Anda di halaman 1dari 1

1.

Prinsip relevansi, bahwa kurikulum anak usia dini harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan
anak secara individual. Relevan disini mempunyai 2 macam pengertian, yaitu : a) Relevansi ke luar :
komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan anak usia dini,
b) Relevansi ke dalam : konsistensi harus sesuai antar komponen-komponen kurikulum dan harus saling
berhubungan dengan keterpaduan internal terhadap anak usia dini.

Prinsip adaptasi, bahwa kurikulum anak usia dini harus memperhatikan dan mengadaptasi perubahan
ilmu, teknologi dan seni yang berkembang di masyarakat termasuk juga perubahan sebagai akibat dari
dampak psikososial. Maksudnya disini anak didik di didik untuk tidak ketinggalan zaman dengan
beradaptasi dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan perkembangan yang ada.

Prinsip kontinuitas, bahwa kurikulum anak usia dini harus disusun secara berkelanjutan antara satu
tahapan perkembangan ke tahapan perkembangan berikutnya sehingga diharapkan anak siap memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya. Intinya dalam kontinuitas adanya kelanjutan (kesinambungan) sebab
proses belajar anak udia didik berlangsung secara berkelanjutan agar mencapai tujuan sesuai kurikulum
yang diinginkan.

Prinsip fleksibilitas,bahwa kurikulum anak usia dini harus dipahami, dipergunakan dan dikembangkan
secara luwes sesuai dengan keunikan dan kebutuhan anak serta kondisi dimana pendidikan itu dimana
pendidikan itu berlangsung. Maksudnya yaitu, kurikulum harus berbobot (solid) tetapi pada
pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian dengan anak usia dini.

Prinsip kepraktisan dan akseptabilitas, bahwa kurikulum anak usia dini harus dapat memberikan
kemudahan bagi praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendidikan pada anak usia dini.
Biasanya bisa juga disebut efisien, dengan biaya kegiatan yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah
kepada anak usia dini.

Prinsip kelayakan, bahwa kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan
pada anak usia dini. Jika kurikulum sudah menunjukkan kelayakan, maka akan mencapai keberhasilan
yang tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Prinsip akuntabilitas, bahwa kurikulum anak usia dini yang dikembangkan harus dapat di
pertanggungjawabkan pada masyarkat sebagai pengguna jasa pendidikan anak usia dini. Jadi, apa yang
sudah dilakukan harus sesuai dengan tanggung jawab apa yang sudah diberikan entah itu melalui
tindakan, kebijakan, termasuk mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat
dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan kepada anak usia dini sehingga tidak
menimbulkan kesalahan pemahaman dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai