Anda di halaman 1dari 13

Cerita Pendek

(Cerpen)
Bahasa Indonesia
Yulleila, MAN ICJ
CERITA
PENDEK
(CERPEN)
Cerita Pendek
Salah satu karya sastra yang berupa cerita
yan pendek dan umumnya berisi tentang
cerita fiksi atau fantasi yang memusatkan
kisahnya kepada tokoh tertentu dalam satu
situasi.
Ciri-Ciri Cerpen
1. Terfokus pada satu cerita
2. Biasanya cerita tidak lebi dari 10.000 kata
3. Alur singkat sehingga tokoh terbatas
4. Latar terbatas
5. Terdapat penyelesaian masalah
Struktur Cerpen

1. Orientasi 2. Rangkaian Peristiwa


Peristiwa awal yang memicu berbagai
Penentuan peristiwa yang menciptakan pertentangan, masalah, atau kesulitan-
gambaran visual dari latar, atmosfer, dan kesulitan yang dialami oleh tokoh
waktu dari cerita, pengenalan para tokoh, dalam cerita.
menata adegan, dan hubungan antartokoh.

3. Komplikasi 4. Resolusi
Terdapat konflik atau puncak masalah, Menceritakan solusi dari masalah atau
pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi tantangan yang dicapai serta bagaimana cara
para tokohnya yang memengaruhi latar pengarang mengakhiri cerita.
waktu dan karakter.
UNSUR PEMBANGUN CERPEN
1. UNSUR INTRINSIK
Unsur yang menyusun suatu karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur sebuah karya sastra.

TEMA Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal,
salah satunya dalam membuat suatu tulisan

ALUR CERITA ATAU PLOT Struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai urutan bagian-
bagian dalam keseluruhan fiksi.

PENOKOHAN Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh


dalam cerita.

LATAR/SETTING Keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya peristiwa-


peristiwa didalam suatu karya sastra. 

SUDUT PANDANG Cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana
pengarang memandang ceritanya.

GAYA BAHASA Pemakaian bahasa dalam bertutur atau menulis, lebih khusus adalah


pemakaian ragam bahasa tertentu untuk memperoleh efek tertentu.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur -unsur yang berada di luar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra.

1. Latar belakang 2. Latar belakang 3. Nilai-nilai


masyarakat pengarang cerpen
Latar belakang pengarang Nilai-nilai yang diperoleh
Faktor-faktor yang terdapat dalam
masyarakat memengaruhi dasarb setelah membaca sebuah
diri pengarang itu sendiri yang
dalam menulis karya meliputi karya seperti nilai moral, nilai
memotivasi atau memengaruhi
ideologi negara, kondisi politik, budaya, nilai agama, dan nilai
penulis dalam menulis sebuah
kondisi sosial, dan kondisi sosial.
cerpen meliputi, riwayat penulis,
ekonomi.
aliran sastra penulis, dan kondisi
psikoloi penulis.
CARA PENGARANG DALAM MENGGAMBARKAN KARAKTER
TOKOH

Teknik penggambaran fisik Teknik penggambaran


Teknik analitik langsung dan perilaku tokoh lingkungan tokoh
Menyampaikan secara Menunjukkkan sifat tokoh
langsung karakter dari melalui bentuk fisik dan Dengan menceritakan
tokoh yang diceritakan. perilaku tokoh. situasi tempat tokoh tinggal.

Teknik pengungkapan jalan Teknik penggambaran


pikiran tokoh tokoh lain
Menceritakan isi kepala Penyebutan karakter
tokoh mengenai kondisi yang disampaikan oleh
tertentu dalam cerita. tokoh lain dalam cerita.
Nilai-Nilai Cerpen
Nilai Moral
01 Nilai-nilai (nilai baik/nilai buruk) yang terkandung dalam cerita dan berkaitan dengan akhlak
atau etika yang berlaku di dalam masyarakat.

Nilai Budaya
02 Nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang
berlaku.

03 Nilai Agama
Nilai agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung dalam
cerpen yang berkaitan dengan ajaran agama.

04 Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang ada
di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan, dan masyarakat sekitar tokoh.
Metode Penokohan

1. Metode Analitik 2. Metode Dramatik


Metode penokohan dengan cara Metode penokohan dengan cara pemaparan
memaparkan atau menyebutkan secara tidak langsung dengan cara :
sifattokoh secara langsung, seperti: penggambaran fisik (Misalnya cara
pemberani,penakut, pemalu, keras berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya),
kepala, dan sebagainya penggambaran melalui percakapan atau
dialog, serta reaksi dari tokoh lain (dapat
berupa pendapat, sikap, pandangan, dan
sebagainya).
Sudut Pandang
Cara pengarang dalam memandang suatu perisitwa di dalam cerita

No. Sudut Pandang Deskripsi

Orang pertama Tokoh “aku” dijadikan sebagai tokoh utama dan tokoh “aku” akan
1
pelaku utama menjadi pusat perhatian dari kisah.

Orang pertama “Aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja. Biasanya
2
pelaku sampingan tokoh “aku” hanya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.

Orang ketiga serba Kisah diceritakan melalui sudut pandang “dia” tetapi, pengarang
3
tahu mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”.

Orang ketiga Pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,


4
pengamat dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
FUNGSI SASTRA DALAM CERPEN
1. Fungsi Rekreatif
Memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur.

2. Fungsi Didaktif
Mengarahkan dan mendidik para pembaca tentang nilai kebenaran dan
kebaikan dalam cerita.

3. Fungsi Estetis
Memberikan keindahan bagi para pembaca.

4. Fungsi Moralitas
Mengandung nilai moral sehingga pembaca dapat mengetahui moral yang baik
dan tidak baik bagi dirinya.

5. Fungsi Religius
Mengandung ajaran agama yag dapat dijadikan teladan bagi para pembaca.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai