Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NAHDA AULIA TSANI

KELAS :XI MIPA 2

Miki tidak menduga akan tua bersama ayah ibunya. Mungkin di zaman
sekarang sudah jarang sekali anak yang mau tinggal bahkan menua bersama
orang tuanya kebanyanyakan anak muda memilih untuk merantau mencari kerja
dan menetap disana. Miki tidak menduga akan tua bersama ayah ibunya.
Mungkin di zaman sekarang sudah jarang sekali anak yang mau tinggal bahkan
menua bersama orang tuanya kebanyanyakan anak muda memilih untuk
merantau mencari kerja dan menetap disana. Hingga saat mereka duduk di kursi
sang ibu yang sedang menyelesaikan rajutannya melihat genting tetangga yang
tidak segera diperbaiki ibu khawatir jika tidak segera diperbaiki maka genting itu
nyaris berjatuhan dirumah mereka karena hal itu pasti akan membahayakan miki
ayah dan miki jika mereka berjalan dihalaman . Sang ayah yang memiliki sifat
cuek ia tidak memperdulikan gosip miki dan ibu ia malah sibuk mengerutu
mempermasalahkan kukunya yang cepat panjang, ketika ayah berdiri ia bersusah
payah mencari gunting kuku, ibu pun mengerutu "lihatlah , ia berpikir hidup ini
hanya soal memotong kuku " Meskipun ibu mengatakan sindiran itu dengan
bahasa yang lembut dan suara yang pelan agar tidak sling menyakiti, akan tetapi
yang namanya keluarga pasti akan ada dimana saat kebersamaan mereka ada
perselisihan kecil , mungkin hal itu biasa terjadi karena dalam keluarga memiliki
sifat yang berbeda beda antara ayah ibu maupun anak sehingga kita harus bisa
menerima itu semua agar keluarga dapat utuh sampe tua. Mendengar sindiran
ibu tadi ayah dengan sikap cueknya tidak memperdulikan nya agar tidak menjadi
masalah yang besar walaupun sebenarnya itu semua masalah baginya

kali ini miki baru menyadari bahwa ia telah menjadi wanita kikir, yang seneng
menyembunyikan makanan di petak lemari kamar. Hal ini membuat ibunya
berfikir bahwa ayah ibunya akan mati kelaparan karna menunggu makanan itu
keluar dari persembunyian.

"seharusnya kau menggunakan benang yang merah untuk topi itu, berarti ibu
melihat bahwa topi itu tidak sesuai seharusnya warnanya merah agar lebih serasi
, miki yang sedang sibuk menepuk nyamuk dan menggosok bekas nyamuk itu
tidak memperhatikan ibunya yang sedang bicara tadi, ibunya pun sedikit kesal
dan enggan untuk membahas masalah itu dan kembali membahas genting itu ,
ayah yang sudah kembali dan membawa gunting, dengan keadaanya yang di
kursi roda ia tidak pantang menyerah, menjadikan tangan sebagai penganti kaki
bukanlah hal yang mudah apalagi tangan dan tubuhnya itu sudah ayah gunakan
untuk bekerja keras sewaktu ayah muda
Tetangga mereka, sepasang orang tua yang sudah lama tidak bisa lagi
bepergian kemana mana seperti mereka bertiga. Kali ini sang ibu merasa
beruntung karena apa? Ya pasti karena sikap miki yang mau menua dan merawat
orang tuanya, mungkin sudah jarang di zaman sekarang anak seperti miki dan
diantara mereka memilih untuk bekerja dan menenggok orang tua yang mungkin
pada saat dalam keadaan sakit mereka baru pulang ke asalnya.Ketika putra dan
cucu pasangan itu kembali kerumah tetangga itu suara rumah tetangga itu
sangat ramai dan sang ibu mencela seharusnya merka tidak hanya ramai tetapi
juga membawakan oleh oleh dan membagikan nya kepada tetangga .Dalam hal
ini kita dapat melihat sang ibu merasakn iri karena ia merindukan suara
celotehan seorang cucu dan seharusnya ia dapatkan dari niki.Sang ibu pun
kembali mengungkit tentang rencana pernikahan miki yang gagal tiga puluh
tahun yang lalu dan kakaknya yang tidak pernah kembali setelah mebuat
masalah yang besar.Miki pun langsung menyuruh ibunya untuk menghentikan
pembicarran itu .Ayah yang melihat hal ini merasa tidak heran dengan miki dan
ibunya krena kebiasaan merka yang suka beradu argumentasi ,mereka juga tidak
ada yang mengalah membuat ayah menyimpulkan bahwa mereka sama sama
nakal
”ayah! Teriak miki.Ya disini ada kejadian dimana ayah yang memotong
kukunya terlalu pendek dan membuat ujung jempol kaki itu berdarah,seharusnya
dengan melihat kondisi sang ayah yang sudah duduk dikursi roda miki
memotongkan kukunya karena sangat rentan sekali bagi sang ayah .Ibunya yang
ingin melanjutkan merajut dan meminta miki mengambilkan peralatannya di
aatas meja diruang belakang ,mendengar miki berteriak kedua kalinya membuat
ibu mersjuk karena merasa tidak mendapat perhatian .
Tahun ini miki berusia 61.ayah dan ibunya masing masing bersia 90 dan
87 .melihat hal ini berarti miki menghabiskan masa mudanya bersama ayah dan
ibunya tanpa memiliki istri dan anak dengan melihat orang tuanya sehat mungkin
miki sudah mersa bahagia.Mereka sudah lama tidak merayakan ulang
tahun ,namun ibunya memiliki kebiasaan menambah satu garis dibawah nama
yang ditulis di dinding pakaian lemari bila salah satu dari mereka berulang
tahun .Garis garis dibawah nama kakaknya berhenti di hitungan 35 ,dan garis itu
ditutup dengan garis yang gemetar keluarga mereka belum pernah berurusan
dengan polisi sebelum kakanya berurusan dengan polisi,jadi dengan ulah
kakaknya itu sudah pasti membuat mental seorang tua hancur karena orang tua
mera gagal mendidik anaknya padahal orang tua sudah membekali anknya
dengan ilmu baik agama maupum umum agar anaknya mempunyai ahlak yang
baik serta selalu mengingat tuahn mereka akan tetapi berguna tidaknya ilmu
tersebut tergantung masing masing pribadi , tentunya dengan melihat kakak miki
yang menipu orang besar besar an memberikan pukulan yang keras bagi ibu miki
.Ibunya tidak mengaharapkan miki akan tinggal bersamanya di hari tua nanti
ketika setiap pagi ia masih menemukan anak laki lakinya di dalam kamar “kau
terlslu bebas” kata ibunya dulu dengan miki .Sang ibu menyesal telah
mengakatan itu kepada miki karena pada akhirnya miki lah yang merawatnya
sampai tua dan malah kakaknya lah yang terlalu bebas hingga membuat masalah
yang amat besar dan memalukan kelurga .Ayah tidak mengarapkan anaknya
untuk terus merawatnya tetapi miki berfikir mengabiskan waktu bersama
anaknya dimasa tua adalah harapan semua orang tua.
“kau tidak mendengar keribuatan sebelaah?”Tanya ibunya .Miki pun tidak
memperhatikan bunya karna ia sedang sibuk untuk mengobati ayahnya,dapat
dilihat bahwa miki adalah anak yang sigap ketia orang tuanya sakit bukannya ia
tidak saying terhadap ibunya tapi sebagai seorang anak melihat ayahnya yang
terluka membuatnya ingin mengobatinya bahkan ketika ibunya yang sedang
kesakitan miki pun akan melalukan hal yang sama ,sedangkan sang ayah tidak
membiarkan miki untuk mengobati lukanya karena ia merasa senang melihat
darah yang keluar dari luka itu ,mungkin ayah melihat perjuanganya dulu ketika
ia masih muda ia bekerja sampai keluar keringat da darah. Kegaduhan tetangga
sebelah makin memucak dan ibunya terus mengerutu miki pun mengatakan “
kita sudah tau apa yang merka lakukan “.Ibu pun kembali membicarakan genting
itu ia khawatir jika tidak segera diperbaiki maka akan runtuh karena melihat pada
saat itu angin berhembus sanagt kencang .Sang ayah pun sekarang telah
merasakan kesakitan mki pun berkata agar ayahnya mau segera diobati .Akan
tetapi sang ayah tiba tiba berkata “jangan menuliskan surat kepada miki” sang
ayah sangat sayang kepada miki sehingga tidak mau miki khawatir karena pada
saat itu miki sedang kulih,sebegitukah besar kasih saying seorang ayah terhadap
anaknya hingga tidak mau sang anak terganggu kuliahnya sedangkan anak anak
di zaman milenial sekarang banyak yang tidak tahu membalas jasa orang tua
banyak dari mereka yang sering menentang,mebentak hanya karena meresa
terganggu ketika orang tua menyuruh anaknya utuk belajar dan berhenti
bermain media sosial maupun game .
Miki kembali meminta ayahnya agar mau diobati lukanya itu tetapi sang ayah
tidak mau malah ayah terus merasakan kesakitan. Sang ibu kembali bergosip
trntang tetangga sebelah itu dan kini ia berfikir bahwa bocah bocah itu kini telah
memecahkan gelas dan piring “semua anak kcil pasti begitu”jawab miki ,ia pun
teringat bahwa dulu ibu miki dan kakanya sering memecahkan gelas,keluarga
memang tidak selalu harmonis tetapi keadaan pertengkeran itulah yang dapat
membuat sebuah keluarga menjadi saling memahami sifat satu sama lain dan
tidak mengulangi untuk mencegah pertengkaran lagi.ayah pun masih teringat
terus keadaan puluhan tahun yang lalu dan waktu itu ibunya tidak menulis surat
kepada miki.ayahnya dirawat dirumah sakit selama berminggu minggu dan
ibunya berhasil menutupi semua itu dari miki ,begittu besar peejuangan seorang
orang tua untuk tidak membebani pikiran anaknya ,sedangkan sang kakak ? ia
malah terus megerogoti harta orang tua nya ia tidak memikirkan kondidi ayahnya
yang sudah di cek ke dokter mana pun dan laboratorium juga tidak menemukan
penyakitnya tentu hal ini membutuhkan biaya yang besar ,karena semakin
membengkaknya biaya pengobat sang ayah dan ibu tidak sanggup untuk
membiayainya akhirny sang ayah dibawa pulang padahal keadaannya sedang
sekarat,tetapi sang ibu sama sekali tidak memberitahukan hal ini kepada
miki ,dan miki pun tidak tau mungkin ia sedang berkumpul dengan temannya
Jika kemudian ayah masih selamat dari sekarat itu berartiitu berkat percikan
air suci yang diberi dari air suci sepupunya ,percikan air suci yang dimaksud
adalah tetsan air mata sembari doa yang saudar mereka minta dari Tuhan agar
ayah dapat selamat dari sekarat dan diangkat penyakitnya dan ayah dapat hidup
sekarang dengan sehat karena doa doa dari saudara dan ibu tetapi ibu berkata
bahwa kesembuhan ayah karena kegigihanya yang ingin sehat ,dan mungkin jika
ayah miki dan ibunya tidak memiliki semangat hidup pasti mereka suda
meninggal sejak lama karena seseorang dapat sakit itu karena pikiran jadi
mulailah berfikir positif dan menikmati keindahan alam semesta yang tuhan
sudah berikan kepada kita.
Ibunya kembali mempermasalkan benang yang tidak sesuai dengan topi itu
“seharusnya kau menggunakan benang merah untuk topi itu “.kata ibunya .sang
ibu terus mengingatkan bahwa miki telah salah memilih benang sebaiknya ia
membongkarnya.tetapi miki masih sibuk memkirkanluka ayahnya yamh masih
tidak mau diobati .ayahpu telat berhenti kesakitan dan melupakan apa yang
terjadi dan ibunya tampak tidak puas dan selalu mengakatan kau harus
mengatakan keda mereka genting itu harus diperbaiki ,begitu besar khawatirnya
seorang ibu tentang apa yang akan menimpa keluarga mereka ia sangat takut
kehilangan salah satu bahkan mereka ,agar ibu meresa tenang miki mengatakan
bahwa ia tekah memberitahukan kepada tetangganya tersebut ,sementara itu
sanga ayah sudah mau diobati ia pun mengulurkan tangganya miki pun segera
mengoleskan obat mereah,miki sangat perhatian kepada orang tuanya ia tidak
mau ayahnya mersa kesakitan ,obat merah itu sudah berada di luka sanga ayah
dan kemudian perlahan mongering bersamaan dengan luka ayahnya tadi miki
pun berkata “luka ayah akan segera sembuh,ayah jangan cemas ya ” miki tidak
mau membuat ayahnya takut dan mengingat kembali masa lalunya karena hal itu
dapat mempengaruhi imun dari ayahnya karena mengingat usia ayahnya bukan
lah usia yang muda lagi
Miki duduk dikursinya tepat berada diantara ayah dan ibunya.miki memanglah
anak yang baik ,kenapa ?karena selain memarawat mereka miki juga sering
berbincang bincang kepada mereka hal ini terlihat ketika miki duduk diantara
mereka di zaman sekarang pasti tidaka ada anak seperti miki ia rela tidak
menikah hanya karena ingin menemani masa tua bersama orang tuanya .mereka
memandangi jalan dan tidak disangka sangka hujan turun begitu lebat sang ibu
pun merasa khawatir jika gentimg itu akan runtuh .
Permasalahan keluarga pasti akan selalu ada.. Sebaik apapun dan waktulah
yanga akan menjawabnya.keluarga merupakan kelompok paling kecil dimana
terdiri dari minimal ada seorg ayah dan ibu meski belum ato tanpa
anak..keluarga yg belum ato tidak punya anakpun tidak akan terlepas dari
adanya masalah apalagi yg sudah dikaruniai anak yg semakin hari semakin
tumbuh besar dan dewasa.Dalam keluarga secara kebudayaaan juga akan
melahirkan hak dan kewajiban yg diantaranya melekat pada kedudukan masing2
dlm keluarga. Dalam ilmu budaya.. Apapun yg menjadi dasar adalah peletakan
pondasi perilaku saling berinteraksi demi terwujudnya kesatuan yakni keluarga
baik secara agama ataupun secara kulturKeluarga yg menjadi tolok ukur awalan
tercipta sebuah kebudayaan nantinya yang juga akan merambah pada
lingkungan sekitarnya. Menjadi tua itu pasti dan tidak ada pilihan tetapi menjadi
dewasa adalah pilihan dalam keluarga

Anda mungkin juga menyukai