Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
DR. KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
1. Allah Swt
2. Ibu Nadya Yulianti, S.Psi., M.Pd. selaku Dosen Mata Kuliah Diagnostik
Permasalahan Perkembangan
3. Pihak lain yang telah mendukung sehingga terselesainya laporan Hasil
Observasi ini.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Perkembangan kognitif anak masih rendah
2. Kurangnya guru menggunakan media yang bersifat konkret
3. Diagnostic permasalahan pada konsep berfikir anak
C. Tujuan
Sesuai dengan latar belakan dan rumusan masalah diatas tentunya laporan
obsevasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan intelektual atau kognitif
pada anak usia dini.
BAB II
ISI/PEMBAHASAN
A. Identifikasi Kasus
Pada penelitian atau obsevasi kali ini penulis mengidentifikasi atau menandari
kepada dua anak yang diperkirakan mengalami masalah. Dilihat dari prilaku dia
ketika belajar, mengamati guru, bermain, berinteraksi dengan teman sebaya. Ada
beberapa ciri yang ditonjolkan oleh dua orang anak ini yaitu :
Setelah dilakukan identifikasi kasus inti dari permasalahan yang dihadapi kedua
anak ini sama yaitu gangguan belajar dalam kemampuan menulis atau bisa
dikatakan juga disgrafia. Gangguan belajar ini hampir sama dengan membaca. Hal
yang membedakan anak kesulitan menyusun kalimat, dan ejaan yang benar dalam
bentuk tulisan. Gangguan ini juga berhubungan dengan ADHD atau gangguan
prilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat
tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena
kurang jelas.
C. Diagnosis
Meskipun begitu, sampai saat ini para ahli belum mengetahui secara pasti apa
yang menyebabkan gangguan belajar ini terjadi pada anak. Namun pada penelitian
ini penulis juga mengamati pola asuh dari orang tua dan kurangnya guru
menstimulasi perkembangan yang berkaitan dengan masalah anak tersebut.
D. Prognosis
E. Treatment
Gangguan belajar disgrafia ini memang belum ada obatnya tetapi ada beberapa
penanganan yang bisa kita lakukan untuk upaya bantuan terhadap anak yang
mengajami gangguan digrafia ini diantaranya melalui terapi okupasi terapi ini bisa
berperan untuk meningkatkan kemampuan menulis anak dengan cara sebagai
berikut :
Selain terapi okupasi ada beberapa tips juga untuk orang tua dan guru untuk
mengatasi gangguan belajara disgrafia yang dimiliki seperti :
- Berikan anak bola penghilang stress seperti Squisi yang bisa diremas-
remas untuk meningkatkan kekuatan otot tangan anak
- Menyediakan alat tulis kertas dengan garis garis yang lebar
- Puji anak ketika berhasill menuliskan sesuatu dengan benar
- Bicarakan gangguan belajar kepada anak agar anak bisa mengerti kondisi
yang ia miliki
- Ajarkan anak-anak cara untuk menghilangkan stress
F. Tindak Lanjut
Untuk tindak lanjut kita berikan waktu untuk mengetahui seberapa berjalannya
upaya yang dilakukan mencapai keberhasilan. Tetapi apabila terapi atau program
yang diikuti oleh anak tidak menunjukan hasil, jangan merasa frustasi dan
memarahi anak, karena proses perkembangan anak dalam mengatasi disgrafia
membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Jika orang tua atau guru tidak cocok dengan program atau terapi yang sedang
diikuti bisa mencari program atau trapi yang lainyang lebih sesuai dengan anak.
Terimalah anak apa adanya, dan semangati anak untuk terus berusaha menghadapi
gangguan belajar disgrafia yang dimiliki.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan