Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ARYSANDI MASDA

STAMBUK : N1A414027

M.K : ANTROPOLINGUISITIK (SP)

LATAR BELAKANG

Antropolinguistik

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan kebudayaan secara


menyeluruh. Di satu pihak manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain
kebudayaan yang “menciptakan” manusia sesuai dengan lingkungannya. Dengan
demikian, terjalin hubungan timbal balik yang sangat erat dan padu antara manusia
dan kebudayaan.

Dalam kebudayaan, bahasa menduduki tempat yang unik dan terhormat.


Selain sebagai unsur kebudayaan, bahasa juga berfungsi sebagai sarana terpenting
dalam pewarisan, pengembangan dan penyebarluasan kebudayaan. Cakupan kajian
yang berkaitan dengan bahasa sangat luas, karena bahasa mencangkup hamper semua
aktifitas manusia. Hingga akhirnya linguistic memperlihatkan adanya pergerakan
menuju kajian yang bersifat multidisplin, salah satunya adalah antropologi linguistik.

Jadi antropologi lingustik adalah salah satu cabang linguistik yang menelaah
hubungan antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu
digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat.

(Lauder,2005:231) Antropologi biasa juga disebut etnolinguistik menelaah


bahasa bukan hanya dari strukturnya semata tapi lebih pada fungsi dan pemakaiannya
dalam konteks situasi social budaya. Kajian antropologi linguistic antara lain
menelaah struktur dan hubungan kekeluargaan melalui istilah kekerabatan, konsep
warna, pola pengasuhan anak, atau menelaah bagaimana anggota masyarakat saling
berkomunikasi pada situasi tertentu seperti pada upacara adat, lalu
menghubungkannya dengan konsep kebudayaannya.

Orang yang ahli dalam bidang lin-guistik antropologi (anthropological


lin-guistics) disebut “ linguis antropolo-gi” (anthropological linguist), dalam bi-
dang antropologi linguistik (linguistic an-thropology) disebut “antropolog
linguis-tik” (linguistic anthropologist), dalam bi-dang etnolinguistik
(ethnolinguistics) dise-but “etnolinguis” (ethnolinguist), dalam bidang linguistik
budaya (cultural linguis-tics) disebut “ linguis budaya” (cultural linguist), dan
dalam antropolinguistik (anthropolinguistics) disebut antropolin-guis
(anthropolinguist). Dalam tulisan ini digunakan istilah antropolinguistik dan
orangnya disebut antropolinguis untuk mengacu pada istilah-istilah tersebut di
atas.

Menurut Koentjaraningrat bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.


Hubungan antara bahasa dan kebudayaan ini merupakan hubungan yang subordinatif,
dimana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan, sedangkan menurut pendepat
lain bahasa dan kebudayaan memiliki hubungan koordinatif yakni hubungan yang
sederajat yang kedudukan sama tingi.

Antropolinguistik adalah studi bahasa dalam kerangka kerja antropologi,


studi kebudayaan da-lam kerangka kerja linguistik, dan studi aspek kehidupan
manusia dalam kerangka kerja bersama antropologi dan linguistic (Sibrani, 2012:
314).

Contoh: tindak tutur pendeta’….dengan ini, kalian saya nyatakan sebagai


suami istri…’ adlah sebuah tindakan melalui bahasa ysng mempunyai otoritas dalam
masyarakat untuk mengukuhkan sepasang pengantin menjadi sepasang suami istri
yang sah secara hokum dan terterima oleh masyarakat.
TEORI-TEORI YANG TERKAIT

Ada beberapa teory yang berhubungan atau mempunyai keterkaitan dengan


teory antropolinguistik, antara lain :

1. Sosiolinguistik
Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari
pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan. Dalam hal ini
bahasa berhubungan erat dengan masyarakat suatu wilayah sebagai
subyek atau pelaku berbahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
Menurut Abdul Chaer, Sosiolinguistik ialah subdisiplin linguistik yang
mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya dalam masyarakat. Di
dalam bukunya Abdul Chaer juga menyatakan bahwa apa yang
dibicarakan dalam sosiolinguistik ialah pemakai dan pemakaian bahasa,
tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, berbagai akibar dari adanya
kontak dua bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam
bahasa itu
2. Dialektologi
Dialektologi adalah subbidang sosiolinguistik yang mempelajari dialek
linguistik. Bidang ini mengkaji variasi bahasa berdasarkan distribusi
geografis serta mencakup topik seperti percabangan dua dialek lokal dari
induk bahasa yang sama dan variasi sinkronis. Dialektologi mengkaji
unsur-unsur gramatika, leksikon, dan fonologi yang terkait dengan
wilayah tertentu. Oleh sebab itu, bidang ini tidak hanya memperhatikan
masyarakat yang telah tinggal pada suatu daerah secara turun-temurun,
tetapi juga kelompok pendatang yang membawa bahasa mereka pada
suatu daerah baru.
3. Etnolinguistik
Etnolinguistik merupakan ilmu menelaah bahasa bukan hanya dari
struktursemata,tapi lebih pada fungsi dan pemakaiannya dalam konteks
situasi sosial budaya. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
etnolinguistik merupakan cabang linguistik yang menyelidiki hubungan
antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yang belum
mempunyai tulisan. Menurut pendapat Wilhelm von Humboldt, bahwa
perbedaan persepsi kognitif dan perbedaan pandangan dunia dari suatu
masyarakat dapat dilihat dari bahasanya. Dikatakan Anna Wierzbicka
bahwa each language...contains a characteristics worldview. Dalam
pandangan etnolinguistik, terdapat keterkaitan antara bahasa dengan
pandangan dunia penuturnya.
4. Semiotika
Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam
tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna
keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda
(semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora,
simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan
bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna
bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga
mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika sering dibagi
menjadi tiga cabang:
-Semantik: hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata
mereka, atau makna
-Sintaksis: hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
-Pragmatik: hubungan antara tanda dan tanda-menggunakan agen
OBJEK KAJIAN

Antropolinguistik tidak hanya mengkaji bahasa, melainkan juga budaya


dan aspek-aspek lain ke-hidupan manusia.Namun, ketika mengkaji budaya dan
aspek-aspek kehidupan manu-sia, antropolinguistik mempelajarinya dari bahasa
atau teks lingual.“Jalan masuk” (the entry point) kajian antropolinguistik ada-lah
bahasa dan kemudian dapat “menjelajahi” kebudayaan dan aspek-aspek lain
kehidupan manusia itu secara menye-luruh.Ketika antropolinguis mengkaji
kesopansantunan sebagai bagian dari ke-budayaan, dia dapat mempelajari
praktik kesantunan berbahasa dan ketika antropo-linguis mengkaji pemilihan
kepala daerah pilkada) sebagai bagian dari aspek ke-hidupan masyarakat, dia
dapat mempelajari bahasa dalam spanduk (banner) dan bahasa kampanye.

Jadi karena di dasari oleh kebudayaan, kajian antropolingistik banyak di


terapkan pada kabudayaan tradisilisan yang ada pada setiap kelompok masyarakat.
antropolinguistik mengkaji tradisi lisan dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama
mengkaji bentuk tradisi lisan, yakni keterhubungan (interconnection)teks, ko-teks,
dan konteks dalam suatu performansi untuk menemukan struktur, formula atau
pola tradisi lisan. Tahapan berikutnya mengkaji si tradisi lisan, yakni
kebernilaian (valuability)yang merupakan makna dan fungsi, nilai dan norma, serta
kearifan lokal sebuah tradisi lisan. Tahapan berikutnya mengkaji dan
merumuskan model revitalisasi dan pelestarian tradisi lisan. Dalam istilah analisis
wacana kritis, revitalisasi dan pelestarian tradisi lisan tersebut berkenaan dengan
praktik wacana seperti produksi, distribusi, dan konsumsi teks yang secara
berkelanjutan dalam masyarakat. Seorang antropolinguis yang melakukan
penelitian tradisi lisan akan mampu mengungkapkan tiga tahapan kajian tradisi
lisan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekawyna.blogspot.com/2009/05/antropolinguistik.html

https://www.researchgate.net/publication/314463224_Pendekatan_Antropolingu
istik_Terhadap_Kajian_Tradisi_Lisan

http://ismiainilathifah.blogspot.com/2016/12/antropolinguistik.html

http://zullhilmii2.blogspot.com/2014/06/ruang-lingkup-dan-kajian-
antropologi.html

https://pelangiindonesia2013.wordpress.com/2013/12/

https://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika

https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiolinguistik

https://id.wikipedia.org/wiki/Dialektologi

https://id.wikipedia.org/wiki/Etnolinguistik

Anda mungkin juga menyukai