Abstrak : penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya yang dilakukan oleh
pihak sekolah terkait perencanaan pembelajaran untuk menindaklanjuti aktivitas
belajar home learning sebagai upaya pencegahan virus corona atau covid-19
maka keterlibatan orang tua sangat penting karena orang tua adalah pondasi
awal bagi pendidikan anak karena keluarga adalah madrasah pertama bagi anak
sehingga orang tua sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak,
Madrasah selanjutnya setelah keluarga adalah pendidikan yang direalisasikan
melalui Taman Kanak-kanak (TK). TK merupakan pendidikan prasekolah yang
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan dan moral agama, serta
membangun karakter pada anak dan guru mendorong agar tetap terlaksana
perencanaan pembelajaran dengan efektif. Maka upaya yang telah dilakukan di
KB At-Taufiq yaitu parenting education, Informasi RPPH Online, Pembelajaran
Home Learning.
Kembali lagi kepada kewajiban orang tua harus mendidik anak dengan sebaik-
baiknya maka diharapkan sikap orang tua bisa menunjang pengembangan potensi
anak. Berbicara tentang sikap orang tua bias dilihat dari (1) menghargai pendapat
anak dan mendorongnya untuk mengungkapkannya, (2) memberi waktu kepada
anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal, (3) membolehkan anak untuk
mengambil keputusan sendiri, (4) mendorong anak untuk banyak bertanya, (5)
meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang ingin dicoba, dilakukan
dan dihasilkan, (6) menunjang dan mendorong kegiatan anak, (7) menikmati
keberadaannya bersama anak, (8) memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada
anak, (9) mendorong kemandirian anak dalam bekerja dan (10) menjalin
hubungan kerja sama yang baik dengan anak.
Permasalahan yang terjadi pada khalayak kini bahkan mendunia yaitu adanya
wabah virus corona atau disebut juga covid-19. Dikutip dari (detiknews) Yang
menjadi latar belakang dari corona virus atau covid-19 kasusnya dimulai dari
Negara Wuhan, China. Pamdemi atau epidemic global mengindikasikan infeksi
Covid-19 yang sangat cepat hingga hamper tidak ada Negara yang absen dari
virus corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya sampai saat jni belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus virus corona atau covid-19. Sehingga pemerintahpun
menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Indonesia untuk
tidak bepergian keluar rumah, pemerintah juga menghimbau agar semua sekolah
diliburkan selama 14 hari. Pemerintah menjelaskan bahwa penetapan libur selama
dua pekan tersebut adalah upaya memotong mata rantai penyebaran virus corona.
Maka dengan itu pihak sekolah maupun lembaga mau tidak mau harus turut
himbauan pemerintah untuk upaya pencaegahan. Sehingga pihak sekolah
menyusun rencana atau program yang memungkinkan agar selama libur dua
pecan anak tidak main keluar rumah walaupun pada hakikatnya anak sangat perlu
bertatap muka dengan teman sebaya dan orang lain untuk membangun
sosialisasinya akan tetapi jika kita memberikan pijakan yang baik dan benar dan
dapat difahami oleh anak, anak akan faham. Karena anak memiliki kebosenan
yang sangat rentan sehingga menjadi PR untuk para guru dan orang tua
bagaimana caranya agar anak tetap nyaman. Berbagai upaya dilakukan salah
satunya yaitu guru/pendidik tetap memberikan perencanaan pembelajaran melalui
online sehingga anak tetap mendapatkan pengetahuan dan pendidikan yang efektif
Parenting Education
Guru dan orang tua menjadi agen pembelajar bagi kehidupan anak. Oleh karena
itu, perlu ada sinergi pemahaman yang sama pada anak didik saat berada
dilingkungan sekolah maupun saat berada dilingkungan keluarga sehingga tidak
menimbulkan makna ambigu pada diri anak. Kegiatan tersebut diawali dengan
melakukan wawancara antara pendidik dan orang tua/wali. Berdasarkan hasil
wawancara bahwa orang tua/wali menghendaki anak didiknya (a) memahami
tentang pendidikan agama Islam seperti hafalan surah-surah pendek, membaca
iqra (b) meningkatkan kemampuan dalam berbagai pengetahuan (c) meningkatkan
kemapuan potensi diri anak didik seperti menyanyi, drama dll. Hasil dari
indentifikasi tersebut menjadi acuan melakukan kolaborasi angtara pendidik dan
orang tua untuk mencapai tujuan kompetensi yng dilaksanakan.
Informasi Tentang Pendidikan, Perkembangan dan Kesehatan Anak melalui
RPPH Online
Setiap guru/pendidik wali kelas masing masing menyiapkan perencanaan
pembelajaran yang akan diikuti anak dan dibimbing oleh orang tua di rumah
dengan online atau menginformasikan rencana pembelajarannya dengan
menggunakan group WA. Setiap hari guru kelas akan mengupload Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) ke group WA dan dibaca oleh orang
tua/wali selanjutnya diaplikasikan oleh orang tua kepada anak. Setiap anak wajib
melaksanakan pembelajaran dan orang tua wajib membimbing dan mengawasi
anak dan orang tua diminta untuk setiap kegiatan anak di dokumentasikan
sebagai bukti fisik anak mengikuti belajar Home Learning.
Pembelajaran Home Learning
Pembelajaran home learning ini akan terus dilaksakan dengan waktu yang belum
dapat dipastikan mengingat wabah virus corona atau covid-19 belum mereda,
tetapi tidak memutuskan motivasi anak untuk tetap belajar dan terus belajar.
Sehingga waktu anak tidak terbuang dengan sia-sia.
PENUTUP
Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini sangat penting dengan
ragam upaya program maupun kegiatan yang disesuaikan dengan tumbuh
kembang anak. Dan dalam kondisi apapun orang tua tetap madrasah pertama bagi
anak. Apalagi dengan adanya Covid-19 jangan dijadikan sebagai kesempatan
untuk tidak mendidik anak justru pada kesempatan ini orang tua dapat melakukan
pendekatan yang lebih intens dengan buah hati.
Demikin juga dengan seorang guru/pendidik sebagai komunikator sehingga tidak
menyurutkan motivasi untuk tetap memberikan pendidikan yang terbaik untuk
peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, N. (2011). Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: UNY