Anda di halaman 1dari 8

A.

PENGERTIAN
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) adalah upaya pertolongan
dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedis.

Secara teknis, "kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang


disebabkan oleh kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal
mengambil langkah berjaga-jaga. Dalam "kecelakaan" yang sebenarnya, tak
satupun pihak yang dapat dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat
diperkirakan atau kemungkinan terjadinya amat rendah. Contohnya, seorang
ahli farmasi salah memberi label obat dan pasien yang memakannya
keracunan.
Masih banyak peristiwa-peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai
kecelakaan akan tetapi yang terpenting bukanlah seberapa banyak macam
kecelakaan tetapi bagaimana cara menanggulanginya.
Sekolah sebagai institusi yang telah dipercaya oleh orang tua tentunya
juga mempunyai tangguang jawab dalam menjawa peserta didiknya.Akan
tetapi realita yang ada sering kali terdapat kecelakaan di area sekolah seperti
kecalakaan saat anak bermain maupun saat KBM berlangsung.
Masalah kecelakaan ini sering kali mengganggu aktivitas peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah
membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di
area sekolah.
Seiring banyak terjadinya kecelakaan yang terjadi di sekolah,baik
kecelakaan kecil maupun kecelakaan yang mengakibatkan para korbanya
harus di bawa ke Rumah Sakit, maka sekolah mengadakan usaha-usaha
pertolongan yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak sekolah.

Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita


harus tetap membawa korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk
pertolongan lebih lanjut dan memastikan korban mendapatkan pertolongan
yang dibutuhkan.

Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan


seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam
memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami
musibah, antara lain pada pasien yang berhenti bernafas, pendarahan, shok,
patah tulang, dan lain-lain.

B. Tujuan P3K

Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk


mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup, membuat
keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih parah,
mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas.

Tujuan P3K :

• Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian


• Mencegah cacat yang lebih berat seperti mencegah perdarahan (Mencegah
kondisi memburuk)
• Mempertahankan daya tahan korban
• Menunjang penyembuhan

• Meringankan penderitaan korban, seperti meringankan rasa nyeri

• Mencarikan pertolongan lebih lanjut

Macam-macam peralatan P3K yang wajib dimiliki untuk UKS :

 Perban
 Kain kasa gulung dan steril

 Pinset

 Gunting

 Krim atau salep antiseptik.

 Plester luka

 Minyak telon/ kayu putih

 Obat antinyeri, seperti paracetamol

 Obat flu dan batuk

 Obat tetes mata

 Termometer

C. SISTEMATIKA TINDAKAN P3K

1. Bersikap tenang dan tidak panic

Kita diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi


korban selanjutnya (ditolong). Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang.
Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang mendapat luka
ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan
diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi
masih mungkin untuk ditolong.
Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera
dibawa ke dokter, rumah sakit, Puskesmas untuk penanganan selanjutnya
2. Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat
Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan
efesien. Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang
ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya.

3. Sebelum mengetahui berat ringannya cidera yang dialami, jangan cepat –


cepat memindahkan atau menggeser korban
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk
mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi
korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan
pertolongan dengan tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan
perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya. Kerugian bila
dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau
memperparah kondisi korban.

4. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban juga Perhatikan tanda-


tanda shock

Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya, sebab


dapat membuat korban menjadi panic. Apabila korban muntah-muntah
dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan letak kepala
lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan
untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah,
atau air dalam paru-parunya.
Apabila penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak
nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi setengah duduk. Bila
pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan
5. Setelah mendapat pertolongan pertama, korban sebaiknya segera dibawa
ke dokter, rumah sakit, Puskesmas untuk penanganan selanjutnya.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah
evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit.
Perlu diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life
saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi. Serahkan keputusan
tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang berkompeten.

D. SOP PENANGAN P3K PADA AUD


1. Memar

Merupakan kondisi akibat adanya trauma/benturan dengan benda


keras. Bisa berbentuk benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai
warna kebiruan.

Cara mengatasinya :

 Memberikan kompres dingin pada bagian yang terbentur untuk


mencegah bertambah banyaknya darah yang merembes ke jaringan
dan juga untuk mencegah pembengkakan (uderma)
 Perhatikan pada hari berikutnya bengkak berkurang atau tidak. Untuk
mengurangi/ menghilangkan pembengkakan dilakukan kompres panas
selama 3-5 menit tujuanya untuk melebarkan pembuluh darah
setempat, setelah itu diganti dengan dikompres dingin selama 1 – 2
menit.
 Lakukan sebanyak 4 – 5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
Ketika melakukan kompres panas pastikan suhu panas tidak sampai
meimbulkan luka bakar. Komppres panas dilakukan dengan
menggunakan kantong air panas atau salep/ krim pemanas kulit.

2. Luka Parut
Biasanya disebabkan karena adanya benda keras yang merusak
permukaan kulit, misal jatuh saat berlari.
Cara Mengatasinya :
 Hentikan pendarahaan yang terjadi dengan cara menekan bagian yang
mengeluarkan darah dengan menggunakan kain kasa steril atau
saputangan/kain bersih.
 Dengan menggunakan air dan sabun bersihkan daerah sekitar luka.
Jika ada kerikil, kayu, atau benda lain yang cukup bersih.
 Setelah bersih berikan anti infeksi lokal seperti povidon iodin atau
kasa anti-infeksi.
 Bila luka yang terjadi terlalu dalam segera rujuk kerumah sakit.

3. Mimisan
Istilah yang dikenal secara medis sebagai epistaksis atau
pendarahan hidung. Epistaksis adalah kondisi yang ditandai dengan
keluarnya darah melalui lubang hidung.
Cara mengatasinya :

 Anak yang mimisan didudukan sambil didudukan sambil agak


menunduk, cuping hidung kiri dan kanan di pencet bersama-sama,
bernafas melalui mulut, tunggu sampai 10 menit.

 Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit.

 Menggunakan daun sirih sebagai cara tradisional juga bisa dilakukan


karena daun dapat menghentikan pendarahaan karena daun sirih
mengandung zat yang menyempitkan pembuluh darah.

4. Kemasukan Benda Asing


Adalah adanya benda yang tidak biasa di dalam tubuh misalkan
duri masuk dan tertinggal dalam kulit, hidung atau telinga kemasukan
biji-bijian, telingan kemasukan sserangga, saluran nafas tersumbat
makanan.
Cara mengatasinya:

 Apabila benda yang masuk tidak terlalu besar, usahakan untuk bersin,
caranya dengan mencium bubuk merica. Jika tidak berhasil dibawa
atau dirujuk kerumah sakit. Jangan mengkorek atau menyemprot
dengan air karena bisa lebih berbahaya.

 Jika ada benda asing di telinga harus dikeluarkan dengan meneteskan


minyak mineral (gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga,
kemudian miringkan dan amati benda asing tersebut keluar atau tidak.
Kalau tidak keluar harus segera dirujuk kerumah sakit.
 Jika mata kemasukan debu, bisa menggunakan cairan pencuci mata
atau dengan mengalirkan air bersih.

 Ada benda asing di kulit misal duri. Jika ujungnya masih teraba cabut
dengan alat penjepit yang telah dibersihkan/ dicuci. Bila halus, duri
bambu/katus/ulat bulu dapat menggunakan plester yang ditempelkan
pada kulit yang tertancap duri halus, kemudian plester dicabut dengan
cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu halus tercabut semua.

 Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas gigitan dengan air bersih dan
sabun, beri antiseptik balut, dan rujuk kerumah sakit.

 Jika mendapat sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat


gigitannya dengan menggunakan minyak pelumas atau terpetin atau
minyak cat kuku. Setelah terlepas luka dibersihkan dengan sabun dan
diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila tersengat lebah, ambil
sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim
antihistamin atau kompres dengan es pada bagian yang tersengat. Jika
muncul tanda-tanda seperti mual dan muntah, pucat apalagi sampai
sesak nafas segera rujuk kerumah sakit
5. Pingsan
yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2,
lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh), hiploglikemia, anemia.
Cara mengatasinya :
 Baringkan korban dalam posisi terlentang
 Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
 Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang
menghambat pernafasan
 Beri udara segar
 Periksa kemungkinan cedera lain
 Selimuti korban
 Korban diistirahatkan beberapa saat
 Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >>
Rujuk ke instansi kesehatan.
6. Asma
Adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan
penyempitan dan peradangan saluran pernapasan yang mengakibatkan
sesak (sulit bernapas). 
Cara mengatasi :
 Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi,
cobalah untuk tetap tenang, karena panik justru akan semakin
memperparah serangan asma.
 Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal
10 semprotan.
 Hubungi ambulans jika Anda tidak memiliki inhaler, asma
bertambah parah meski sudah menggunakan inhaler, tidak ada
perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10 kali,
atau jika Anda merasa khawatir.
 Jika ambulans belum tiba dalam waktu 15 menit, ulangi langkah
nomor 2

Anda mungkin juga menyukai