Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Karya sastra lahir akibat adanya proses kreatif seorang pengarang dalam menanggapi keadaan di sekitarnya. Oleh karena itu, karya sastra terkadang dapat mewakili kehidupan yang nyata. Adapun salah satu definisi sastra menurut Wellek dan Warren via Wiyatmi (2006: 14) karya sastra merupakan karya imajinatif. Sedangkan Atar Semi (1993:8) mengemukakan bahwa sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia. Karya sastra, apa pun jenis atau genre-nya, yang lahir dari tangan kreatif pengarang, pada dasarnya selalu berada di tengah-tengah konteks atau tradisi kebudayaannya. Atau dengan kata lain, bagaimanapun karya sastra tidak lahir dari situasi kosong budaya (Teeuw, 1980:11). Proses kreatif pengarang sendiri sangat besar pengaruhnya dalam pembuatan karya sastra. Biografi pengarang, keadaan sosial pengarang, kondisi psikologi pengarang, pandangan hidup pengarang, dan sebagainya akan mempengaruhi arah karya sastranya akan dikemanakan. Karena pengarang berperan sebagai penyampai pesan kepada pembaca melalui karyanya. Kondisi tersebut menjadikan perbedaan tanggapan tiap-tiap pengarang dalam memahami sumber objeknya (kehidupan nyata). Akan
1

tetapi, dapat pula terjadi kesamaan sifat karya sastra dari hasil kreatif pengarangnya sehingga terkadang pengarang yang satu memiliki hubungan secara langsung dengan karya pengarang lainnya.

Disiplin ilmu yang membandingkan antara dua karya yang setidak-tidaknya relatif mirip adalah sastra perbandingan. Ada banyak pendapat para ahli dalam merumuskan teori mengenai sastra perbandingan. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren ada tiga pengertian mengenai sastra bandingan. Pertama, penelitian sastra lisan, terutama tema cerita rakyat dan penyebarannya. Kedua, penyelidikan mengenai hubungan antara dua atau lebih karya sastra, yang menjadi bahan dan objek penyelidikannya, di antaranya, soal reputasi dan penetrasi, pengaruh dan kemasyhuran karya besar. Ketiga, penelitian sastra dalam keseluruhan sastra dunia, sastra umum dan sastra universal. Menurut Holman, sastra bandingan adalah studi sastra yang memiliki perbedaan bahasa dan asal negara dengan suatu tujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruhnya antara karya yang satu terhadap karya yang lain, serta ciri-ciri yang dimilikinya. Hal senada dikemukakan Remak yang mengungkapkan sebagai berikut: Sastra bandingan adalah studi sastra yang melewati batas-batas suatu negara serta hubungan antara sastra dan bidang pengetahuan dan kepercayaan lain. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sastra perbandingan adalah ilmu yang studi sastra yang membandingkan antara dua buah karya dari dua wilayah berbeda guna menemukan hubungan terkait konteksnya.
2

BAB II PEMBAHASAN

A. Resensi Novel a. Judul buku b. Penerbit c. Pengarang d. Tahun terbit e. Tempat terbit f. Warna cover g. Harga buku : Layar Terkembang : Balai Pustaka : St. Takdir : AliSjahbana : 1936 : Jakarta : Orange Rp.14.000

a. Judul buku b. Penerbit c. Pengarang d. Tahun terbit e. Tempat terbit f. Warna cover g. Harga buku

: Belenggu : Dian Rakyat : Armijn Pane : 1938 : Jakarta : Merah : Rp. 9000

B. Isi Novel a) Synopsis LAYAR TERKEMBANG Tuti dan maria adalah kakak beradik yang tinggal dengan ayahnya yaitu Raden Wiria Atmaja sedangkan ibunya sudah meninggal, Maria sekolah di H.B.S. Carperitier Alting stichting sedangkan tutui dan maria pergi kegedung akuarium mereka berangkat dengan sepedanya, tuti dan maria memiliki sifat yang sangat jahat berbeda, tuti orangnya tidak mudah kagum dan heran dengan apa yang dilihatnya, sedangkan maria orangnya suka memuja dan mudah kagum. Walaupun sifatnya saling bertolak belakang tapi tuti sebagai seorang kakak dia dapat menerima kelakuan adiknya itu. Ketika tuti dan maria sedang asyik melihat ikan-ikan yang ada dalam akuarium itu tiba-tiba datang seorang laki-laki yang tinggi dan memakai kopiah, setelah selesai melohat akuarium itu tuti dan maria keluar dan pemuda itu menghampiri mereka, pada saat pemuda itu berbicara dengan temannya maria mendengar bahwa nama pemuda itu adalah yusuf. Yusuf pu ikut menemani tuti dan maria sampai dirumahnya. Yusuf adalah seorang anak demang munaf di martapura di sumatera selatan. Pertemuannya dengan tuti dan maria sangat menyenangkan baginya, terutama dia sangat tertarik dengan maria, pada saat yusuf ingin berangkat kesekolah dia sangat berharap akan bertemu lagi dengan maria, ternyata keinginannya itu terkabul maria memanggil yusuf dari belakang dan mereka pun berbicang-bincang sampai maria sampai di sekolahnya. Pada saat itu teman-temanyya itu menggodainya. Sejak
4

pertemuannya dengan maria yusuf sekarang sering datang kerumah maria. Ketika yusuf datang ke rumah maria dia dengan tersenyum melihat kedatangan yusuf dan menyuruhnya duduk, kemudian pamanya datanhg dan duduk bersama tuti,maria dan yusuf. Tiba-tiba ayahnya keluar dari dan ikut bergabung dengan anak dan iparnya itu, mereka sangat asik bicra sambil minum teh, mereka membicarakan anak dari iparnya itu yang ingin berhenti dari pekerjaanya karena dia tidak senang bekerja ditempatnya itu, mereka saling berpendapat tentang tingkah laku dan sifat pemuda-pemudi sekarang yang tidak mendengarkan lagi perkataan orang tuanya. Setelah selesai ujian yusup pergi berlibur ketempat orang tuanya, pada waktu sore-sore dia melihat seorang tukang pos datang mengantarkan koran dan surat, ternyata salah satu dari tumpukan surat itu ada dari maria, yusuf pun langsung membaca dengan hati yang sangat bahagia. Maria menuliskan tentang perasaannya yang kesepian karena ditinggal oleh saudaranya itu pergi karena menghadiri kongres perikatan perkumpulanperempuan. Setelah membaca surat itu yusuf berkata kepada ibunya bahwa ia mau berangkat ke jakarta, tetapi ibunya manahan, malihat ibunya itu yusuf mengundurkan niatnya untuk berangkat. Sepuluh hari setelah itu yusuf pergi ke bandung setelah sampai di bandung yusuf pergi ke rumah maria dan maria keluar menemui yusuf dengan malu-malu karena dia baru bangun tidur, pada waktu itu sepupu maria ada dirumahnya dan maria pun memperkenalkn sepupunya yang bernama rukamah itu kepada yusuf, setelah itu maria mandi langsung masuk untuk mandi, setelah selesai mandi yusuf dan maria pergi ke suatu tempat untuk melihat pemandangan, tiba-tiba maria terlihat lesu karena dia terlalu letih kemudian yusuf
5

membawa maria untuk beristirahat dan memberikan minum serta roti supaya maria kuat. Sambil bristrahat yusuf menceritakan keindahan tempat itu, mendengarkan cerita itu maria mengajak yusuf melihat pemandangan itu mereka pun berjalan menaiki tebing, didalam perjalanannya maria melihat ada bunga yang tumbuh di tepi tebing itu lali maria memetiknya dan meletakkan bungaitu dibaju yusuf. Kemudian yusuf mengambil tangan maria dan diletakkan didadanya, yusuf berkata kepada maria bahwa dia cinta kepada maria, disitulah cinta maria dan yusuf bersemi. Setelah itu, mereka sama-sama berjalan dengan mesra dan berpegangan tangan sambi menyeberangi jembatan. Maria menceritakan kepada tuti dan rukamah bahwa dia telah berjanji kepada yusuf akan menjadi istrinya keudian hari, pada suatu malam ketiga gadis itu sedang berkumpul didalam kamarnya, maria yang duduk melamun menunggu kekasihnya datang tapi tidak datang-datang, melihat maria seperti itu rukamah mengganggunya dengan berkata kalu yusuf ada diluar, kemudian maria melihat keluar tapi tidak ada orang dan maria pun marah kepada rukamah, melihat maria yang marah itu rukamah minta maaf. Meihat adiknya yang begitu marahnya sambil menangis tuti pun menghampiri adiknya itu dan berusaha menasihatinya, tuti berkata kepada maria janganlah terlalu mencintai laki-laki karena dia bisa meremehkan kita, mendengar perkataan kakaknya itu maria pun marah. Dia pun berkata bahwa dia dan yusuf itu sama-sama mencintai. Akhirnya maria dan yusuf bertunangan mereka berdua sering pergi jalan-jalan. Pada suatu hari maria dan yusuf pergi kesebuah pantai mereka sangat bahagia, mereka terus berjalan hingga sampai disuatu tempat yang agak sunyi
6

mereka berhenti dan duduk disitu untuk melepaskan penat. Tiba-tiba datang seorang laki-laki pencari kayu api dengan perahunya, yusuf mengajak maria naik perahu itu untuk kembali ke pasar ikan dan yusuf meminta laki-laki itu untuk mengantarkannya. Selama sepuluh hari maria terkena penyakit malaria yang membuatnya kelihatan pucat dan kurus, ketika yusuf datang menjenguknya tiba-tiba maria batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya yusuf pun panik dan memanggil tuti dengan ayahnya. Yusuf memberikan saran agar maria diperiksa supaya penyakitnya cepat semnbuh. Maria pun akhirnya dibawa ke rumah sakit dan sudah dua hari dirawat dirumah sakit, dokter yang merawat maria mengusulkan agar maria dibawa kerumah sakit TBC yang terletak ditengah-tengah pegunungan yang sangat sejuk. Dua hari setelah itu maria diantar ketempat itu, selama dua bulan dirumah sakit maria sangat merasa sedih karena orang yang disayangi tidak ada yang datang untuk menjenguknya, ketika maria bercerita tentang kesepiannya itu kepada perawatnya tiba-tiba yusuf dan tuti datang dan sudah berdiri dihadapan pintu kamarnya, maria sangat bahgia melihat kedatangan orang yang sangat disayangi itu. Selama maria dirumah sakit dia belum kelihatan sembuh karena semakin hari penyakitnya semakin parah. Setelah beberapa hari yusuf dan tuti dirumah sakit mereka pun ingin kembali pulang, mendengar kata-kata kakak dan kekasihnya itu maia merasa sedih kembali karena dia akan ditinggal sendirian lagi. Dan maria berkata kepada kakaknya itu bahwa dia tidak kuat lagi dengan penyakitnya,mendengar apa yang diucapkan maria itu yusuf dan tuti berusaha meyakinkan maria bahwa penyakitnya itu akan sembuh, pada akhirnya penyakit maria tidak dapat disembuhkan dan dia pun meninggal, dia
7

meninggal pada bulan januari 1993. Dia dimakamkan dipekuburan dekat pecet, pada waktu pagi hari yang indah. Karena lima hari lagi yusuf dan tuti akan menikah, tapi sebelum itu mereka pergi berziarah kepekuburan orang yang sama-sama mereka cintai itu. Dan tuti pun menikah dengan yusuf dan mereka akan berusaha agar saling melengkapi satu sama lain.

Belenggu Dokter Sukartono dengan seorang perempuan berparas ayu, pintar, serta lincah. Perempuan itu bernama Sumartini atau panggilannya Tini. Sebenarnya Dokter Sukartono atau Tono tidak mencintai Sumartini. Demikian pula sebaliknya, Tini juga tidak mencintai Dokter Sukartono. Mereka berdua menikah dengan alasan masing-masing. Dokter Sukartono menikahi Sumartini karena kecantian, kecerdasan, serta mendampinginya sebagai seorang dokter adalah Sumartini. Sedangkan Sumartini menikahi Dokter Sukartono karena hendak melupakan masa silamnya. Menurutnya dengan menikahi seorang dokter, maka besar kemungkinan bagi dirinya untuk melupakan masa lalunya yang kelam. Jadi, keduanya tidak saling mencintai. Karena keduanya tidak saling mencintai, mereka tidak pernah akur. Mereka tidak saling berbicara dan saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi tidak pernah dipecahkan bersama-sama sebagaimana layaknya suami istri. Masing-masing memecahkan masalahnya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya keluarga mereka tampak hambar dan tidak harmonis. Mereka sering salah paham dan suka bertengakar.
8

Ketidakharmonisan keluarga mereka semakin menjadi karena Dokter Sukartono sangat mencintai dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia bekerja tanpa kenal waktu. Jam berapa saja ada pasien yang membutuhkannya, dia dengan sigap berusaha membantunya. Akibatnya, dia melupakan kehidupan rumah tangganya sendiri. Dai sering meninggalkannya istrinya sendirian dirumah. Ida betul-betul tidak mempunyai waktu lagi bagi istrinya, Tini. Dokter Sukartono sangat dicintai oleh pasiennya. Dia tidak hanya suka menolong kapan pun pasien yang membutuhkan pertolongan, tetapi ia juga ridak meminta bayaran kepada pasien yang tak mampu. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagi dokter yang sangat dermawan. Kesibukan Dokter Sukartono yang tak kenal waktu tersebut semakin memicu percekcokan dalam rumah tangga. Menurut Suamrtini, Dokter Sukartono sangat egois. Sumartini merasa telah disepelekan dan merasa bosan karena selalu ditinggalkan suaminya yang selalu sibuk menolong pasien-pasiennya. Dia merasa dirinya telah dilupakan dan merasa bahwa derajatnya sebagai seorang perempuan telah diinjak-injak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak tersebut, maka Sumartini sering bertengkat. Hampir setiap hari mereka bertengkat. Masingmasing tidak mau mengalah dan merasa paling benar. Suatu hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang wanita yang mengaku dirinya sedang sakit keras. Wanita itu meminta Dokter Sukartono datang kehotel tempat dia menginap. Dokter Sukartono pun datang ke hotel tersebut.
9

Setibanya dihotel, dia merasa terkejut sebab pasien yang memanggilnya adalah Yah atau Rohayah, wanita yang telah dikenalnya sejak kecil. Sewaktu masih bersekolah di Sekolah Rakyat, Yah adalah teman sekelasnya. Pada saat itu Yah sudah menjadi janda. Dia korban kawin paksa. Karena tidak tahan hidup dengan suami pilihan orang tuanya, dia melarikan diri ke Jakarta dia terjun kedunia nista dan menjadi wanita panggilan. Yah sebenarnya secara diam-diam sudah lama mencintai Dokter Sukartono. Dia sering menghayalkan Dokter Suartono sebagai suaminya. Itulah sebabnya, dia mencari alamat Dokter Sukartono. Setelah menemukannya, dia menghubungi Dokter Sukartono dengan berpura-pura sakit. Karena sangat merindukan Dokter Sukartono, pada saat itu juga, Yah menggodanya. Dia sangat mahr dalam hal merayu laki-laki karena pekerjaan itulah yang dilakukannya selama di Jakarta. Pada awalanya Dokter Sukartono tidak tergoda akan rayuannya, namun karena Yah sering meminta dia untuk mengobatinya, lama kelamaan Dokter Sukartono mulai tergoda akan rayuannya, namun karena Yah sering meminta dia untuk mengobatinya, lama-kelamaan Dokter Sukartono mulai tergoda. Yah dapat memberikan banyak kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh Dokter Sukartono yang selama ini tidak diperoleh dari istrinya. Karena Dokter Sukartono tidak pernah merasakan ketentraman dan selalu bertengkar dengan istrinya, dia sering mengunjungi Yah. Dia mulai merasakan hotel tempat Yah menginap sebagai rumahnya yang kedua. Lama-kelamaan hubungan Yah dengan Tono diketahui oleh Sumartini. Betapa panas hatinya ketika mengethui hubungan gelap suaminya dengan wanita bernama
10

Yah. Dia ingin melabrak wanita tersebut. Secara diam-diam Sumartini pergi kehotel tempat Yah menginap. Dia berniat hendak memaki Yah sebab telah mengambil dan dan menggangu suaminya. Akan tetapi, setelah bertatap muka dengan Yah, perasaan dendamnya menjadi luluh. Kebencian dan nafsu amarahnya tiba-tiba lenyap. Yah yang sebelumnya dianggap sebagai wanita jalang, ternyata merupakan seorang wanita yang lembut dan ramah. Tini merasa malu pada Yah. Dia merasa bahwa selama ini dia bersalah pada suaminya. Dia tidak dapat berlaku seperti Yah yang sangat didambakan oleh suaminya. Sepulang dari pertemuan dengan Yah, Tini mulai berintropeksi terhadap dirinya. Dia merasa malu dan bersalah kepada suaminya. Dia merasa dirinya belum pernah memberi kasih sayang yang tulus pada suaminya. Selama ini dia selalu kasar pada suaminya. Dia merasa telah gagal menjadi Istri. Akhirnya, dia mutuskan untuk berpisah dengan Suaminya. Permintaan tersebut dengan berat hati dipenuhi oleh Dokter Sukartono. Bagaimanapun, dia tidak mengharapkan terjadinya perceraian. Dokter Sukartono meminta maaf pada istrinya dan berjanji untuk mengubah sikapnya. Namun, keputusan istrinya sudah bulat. Dokter Sukartono tak mampu menahannya. Akhirnya mereka bercerai. Betapa sedih hati Dokter Sukartono akibat perceraian tersebut. Hatinya bertambah sedih saat Yah juga pergi. Yah hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengabarkan jika dia mencintai Dokter Sukartono. Dia akan meninggalkan tanah air selama-lamanya dan pergi ke Calidonia. Dokter Sukartono merasa sedih dalam

11

kesendiriannya. Sumartini telah pergi ke Surabaya. Dia mengabdi pada sebuah panti asuhan yatim piatu, sedangkan Yah pergi ke negeri Calidonia. b) Tema Layar Terkembang Tema : tentang percintaan antara dua orang remaja yang pada akhirnya tidak dapat bersatu Belenggu Tema : tentang perselingkuhan dan cinta segi tiga antara Sukartono, Sumartini dan Rohayah

C. Stilistika Novel Layar terkembang 1. Perbandingan a. Seperti anak ayam berkumpul pada induknya b. Laksana kembang yang baru mekar di waktu fajar 2. Personifikasi a. Permainan peri dan mambang yang halus Molek

12

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari cerita novel layar terkembang ini menceritakan tentanhg percintaan antara uda orang remaja yang bernama Maria dan Yusuf, mereka saling mencintai satu sama lain tapi pada akhirnya mereka tidak dapat bersatu. Karena Maria sakit dan akhirnya meninggal tapi sebelum ia meninggal ia berpesan suapaya tunangannya itu mau menikahi kakaknya yang bernama Tuti. Sedangkan dari cerita novel belenggu menceritakan sumartina dan Rohayah. Tapi pada akhirnya mereka tidak ada yang bersatu dan memilih untuk hidup sendiri-sendiri

13

Anda mungkin juga menyukai