Anda di halaman 1dari 3

Doa Ibu

Hidup di dunia ini adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Kesuksesan anak juga
karena pengaruh besar dari seorang ibu. Dilahirkan dari seorang ibu yang hebat dan baik
hati sangat disyukuri oleh Dinda. Ibu Dinda sangat menyayangi Dinda. Kehidupan
sederhana dengan penuh kasih sayang sangatlah membuat dirinya bahagia. Dinda adalah
siswa kelas 3 di SMA 7 Pekanbaru. Suatu hari tiba waktu Dinda ujian nasional. Ia pun
bersiap-siap ke sekolah.
( Di rumah Dinda )
Ibu : “ Dinda, Ayo sarapan dulu Nak, ibu sudah buatkan susu untukmu.”
Dinda : “ Iya ibu, sebentar.” (Dinda pun menuju ruang makan)
Ibu : (Sambil memberikan susu) “ Ini susunya Dinda, gimana Nak sudah siap untuk
ujian hari ini ?”
Dinda : “ Sudah bu, Doakan Dinda semoga semua lancar.”
Ibu : “Iya Nak pasti ibu mendoakanmu.”
(Dinda pun melanjutkan sarapannya dan minum susu ditemani oleh ibunya, setelah
menghabiskan sarapannya Dinda pun berpamitan pada ibunya untuk berangkat ke
sekolah.)
Dinda : “ Ibu Dinda berangkat dulu ya bu ? ”
Ibu : “ Iya Nak. Dikerjakan dengan baik ujiannya, ibu doakan semua lancar. Jangan
lupa doa terlebih dulu Nak”
Dinda : “ Iya bu.” (Pergi meninggalkan rumahnya.)
Dinda pun menuju sekolahnya. Dengan penuh semangat dan wajah yang yakin ia
memasuki ruang kelasnya, ujian nasional ini sangat menentukan kelulusan Dinda. Dinda
sangat berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk orang tuanya terutama ibunya.
( Di ruang kelas Dinda)
Riris : “ Dinda udah siap ujian?”
Dinda : “ Sudah siap Ris, kamu sendiri bagaimana ?”
Riris : “ Sudah juga, siap semua pokoknya. Kita harus berusaha ya Dinda biar kita
lulus bareng dan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.”
Dinda : “ Amin, pastinya Ris.”
Riris : “ oke Dinda. Jangan lupa doa, hehe”
Dinda : “ oke pastinya” (Dinda berdoa Dalam hatinya ditengah ujian baru dimulai)
Mereka berdua pun memulai ujian mereka dengan penuh semangat, satu per satu
soal ujian telah mereka kerjakan selama 3 hari berturut-turut. Ibu Dinda selalu memberikan
semangat untuk Dinda dan menyiapkan sarapan untuk Dinda agar bisa fokus ujian.
Beberapa bulan kemudian tiba waktu pengumuman hasil ujian nasional Dinda.
( Di ruang tamu rumah Dinda)
Dinda : “ Ibu Dinda takut. Dinda tidak yakin bu.”
Ibu : “ Sudah Nak. Ibu yakin kamu bisa lulus dengan hasil yang memuaskan.” (
Sambil memeluk Dinda)
Dinda : “ Makasih ibu. Oh iya ibu, Dinda ingin setelah lulus melanjutkan ke perguruan
tinggi.”
Ibu : “Iya Nak, ibu mendukungmu, ibu akan usahakan untukmu.”
Dinda : “Dinda jadi lebih bersemangat. Makasih banyak ibu Dinda sayang sama ibu”
Ibu : “ Ibu juga sayang Dinda.”
Beberapa hari telah dilalui Dinda, Dinda dinyatakan lulus dalam ujian nasionalnya.
Dinda pun mendaftarkan dirinya untuk mengikuti tes SBMPTN masuk perguruan tinggi
melalui beasiswa. Setiap harinya Dinda belajar dengan rajin dan ditemani oleh ibunya. Ibu
Dinda adalah ibu yang baik karena selalu menemani anaknya ketika belajar.
(Diruang tamu tempat Dinda belajar)
Ibu : “ Belajar apa Nak hari ini ?” (Mendekati Dinda)
Dinda : “ Ini bu Dinda mencoba mengerjakan soal Matematika.”
Ibu : “ Oh iya, gimana susah apa tidak ?”
Dinda : “ Ada yang tidak mengerti bu, tapi Dinda akan mencobanya.”
Bapak : “ Lagi seru ngomongin apa ini? Bapak jadi penasaran.” (Datang tiba-tiba)
Ibu : “ Ini lo pak rencana kuliah Dinda.”
Bapak : “ Oh iya, bapak percayakan padamu. Bapak dan ibu pasti akan selalu
menemanimu saat kamu berusaha”
Dinda : “ Iya pak, Dinda akan berusaha yang terbaik.”
Bapak : “ Iya Nak, bapak ingin kamu dan adikmu bersekolah setinggi mungkin hingga
kalian berdua sukses dan menjadi orang yg bermanfaat.”
Dinda : “ Amin, makasih bapak semangat, usaha, dan doanya.”
(keesokan Harinya)
Tibalah waktu Dinda tes SBMPTN di daerah Surabaya. Dinda sudah bersiap untuk
berangkat, segalanya telah ia siapkan sejak malam hari. Dinda pun berpamitan pada orang
tuanya. Dinda diantar oleh ayahnya sampai ke terminal. Ibu dan adiknya melihat
keberangkatan Dinda. Dengan penuh doa dan harapan yang besar Dinda pun
melangkahkan kakinya untuk berjuang mengikuti tes.
Dinda : “ Ibu Dinda berangkat untuk tes ke Surabaya, ibu doakan Dinda dapat lolos ke
perguruan tinggi.”
Ibu : “ Ibu selalu doakan untukmu, kamu hati-hati dalam perjalanan jangan lupa
selalu berdoa.”
Dinda : “ Amin, terima kasih ibu. Dinda berangkat dulu ya bu.” ( Sambil bersalaman
kepada ibunya)
Bapak : “ Ayo Nak nanti di tunggu sama teman-temanmu.”
Adik : “ Hati-hati kak, semoga sukses adek doakan untuk kakak.”
Dinda : “Oke dek, kakak berangkat dulu.”
( Dengan berjalan meninggalkan ibu dan adiknya)
Dinda dan ayahnya melakukan perjalanannya menuju ke terminal. Di terminal Dinda
telah di tunggu oleh Riris, April dan teman-temannya. Dinda dan teman-temannya akan
berjuang mengikuti tes SBMPTN. Keesokan harinya tiba waktu mereka harus berjuang,
mereka berangkat pagi menuju kampus Unesa untuk mengikuti tes. Dengan penuh
semangat mereka mengerjakan setiap soal yang diberikan hingga selesai.
( Setelah tes, Dinda, April dan Riris ngobrol bersama)
Dinda : “ Kita telah berusah semaksimal mungkin semoga nanti hasil tes kita dapat
lolos semua ya ?”
Riris : “ Amin semoga kita lolos.”
April : “ Iya. Kita harus banggakan kedua orang tua kita.”
Hari telah berlalu, Beberapa hari dan minggu telah Dinda lewati. Penantiannya akan
hari pengumuman tes telah tiba, hari yang sangat menentukan akan masa depannya. Dinda
pun menuju rumah Riris, teman-teman mereka juga telah berkumpul. Mereka semua
menunggu pengumuman tes. Pengumuman tes pukul 5 sore, dengan hati yang tidak
tenang, satu persatu dari mereka melihat hasilnya. Saat telah mengetahui hasil tes masing-
masing suasana menjadi haru karena ada yang lolos dan ada juga yang tidak. Semua
teman baik Dinda juga lolos, akan tetapi ada yang tidak. Dinda pun mendekati Riris, April
dan bicara bahwa ia harus pulang karena di tunggu ibunya, setelah berpamitan Dinda pun
pulang ke rumahnya.
(Sesampai di rumah)
Dinda : “ Ibu Dinda lolos, Dinda sangat senang ibu” ( Sambil memeluk ibunya)
Ibu : “ bagus Nak, bersyukurlah kepada Tuhan. Ibu bangga kepadamu. Ibu yakin
kamu dapat menjadi orang yang sukses dan dapat bermanfaat bagi orang
lain”
Dinda : “ Iya ibu. Terima kasih ibu selama ini selalu mendukung Dinda, menyemangati
Dinda dan juga selalu mendoakan Dinda. Dinda akan selalu ingat nasihat ibu”
(Dengan menatap ibunya yang ada didekatnya)
Ibu : “ Ibu bahagia jika kamu bahagia Nak. Ibu akan usahakan yang terbaik buat
kebahagiaan kamu dan adikmu.”
( Tiba- tiba adik dan bapak datang menghmpiri)
Adik : “ Kak selamat ya, kakak memang hebat. Adik juga ingin seperti kakak
nantinya ingin mendapatkan beasiswa.”
Dinda : “ Kamu bisa aja. Kamu harus belajar yang rajin ya”
Bapak : “ Bapak yakin kalau anak-anak bapak ini hebat dan rajin belajarnya. Dinda
selamat atas keberhasilanmu nak, bapak bangga kepadamu.”
Ibu : “Iya sudah untuk merayakan keberhasilan Dinda Ayo kita makan malam
bersama.”
Adik : “ Asyik, bareng-bareng makan di luar ya bu?”
Ibu : “ Iya Nak, ya sudah ayo bersiap.”
Adik : “ Baik bos.”
Dinda dan keluarganya pun bahagia mendengar hasil penguman tes SBMPTNnya.
Mereka semua bersyukur dan merayakannya dengan makan malam bersama di luar rumah.
Dinda sangat bahagia karena memiliki keluarga yang sederhana namun memberikan
kebahagiaan yang lebih untuknya terlebih ia memiliki ibu yang hebat dan selalu ada
untuknya dan tak lupa juga dengan bapak dan adiknya yang melengkapi kebahagiannya
dengan penuh kasih sayang. Kebahagiaan akan mudah didapatkan apabila kita selau
bersyukur kepada Allah atas segala nikmatnya di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai