Pemeran :
Hanifa : sebagai Nila . seorang anak yang berprestasi, baik, sopan, penyayang. Namun
semua berubah saat temannya mulai mengejeknya.
Annisa : sebagai Ibu Nila, ia sangat penyayang dan rela melakukan apapun demi anaknya.
Aifah : sebagai teman Nila dan Maul, ia keras kepala, sombong, pendendam, dan suka
mengejek.
Micha : sebagai dokter dan Ibu Maul, sangat baik.
Maul : sebagai teman Nila dan Aifah, ia baik tetapi mudah dipengaruhi.
Dian : sebagai guru di sekolah, baik
Di suatu pinggiran kota hiduplah seorang ibu yang memiliki kekurangan dan ditemani
oleh anak semata wayangnya. Ia bernama Nila. Ia bersekolah di salah satu sekolah favorit karena
mendapat beasiswa atas prestasinya. Ibunya sangat bangga dan sangat menyayanginya .Di
sekolah Nila seorang anak yang berprestasi, juga baik dan sopan . Walaupun ia masih baru di
sekolah itu , tapi namanya sangat popular di kalangan para guru dan temantemannya .Diantara
temannya yaitu Aifah dan Maul .Mereka agak sombong apalagi setelah tahu keadaan Ibu Nila.
Di suatu pagi yang cerah, Nila bergegas pergi kesekolah.
Nila : Ma, aku berangkat ke sekolah dulu ,ya. *menyalami tangan ibunya*
Mama : Iya nak, hatihati dan belajar yang giat.
Nila: Iya ma. Assalamu’alaikum
Mama : Waalaikumsalam
Nila berangkat kesekolah dengan penuh semangat. Namun ia lupa membawa kotak
bekalnya .Ibunya berniat mengantarkan kotak bekal ke sekolah Nila.
Mama: Ini bukannya kotak bekal Nila? Dia pasti lupa membawanya. Apa aku antar ke
sekolahnya saja? Baiklah aku akan bawakan saja .
Bel telah berbunyi, Nila memulai pelajaran olahraga di lapangan . Di tengah pelajaran
olahraga , terdengar ada yang memanggilnya.
Mama : Nila Nila !!
Nila : *berbalik terkejut*
Aifah : Itu mama kamu , Nil ? *menatap sinis*
Maul : Hah? Kok pincang gitu? Itu beneran mama kamu ?
Nila : Hmm *pergi dan menghampiri mamanya*
Mama : Ini bekal kamu, tadi ketinggalan . Jadi mama bawain ke sekolah. *memberikan kotak
bekal*
Nila : Mama kok dateng kesini sih? Tementemen aku pada liatin mama dan mulai mengejek
aku. *meninggalkan mamanya*
Mama : Astagfirullah , ada apa dengan anak itu. *jalan pulang*
Mama Nila telah pulang , sementara itu Nila diejek oleh Aifah dan Maul.
Aifah : ihh , aku ngak nyangka ternyata mama kamu cacat .
Maul: hahaha ….. katanya orang berprestasi tapi sayang mamanya gitu.
Aifah : Dasar ngak tau diri! Masuk di SMA ini lagi
Maul : Pergi sana!
Nila : Kalian kenapa sih ? Memang salah kalau keadaan mama aku begitu ? Itukan sudah takdir .
*meninggalkan lapangan dan merasa sedih*
Pelajaran olahraga telah usai .Waktunya istirahat. Semua murid menuju kantin namun
tidak dengan Nila. Ia pergi ke taman sekolah untuk menyantap bekal yang diantarkan oleh
ibunya. Tidak sadar air matanya menetes .
Nila : Kenapa sih temanteman pada ngejek aku .Emang apa salah aku? Memang keadaan mama
begitu tapi itu semua sudah takdir, kan .
Bel masuk berbunyi , pelajaran Bahasa Indonesia segera dimulai . Nila masuk kelas
dengan mata sembab.
Guru : Assalamu’alaikum
Murid : waalaikumsalam Bu.
Guru : Baiklah kita akan melanjutkan materi .
Ibu guru melihat kearah Nila
Guru : Lho Nila , kok matanya sembab begitu? Kamu habis nangis ya? kamu kenapa?
Nila : E enggak bu ,tadi Cuma kelilipan aja.
Guru : Kalau begitu kita lanjutkan materi
Aifah : Huu, Dasar anak cengeng!
Maul : payah , masa gitu aja nangis.
Guru : Sudah sudah , kalian ini
Jam pulang telah berbunyi . Semua murid bergegas untuk pulang. Nila telah tiba di
rumah. Ia masih kesal dengan ibunya atas kejadian di sekolah tadi pagi.
Mama : Nak makan dulu.
Nila : Iya
Mama : Kamu kenapa Nila?
Nila : Mama !! Garagara mama tadi datang ke sekolah, temanteman aku pada ngejek aku.
Mama : *batuk batuk* kalau begitu maafin mama, nak. Mama gak bermaksud begitu. *batuk
batuk*
Nila pergi meningalkan rumah. Sementara batuk mamanya semakin parah. Memang
semenjak kejadian itu, sikap Nila berubah drastis. Tidak seperti biasanya.
Karena batuk Mama Nila semakin parah , akhirnya ia pergi ke rumah sakit dengan
menggunakan BPJS . Sesampainya di rumah sakit ia bertemu Dr. Selya
Mama : uhuk uhuk … Assalamu’alaikum , dok
Dokter : Waalaikumsalam ,bu . Mari saya bantu bu
Mama : Terima kasih , dok
Dokter : *sambil memeriksa* apa keluhan ibu ?
Mama : Sepertinya batuk saya semakin parah dok, padahal awalnya hanya batuk biasa
Dokter : Jadi bagaimana penanganan awal ibu?
Mama : Saya hanya minum obat batuk dari warung.
Dokter : Sepertinya ibu juga kelelahan, ibu jangan memaksakan diri . Ini resep obatnya dan
jangan lupa istirahat yang cukup.
Wajar bila Mama Nila kelelahan . Ia memang pekerja keras karena ia yang menghidupi
Nila seorang diri. Apapun ia kerjakan yang penting itu hahal dan itu semua hanya untuk
anaknya, Nila. Sikap nila makin hari makin tidak terkontrol . Ia seakan=akan menjadi anak nakal
dan tidak sopan .
Pada waktu itu, Maul datang menemui mamanya, Dr.Selya. Ia berpapasan dengan
Mama Nila di pintu masuk rumah sakit.
Maul : Ma, yang pake tongkat tadi pasien Mama?
Dokter : Iya, emang kenapa? kamu kenal?
Maul : Iya, itukan ibu teman aku
Dokter : Berarti teman kamu itu sangat beruntung . Walaupun keadaannya begitu, ia sangat
menyayangi anaknya itu dan rela melakukan apapun hanya untuk anaknya .
Maul : ohh begitu
Hari demi hari berlalu , Maul semakin merasa bersalah dan menyesal karena telah
mengejek Nila. Maul berniat meminta maaf pada Nila tanpa sepengetahuan Aifah.
Maul : Nil, Nila sini dong
Nila : Iya, kenapa? Mau ngejek aku lagi?
Maul : Enggak kok, Nil . Aku cuma mau minta maaf
Nila : Nggak usah sandiwara deh, pasti kamu cuma mau ngerjain aku lagi .
Maul : Aku beneran minta maaf sama kamu, Nil. Maafin aku ya? Karena aku udah sering ngejek
kamu. Aku benar benar menyesal.
Nila : baiklah, aku maafin kamu tapi jangan sampai diulangin lagi, ya.
Ternyata Aifah mendengan pembicaraan mereka dan Aifah sangat marah pada Maul .
Aifah : Maul! kamu ngapain minta maaf sama dia?
Maul : Aku sudah sadar, ternyata kita memang salah, Fah. Dia gak penah ngejek kita, sedangkan
kita ngejek dia terus.
Aifah : Halah! Alasan! gak usah munafik deh
Guru : eh, ada apa ini? sesama teman kok saling bertengkar
Aifah : Ini bu, mereka ngejek aku
Maul : Hah, ngejek apaan ? *heran*
Guru : Aifah, bukan kamu yang ngejek mereka? Kamu jangan bohong .
Aifah : EEEnggak kok bu *mulai terpojokkan* Ibu kok belain mereka?
Guru : Ibu tadi sudah mendengar pembicaraan kalian. Jadi nggak usah bohong
Ibu guru membawa mereka bertiga ke ruang BK dan menasehatinya .
Guru : Kalian seharusnya bisa menyelesaikan masalah kalian tanpa pertengkaran apalagi kalian
sudah SMA. Dan kamu Aifah, Ibu tahu sifat kamu, jadi kamu gak usah bohong . Seharusnya
kamu menjadi penengah bukan malah memperkeruh suasana. ibu harap kalian tidak
mengulanginya lagi.
Mereka pun meninggalkan ruang BK. Aifah sangat kesal dan berniat
untuk mencelakai Nila pada saat pulang.
Aifah : Hei Nila! Ini gara-gara kamu, Ibu guru sangat marah padaku! *mendorong
Nila*
Aifah mendorong Nila dari trotoar hingga terdorong di jalan raya dan
tanpa diduga Ada mobil yang lewat dan menabrak Nila. Maul melihat kejadian itu
dan segera menelfon Mamanya.
Maul : temen aku, Nila, dia ditabrak mobil. Tolong kirim ambulans di sekolah!
Cepet, ma!
Dokter : Nila membutuhkan donor ginjal dan itu sangat tidak mungkin karena—
Mama : tolong gunakan ginjal saya, dokter. Saya tidak peduli asalkan anak saya
selamat.
Dokter : tapi Ibu harus tahu bahwa resikonya sangat tinggi dan memakan biaya
yang banyak
Mama : tidak apa-apa, dok. Ambil semua harta benda saya, saya ikhlas demi
anak saya.
Dokter : baiklah, mari ke ruang operasi karena keadaan Nila sudah sangat kritis.
Mama : dok, apa pun yang terjadi tolong berikan ini kepada anak saya setelah
dia bangun *memberi surat*
Nila : Mama, bangun! Bangun! Maafin aku, ma! Aku udah durhaka sama Mama.
Maafin aku ya, ma!
Dokter : *sambil mengelus* yang tabah, Mama kamu sangat menyayangi kamu