Sara Mills
Heru Setiawan
[ Institute for Javanese Islam research, IJIR ]
TITIK PERHATIAN
Mills sebenarnya banyak menulis mengenai
wacana, namun titik perhatiannya terfokus pada
isu feminisme: Bagaimana wanita ditampilkan
dalam teks, baik berupa novel, gambar, foto
taupun berita.
Titik perhatian dari perspekti Wacana Feminis
adalah menunjukkan bagaimana teks bias
menampilkan wanita.
Analisis wacana dalam perspektif ini bertujuan
menunjukkan bagaimana wanita digambarkan dan
dimarjinalkan dalam teks berita, serta bagaimana
pola pemarjinalan itu dilakukan.
Meski begitu, model analisis Milss juga dapat
diterapkan dalam bidang-bidang lain. Artinya,
tidak melulu pada permasalahan feminis.
Sex & Gender
Sexs Gender
Alat Kelamin Peran/Atribut sosia
Alamiah Konstruksi
Biologis Peran/Karakter
Tidak bisa diperukarkan/diubah Dipertukarkan
Posisi Subjek-
Objek Posisi Penulis Legitimate-
Sara Mill
& Pembaca Illegitimate
(Aktor)
Posisi Subjek-Objek
Melihat bagaimana posisi Aktor ditampilkan, gagasan
atau peristiwa ditampilkan (Subjek-Objek).
Posisi tersebut menentukan semua bangunan teks
Aktor mempunyai kesempatan yang sama untuk
menggambarkan dirinya sendiri dalam peristiwa, namun
yang terjadi adalah sebaliknya.
Wartawan/ penulis merekonstruksi peristiwa dalam
pemberitaan
Dalam rekonstruksi, wartawan memeilki otoritas dalam
memilih siapa aktor yang dijadikan sebagai subjek
pencerita, atau sebaliknya.
Posisi memarjinalkan korban (perempuan) dengan 2
Implikasi:
1). Menunjukkan sudut pandang penceritaan 2) Subjek
(pelaku) memiliki otoritas penuh dalam penceritaan 3)
Subjektifitas dalam penceritaan yang mengakibatkan
BIAS
Posisi Aktor
(Subjek-Objek)
Seharusnya Akibat
Posisi Pembaca
Teks merupakan hasil negoisasi antara penulis dan
pembaca
Menempatkan pembaca dalam posisi penting dalam
posisi produksi teks
Teks bukan hanya berhubungan dengan faktor produksi
tapi juga resepsi
Wartawan memperhitungkan keberadaan pembaca
Teks memiliki ragam sapaan (Saya, Anda, Kita, Merekadll)
merupakan bentuk pemakaian kata ganti dalam rangka
menempatkan pembaca pada posisi tertentu
Selain konteks penulis, analisis juga harus
mempertimbangkan konteks pembaca
Model Tradisisonal
Latar Sosio
Teks Pembaca
Historis Penulis
Model
Latar Sosio Latar Sosio
Historis Sara Mills Historis
Penulis Pembaca
Teks
POSISI
PEMBACA
DASAR TEORI
Menempatkan
seseorang dalam posisi
tertentu dlm masyarakat
Interpelasi
Mengkonstruksi posisi
subjek dan bagaimana
harus bertindak
Kode/nilai budaya
menyugestikan sejumlah
informasi yang yang
disepakati, semisal
“faktanya”, “seperti yang
kita ketahui”.
Penyapaan Tidak Langsung
Menyampaikan kebenaran/peristiwa
secara hierarkis sehingga pembaca
mengidentifikasi posisi dirinya
Semisal berita tentang anak yang
bertahun-tahun menjadi sasaran nafsu
ayahnya
Disini pembaca di ajak prihatin secara
tidak langsung tanpa haru sherkata, “hei
kamu lihatlah gatis malang itu.”
Kode Budaya
Nilai budaya yang dipakai pembaca
untuk menafsirkan teks, bisasnya
ditemui dengan kata-kata semisal,
“seperti yang kita ketahui bersama”
Iklan lipstik/kosmetik Menampilkan
gadis cantik, anggun kemudian
dikerubuti oleh pemuda-pemuda.
Secara tidak langsung
mengungkapkan “pakaialah lipsitik ini”.
Kerangka Analisis
TINGKAT YANG DILIHAT