Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN

4
PRINSIP-PRINSIP DASAR
BENTUK PROSA FIKSI

Dosen : Sangaji Niken Hapsari, M.Pd.


KELOMPOK 1
DEVITA AMALIAH
01
PUTRI TAMARA HATI
(202021500065) 02 (202021500033)

SITI NUROHANA
04 RAHMA

03 (202021500045) (202021500009)

05 SHERLYANA (202021500103) 06 SRI DEVI (202021500052)

Eka Rohmatika
07 (201821570010)
Pengertian Prosa

Prosa adalah karangan bebas yang dapat berupa cerita atau kisah berplot hingga ke pembahasan
suatu gagasan atau pertanyaan yang berasal dari cerminan kenyataan dan atau dari informasi dan
data yang sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah.

Prosa diambil dari kata bahasa Inggris, prose yang mengacu pada pengertian luas dan tidak hanya
merujuk pada salah satu genre tulisan sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti esai, artikel, rubrik
eksposisi, dan sebagainya.
PENGERTIAN FIKSI
Kata fiksi (fiction) diturunkan dari bahasa Latin fictio,
ficturn yang berarti membentuk, membuat, mengadakan,
menciptakan. Fiksi adalah sesuatu yang dibentuk, dibuat,
diciptakan, dan diimajinasikan
Pengertian Prosa Fiksi

Pengertian prosa fiksi menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara (2006:
158) adalah “kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasilimajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita”.
Intinya, prosa fiksi adalah kisah yang memiliki pemeran, latar serta tahapan
rangkaian peristiwa yang dihasilkan oleh imajinasi penulisnya sehingga
menjalin suatu kesatuan kisah.
Jenis-Jenis Prosa Fiksi
A. Prosa Lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau
kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara
lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Prosa lama memiliki ciri-ciri
diantaranya sebagai berikut :

1) Bersifat Statis
2) Diferensiasi sedikit
3) Bersifat tradisional
4) Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di tengah-tengah masyarakat (anonim)
5) Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan tahun
6) Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang tradisional
7) Sifatnya fantasis tau khayal
B. Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh
sastra atau budaya Barat. Prosa lama sebagian dari strukturalnya sudah
terpengaruhi oleh budaya-budaya asing.
1) Roman
2) Novel
3) Cerpen
4) Riwayat
5) Kritik
6) Resensi
7) Esai
Ciri – Ciri Prosa Fiksi Unsur–Unsur Prosa
Ciri-ciri prosa dari fiksi yaitu sebagai berikut :
Fiksi
1. Bersifat fiksi/rekaan
2. Menyerupai kenyataan Untuk dapat mengapresiasi karya prosa dengan baik,
3. Bentuk karangan biasanya narasi diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang unsur-
4. Memiliki tokoh, peristiwa, latar, alur, dan unsur pembangunan karya prosa. Seperti jenis-jenis
pesan/ajaran karya sastra lainnya, prosa-fiksi, baik itu cerpen,
5. Memiliki fungsi menghibur, kejiwaan, dan novelet, maupun novel/roman dibangun oleh unsur-
unsur ekstrinsik dan intrinsik.
menyampaikan nilai-nilai kebenaran.
A. Unsur Ekstrinsik B. Unsur Intrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar teks, Unsur-unsur intrinsik adalah unsur-unsur
namun secara langsung ataupun tidak langsung yang hadir di dalam teks dan secara
mempengaruhi penciptaan karya itu. Unsur yang langsung membangun teks itu, dalam hal
ini cerita karya prosa itu. Unsur-unsuir
dimaksud di antaranya biografi pengarang, situasi dan
intrinsik karya prosa-fiksi adalah sebagai
kondisi sosial, sejarah, dan lain-lain. Unsurunsur ini berikut.
mempengaruhi karena pada dasarnya pengarang mencipta 1. Alur dan Pengaluran / Plot.
karya sastra berdasarkan pengalamannya. Pengetahuan 2.Tokoh dan Penokohan.
seorang pembaca terhadap unsur-unsur ekstrinsik akan 3.Latar.
membantu pembaca memahami karya itu. 4.Gaya Bahasa.
5.Sudut Pandang.
6.Tema.
7.Amanat.
Aspek – Aspek Prosa Fiksi

A. Aspek Internal (Nonlinguistik)

1. Tema (pendalaman tematik)


2. Penokohan (karekter fisik maupun psikologi)
3. Latar (setting) ruang dan waktu
4. Plot atau pengaluran adegan (peristiwa)
5. Sudut pandang pengisahan atau Point of View (POV).
B. Aspek Internal (linguistik):
1. Sintaksis (kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana)
2. Paragraf (narasi/deskripsi dan dialog)
3. Stilistika (gaya bahasa).
Pendekatan dalam 2. Pendekatan Emotif dan Mengapresiasikan
Sastra
Apresiasi Prosa Fiksi
Aminudin (2002) mengemukakan pendekatan
1. Pendekatan Parafratis emotif dalam mengapresiasi sastra adalah
“suatu pendekatan yang berusaha menemukan
Menurut Aminuddin dalam Djuanda dan unsur-unsur yang merangsang emosi perasaan
Iswara (2006 : 171) “Pendekatan parafratis pembaca. Rangsangan emosi tersebut dapat
adalah strategi pemahaman kandungan berupa keindahan bentuk maupun emosi yang
karya sastra dengan jalan mengungkapkan berhubungan dengan isi gagasan, alur, atau
kembali gagasan yang disampaikan penokohan”.
pengarang dengan menggunakan kata-kata
maupun kalimat yang berbeda yang
digunakan pengarangnya”.
3. Pendekatan Analistis dalam 4. Pendekatan Historis dalam Mengapresiasikan
mengapresiasikan sastra Sastra

Pendekatan analistis menurut Amanuddin Pendekatan historis adalah pendekatan yang


(2002:44) adalah “pendekatan yang berusaha menekankan pada pemahaman tentang biografi
memahami gagasan, cara pengarang, pengarang, latar belakang, peristiwa kesejarahan
menampilkan gagasan dan mengimajikan ide- yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya
idenya, sikap pengarang, elemen intrinsik dan karya sastra yang dibaca, serta tentang bagaimana
mekanisme hubungan setiap elemen intrinsik perkembangan kehidupan penciptaan maupun
itu sehingga mampu membangun adanya kehidupan sastra sendiri pada umunya dari zaman ke
keselarasan dan kesatuan dalam membangun zaman.
totalitas bentuk dan totalitas makna”.
5. Pendekatan Sosiopsikologis dalam 6. Pendekatan Didaktis dalam Mengapresiasikan
Mengapresiasikan sastra Sastra

Pendekatan sosiopsikologis adalah Pendekatan didaktis adalah pendekatan yang


pendekatan yang berusaha berusaha menemukan dan memahami gagasan,
memahami latar belakang kehidupan tanggapan evaluatif maupun sikap pengarang
sosial budaya, kehidupan masyarakat, terhadap kehidupan. Gagasan, tanggapan
maupun tanggapan kejiwaan atau maupun sikap itu akan mampu terwujud dalam
sikap pengarang terhadap lingkungan suatu pandangan etis, filosofis, maupun agamis
kehidupannya ataupun zamannya sehingga akan mengandung nilai-nilai moral
pada saat cipta sastra diwujudkan. yang mampu memperkaya kehidupan rohaniah
pembaca
Dalam sejarah sastra dunia, kita mengenal apa yang disebut genre sastra
realis dan nonrealis. Begitupun halnya dengan prosa fiksi sastra, ada prosa
fiksi sastra realis dan ada yang nonrealis
Saya akan beri contoh tentang prosa fiksi sastra nonrealis (atau beberapa
varian “anomali” dari realisme), tak perlu terlalu jauh periode waktunya,
dalam kaitannya dengan prosa fiksi sastra realis. Saya akan akan ambil
contoh mulai dari naturalisme Gogol pada abad ke-19 dalam sastra Rusia
hingga realisme magis Marquez pada abad ke-20.
1. Nikolai Gogol
2. Fyodor Dostojevsky

Gogol dikenal sebagai pelopor Karya-karya Dostojevsky dikenal


cerpen baik realis dan nonrealis. Ia sebagai realisme psikologis (satu
menguasai semua aspek dalam varian “anomali” dari realisme).
penulisan prosa fiksi sastra. Hanya Penekanannya lebih dominan
saja, dalam segi tema ia tak jarang kepada unsur psikologi dari tokoh-
mengambil kisah-kisah yang tokohnya. Dostojevsky sendiri
bertema fantastis (antithesis dari mengakui bahwa
tema prosa fiksi sastra realis). prosa-prosanya keluar dari
“Mantel” (judul satu cerpen) karya
Nikolai Gogo
3. Franz Kafka (Rusia) 4. James Joyce (Irlandia).

Ia dikenal sebagai sastrawan yang


Ia dikenal sebagai penulis prosa sastra
memelopori genre sastra nonrealis di
yang memelopori teknik “arus kesadaran”
Eropa. Ia lebih menekankan kepada,
yang melawan (antitesis) hampir semua
mengikuti Nikolai Gogol, antitesis
aspek dari prosa fiksi realis. Pada
tema-tema realis seperti yang diusung
novelnya yang berjudul “Ulysses”, Joyce
oleh Anton Chekhov (sastrawan Rusia
menggunakan teknik arus kesadaran
yang memelopori cerpen realis). Tapi,
dengan memainkan parodi, lelucon, dan
ia juga menggarap aspek psikologis dari
mite untuk menghadirkan karakter tokoh-
tokoh-tokohnya secara lebih detil
tokohnya. Ia juga menggarap secara detil
seperti Dostojevsky.
latar ruang dan latar waktu dari novelnya.
5. Jorge Luis Borges (Argentina).

Prosa fiksi sastra Borges sangat unik,


karena ia lebih menekankan pada plot
dengan memadukan antara fakta sejarah,
dongeng atau mitos, dan pandangan
filosofis. Ia menentang
“psikologisme” ala Dostojevsky dan
menyebutnya sebagai “tidak logis”. Kelak,
karya-karya Borges memberi inspirasi
bagi lahirnya gerakan kebudayaan
pascakolonial dan genre realisme-magis
dalam sastra Amerika Latin.
6. Samuel Backett

Di tengah maraknya filsafat eksistensialisme di Eropa, muncullah seorang


sastrawan Irlandia yang memelopori bentuk “final” dari sastra absurd,
yaitu Samuel Backett. Dipengaruhi oleh tema-tema dominan dari filsafat
eksistensialisme Prancis, seperti kemuakan, kehampaan, ketiadaan makna,
relativitas moral, dll. — Backett mendorong ekspresi tematik sastranya lewat
kisah-kisah “konyol” dan komikal dari kehidupan manusia.
7. Gabriel Garcia
Marquez (Kolumbia).

Ia dikenal sebagai pelopor dari realisme magis dalam


kesusastraan dunia. Pada karyanya yang berjudul
“Seratus Tahun Kesunyian” terdapat jejak-jejak
“plotisme” yang kental dari Jorge Luis Borges. Pada
aspek linguistik, ia juga menekankan pada pengunaan
metafora dan kalimat luas. Sedangkan di novelnya yang
berjudul “The Autumn of the Patriarch” ia melabrak
konvensi (antitesis) penggunaan paragraph (baik
narasi maupun dialog) seperti lazimnya prosa realis.
KESIMPULAN

Prosa adalah karangan bebas yang dapat berupa cerita atau kisah berplot hingga ke
pembahasan suatu gagasan atau pertanyaan yang berasal dari cerminan kenyataan dan
atau dari informasi dan data yang sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah. Fiksi adalah
sesuatu yang dibentuk, dibuat, diciptakan, dan diimajinasikan.

Prosa fiksi adalah kisah yang memiliki pemeran, latar serta tahapan rangkaian peristiwa
yang dihasilkan oleh imajinasi penulisnya sehingga menjalin suatu kesatuan kisah.

Jenis-jenis prosa fiksi terdiri dari 2 yaitu prosa lama dan prosa baru.
Unsur-unsur prosa fiksi terdiri dari 2 yaitu unsur ekstrinsik dan unsur instrinsik.
Aspek-aspek prosa fiksi terdiri dari 2 yaitu aspek internal (non linguistik) dan aspek
internal (linguistik).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai