DISUSUN OLEH:
1.Gatansyah Anopa
2. Gayatry Ar-Rizal
3. M. Iqbal Rafliansyah
4. M. Mefri Al-Karim
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga, Team dari kelompok ini dapat menyelesikan makalah
yang berjudul “PROBLEM MALAS BELAJAR PADA REMAJA”. Dalam
penyusunan makalah ini banyak ditemukan kesulitan dan hambatan, namun berkat
hidayah Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, segala kesulitan dan
hambatan tersebut dapat diatasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dengan
demikian, Team dari kelompok ini mengucapkan terima kasih kepada:
dari kesempurnaan, maka dari itu kami memohon kritik dan saran dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini
berguna dan menambah wawasan bagi kita semua. Aamiin
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Para ahli memberikan definisi yang beragam pada kata “belajar”. Belajar
(learning) menurut Hilgarddan Bower adalah perubahan tingkahlaku seseorang
terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya secara
berulang-ulang dalam situasi itu, di mana Perubahan dalamtingkahlaku itu tidak
dapat dijelaskan ataudasar Kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat,
dansebagainya). Sementara Morgan mengemukakan belajar adalah setiap
perubahan yang relative menetap dalam tingkahlaku yang terjadi sebagai hasil
dari latihan atau pengalaman.
Dampak yang paling terlihat dari malas belajar adalah anak akan mengalami
kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Hal ini bisa saja membuat anak merasa
kesal hingga stres saat sekolah. Orangtua pun akan mendapatkan peringatan dari
sekolah terkait anak yang sulit menerima pelajaran di sekolah. Rasa malas
biasanya disebabkan oleh kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu. Ini bisa
Anda atasi dengan menetapkan target atau tujuan. Meski begitu, target yang tidak
realistis malah membuat Anda kewalahan. Akibatnya, ini akan memadamkan
semangat dan keinginan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut.
RUMUSAN MASALAH
1
B. TUJUAN WAWANCARA
1. Untuk memperoleh suatu informasi secara langsung guna menjelaskan suatu
kondisi tersebut.
2. Agar dapat pembelajaran dari kisah tersebut
3. Memperoleh data agar dapat memengaruhi situasi atau orang tersebut
C. MANFAAT WAWANCARA
1. Agar memperoleh informasi yang valid karena di dapatkan dari narasumber
yang kompeten dan sesuai dengan topik yang ditanyakan.
2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan.
3. Menciptakan hubungan baik di antara dua pihak yang terlibat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Musbikin (2009: 9) menyatakan bahwa malas belajar timbul dari beberapa sebab,
yaitu faktor dari dalam diri (intrinsik) dan faktor dari luar diri (ekstrinsik). Rasa
malas yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan tidak adanya motivasi diri.
Abu Ahmadi Dan Widodo.S, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
hal.127. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan4 Sehingga dapat disimpulkan bahwa
intesitas belajar adalah kegigihan, kemampuan, kekuatan, dan semangatnya
seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan belajarnya.
Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.288 14 Ibid.
Setiap individu memiliki kecenderungan kepada salah satu cara atau gaya.
Kecenderungan atau gaya seseorang ini disebut gaya belajar13
3
B. HASIL WAWANCARA
Penulis sebenarnya pada awalnya bukan memilih topic penelitian dengan tema ini,
tapi pada saat team konsul kepada guru yaitu bu Indri kami mendapatkan usulan
untuk menggenti tema yang akan team ambil, pada awalnya team bingung harus
memakai topic tentang apa, karna di team kami terdapat kelompok yg mempunyai
problem dalam topic ini akhirnya Penullis mengusulkan untuk mengangkat topic
ini utuk di teliti, akhirnya Penulis mendapatkan topic baru untuk di jadikan
penelitian kelompok kami.
Penulis mendapat ide ini karna di grup kelompok pelajaran b.inggris Q curhat
tentang apa yang membuat dia tidak masuk sekolah, karna Penulis menanya ke
pada Q kenapa tidak masuk sklh sebab sudah di sebut sebut sama guru maple lain,
dan Penulis dan team tidak ber ekspetsi kalau Q akan menjawab nya dengan
panjang dan jelas.
bukti chatan di grup b inggris bahwa Q sedang meluapkan isi hatinya tentang
kenapa dia tidak sekolah
Setelah itu kami lanjut pada wawancara Q karna ingin mengetahui hal yang
berkaitan secara lanjut, penulis sudah mengelist semuwa pertanyaan untuk
wawancara tetapi sering kali tida bias di lanjutkan wawancara tersebut karna
terhambatnya pada waktu, karena team pada sibuk sibuk, kenetulan team
kamisama kelompoknya dengan pelajaran sejarah, waktu itu kami sudah janjian
4
untuk kerja kelompok untuk maple sejarah karna deadline nya sebentar lagi, jadi
Penulis memutuskan untuk mengerjakan tugas sosiologi juga, karna untuk
mengatur waktu lagi susah, team mengusulkan agar wawancara dilakukan dengan
cara VIDEO CALL dari wa karna mempermudah waktu yang di pakai juga,
waktu itu kami sangat takut karna pertanyaan sedikit sensitive untuk di bahas
dimana Q juga lagi berada di rumahnya, kami tidak enak sama orang tua Q jika
mendengar wawancara ini,.
Pada jawaban Q nomor satu dia menjawab alasan dia pertama kali ialah, sesuai
dengan apa yang kita liat kata Q dia pulang sekolah lebih awal dikarenakan sakit,
pada pertanyaan ke dua dia menjawab dengan hal yang sama yaitu emang beneran
saki, tapi team sudah mengira sepertinya Q ada yang perlu dia privasiin dari kami
tah karna itu posisinya lagi VC an takut suaranya terdengan dengan keuarganya
tau oleh hal lain, taoi kami sudah berpositif tninking mungkin dengan pertanyaan
selanjutnya dia jadi terbuka lagi seperti apa yang sudah Q ceritakan di grup
5
satunya, selanjutnya pada pertanyaan ke tiga jwaban q adalah ia mengarasa kalo
tidak enak karna absen kotor dikarenakan alfa tidak ada keteraangan pada saat itu.
Pada pertanyaan ke empat Q menjawab yang di lakukan Q selama dia tidak masuk
sekolah ialah dengan bres-beres rumah, main hp,
Gambar 3.1 yaitu ganbar dimana tempat Q meghabiskan waktuya ketika jam
sekolah berlangsung
Team kami menanya lagi tentang prtanyaan selanjutnya yaitu Q menjwab dengan
katanya dia “ bener bener lupo, males, mager ngasih dewek ke sekolah” dapat
disimpulkan dari kalimat tersebut Q sebenarnya udah ingat tentang surt izin agar
6
orang tau tentang di tidak masuk sekolah lagi, tetapi dia malu untuk mengasihkan
sendiri surat tersebut karna pada izin pertama dia dinyatan dengan keterangan
sakit, maka dari it dia malu untk ngasih surat itu dengan sendiri masuk ke
sekolahnya hanyak untuk member surat izin untuk dirinya sediri, pada pertanyaan
selanjutnya Q menjawab dengan “mager, daktek” dia sepertinya sangat pasrah
tentang apa yang sedang dia alami sudah tidak peduli akan kondisi dirinya, pada
pertanyaan slanjutnya dan seterusnya jawabnya pun masi sama yaitu “mager, dak
tek semgangat lagi dalam belajar, cak itulah” hanya kata kata itu yg dikeluarkan
dalam dirinya, tapi pada pertanyaan terakhir
Kami menanyakan tentang dirinya dan pacarnya yaitu jawabnya “tidak ada
rebut dengan pacar ataupun teman, tidak ada hubungannya tentang itu”, tetapi
pada jawaban di grup dan pada saat wawanvar di VC jawabannya sedikit berubah.
Di grup wa dia bilang katanya ada masalah di keluargannya, tetapi sedangkan di
VC dia seakan seakan ingin menutupi masalah keluarga tersebut degan
menutupinnya dengan kemalasannya.
Karna sudah seminggu tidak masuk sekolah, Q pun masuk sekolah dan di beri
SP oleh wali kelasnya, keesokan harinya orang tua Q datang dan Q pun ikut di
nasehati dan di berikan pencerahan oleh wali kelasnya, Q sudah dua kali dapat SP
ttentang problemnya bolos sekolah ini.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESMPULAN
Sekarang Q sudah masuk sekolah seperti biasanya, rasa malas sudah mereda dan
sudah ikut pelajaran dengan semangat, tida ada lagi kata kata ingin bolos jam
pelajar, mungkin juga pikiran udah berubah karna dikasi pencerahan oleh wali
kelasnya Q.
B. SARAN
1. Lebih mmemikirkan untuk yang kita jalani kedepannya agar tidak salah
ngambil keputusan atau tindakan
2. Hindari perilaku bodo amat terhadap diki kita sendiri karna itu sangat
penting bagi diri kit sendiri
3. Lebih teliti dalam hal apaapun agar tau tndakan untuk kedepannya
8
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi Dan Widodo.S, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
hal.127
H.Abu Ahmadi Dan Widodo.S..., (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal.132-137
Rafy Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.288 14 Ibid.
Musbikin (2009: 9)