Anda di halaman 1dari 4

Efektivitas Teknik Menulis Buku Harian Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

Kelas X SMA N 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan

A. Latar Belakang
Menulis merupakan kemampuan berbahasa yang sangat penting dan harus dikuasai
oleh siswa, selain tiga kemampuan lainnya, yaitu kemampuan menyimak, berbicara, dan
membaca. Dengan kemampuan menulis, siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran,
perasaan, dan pengalaman kepada orang lain secara tepat tanpa terikat waktu dan tempat.
Selain penting dan harus dikuasai oleh semua siswa, menulis juga merupakan keterampilan
yang kompleks, karena melibatkan penguasaan banyak aspek kebahasaan. Aspek kebahasaan
itu diantaranya adalah penguasaan kosakata, pemahaman tentang kalimat, paragraf,
penggunaan ejaan, dan kaitan unsur yang satu dengan yang lainnya dalam membentuk suatu
pesan secara utuh.
Salah satu jenis kemampuan menulis yang harus dikuasai oleh siswa ialah menulis
cerpen. Pembelajaran menulis laporan berpedoman pada kurikulum yang berlaku yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini tercantum dalam standar isi
kurikulum pendidikan SMP kelas VIII semester 1. Pada rumusan Standar Kompetensi (SK)
16 “mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen”, terdapat
Kompetensi Dasar (KD) 16.1 yang berbunyi “menulis karangan berdasarkan kehidupan diri
sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)” (Depdiknas, 2006:336). Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang efektivitas teknik
menulis buku harian terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Linggo
Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi masalah
pada siswa SMA N 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan khususnya kelas X
dalam kegiatan menulis cerpen sebagai berikut. Pertama, siswa mengatakan bahwa memang
kurang berminat dalam menulis, karena menulis itu dianggap memiliki tingkat kesulitan yang
cukup tinggi sehingga menimbulkan kebosanan bagi siswa. Kedua, siswa juga
mengungkapkan bahwa kurangnya penggunaan teknik pembelajaran yang digunakan oleh
guru, sehingga siswa kesulitan dalam memunculkan ide-ide dalam menulis. Ketiga, siswa
kesulitan dalam mengembangkan kerangka karangan. Keempat, kurangnya penggunaan
teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga siswa kesulitan dalam
memunculkan ide-ide dalam menulis.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah pada efektivitas
teknik menulis buku harian terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1
Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah efektivitas teknik menulis buku harian terhadap kemampuan menulis
cerpen siswa kelas X SMA N 1 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas teknik menulis buku
harian terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N 1 Linggo Sari Baganti
Kabupaten Pesisir Selatan.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi siswa, agar lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran menulis
cerpen dan mudah dalam menuangkan ide-ide.
2. Bagi guru bahasa Indonesia, dapat memberikan pengalaman untuk menggunakan
teknik menulis buku harian dalam proses pembelajaran menulis cerpen.
3. Bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan sebagai bahan kajian akademik.
4. Peneliti lain, dapat dijadikan pedoman untuk penelitian selanjutnya.

G. Defenisi Operasional
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Efektivitas adalah akibat atau pengaruh yang dapat membawa suatu hasil yang
berbeda.
2. Teknik adalah suatu struktur yang tersusun dan saling berhubungan untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan.
3. Teknik menulis buku harian adalah suatu cara yang diterapkan oleh siswa dalam
menghasilkan sebuah tulisan berdasarkan pengalamannya secara runtut.
4. Menulis adalah suatu upaya melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dapat dipahami seseorang, sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut.
5. Cerpen adalah penceritaan yang memusat pada satu peristiwa pokok sedangkan
peristiwa pokok itu tidak selalu satu, ada peristiwa lain yang sifatnya mendukung
peristiwa pokok

H. Kajian Teori
Tarigan (2008:21) menyatakan bahwa menulis merupakan menurunkan dan
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Pada
dasarnya fungsi utama tulisan adalah alat komunikasi tidak langsung.
Menurut Semi (1988: 34), cerpen adalah penceritaan yang memusat pada satu
peristiwa pokok sedangkan peristiwa pokok itu tidak selalu satu, ada peristiwa lain yang
sifatnya mendukung peristiwa pokok.
Menurut Suyatno (2004: 94), teknik pembelajaran menulis buku harian adalah suatu
teknik yang membuat agar siswa dapat menulis aktivitas yang mereka lakukan melalui
pengalaman secara runtut. Siswa menuliskan aktivitas yang mereka lakukan dalam sehari ke
dalam buku harian.
Menurut Suyatno (2004: 94), cara penerapan teknik menulis buku harian adalah
sebagai berikut. Pertama, guru memberikan pengantar singkat tentang teknik pembelajaran
menulis buku harian. Kedua, guru membagi waktu mereka beraktivitas dalam seminggu,
misalnya pagi sampai siang, siang sampai sore, sore hingga malam. Ketiga, siswa menuliskan
aktivitas mereka ke dalam buku harian. Keempat, guru menyuruh mereka melaporkan
hasilnya di depan kelas. Kelima, siswa lain mengomentari hasil laporan siswa tersebut.
Keenam, guru merefleksikan proses kegiatan hari itu.
I. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian desain
eksperimen. Desain dalam penelitian ini adalah desain kuasi eksperimen (quasi eksperimental
design). Metode kuasi eksperimen ini dipilih karena menggunakan kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Sugiyono (2013:112) menyatakan bahwa pada desain ini kelas eksperimen
maupun kelas kontrol tidak dipilih secara acak tetapi memilih dua kelas yang sudah
terbentuk. Kemudian dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen
diberikan perlakuan (treatment) dan kelas kontrol tanpa perlakuan. Dalam desain ini kelas
kontrol dan kelas eksperimen diberikan tes (posttest) yang sama. Desain penelitian
eksperimen kuasi dapat digambarkan seperti berikut ini.

Tabel. Rancangan Penelitian

Kelompok Treatment Posttest


Eksperimen X Y
Kontrol - Y

Keterangan:
X : Perlakuan
- : Tanpa perlakuan
Y : Tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes unjuk kerja, yaitu tes
menulis cerpen tanpa menggunakan teknik menulis buku harian dan dengan menggunakan
teknik menulis buku harian.
Pengumpulan data dilakukan pada dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Pengumpulan data pada kelas kontrol dilakukan dengan cara berikut. Pertama, guru
menjelaskan materi tentang menulis cerpen. Kedua, guru menentukan tema cerpen apa yang
akan ditulis siswa. Ketiga, guru menugaskan siswa menulis cerpen sesuai tema yang telah
disepakati. Keempat, siswa menulis cerpen berdasarkan tema yang telah ditentukan dengan
memperhatikan indikator penilaian. Kelima, guru mengumpulkan cerpen yang ditulis siswa
berdasarkan aspek yang telah ditentukan.
Pengumpulan data pada kelas eksperimen dilakukan dengan cara berikut: Pertama,
Guru menjelaskan materi tentang hakikat cerpen dan teori teknik menulis buku harian.
Kedua, guru menugaskan siswa menulis buku harian (peristiwa) baik yang dialami tadi,
kemarin maupun sebelum ditugaskan menulis buku harian. Ketiga, guru meminta satu atau
dua orang siswa untuk melaporkan hasilnya ke depan kelas. Keempat, guru dan siswa
membahas hasil kerja yang ditulis siswa. Kelima, setelah pelajaran berakhir, guru
menugaskan siswa menulis buku harian selama satu minggu. Keenam, minggu selanjutnya
guru menugaskan siswa menulis cerpen.
Teknik analisis data dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut. Pertama,
mengoreksi kemampuan menulis laporan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua,
mengolah skor menjadi nilai dengan menggunakan rumus persentase. Ketiga, nilai yang
diperoleh dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Nilai siswa diurutkan dari yang
tertinggi sampai yang terendah. Keempat, mencari rata-rata hitung kedua kemampuan.
Kelima, mengklasifikasikan tingkat penguasaan keterampilan menulis cerpen siswa
berdasarkan skala 10. Keenam, membuat histogram. Ketujuh, membandingkan kedua
kemampuan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedelapan, melakukan uji normalitas
data, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Kesembilan, menyimpulkan hasil analisis data dan
pembahasan.
J. Kepustakaan
Abdurahman dan Ellya Ratna. 2003. “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia” (Bahan Ajar). Padang: FBSS UNP Padang.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka
Cipta.
Semi, M. Atar. 1998. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya Padang.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

Menyetujui Padang, Februari 2017

Penasehat Akademik Mahasiswa

Aruna Laila, S.S, M.Pd Geza Safira

Mengetahui,
Ketua Program Studi

Iswadi Bahardur, S.S, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai