Anda di halaman 1dari 5

KEPERCAYAAN DAN AGAMA DI MINANGKABAU

S
Dosen :
T Drs. H. M. Khudri, M.Pd

I KELOMPOK 4
Risna Dewi (18090072)
P Marlia Nora (18090085)
Reza Madhan (18090057)
Pengertian Kebudayaan Minangkabau
Budaya Minangkabau adalah sebuah
budaya yang berkembang di Minangkabau
S
serta daerah rantau Minang. Budaya
T Minangkabau merupakan salah satu dari
dua kebudayaan besar di Nusantara yang
K
sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya
I ini memiliki sifat egaliter, demokratis, dan
sintetik. Hal ini menjadi anti-tesis bagi
P
kebudayaan besar lainnya, yakni Budaya
Jawa yang bersifat feodal dan sinkretik.
A. Sistem Religi Atau Keagamaan di
Minangkabau
Kedatangan para reformis islam dari Timur
Tengah pada akhir abad ke-18, telah menghapus
S
adat budaya Minangkabau yang tidak sesuai
T dengan hukum islam. Budaya menyabung ayam,
mengadu kerbau, berjudi, minum tuak,
K diharamkan dalam pesta-pesta adat masyarakat
Minang. Para ulama yang dipelopori oleh Haji
I Piobang, Haji Miskin, dan Tuanku Nan Renceh
mendesak kaum adat untuk mengubah pandangan
P
budaya Minang yang sebelumnya banyak
berkiblat kepada budaya Animisme dan Hindu-
Buddha, untuk berkiblat kepada Syariat Islam.
B. Koeksistensi di Minangkabau
eksistensi tradisi bajapuik dalam perkawinan
masyarakat pariaman Minangkabau Sumatera
Barat. Salah satu model perkawinan yang sering
S mendapat perhatian adalah tradisi bajapuik.
Perhatian itu tertuju pada ” uang japuik” sebagai
T persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak
keluarga perempuan untuk terlaksananya suatu
K
perkawinan. Padahal dalam pelaksanaan
I
perkawinan yang berlaku umum di Minangkabau
tidak demikian, bahkan pengantin laki-laki yang
P menyerahkan sesuatu kepada pengantin
perempuan sebagai sesuatu yang diwajibkan oleh
agama Islam. Kondisi inilah yang membedakan
dengan pelaksanaan perkawinan yang ada di
Pariaman.
S

T
 Sekian,
K

I
Terima Kasih . . . 
P

Anda mungkin juga menyukai