Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti mengindahkan atau menghargai. Dalam konteks yang lebih luas, istilah apresiasi menurut Gove (dalam Aminudin) mengandung makna pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan

pemahaman/pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Apresiasi sastra secara langsung merupakan kegiatan membaca atau menikmati cipta sastra berupa teks maupun performansi secara langsung. Kegiatan membaca suatu teks sastra secara langsung itu dapat terwujud dalam perilaku membaca, memahami, menikmati, serta mengevaluasi teks sastra, baik yang berupa cerpen, novel, roman, naskah drama, maupun teks sastra berupa puisi. Karya satra tersebut merupakan karya sastra prosa fiksi. Istilah prosa fiksi atau disebut karya fiksi, biasa juga didistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Penertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu atau pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Dalam prosa fiksi ada beberapa elemen yang membangun suatu karya sastra seperti unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut ada yang implisit didalam teks ada yang eksplisit. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri atau dengan kata lain unsur-unsur yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur-unsur yang dimaksud misalnya, tema, plot, latar, penokohan, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra tersebut atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut adalah Pengarang, Penerbit, Pendidikan Pengarang, Latar belakang pengarang (sosial, agama, budaya), dan lain-lain yang dapat mempengaruhi pengarang dalam karya yang ditulisnya. Selain unsur intrinsik dan ekstrinsik, terdapat beberapa pendekatan sebagai suatu prinsip dasar atau landasan dalam mengapresiasi prosa fiksi. Hal itu disebabkan adanya (1) perbedaan tujuan dan apa yang

diapresiasi lewat teks sastra yang dibacanya, (2) kelangsungan apresiasi itu terproses lewat kegiatan, dan (3) landasan teori yang digunakan dalam kegiatan apresiasi. Bertolak dari tujuan dan apa yang akan diapresiasi, didalam mengapresiassi prosa fiksi pembaca dapat menggunakan salah satu contohnya adalah pendekatan objektif

1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan unsur Intrinsik dan bagian-bagiannya? 2. Apa yang dimaksud dengan unsure Ekstrinsik dan bagian-bagiannya? 3. Apa saja pendekatan dalam mengapresiasi prosa fiksi? 4. Bagaimana menerapkan unsur intrinsik dan ekstrinsik serta pendekatan prosa fiksi dalam novel my lullaby

1.2 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan pada makalah ini adalah 1. Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai unsur intrinsik dan bagian-baginnya. 2. Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenaai unsur ekstrinsisk dan bagianbagiannya. 3. Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenaai pendekatan dalam prosa fiksi. 4. Untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai bagaimana penerapan unsur-unsur dan pendekatan tersebut dalam suatu karya sastra.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Unsur Intrinsik Prosa Fiksi

Yang dimaksud unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Sedangkan yang dimaksud analisis intrinsik adalah mencoba memahami suatu karya sastra berdasarkan informasi-informasi yang dapat ditemukan di dalam karya sastra itu atau secara eksplisit terdapat dalam karya sastra. Hal ini didasarkan pada pandangan bahwa suatu karya sastra menciptakan duianya sendiri yang berberda dari dunia nyata. Segala sesuatu yang terdapat dalam dunia karya sastra merupakan fiksi yang tidak berhubungan dengan dunia nyata. Karena menciptakan dunianya sendiri, karya sastra tentu dapat dipahami berdasarkan apa yang ada atau secara eksplisit tertulis dalam teks tersebut. Pada umumnya unsur-unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh/penokohan, latar/setting, alur/plot, sudut pandang, gaya bahasa, pesan/amanat. Berikut ini akan dijelaskan tentang masingmasing unsur-unsur intrinsik dalam karya sastra.

1. Tema Tema adalah Gagasan ide atau pikiran utama didalam sebuah karya sastra. 2. Tokoh/Penokohan Tokoh adalah para pelaku yang ada dalam cerita. Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan.

Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita. Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif. b. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif. Tokoh bawahan adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral. Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Tokoh andalan Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).

2. Tokoh tambahan Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita. 3. Tokoh lataran Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.

Berdasarkan cara menampikan perwatakannya, tokoh dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu a. Tokoh datar/sederhana/pipih Yaitu tokoh yang diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak saja. Tokoh ini bersifat statis, wataknya sedikit sekali berubah, atau bahkan tidak berubah sama sekali (misalnya tokoh kartun, kancil, film animasi) b. Tokoh bulat/komplek/bundar Yaitu tokoh yang seluruh segi wataknya diungkapkan. Tokoh ini sangat dinamis, banyak mengalami perubahan watak.

Penokohan adalah cara pengarang melukiskan tokoh-tokoh dalam cerita yang ditulisnya. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh, yaitu: a. Metode analitis/langsung/diskursif. Yaitu penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung. b. Metode dramatik/taklangsung/ragaan. Yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang. Bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. c. Metode kontekstual. Yaitu penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang.

Menurut Jakob Sumardjo dan Saini KM., ada lima cara menyajikan watak tokoh, yaitu a. Melalui apa yang dibuatnya, tindakan-tindakannya, terutama abagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.

b. Melalui ucapana-ucapannya. Dari ucapan kita dapat mengetahui apakah tokoh tersebut orang tua, orang berpendidikan, wanita atau pria, kasar atau halus. c. Melalui penggambaran fisik tokoh. d. Melalui pikiran-pikirannya e. Melalui penerangan langsung.Tokoh dan latar memang merupakan dua unsur cerita rekaan yang erat berhubungan dan saling mendukung.

3. Latar/Setting Adalah bagian dari sebuah prosa yang isinya melukiskan tempat terjadinya cerita dan menjelaskan kapan cerita itu berlangsung. Macam-macam Setting yaitu: a. Tempat : Dimana cerita itu berlangsung. Contoh: di rumah, di sekolah, di jalan,dll b. Waktu: Kapan cerita itu berlangsung. Contoh: Pagi hari, Siang hari, malam hari,dll c. Suasana: Keadaan cerita. Contoh: Sedih, senang, tegang,dll

4. Alur/Plot adalah rangkaian peristiwa/jalinan cerita dari awal sampai klimaks serta penyelesaiannya. Macam-macam Alur,yaitu: a. Alur Maju atau Progresif yaitu alur yang peristiwanya berjalan teratur dari awal sampai akhir cerita. b. Alur Mundur atau Regresif yaitu alur yang menceritakan peristiwa pada waktu lampau. c. Alur Sorot Balik atau Flash Back yaitu alur yang terjadi karena pengarang mendahulukan bagian akhir cerita setelah itu ke awal cerita. d. Alur Antiklimaks yaitu alur yang susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa penting atau yang menonjol, kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peristiwa biasa. e. Alur Klimaks yaitu alur yang susunannya peristiwa menanjak dari peristiwa biasa meningkat menjadi penting.

f. Alur Kronologi yaitu alur yang susunan peristiwanya berjalan dengan urutan waktu. 2.2 Unsur Ekstrinsik pada Prosa Fiksi Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra tersebut atau dengan kata lain dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut antara lain; Pengarang, Penerbit, Pendidikan Pengarang, Latar belakang pengarang (sosial, agama, budaya) dan lainlain yang dapat mempengaruhi pengarang dalam karya yang ditulisnya.

2.3 Pendekatan Dalam Prosa Fiksi a. Pendekatan objektif Adalah pendekatan yang menitik beratkan pada karya itu sendiri.

2.4 Sinopsis novel My lullady Aby alias Renata byanti punya pengagum rahasia,setiap hari dia di kirimi puisi romantis,karangan bunga ,dan coklat-coklat.Bukannya seneng aby malah bingung,sohibnya yang tau masalah itu pun ikut rebut.Jadilah mereka bikin rencana untuk mengetahui sosok misterius itu,dari mulai membaca surat lama sampai dating ke paranormal,tapi semuanya nihil. Sosok ini bener-bener misterius,sampai suatu ketika datang juga sosok misterius itu dan mengaku sebagai pangeran katak ini,aby gak nyangka kalau orang itu adalah are,cowok ini pinternya g ketulungan dan romantis abis.Dia sebenernya udah lama naksir sama aby tapi baru ngaku saat mau lulus.Aby inginnya bias langsung nerima are tapi sayangnya dateng cowok ke dua yang akhirnya membuat aby gamang.Cowok ini bernama Wika atau kak iwie,sosok ini adalah heronya aby ketika aby masih kecil,pertemuannya kembali dengan Wika setelah sekian lama berpisah membuat aby terus membayangkan masa-masa indahnya sewaktu kecil.Saat aby bergelut dengan perasaan hatinya,are sudah harus pergi keluar negri untuk melanjutkan sekolah.Dan ketika abi menyadari bahwa are lah orang yang ia cintai dan dapat membahagiakan dia.Tapi saying ar e sudah pergi ke luar negri .tapi meskipun begitu are masih menunggu aby dan akan terus mencintainya.

2.5 Analisis novel berdasarkan unsur intrinsik 1.Tema Tema dalam cerita ini tentang percintaan. 2.Alur Alur maju, 3.Setting 3.1 Tempat Sekolah,rumah,jalan,kafe,kantin,GOR,museum,kamar,komplek rumah,perpus,mall,bandara,pos satpam sekolah. 3.2Waktu Pagi,siang,sore,malam. 3.3 Suasana Senang,sedih,bahagia,marah,galau. 4. Tokoh dan penokohan 4.1. Renata byanti atau aby : umurnya 17 tahun tinggi 165cm,berat badan 50 kg,rambut lurus sebahu terkuncir rapi,hobi main basket,nonton,makam,dan travelling.dia supel,murah senyum,sporty,peduli sesame,cuek,galak. 4.2. Anggara seta atau are : anak bungsu dari dua bersaudara,sikapnya cool dan misterius,cakep,hidung mancung,dan selalu tersenyum.matanya indah kecoklatan. 4.3. Menik : sepupu aby,jail,cerewet. 4.4. Cicit : tubuh tinggi kurus semampai,rambut panjang,manja. 4.5. Junot : sering bolos sekolah. 4.6. Bi irah : baik,sayang sama abi,pembantu aby. 4.7. hani. 4.8. retna. 4.9.deni.

5. Sudut pandang. Dalam cerita ini pengarang jadi orang ke tiga. 6. Gaya bahasa. Gaya bahasa yang di gunakan indah,sederhana dan puitis,menggunakan bahasa remaja. 7. Pesan. Dalam hidup harus ada pilihan dan dalam pilihan itu harus ada salah satu yang di korbankan ,entah itu cinta atau bahkan mungkin kebahagiaan.

2.6. Analisis novel derdasarkan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik dalam cerita ini adalah historis,yang menceritakan bagai mana seeorang memilih cinta yang akan membuatnya bahagia.

BAB III PENUTUP

3. 1 Simpulan Dalam Prosa Fiksi terdapat dua unsur pembangun yang sangat berperan penting dalam karya sastra. Unsur pembangun tersebut yaitu unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Unsur Intrinsik merupakan unsure yang berasal dari dalam karya sastra, meliputi tema, tokoh/penokohan, alur/plot, latar/setting, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar karya sastra, meliputi pengarang, penerbit, pendidikan pengarang dan latar belakang pengarang (nilai agama, nilai sosial, dan nilai pendidikan). Selain unsur intrinsic dan ekstrinsik, juga terdapat beberapa pendekatan dalam menganalisis prosa fiksi. Pendekata itu antara lain; Pendekatan emotif, pendekatan histories, pendekatan didaktis, pendekatan analitis, dan pendekatan sosiopsikologis.

3.2 Saran Untuk menunjang proses pembelajaran apresiasi prosa sebaiknya mahasiswa mempelajari unsur-unsur pembangun dalam karya sastra seperti unsur intrinsik dan ekstrinsik, serta mempelajari pendekatan dalam prosa fiksi, karena bermanfaat dalam kegiatan mengapresiasi karya sastra seperti novel. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Maka kritik dan saran yang membangun dari pembaca dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Daftar pustaka Haryanti novi dyah.2006.my lullaby.jakarta : puspa swara.

DAFTAR ISI .. iii BAB I PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4. Latar Belakang Metode Pendekatan .. Rumusan Masalah Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN A. unsur intrinsik .. 12 B. unsur ekstrinsik .. 12 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 14 B. Saran . 14 DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai