Anda di halaman 1dari 5

Identitas Kelompok

Nama
Kelas
Alamat
Asal sekolah
Status
Nama
Kelas
Alamat
Asal sekolah
Status

Nama
Kelas
Alamat
Asal sekolah
Status

Nama
Kelas
Alamat

: Nira Suryani
: 1A
: Kp.Buninanagara RT 01/ RW 13 Desa Buninagara Kec.Kutawaringin
Kab.Bandung
: SMA Angkasa Lanud Sulaiman
: Mahasiswi
: Sonia Septiani Sukma Putri
: 1A
: Kp.Sirnagalih RT 01/RW 04 Desa Parungserab Kec.Soreang
Kab.Bandung
: SMK Kesehatan Fajar Kencana
: Mahasiswi

: Merliana Sintya Dewi


: 1A
:Jalan Kolonel Masturi nomor 76 RT 03/RW 10 Desa Karyawangi
Kec.Parongpong Kab.Bandung Barat
: SMAN 1 Cisarua
: Mahasiswi

Asal sekolah
Status

: Syipa Hardiyanti
: 1A
: Kp. Pamokolan RT 03/RW 05 Desa Sukamanah Kec.Karang Tengah
Kab.Cianjur
: MAN Cianjur
: Mahasiswi

Nama
Kelas
Alamat
Asal sekolah
Status

: Desi Yuliyani
: 1A
:
: SMAN 1 Cisarua
: Mahasiswi

Identitas Buku
Judul
Penulis
Tahun terbit
Penerbit
Jumlah halaman
Harga

: Pengirim selembut angin


: Rudiyant
: 2015
: KUNCI AKSARA
: 200
: Rp.30.000

Kelebihan dan Kekurangan


1. Kelebihan
Menurut kami novel ini sudah cukup baik.Dari mulai cover buku sudah mewakili
tema yang diceritakan dalam novel tersebut.Penulis juga sudah dapat membawa
pembaca seperti ada dalam ketegangan dan konflik yang diceritakan.Selain itu novel
2. Kekurangan
Pada bagian awal cerita dengan cerita selanjutnya tidak nyambung,ceritanya kurang
dan kertas novelnya pun kurang menarik.Bahasa yang digunakanpun cukup
baik,dimana kata-kata yang digunakan beberapa ada baku sehingga membuat
pembaca merasa bosan degan cerita yang ada pada novel.

Sinopsis
Pengirim selembut angin
Novel pengirim selembut angin menceritakan tentang kisah asrama TKW (tenaga
kerja Indonesia) yang baru.berawal dari pindahnya TKW dari asrama lama ke asrama baru
karena kontrakan asrama lama sudah habis.Pak Edo,Bu Ratna dan para calon TKW sudah
sampai di depan asrama baru,mereka melihat asrama,merasakan takut dan seram pada asrama
itu.Setelah membersihkan dan merapikan asrama baru mereka,Pak Edo memberikan daftar
nama teman sekamar mereka.Malam pun datang,mereka sedang berbicara satu sama lain.Lalu
tiba-tiba Ami,Siti dan uti menyindir penghuni asrama terlama yaitu Farah,tapi Farah tidak
menanggapi,maka Ami,Siti,dan Uti menyindir Siska,penghuni terlama juga.Siska pun geram
dan akhirnya berkelahi dengan mereka,teman sekamar Siska pun melihat dan akhirnya
membantu siswa yang berkelahi dengan mereka.Penghuni lain yang melihat tiu langsung
melerai mereka semua agar mereka berhenti berkelahi.Setelah kejadian itu,mereka semua
masuk ke kamar masing-masing.
Ami yang sedang mandi melihat bayangan hitam lewat didepan pintu kamar
mandi,Ami pun keluar lalu melihat ada seseorang memakai topeng membawa kapak

mandekat ke Ami lalu memenggal leher Ami.Uti yang sedang di halaman belakang
mendengar bunyi ranting terinjak,karena penasaran Uti mendekati suara itu,tapi Uti tidak
melihat apa-apa,pada saat Uti berbalik badan Uti langsung merasakan dingin di bagian leher
dan Uti pun mati dengan tubuh terpisah dari kepala.Siti,teman sekamar mereka pun
merasakan hal yang sama seperti Ami dan Uti.
Teti orang yang sekamar dengan mereka pun mencoba mencari,tapi tidak
menemukannya.Akhirnya Teti mengajak Renata untuk menginap di kamarnya.Hari pun
berganti,penghuni
asrama
sudah
mencari
kemanapun,tapi
tetap
tidak
menemukannnya.Ami,Uti dan Siti adalah orang-orang yang terlebih dahulu di bunuh dengan
cara di penggal kepalanya.Setelah kejadian itu,mereka semua tetap mencari teman mereka
yang hilang.Vera,Tata,Maya mencari ke halaman belakang sampai ke tepi hutan,hingga
mereka melihat sesosok manusia yang bertopeng dan berjubah hitam membawa kapak,dan
sebelum mereka pergi dari hutan,mereka sudah terlebih dahulu di bunuh dan di penggal
kepalanya.
Semua kejadian terus menerus terjadi hingga 2 hari sudah berlalu,tapi berbeda pada
malam ini,karena semua penghuni asrama yang masih tersisa berkumpul di ruang tengah
karena mereka semua ketakutan.Saat Teti mengajak mereka semua mencari teman
mereka,mereka semua menolak dan akhirnya hanya Teti,Renata dan Pak jalu yang mencari
teman meraka yang hilang. Saat sedang mencari teman yang menghilang,mereka mendengar
suara dari dalam rumah,mereka pun masuk ke dalam rumah.Setelah mereka masuk di dalam
rumah,mereka tidak melihat apapun.Tapi saat Pak Jalu mengecek ke dalam dapur,Pak Jalu di
serang dari belakang oleh pembunuh itu,dan mereka pin terus berkelahi sampai farah datang
membantu Pak Jalu dengan cara memukul pembunuh itu dengan balok kayu.Tapi Farah dan
Pak Jalu kalah karena mereka tertusuk oleh pembunuh itu.
Pembunuh itu melihat Teti dan Renata,sebelum Teti kabur dari pembunuh itu,Teti di
tusuk kakinya oleh pembunuh agar tidak bisa lari,sedangkan Renata berhasil lari dan pergi
dari pembunuh itu. Setelah sampai di kamar Renata langsung mengunci pintu,tapi pembunuh
itu mengetahuinya dan akhirnya pembunuh itu menemukan Renata.Sebelum di bunuh,Renata
ingin tahu siapa pembunuh itu,kerena pembunuh pikir renata yang terakhir akhirnya
pembunuh itu memberitahukannya,ternyata pembunuh itu adalah Nadia teman sesama calon
TKW. Nadia berbuat demikian karena dia merasa tidak di perlakukan secara adil,karena dia
sudah lama di asrama tapi tidak pernah di berangkatkan,sedangnya calon TKW yang baru
masuk asrama langsung di berangkatkan.
Setelah Nadia memberitahukan semua itu,dia langsung mencoba membunuh
Renata,tapi Renata berusaha menhindar dan akhirnya mereka pun saling berkelahi. Di saat
Nadia sudah siap menggunakan kapak untuk membunuh Renata,Farah datang membawa
balok kayu lalu memukul Nadia sampai meninggal.Setelah itu Renata menolong Farah yang
sudah terluka di sekitar perutnya,Teti yang kakinya terkena kapak dan Pak Jalu yang tertusuk
perutnya.Akhirnya mereka menunggu Pak Edo dan Bu Ratna datang untuk menolong merka
semua mengobati luka dan membawa pergi dari rumah ini.

Setelah Pak Edo dan Bu Ratna datang, mereka melihat keadaan Renata,Teti,Farah dan
Pak Jalu sangat mengenaskan dan mereka pun tidak mengerti apakah Farah dan Pak Jalu
masih hidup atau tidak karena mata mereka sudah tertutup.

Biografi Penulis
Rudiyant di kenal sebagai penulis serba bisa novel novel dengan
berbagai gendre hasil tangan dinginya terus mewarnai khasanah penulis
negri
ini.
dari
mulai
novel
bergendre
huor
komedi,religi,horor,thriller,Roman,fantasy sampai detektif berhasil di
terbitkannya.Selain senang berbagi, penulis juga terhitung aktif dan
terbuka dalam berkomunikasi terhadap banyak orang. Dia juga selalu
memacu semangat penulis-penulis semula untuk terus berkarya.Selain
sebagai penulis fiksi, rudiyan juga telah banyak melahirkan karya-karya
umum dan penunjang pelajaran. Saat ini buku terbitnya sudah mencapai
angka ratusan judul, sebuah angka yang terhitung fantastis sebagai
penulis jasa.
Rudiyant, lahir dan besar di kawasan terbelakang Jakarta, di tahun
90an. Mengenyam pendidikan terbelakang di satu-satunya sekolah
swasta islam di kampungnya yang juga terbelakang. Berteman dengan
orang-orang yang berpikiran terbelakang dan berjuang dari belakang.
Pekerjaan seperti, jual koran, ngamen, kenek bangunan sampai ojek
payung dilakukannya untuk menjadi yang terdepan. Allah maha adil. Dia
tidak akan merubah nasib seseorang sampai orang itu sendiri yang
berusaha untuk merubahnya. Semangat keluar dari keterbelakangan dan
dengan daya pikirnya yang terbelakang, dia mencoba menulis novel yang
diharapkan bisa maju menjadi yang terdepan, atau paling tidak menjadi
yang di tengah. Alhamdulillah, dia berhasil menjadi juara dari lomba yang
diadakan sebuah penerbit terkemuka di tahun 2008. Novel-novelnya terus
bergulir, meskipun belum sepenuhnya menjadi profesinya. Sekarang dia
masih bekerja di bagian belakang (jadi koki), sebuah restoran yang
terbilang agak terdepan dan berlokasi terdepan pula, Plasa Senayan.

Unsur intrinsik
Tema

: Pembantaian para calon TKW

Tokoh
: Pak Edo,Bu
Ratna,Nadia,Renata,Asri,Vani,Siti,Ami,Uti,Teti,Rosa,Susi,Nina,
Wati,Marni,Vera,Yuli,Tata,Farida,Vivi,Farah,Maya,Tari,Siska,Vanya dan Lia
Penokohan : Antagonis : Siti,Ami,Nadia
Protagonis :
Renata,Asri,Vani,Uti,Teti,Rosa,Susi,Nina,Wati,Marni,Vera,Yuli,
Tritagonis : Pak Edo, Bu Ratna, Pak Jalu, Pak Hendri
Latar tempat

: Vila Bukit Bestari dan di hutan

Waktu

: Pagi,Siang,Malam

Suasana

: Menegangkan

Sudut Pandang: Orang Ketiga pelaku utama


Gaya Bahasa

: Majas klimaks

Amanat
: Sebagai manusia kita jangan iri kepada orang lain karena
setiap orang punya
rejeki dan takdirnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai