q adalah ia mengarasa kalo
tidak enak karna absen kotor dikarenakan alfa tidak ada keteraangan pada saat itu.
Pada pertanyaan ke empat Q menjawab yang di lakukan Q selama dia tidak masuk
sekolah ialah dengan bres-beres rumah, main hp,

Gambar 3.1 yaitu ganbar dimana tempat Q meghabiskan waktuya ketika jam
sekolah berlangsung

Gambar 3.2 yaitu sama dengan gambar di atas

Team kami menanya lagi tentang prtanyaan selanjutnya yaitu Q menjwab dengan
katanya dia “ bener bener lupo, males, mager ngasih dewek ke sekolah” dapat
disimpulkan dari kalimat tersebut Q sebenarnya udah ingat tentang surt izin agar

6
orang tau tentang di tidak masuk sekolah lagi, tetapi dia malu untuk mengasihkan
sendiri surat tersebut karna pada izin pertama dia dinyatan dengan keterangan
sakit, maka dari it dia malu untk ngasih surat itu dengan sendiri masuk ke
sekolahnya hanyak untuk member surat izin untuk dirinya sediri, pada pertanyaan
selanjutnya Q menjawab dengan “mager, daktek” dia sepertinya sangat pasrah
tentang apa yang sedang dia alami sudah tidak peduli akan kondisi dirinya, pada
pertanyaan slanjutnya dan seterusnya jawabnya pun masi sama yaitu “mager, dak
tek semgangat lagi dalam belajar, cak itulah” hanya kata kata itu yg dikeluarkan
dalam dirinya, tapi pada pertanyaan terakhir

Kami menanyakan tentang dirinya dan pacarnya yaitu jawabnya “tidak ada
rebut dengan pacar ataupun teman, tidak ada hubungannya tentang itu”, tetapi
pada jawaban di grup dan pada saat wawanvar di VC jawabannya sedikit berubah.
Di grup wa dia bilang katanya ada masalah di keluargannya, tetapi sedangkan di
VC dia seakan seakan ingin menutupi masalah keluarga tersebut degan
menutupinnya dengan kemalasannya.

Karna sudah seminggu tidak masuk sekolah, Q pun masuk sekolah dan di beri
SP oleh wali kelasnya, keesokan harinya orang tua Q datang dan Q pun ikut di
nasehati dan di berikan pencerahan oleh wali kelasnya, Q sudah dua kali dapat SP
ttentang problemnya bolos sekolah ini.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESMPULAN
Sekarang Q sudah masuk sekolah seperti biasanya, rasa malas sudah mereda dan
sudah ikut pelajaran dengan semangat, tida ada lagi kata kata ingin bolos jam
pelajar, mungkin juga pikiran udah berubah karna dikasi pencerahan oleh wali
kelasnya Q.

B. SARAN
1. Lebih mmemikirkan untuk yang kita jalani kedepannya agar tidak salah
ngambil keputusan atau tindakan
2. Hindari perilaku bodo amat terhadap diki kita sendiri karna itu sangat
penting bagi diri kit sendiri
3. Lebih teliti dalam hal apaapun agar tau tndakan untuk kedepannya

8
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi Dan Widodo.S, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
hal.127
H.Abu Ahmadi Dan Widodo.S..., (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal.132-137
Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.288 14 Ibid.
Musbikin (2009: 9)

Anda mungkin juga menyukai