Anda di halaman 1dari 17

Kajian Intertekstual Novel Azab Dan Sensara Karya Merari Siregar dan Cerpen Perahu

Di Bawah Bulan Karya Al Galih

Oleh

Ayma : 180120010
aymaayma38@gmail.com

ABSTRAK

Novel azab dan sensara merupakan kehidupan percintaan seorang gadis yang
pernikahannya tidak membawah pada kehidupan yang bahagia tetapi justru pada kesensaraan
tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama mariamin dan aminuddin keduanya berkerabat dekat
tetapi berbeda nasib.aminuddin merupakan anak kepala kampung,seorang bangsawan yang kaya
raya dan di segani banyak orang.sementara itu mariamin tumbuh di lingkungan keluarga yang
miskin.sejak kecil keduannya sudah berkenalan dan bermain bersama.beranjak
dewasa,aminuddin dan mariamin merasakan getaran cinta yang kuat.aminuddin berjanji akan
menikahi mariamin.niatnya ini di utarakan pada ayah dan ibunya.baginda diatas,sang ibu setuju
sebab ia menganggap mariamin masih keluargannya dan dengan menikah dengan aminuddin ia
bisa menolong kemiskinan gadi itu.namun,pendapat berbeda datang dari ayahnya aminu,ddin
yakni baginda diatas ia diam-diam tidak menyetujui rencana aminu,ddin sebab ia beranggapan
pernikahan tersebut tidak pantas dan akan menurunkan derajat bangsawannya.untuk
mewujudkan niatanya akhirnya aminu,ddin berangkat ke medan untuk mencari kerja.saat di
medan,ia masih rajib berkirim kabar dengan mariamin.sampai suatu waktu,ia akhirnya mengirim
berita di kampung bahwa ia sudah siap untuk berumah tangga dengan wanita pujaannya
itu.sayangnya,baginda di atas,ayah aminu,ddin tidak setuju.ia menyusun rencana agar istrinya
tidak menyetujui keinginan aminu,ddin dengan cara ia membawah istrinya ke dukun sewaan dan
pura-pura meramal jodoh terbaik untuk aminu,ddin anaknnya.sang dukun berkata bahwa jodoh
aminu,ddin bukanlah mariamin melainka seorang gadis bangsawan di desa mereka.ibu
aminu,ddin pun percaya dan setuju berangkat ke medan dengan membawa gadis bangsawan
yang hendak di nikahkan dengan aminu,ddin.
Saat mereka tiba di medan,aminu,ddin kaget sebab keputusan orang tuannya
menjodohkan denngan gadis tersebut memukul jiwanya.tapi ia tidak bisa menolak sebab itu ia
terikat adat busaya yang harus selalu patuh pada keputusan orang tua.akhirnya aminu,ddin
mengirim surat kepada mariamin sambil memohon maaf karena ia terpaksa menikahi gadis lain
meskipun tanpa cinta.mendengar kabar tersebut,mariamin sangat sedih.ia bahkan sempat
sakit.setahun beselang ibu mariamin menerima pinangan seorang laki-laki bernama kasibun.ia
berharap pernikahan tersebut akan mengobati luka mariamin.akan tetapi yang di niatkan ibu
mariamin tidak terjadi.pernikahan tersebut malah menambah penderitaan lain bagi
mariamin.sebab ternyata kasibun memiliki istri yang di ceraikannya denga alasan untuk
menikahi mariamin.
Selanjutnya kasibun membawah mariamin ke medan.mereka mengalami hubungan suami istri
yang compang sebab mariamin tidak ingin melakukan hubungan intim dengan
suaminya.alasannya,ternyata karibun memiliki penyakit kelamin yang bisa menular.mendapat
penolakan tersebut karibun kalab dan menyiksa istrinya,mariamin.penderitaannya semakin
bertambah sejak aminu,ddin bertamu ke rumahnya suatu waktu.melihat reaksi mariamin yang tak
biasa,karibun pun membaca sesuatu yang lain dan kemudian cemburu.semakin hari sering
menyiksa istrinya.pada akhirnya mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan
suaminya,karibun ke polisi.akhirnya karibun di tetapkan bersalah dan diwajibkan membyar
denda serta melepaskan mariamin tak lagi jadi istrinya.mariamin akhirnya kembali ke desanya
dan hidup menderita di sana.ia skit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam derita.

Cerpen perahu di bawah bulan merupakan kisah cinta la uda dan wa una yang tidak di
restui karena kejadian naas kematian la lumba kakak wa una akibat ledakan bom.sejak kejadian
itu ayah dan ibu wa una tidak merestui hubungan keduanya.bahkan ayah wa una menghasut
keluarganya untuk membenci la uda.pernah mereka diam-diam melakukan pertemuan di malam
hari di saat ayah wa una sedang melaut sekali itu saja dan ternyata di ketahui la hoga dan itu
membuatnya marah besar.kemudian wa una di berangkatkan ke wangi-wangi sebab di jodohkan
dengan lelaki lain.hari keberangkatan itu semakin dekat pula dan meski hari itu tak akan pernah
sampai namun kenyataannya seperangkat baju adat mulai juga di siapkan untuk di kenakan nanti
di acara kabuenga itu.

Kesamaan dari novel dan cerpen yaitu dalam novel azab dan sensara mariamin dan aminu’ddin
tidak di restui karena aminu’ddin anak bangsawan sementara mariamin orang miskin sedangkan
dalam cerpen perahu di bawah bulan wa una dan la uda tidak di restu akibat kejadian naas
kakaknya wa una tewas karena ledakan bom saat pergi melaut dengan la uda.

Kisah ini didukung oleh aspek faktual seperti (1) Tokoh dan (2) Latar. Metode penelitian
menggunakan metode deskriptif, data tertulis berasal dari sumber tertentu dan teknik
pengumpulan data menggunakan teknik baca, catat dan pustaka.Hasil pembahasan, tokoh-tokoh
yang telah di dapatkan mengalami klasifikasi menurut peran, perwatakan, berkembang/tidak dan
pencerminan tokoh. Penerapan teori Intertekstualpun dilakukan di bagian pembahasan. Membuat
hipogram di antara kedua cerpen tersebut. Menilai persamaan dan perbedaan dari kedua cerpen
tersebut.Kata kunci : struktur faktual, tokoh, latar, dan hipogram.
1.PENDAHULUAN

Dalam analisis kali ini akan membahas deskripsi tokoh,latar dan hipogram dari novel
dan cerpen yang akan di kaji . novel azab dan sensara karya merari siregar dan cerpen perahu
di bawah bulan karya al galih.
Adapun tema umum novel azab dan sensara adala kehidupan percintaan seorang gadis
yang pernikahannya tidak membawah pada kehidupan yang bahagia tetapi justru pada
kesensaraan tokoh sentral dalam kisah cinta ini bernama mariamin dan aminuddin keduanya
berkerabat dekat tetapi berbeda nasib.aminuddin merupakan anak kepala kampung,seorang
bangsawan yang kaya raya dan di segani banyak orang.sementara itu mariamin tumbuh di
lingkungan keluarga yang miskin.sejak kecil keduannya sudah berkenalan dan bermain
bersama.beranjak dewasa,aminuddin dan mariamin merasakan getaran cinta yang
kuat.aminuddin berjanji akan menikahi mariamin.niatnya ini di utarakan pada ayah dan
ibunya.baginda diatas,sang ibu setuju sebab ia menganggap mariamin masih keluargannya dan
dengan menikah dengan aminuddin ia bisa menolong kemiskinan gadi itu.namun,pendapat
berbeda datang dari ayahnya aminu,ddin yakni baginda diatas ia diam-diam tidak menyetujui
rencana aminu,ddin sebab ia beranggapan pernikahan tersebut tidak pantas dan akan menurunkan
derajat bangsawannya.untuk mewujudkan niatanya akhirnya aminu,ddin berangkat ke medan
untuk mencari kerja.saat di medan,ia masih rajib berkirim kabar dengan mariamin.sampai suatu
waktu,ia akhirnya mengirim berita di kampung bahwa ia sudah siap untuk berumah tangga
dengan wanita pujaannya itu.sayangnya,baginda di atas,ayah aminu,ddin tidak setuju.ia
menyusun rencana agar istrinya tidak menyetujui keinginan aminu,ddin dengan cara ia
membawah istrinya ke dukun sewaan dan pura-pura meramal jodoh terbaik untuk aminu,ddin
anaknnya.sang dukun berkata bahwa jodoh aminu,ddin bukanlah mariamin melainka seorang
gadis bangsawan di desa mereka.ibu aminu,ddin pun percaya dan setuju berangkat ke medan
dengan membawa gadis bangsawan yang hendak di nikahkan dengan aminu,ddin.
Saat mereka tiba di medan,aminu,ddin kaget sebab keputusan orang tuannya
menjodohkan denngan gadis tersebut memukul jiwanya.tapi ia tidak bisa menolak sebab itu ia
terikat adat busaya yang harus selalu patuh pada keputusan orang tua.akhirnya aminu,ddin
mengirim surat kepada mariamin sambil memohon maaf karena ia terpaksa menikahi gadis lain
meskipun tanpa cinta.mendengar kabar tersebut,mariamin sangat sedih.ia bahkan sempat
sakit.setahun beselang ibu mariamin menerima pinangan seorang laki-laki bernama kasibun.ia
berharap pernikahan tersebut akan mengobati luka mariamin.akan tetapi yang di niatkan ibu
mariamin tidak terjadi.pernikahan tersebut malah menambah penderitaan lain bagi
mariamin.sebab ternyata kasibun memiliki istri yang di ceraikannya denga alasan untuk
menikahi mariamin.
Selanjutnya kasibun membawah mariamin ke medan.mereka mengalami hubungan suami
istri yang compang sebab mariamin tidak ingin melakukan hubungan intim dengan
suaminya.alasannya,ternyata karibun memiliki penyakit kelamin yang bisa menular.mendapat
penolakan tersebut karibun kalab dan menyiksa istrinya,mariamin.penderitaannya semakin
bertambah sejak aminu,ddin bertamu ke rumahnya suatu waktu.melihat reaksi mariamin yang tak
biasa,karibun pun membaca sesuatu yang lain dan kemudian cemburu.semakin hari sering
menyiksa istrinya.pada akhirnya mariamin tak sanggup lagi dan akhirnya melaporkan
suaminya,karibun ke polisi.akhirnya karibun di tetapkan bersalah dan diwajibkan membyar
denda serta melepaskan mariamin tak lagi jadi istrinya.mariamin akhirnya kembali ke desanya
dan hidup menderita di sana.ia skit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia dalam derita
novel ini terdapat 9 bagian yaitu (1)Waktu Senja(2)Tali Persahabatan Dan
Perkauman(3)Banjir(4)Laki-Istri Dan Anak-Beranak(5)Jatuh Melarat(6)Makin Jauh(7)Dalam
Rumah Bambu Mariamin(8)Di Tanah Asing(9)Penutup Kalam.
Cerpen perahu di bawah bulan merupakan kisah cinta la uda dan wa una yang tidak di
restui karena kejadian naas kematian la lumba kakak wa una akibat ledakan bom.sejak kejadian
itu ayah dan ibu wa una tidak merestui hubungan keduanya.bahkan ayah wa una menghasut
keluarganya untuk membenci la uda.pernah mereka diam-diam melakukan pertemuan di malam
hari di saat ayah wa una sedang melaut sekali itu saja dan ternyata di ketahui la hoga dan itu
membuatnya marah besar.kemudian wa una di berangkatkan ke wangi-wangi sebab di jodohkan
dengan lelaki lain.hari keberangkatan itu semakin dekat pula dan meski hari itu tak akan pernah
sampai namun kenyataannya seperangkat baju adat mulai juga di siapkan untuk di kenakan nanti
di acara kabuenga itu.
Deskripsi latar dan tokoh dalam novel dan cerpen tersebut menggunakan pendekatan Objektif.
Di mana pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa aspek, seperti fakta-fakta cerita,
sarana-sarana dan aspek lainnya yang masih dalam kategori karya sastra. Dalam hal ini terfokus
pada fakta-fakta cerita.

Fakta-fakta cerita merupakan detail-detail yang diorganisasikan dengan baik oleh pengarang.
Fakta-fakta cerita merupakan unsur yang pertama tampak dengan jelas di depan mata pembaca
pada saat membaca karya fiksi. Fakta cerita terdiri dari tiga elemen, alur, tokoh dan latar
(Stanton dalam Pujiharto, 2012: 27). Fakta-fakta cerita berkaitan dengan tiga aspek, yaitu alur,
tokoh, dan latar. Alur merupakan kerangka cerita. Tokoh adalah individu rekaan. Latar adalah
keadaan yang menggambarkan keadaan sosial tertentu dari tokoh tersebut. Namun dalam hal ini,
akan lebih berfokus pada deskripsi tokoh dan latar dalam dua cerpen yang telah dipilih.

Tokoh menyaran pada individu rekaan yang menjalani peristiwa dalam cerita fiksi. Tokoh
dipilih dan dibentuk pengarang untuk mengemban segala harapan penyair. Setiap peristiwa yang
dijalani tokoh selalu terjadi tempat, waktu, ruang dan keadaan sosial tertentu. Latar yang dipilih
pengarang pada dasarnya harus sesuai dengan kondisi tokoh. Latar menjadi penjelas keadaan
tokoh. Latar menggambarkan keadaan sosial tertentu selalu didukung oleh waktu dan suasana
yang sinkron. Waktu dan suasana sangat memperkuat deskripsi latar yang di gunakan.
Selain mendeskripsikan tokoh dan latar, dalam kajian ini juga mengkaji bagaimana hubungan
antara kedua cerpen tersebut. Hal ini masuk dalam kajian Intertekstual atau hipogram.

2.KAJIAN PUSTAKA

Ada beberapa dasar yang perlu di kemukakan pada bagian ini seperti alur,tokoh dan
latar konsep dasar ini memberi gambaran arah untuk memahami fakta cerita yang menjadi fokus
kajian ketiga unsur kajian tersebut di uraika sebagai berikut .

1. Tokoh
Pandangan mengenai tokoh mengalami perubahan dari waktu ke waktu.tokoh pada awal
sastra di kenal oleh masyarakat berkaitan dengan sosok luar biasa bahkan di luar jangkauan
logika akal.tokoh berupa dewa, raksasa yang berwujud manusia seram atau binatang yang
menakutkan.tindakan tokoh semacam menunjukan kekuatan luar biasa.karena kondisi
kebenaran-kebenaran yang di sampaikan,maka masyarakat mempercayai dan meyakini
keberadaannya.
Tokoh menurut Abrams (1981:20) tokoh adalah orang yang di tampilkan dalam sebuah
karya naratif atau drama ,yang oleh pembaca di tafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam
tindakan.kutipan tersebut dapat di ketahui bahwa antara seorang tokoh dengan kualitas
pribadinya erat berkaitan dalam penerimaan pembaca. Dalam hal ini, khususnya dari pembedaan
teori resepsi, pembacalah yang member arti semuanya.
Tokoh dalam khazanah kosakata bahasa Indonesia mengemban makna (1)rupa(wujud dan
keadaan),(2)bentuk badan,perawakan,(3)pemegang (peran utama) dalam roman atau drama
(samsuddin,2016:42)
Pendapat lain tentang tokoh dikemukakan oleh Abrams (1981:20)tokoh adalah orang
yang ditampilkan dalam sebuah karya naratif atau drama,yang oleh pembaca ditafsirkan
memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang di ekspresikan dalam ucapan
dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Manusia dalam proses modern merupakan satu-satunya tokoh yang dieksploitasi
pengarang mengungkapkan segala isi kehidupan mulai dari ekonomi, sosial ,politik,
budaya,keamanan, kesehatan, dan alam.demikian juga ketimpangan yang ditimbulkan oleh
manusia, politik, budaya, ekonomi maupun ketimpangan oleh alam.

2. Latar
Latar pada hakikatnya menyaran pada tempat, ruang, waktu, suasana, dan kondisi sosial
berlangsungnya peristiwa dalam kisahan.latar dapat member petunjuk mengenai jejak peristiwa
yang pernah terjadi.latar menjadi sumber informasi mengenai kondisi peristiwa yang terjadi.
Menurut Pujiharto ( 2012 : 47-48 ) latar adalah elemen fiksi yang menyatakan pada pembaca di
mana dan kapan terjadinya peristiwa.
Menurut Sumardjo dan Saini ( 1997:75 ) setting dalam fiksi bukan hanya sekedar background,
artinya bukan hanya menunjukan tempat kejadian dan kapan terjadinya sebuah cerpen atau novel
memang harus terjadi di suatu tempat dan dalam suatu waktu. Harus ada tempat dan ruang
kejadin. Dalam fiksi lama tempat kejadin cerita dan tahun tahun terjadinya disebutkan panjang
lebar oleh penulisnya.

3 Teori Intertekstual
Secara etimologi kata teks berasal dari textus (latin) yang berarti tenunan, anyaman,
penggabungan, susunan, dan jaringan. Secara luas interteks adalah jaringan hubungan antara satu
teks dengan teks lain. Produksi makna terjadi dalam interteks, yaitu melalui proses oposisi,
permutasi dan transformasi. Penelitian di lakukan dengan cara menemukan hubungan-hubungan
terkait yang bermakna di antara dua teks atau lebih. Dengan demikian teori intekstekstual adalah
teori sastra yang beusaha mencari hubungan interaksi antara teks sastra yang satu dan yang
lainya ( Sehandi, 2014 : 162 ).

3.METODOLOGI PENELITIAN

Ada bagian yang perlu di kemukakan terkait dengan metodologi penelitian.bagian-bagian


tersebut adalah sebagai berikut
.
a.Jenis dan Metode Penelitian
penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan yang penelitiannya memanfaatkan
buku.Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode deksriptif,yaitu prosedur pemecahan
masalah yang di teliti dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek.

b.Data dan Sumber Data


data dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa kata ,frasa,klausa,dan paragraf yang
berhubungan dengan kajian intertekstual cerpen “novel azab dan sensara serta cerpen perahu
di bawah bulan”sumber data dalam penelitian ini yaitu dari buku tamu berambut kriting dan
matinya tukang cukur sedangkan novel azab dan sensara pat di akses melalui:
http//drive.google.com/file/d/1lvEfF_uTcUNvmkceQOvSPv8E1lusueF/view?usp=drivesdisk

c.Teknik Pengumpulan Data


teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik
baca,catat,dan pustaka.teknik baca yaitu membaca keseluruhan cerpen dua sisfus dan rumah
yang terang ,setelah di baca maka dicatat semua data yang terkait dengan penelitian ini .teknik
pustaka yaitu segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topic atau masalah yang akan diteliti langkag-langkah pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu:
1.Mencari novel azab dan sensara serta cerpen perahu di bawah bulan
2.Membaca dan memahami novel azab dan sensara serta cerpen perahu di bawah bulan
3.Membuat hipogram novel azab dan sensara serta cerpen perahu di bawah bulan
4.membuat tabel identitas tokoh , pembedaan tokoh dan ulasan tokoh dari kedua kisah
tersebut.
5/membuat tabel identitas latar,pembedaan latar dan ulasan latar.

Membuat hipogram dari novel azab dan sensara serta cerpen perahu di bawah bulan
tersebut .berikut langkah penerapan teori intertekstual
1.mengkaji secara teliti
2.menentukan perbedaan dan persamaan teks
3.menentukan hipogram

3. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini diarahkan pada tiga aspek yang menjadi fokus kajian struktur faktual
yaitu(1)tokoh (2)latar .pemaparan hasil penelitian ini di awali dengan pemaparan kronologis
kisah.hal ini diperoleh agar pembaca memahami kisah yang akan di sampaikan . Hal ini di
maksud agar pembaca memperoleh gambaran mengenai novel azab dan sensara karya
Merari Siregar dan cerpen perahu di bawah bulan karya Al Galih
Berikut ini di kemumukakan urutan peristiwa di maksud. Secara umum Novel Azab dan
Sensara dan cerpen Perahu Di Bawah Bulan di pilih menjadi peristiwa yang membentuk
alur. Alur sebagai aspek pertema struktur fktual. Alur merupakan kerangka menjadi dasar
mengembangkan kisah.
Beberapa peristiwa yang membentuk kisah dalam novel Azab Dan Sensara Karya
Merari Siregar terdapat 9 bagian yaitu (1)Waktu senja(2)TaliPersahabatan
Perkauman(3)Banjir(4)Laki-Istri Dan Anak-Beranak(5)JatuhMelarat(6)Makin
Jauh(7)Dalam Rumah Bambu Mariamin(8)Di Tanah Asing(9)Penutup Kalam
1).Waktu Senja terdiri dari beberapa kisah seorang gadis bernama mariamin yang
termenung dan pikirannya kepada masa anak-anak"Masih di sini kau rupanya, Riam," tanya
seorang muda yang menghampiri batu tempat duduk gadis itu. Yang ditanya itu terkejut,
seraya memandang kepada orang yang datang itu. Ia terkejut, bukan karena suara itu tak
dikenalnya, hanya disebabkan ia tadi duduk termenung-menung dan pikirannya kepada masa
yang lampau, tatkala ia masih kanak-kanak."Ah, rupanya hari sudah malam. Dari tadi saya
menunggu-nunggu angkang,"*) sahut gadis itu seraya berdiri dari batu besar itu, yang biasa
tempat dia duduk pada waktu petang. "Marilah kita naik, Angkang!" Kedua orang itu pun
duduklah di atas batu yang besar itu. Sejurus panjang lamanya tiada seorang yang berkata;
anak muda itu memandang ke tanah dan pada mukanya terbayang dukacita yang memenuhi
hatinya.ibu Mariamin sakit dan Aminu’ddin merantau ke Deli.

2).Tali Persahabatan Dan Perkauman terdiri dari beberapa kisah yang menceritakan
kekayaan ayah aminu’ddin bolehlah dikatakan seorang kepala kampung yang terkenal di
antero luhak Sipirok. Harta bendanya amatlah banyaknya, dan kerbau lembunya pun cukup
di Padang Lawas*), apalagi sawahnya berlungguk-lungguk**), sehingga harga padi yang
dijualnya tiap-tiap tahun beratus-ratus rupiah, mana lagi hasil kebun kopi belum terhitung.
Adapun kekayaannya yang sederhana itu tiada sekali diperolehnya, asalnya peninggalan
orang tuanya juga; akan tetapi sebab rajinnya berusaha, maka hartanya itu pun makin lama
makin bertambah-tambah. Dua tahun mereka itu bergaul, maka si istri pun melahirkan buah
perkawinan mereka itu, yakni seorang anak laki-laki, itulah dia Aminu'ddin. Sutan baringin
jatuh miskin,perselisihan sutan baringin dan istrinya.

3).Banjir terdiri dari beberapa kisah aminu’ddin dan mariamin kehujanan dan terbawah arus
sampai sakit selama 14 hari baru ke sekolah.Aminu'ddin mengetahui, bahwa Mariamin
dalam ketakutan yang tiada tentu, barangkali disebabkan hujan yang amat lebat itu serta
melihat kilat dan mendengar guruh yang tiada berhentinya. Lalu ia pun menghiburkan hati
Mariamin, supaya sahabatnya itu melupakan barang yang ditakutinya itu "Riam," katanya
dengan muka yang riang, "saya ada mem punyai cerita yang bagus, yang baru diceritakan
guru kami di sekolah; sukakah engkau mendengarnya "Bagaimanakah cerita itu?" tanya
Mariamin dengan inginnya kemudian Aminu’ddin menceritakan ceritanya supaya
menghilangkan ketakutan Mariamin.

4).Laki-Istri Dan Anak-Beranak terdiri dari beberapa kisah kematian Sutan Baringin dan
bagaimana jalannya kehidupan orang anakberanak itu jatuh melarat, sebagai tersebut pada
awal cerita ini. Tiadalah sedikit perempuan yang melarat, disebabkan nasib yang serupa itu,
kadang-kadang tiada ia segan memutuskan nyawanya, asal bercerai daripada anaknya,
karena tiadalah ia dapat melihat anaknya mati tak mati, hidup tak hidup, oleh sebab tiada
dapat pemeliharaan yang sepatutnya. Ya, apa boleh buat, sedang badan si ibu masih kurus
dan mukanya pun pucat, karena baru melahirkan anaknya itu; apalah dayanya akan mencari
makanannya dan keperluan anaknya itu. Daripada melihat keadaan anaknya yang serupa itu,
lebih baiklah membunuh diri, karena maut sajalah yang dapat melepaskan dia daripada
untungnya yang celaka itu.

5).Jatuh Melarat terdiri dari beberapa kisah Mariamin adalah seorang anak yang cerdik,
pengiba dan suka berpikir. Hal ini ternyata dari pertanyaan-pertanyaannya yang selalu
dikemukakannya kepada ibunya, tatkala mereka itu pada suatu ketika dudDemikianlah budi
Sutan Baringin terhadap kepada saudaranya yang datang dari tanah rantau itu. Hati cemburu,
loba, tamak, dengki, dan khizit, sekaliannya itu sudah berurat berakar dalam darahnya; itulah
yang akan merusakkan diri Sutan Baringin di hadapan rumah mereka. Barang apa yang
dilihatnya selalu diperhatikannya, dan kalau ia tak mengerti atau tiada dapat menimbang
sesuatu hal yang dilihatnya itu, ia pun bertanyakan kepada ibunya. Merantau ke negeri orang
itu tiada selamanya mendatangkan untung yang baik.kemiskinan ayah mariamin karena sifat
somongnya.

6).Makin Jauh terdiri dari beberapa kisah tanggung jawab ibu mariamin atas kedua
anaknya setelah suaminya meninggal terpaksa si ibi mariamin membanting tulan mencari
nafkah Ibunya duduk termenung memikirkan perkataan anaknya itu. Ia pun amat ingin,
supaya kehendak Aminu'ddin dan anaknya itu lekas sampai. Akan tetapi bila dikenangnya
akan segala hal mereka itu kedua belah pihak, kuranglah harapannya, karena adalah cita-cita
anaknya itu sebagai pungguk bercintakan bulan di langit.

7).Dalam Rumah Bambu Mariamin terdiri dari kisah "Kak Riam! Ini surat, yang
diberikan seorang tukang pos," kata seorang budak, yang berlari-lari dari halaman rumah
mereka itu masuk ke dalam. Mariamin menerima surat itu dengan gemetar tangannya,
karena tulisan surat itu dikenalnya. "Surat ini dari Medan, dari Aminu'ddin, Mak!" katanya,
sambil membuka surat itu. $elum habis Mariamin membaca surat itu, maka pucatlah
mukanya, peluhnya mengalir pada seluruh badannya. Pemandangannya pun sudah salah,
suatu pun tak ada yang terang dilihatnya, semua berpusingpusing di matanya. Kalau si ibu
tiada menangkap dia, sudah tentu ia jatuh terbalik karena ia sudah pingsan. "Astagfirullah!"
mengucap mak Mariamin, sambil meletakkan anaknya itu ke atas tikar yang terkembang.
Yang pingsan itu terletak tiada bergerak, dan surat yang menghancurkan jiwanya itu
dipegangnya kuat-kuat dengan tangan kirinya. Pipi, bibir serta kelopak mata yang halus itu
amat pucat, tiada ubahnya dengan mayat, hanya dada yang turun naik sekali-kali itulah yang
membe:i tanda, bahwa ia masih bernyawa. "Bukankah bunda sudah berkata, kita orang yang
hina? Anakku bercintakan orang yang kaya juga. Beginilah kesudahannya," kata ibunya
sambil menangis, dan air matanya bercucuran ke atas pipi anaknya yang malang itu.

8).Di Tanah Asing terdiri dari kisah maraimin berangkat ke medan bersama suaminya
Sudah tiga hari lamanya Mariamin bersama-sama dengan suaminya, tetapi sampai waktu itu
belum dapat olehnya hati suaminya itu, sedang tabiatnya pun belum diketahuinya. Akan
mengambil hati orang, haruslah lebih dahulu kita kenal adat dan tabiatnya. Makin lama
mereka itu bersama-sama, sebenarnya, makin dekat mereka itu ke Medan, tujuan perjalanan
mereka itu,, makin besar waswas yang timbul dalam hatinya. Oleh sebab itu' sudah tentu ia
tiada beriang hati, setelah mereka itu sampai di Medan .mariamin di siksa suaminya karena
cemburu sama aminu’ddin yang bertamu di rumah mariamin.

9).Penutup Kalam terdiri dari kisah Mariami jatuh sakit dan meninggal. Nyawanya sudah
bercerai dengan badan, daging dan tulangtulang itu busuk menjadi tanah, akan tetapi arwah
yang suci itu rlaik ke tempat yang mahamulia, yang disediakan Tuhan seru sekalian alam
untuk umatnya yang percaya kepada-Nya. Maka di sanalah air mata itu kering karena suatu
pun tak ada lagi yang menyusahkan hati. Azab dan sengsara dunia ini telah tinggal di atas
bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu.

Beberapa peristiwa yang membentuk kisah dalam cerpen Perahu Di Bawah Bulan karya
Al Galih (1) prosesi adat kabuenga(2)peristiwa yang naas kematian la umba karena ledakan
bom(3)menghafal beberapa kabanti(4)pemakaman median kakak wa una(5)bapak wa una
membenci la uda(6)wa una di jodohkan dengan laki-laki lain(7)la hoga terus menghajar la
uda(8)bulan juni setelah lebaran la uda akhirnya pulang(9)pernah melakukan pertemuan
secara diam-diam di malam hari(10)ayahnya menghasut beberapa keluarganya untuk
membenci la uda(11)suatu hari seorang seniman gambus kemudian mampir di kampung itu.

Peristiwa-peristiwa di atas melibatkan beberapa tokoh dalam novel azab dan sensara .tokoh
sebagai aspek kedua dalam struktur faktual Mariamin dan Aminu’ddin merupakan tokoh
dalam novel azab dan sensara sedangkan tokoh wa una dan la uda merupakan tokoh dalam
cerpen perahu di bawah bulan.

Aspek ketiga struktur faktual adalah latar menjadi petunjuk menelusuri kisah yang di jalani
seorang tokoh dalam novel azab dan sensara mengunakan beberapa latar (1)Kota
Spirok(2)Batu Besar(3)Rumah mariamin(4)Kampung A(5)Sawah(6)Tepi Sungai(7)Stasiun
Pulau Berayan(8)Deli(9)Medan(10)DiAtas Puncak Kayu Yang Tinggi(11)Jalan Dan
lorong.sedangkan latar dalam cerpen perahu di bawah bulan latarnya(1).tengah laut(2).Ke
Arah Laut(3).Wangi-Wangi4).Duduk DI Atas Ayunan5).Lima Tahun Yang Lalu6).Di
Dalam Perahu7).Ke Laut8).Pantai (9).Rumah10).Kampung(11)Tomia.

5.PEMBAHASAN

Pembahasan Pnelitian ini difokuskan pada kajian intertekstual pada kedua cerpen
tersebut.unsur-unsur berhipogram dalam buku ini di fokuskan pada dua aspek, yaitu
(1)tokoh,(2)latar.
1.Tokoh
di dalam cerpen dua sisifus dan rumah yang terang melibatkan beberapa tokoh dan tokoh ini
kemudian di klarifikasikan berdasarkan segi peran ,segi perwatakan segi berkembang atau statis
dan segi pencerminan .setelah di klarifikasikan kemudian akan di hipogramkan untuk lebih jelas
dapat di lihat pada tabel berikut

Unsur- Unsur Berhipogram dalam novel Azab Dan Sensara Karya Merari Siregar serta
cerpen perahu di bawah bulan karya Al Galih.

no Novel Azab Dan Sensara Cerpen Perahu Di Bawah Bulan


karya Merari Siregar Karya Al Galih
Aspek Aspek
1 Tokoh Tokoh Tokoh Tokoh
utama tambahan utama tambahan
1.Mariamin 1.Ibu Mariamin 1.La Uda 1.La Hoga
2.Aminu,ddin 2.Ayah 2.Wa Una 2.Ibu W Una
Aminu,ddin(Baginda 3.La Umba
di Atas)
3.Ibu Aminu,ddin
4.Ayah
Mariamin(Sutan
Baringin)
5.Kasibun(Suami
Riam)
6.Marah Sait(sahabat
sutan Baringin)
7.Ibu Sutan Baringin
8.Baginda Mulia
9.Ayah Sutan Baring
in
10.kepala pengadilan
Spirok
2 Tokoh Tokoh Tokoh Tokoh
sederhana Kompleks Sederhana Kompleks
1.Mariamin 1.Aminu’ddin 1.La Uda 1.Ayah Wa Una
2.Aminu’ddin 2.Ibu Aminu’ddin 2.Wa Una (La Hoga)
3.Ibu Mariamin 3.Ayah Aminu’ddin 2. Ibu Wa Una
4.Marah Sait (Bginda Di Atas) 3.La Umba
4.Ayah Mariamin
(Sutan Baringin)
5.Kasibun
(Suami Riam)
9.Ayah Suta Baring
in
10.kepala pengadilan
Spirok

3 Tokoh Tokoh Tokoh Tokoh


Statis Berkembang Statis Berkembang

1. .Marah Sait 1.Mariamin 1.La Umba 1.La Uda


2.kepala 2.Aminu’ddin 2.Wa Una
pengadilan spirok 3.Ayah Wa Una
3.Ibu Mariamin
3.Ayah (La Hoga)
4.Ayah Aminu’ddin
sutan baringin 4.Ibu Wa Una
5.Ibu Aminu,ddin
6.Kasibun
7.Aya Mariamin

4 Tokoh Tokoh Tokoh


Tripikal Tokoh Tripikal Netral
Netral
Netral
1.Ayah 1.Aminu’ddin 1.La Umba 1.Wa Una
Sutan Baringin 2.Mariamin 2.La Uda
2.Ayah Mariamin 3Ayah Aminu’ddin 3.La Hoga
3.Kepala 4.Ibu Aminu’ddin 4.Ibunya Wa Una
Pengadilan 5.Kasibun
Spirok 6.Ibu Mariamin
4.Marah Sait

Tabel di atas menunjukan Bahwa Mariamin dan Aminu’ddin berhipogram dengan Wa


una dan La Uda merpakan tokoh utama dari novel Azab Dan Sensara serta cerpen Perahu Di
Bawah Bulan .Mariamin dan Aminu’ddin merupakan tokoh utama dari novel Azab Dan Sensara
sedangkan wa Una dan La Uda merupakan tokoh utama dalam cerpen Perahu Di Bawah
Bulan.tokoh tambahan dalam novel Azab Dan Sensara yaitu(1)Ibu Aminu’ddin(2).Ayah
Aminu’ddin (Bginda Di Atas)(3).Ayah Mariamin(Sutan Baringin)(4)Kasibun(Suami
Riam)(5)Ayah Sutan Baringin(6).kepala pengadilan Spirok berhipogram dengan(1)La
Hoga(2).Ibu Wa Una(3).La Umba merupakan tokoh tambahan dalam cerpen Perahu Di Bawah
Bulan.
Mariamin (2)Aminu’ddin(3).Ibu Mariamin(4).Marah Sait merupakam tokoh sederhana
dari novel Azab dan Sensara merupakan tokoh sederhana berhipogram dengan (1) La Uda dan
(2) Wa Una merupakan tokoh sederhana dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan. (
1)Aminu’ddin(2).Ibu Aminu’ddin(3).Ayah Aminu’ddin (Bginda Di Atas)(4).Ayah
Mariamin(Sutan Baringin)(5).Kasibun(Suami Riam)(9).Ayah Suta Baringin(10).kepala
pengadilan Spirok merupakan tokoh kompleksa dari novel Azab Dan Sensara berhipogram
dengan (1).Ayah Wa Una(La Hoga)(2). Ibu Wa Una(3).La Umba merupakan tokoh kompleks
dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan.

Marah Sait,kepala pengadilan spirok,Ayah ,sutan baringin berhipogram dengan La Umba


merupakan tokoh statis sedangkan 1.Mariamin 2.Aminu’ddin 3.Ibu Mariamin 4.Ayah
Aminu’ddin 5.Ibu Aminu,ddin 6.Kasibun 7.Ayah Mariamin berhipogram dengan 1.La Uda
2.Wa Una 3.Ayah Wa Una (La Hoga) 4.Ibu Wa Una merupakan tokoh berkembang dari novel
Azab Dan Sensara cerpen Perahu Di Bawah Bulan..
1.Ayah Sutan Baringin2.Ayah Mariamin3.Kepala Pengadilan Spirok4.Marah Sait
berhipogram dengan La umba merupakan tokoh tripikal sedangkan .Aminu’ddin2.Mariamin
3Ayah Aminu’ddin 4.Ibu Aminu’ddin 5.Kasibun 6.Ibu Mariamin berhipogram dengan Wa Una
2.La Uda 3.La Hoga 4.Ibunya Wa Una merupakan tokoh netral.
Hipogram Latar novel Azab Dan Sensara karya Merari Siregar serta Cerpen Perahu Di
Bawah Bulan Karya Al Galih

Novel Azab Dan Sensara Cerpen Perahu Di Bawah Bulan


Karya Merari Siregar Karya Al Galih
Aspek Aspek
Latar Latar Latar Latar Latar Latar
Tempat Tempat
Waktu Sosial Waktu Sosial
1).Kota 1)Sore Hari 1).Perjodohan 1).tengah laut 1).Besok 1).prosesi
Spirok 2).Malam 2).Lelaki 2).Ke 2).Lebaran Adat
Kabuenga
2).Batu Besar Hari Bertandan Ke Arah Laut Kemarin
Rumah Gadis 2).Peristiwa
3).Rumah 3).Pagi Hari 3).Siang
3).Wangi- Yang Naas
Mariamin 3).Tidak Boleh Wangi Tadi
4).Hari
Menikah 3).Menghafal
4).Kampung pertama 4).Ke
Dengan Orang 4).Duduk DI beberapa
A Esokan
5).Hari Jumat Yang Atas Ayunan Kabanti
Harinya
5).Sawah Memiliki
6).Tanggal 5).Lima 4).pemakaman
Nama Marga 5).Sejak
6).Tepi Enam Belas Tahun Yang mendiang
Yang Sama Semalam
Sungai Lalu kakanya
7).Pukul
4).Lelaki 6).Malam
7).Stasiun Setengah 6).Di Dalam 5).Membenci
Mementingkan Tiba
Pulau Dua Belas Perahu La Uda
Berayan Penampilan 7).Suatu
8).Siang Hari Daripada 7).Ke Laut Selamanya
Malam
8).Deli 9).pada Suatu Perempuan 8).Pantai Terang 6).WaUna
9).Medan Petang 5).Menikah Bulan Pingsan
9).Rumah
10)DiAtas 10).Pukul Dengan Seketika
8).Bulan
Puncak Kayu Empat Keluarga Dari 10).Kampung Juni 7).Berjodoh
Yang Tinggi Kalangan yang 11).Tomia
11).Waktu Sepandan 9).Di Malam Dengan Laki-
11).Jalan Dan Fajar Laki Lain
Atau Bahkan Hari
Lorong Lebih Tinggi
12)lima 10).Setelah
12).Kesekolah tahun 6).Pendukunan Lebaran
13).Hutan
14).kamar

Tabel di atas menunjukan bahwa ).Kota Spirok 2).Batu Besar 3).Rumah Mariamin
4).Kampung A 5).Sawah 6).Tepi Sungai 7).Stasiun Pulau Berayan 8).Deli 9).Medan 10)DiAtas
Puncak Kayu Yang Tinggi 11).Jalan Dan Lorong merupakan latar tempat dalam novel Azab Dan
Sensara berhipogram dengan tengah laut 2).Ke Arah Laut 3).Wangi-Wangi 4).Duduk DI Atas
Ayunan 5).Lima Tahun Yang Lalu 6).Di Dalam Perahu 7).Ke Laut 8).Pantai 9).Rumah
10).Kampung 11).Tomia merupakan latar tempat dalam cerpen Perahu Di Bawah Bulan.

Sore Hari 2).Malam Hari3).Pagi Hari 4).Hari pertama 5).Hari Jumat 6).Tanggal Enam Belas
7).Pukul Setengah Dua Belas 8).Siang Hari 9).pada Suatu Petang 10).Pukul Empat 11).Waktu
Fajar 12)lima merupakan latar waktu dalam novel Azab Dan Sensara berhipogram dengan
).Besok 2).Lebaran Kemarin 3).Siang Tadi 4).Ke Esokan Harinya 5).Sejak Semalam 6).Malam
Tiba 7).Suatu Malam Terang Bulan 8).Bulan Juni 9).Di Malam Hari 10).Setelah lebaran
merupakan latar waktu dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan.
Latar sosial dari novel Azab Dan Sensara 1).Perjodohan 2).Lelaki Bertandan Ke Rumah
Gadis3).Tidak Boleh Menikah Dengan Orang Yang Memiliki Nama Marga Yang Sama 4).Lelaki
Mementingkan Penampilan Daripada Perempuan 5).Menikah Dengan Keluarga Dari Kalangan
yang Sepandan Atau Bahkan Lebih Tinggi6).Pendukunan berhipogram dengan ).prosesi Adat
Kabuenga 2).Peristiwa Yang Naas 3).Menghafal beberapa Kabanti 4).pemakaman mendiang
kakanya 5).Membenci La Uda Selamanya 6).WaUna Pingsan Seketika 7).Berjodoh Dengan
Laki-Laki Lain latar sosial dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan.
6.PENUTUP
struktur hipogram membahas dua aspek yaitu tokoh dan latar .novel “Azab Dan Sensara
dan cerpen Perahu Di Bawah Bulan “menggunakan alur campuran,peristiwa-peristiwa yang
terjadi di dalam kisahan dua dalam novel Azab dan Sensara di tokohi Mariamin,aminu’ddin,ibu
mariamin,ayah aminu’ddin,ibu aminu’’ddin,kasibun,marah sait,ibu sutan baringin,baginda
mulia,ayah sutan baringin dan kepala pengadilan spirok.sedangkan tokoh dalam cerepn perahu di
bawah bulan la uda,wa una,la hoga,ibu wa una dan la umba.aku tokoh-tokoh tersebut di pilah
berdasarkan peran ,perwatakan,berkembang atau tidak dan pencerminan.
Sore Hari 2).Malam Hari3).Pagi Hari 4).Hari pertama 5).Hari Jumat 6).Tanggal Enam Belas
7).Pukul Setengah Dua Belas 8).Siang Hari 9).pada Suatu Petang 10).Pukul Empat 11).Waktu
Fajar 12)lima merupakan latar waktu dalam novel Azab Dan Sensara berhipogram dengan
).Besok 2).Lebaran Kemarin 3).Siang Tadi 4).Ke Esokan Harinya 5).Sejak Semalam 6).Malam
Tiba 7).Suatu Malam Terang Bulan 8).Bulan Juni 9).Di Malam Hari 10).Setelah lebaran
merupakan latar waktu dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan.
Latar sosial dari novel Azab Dan Sensara 1).Perjodohan 2).Lelaki Bertandan Ke Rumah
Gadis3).Tidak Boleh Menikah Dengan Orang Yang Memiliki Nama Marga Yang Sama 4).Lelaki
Mementingkan Penampilan Daripada Perempuan 5).Menikah Dengan Keluarga Dari Kalangan
yang Sepandan Atau Bahkan Lebih Tinggi6).Pendukunan berhipogram dengan ).prosesi Adat
Kabuenga 2).Peristiwa Yang Naas 3).Menghafal beberapa Kabanti 4).pemakaman mendiang
kakanya 5).Membenci La Uda Selamanya 6).WaUna Pingsan Seketika 7).Berjodoh Dengan
Laki-Laki Lain latar sosial dari cerpen Perahu Di Bawah Bulan.Selain itu, latar yang terdapat di
dalam cerpen pun dianalisis. Mulai dari latar tempat, waktu, dan suasana.
Setelah menganalisis semuanya, kemudian kedua cerpen tersebut menerapkan teori Intertekstual.
Dimana dari kedua cerpen tersebut akan dicari persamaan dan perbedaan dari tokoh dan latar
yang telah ada. Dibuat dalam bentuk tabel yang dinamakan Hipogram.
DAFTAR PUSTAKA

Samsudin .2019.Buku Ajar Pembelajaran Kritik Sastra.Yogyakarta:Deepublis


Samsudin.2016.Pengkajian Prosa Fiksi Berbasisi Teori Intertekstual.Yogyakarta:Deepublish
Al Galih.2019.Kumpulan Cerpen Tamu Berambut Kriting Dan Matinya Tukang Cukur
kendari:pustaka Kabanti.
Azab dan Sensara di akses di http//drive.google com/file/d/1lvEfF_uTcUN-
vmkceQOvSPv8E1lusueF/view?usp=drivesdisk

Anda mungkin juga menyukai