Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN FEMINISME DALAM CERPEN

LELAKI KE-1000 DI RANJANGKU KARYA EMHA AINUN NAJIB

Joko Setiyono
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP PGRI Bojonegoro
e-mail: nurrohmanspd62@yahoo.co.id

Abstrak: Kajian Feminisme dalam CerpenLelaki Ke-1000 Di ranjangku.Sejak dulu


karya sastra telah menjadi culture regime dan memiliki daya pikat kuat terhadap
persoalan gender. Paham tentang wanita sebagai orang yang lemah lembut, permata,
bunga, dan sebaliknya pria sebagai orang yang cerdas, aktif dan sejenisnya selalu me-
warnai sastra kita.Penelitian ini mengungkap berbagai tekanan pada tokoh wanita dalam
karya yang ditulis oleh pengarang pria, mengkaji dari aspek ginokritik, yakni memahami
bagaimana proses kreatif kaum feminis, mengungkap psikoanalisa feminis, yaitu men-
gapa wanita baik tokoh maupun pengarang, lebih suka pada hal-hal yang halus dan emo-
sional, penuh kasih sayang, dan sebagainya. Upaya penelitian ini memunculkan feminism
sastra dalam dua arah sasaran yakni 1). Bagaimana pandangan laki-laki terhadap kaum
pria 2). Bagaimana sikap wanita dalam membatasi dirinya. Analisis dalam kajaan femi-
nisme ini mengungkap aspek-aspek ketertindasan wanita atas diri pria, dalam kata lain
wanita secara politis terkena dampak patriarkhi.

Kata kunci:kajian feminisme, patriarkhi

Pembicaraan kesusasteraan tidak akan kan perhatian secara ilmiah, yaitu melalui
ada bila tidak ada karya sastra (Junus, suatu kajian ilmiah yang bertujuan un-
1985:2). Karya sastra jadinya sesuatu tuk mengangkat semua aspek yang ter-
yang inti dan memang tak ada yang me- kandung di dalamnya, melalui cara-cara
nolak hakikat ini. Kompleksitas unsur- atau pola pemikiran ilmiah yang berlaku.
unsur yang terdapat dalam karya sastra, Berkaitan dengan analisis terhadap karya
hal ini menuntut kepada kita agar memi- sastra, ada berbagai macam model analisis
liki suatu kepekaan emosi atau perasaan karya sastra yang telah berkembang de-
dalam menikmati unsur-unsur keindahan wasa ini, salah satunya yakni melalui tin-
cipta sastra; wawasan pengetahuan dan jauan feminisme. Feminisme dalam sastra
pengalaman yang luas terhadap masalah menitikberatkan perempuan sebagai pusat
kehidupan dan kemanusiaan baik lewat studi atau pusat kajian. Feminisme dalam
penghayatan secara intensif-kontemplatif sastra berawal dari dua sebab utama. Per-
maupun dengan membaca berbagai litera- tama, keinginan untuk mengkaji karya-
tur humanitas; pemahaman terhadap as- karya penulis perempuan. Menginginkan
pek kebahasaan; serta pemahaman terha- sebuah pengakuan bagi para sastrawan
dap unsur-unsur intrinsik cipta sastra yang perempuan, ingin membongkar dominasi
berhubungan dengan telaah teori sastra. para sastrawan laki-laki. Ingin memperke-
Karya sastra sebagai karya seni tidak nalkan dan mengkaji tulisan-tulisan para
cukup hanya dinikmati keindahannya saja. sastrawan perempuan, karena selama ini
Lebih Jauh dari itu perlu pula mendapat- para pengarang perempuan jarang dising-

14
Joko Setiyono., Kajian Feminisme Dalam Cerpen... 15

gung oleh kritikus, dan yang sedikit itu perempuan sebagai makhluk yang dengan
pun merupakan kajian tulisan perempuan berbagai cara ditekan oleh tradisi patriarki
secara tidak adil. Kedua, untuk menampil- yang dominan. Ketiga, menekankan pada
kan dan merepresentasikan citra perem- persepsi yang didasarkan pada pengala-
puan yang selama ini ditekan, ditindas, man perempuan. Muara dari kritik sastra
dan didominasi oleh tradisi patriarkis. Bo- feminis yaitu memosisikan perempuan
leh dikatakan sebagai hasrat untuk mem- sebagai makhluk yang setara dengan
bongkar, melawan, dan memberontak ter- kaum laki-laki. Pusat perhatian dari kritik
hadap dominasi tradisi patriarki. sastra feminis adalah ketidakseimbangan
Dalam ilmu sastra, feminisme ber- dalam merepresentasikan citra perempuan
hubungan dengan konsep sastra femi- (dalam teks sastra).
nis, yaitu studi sastra yang mengarahkan Berdasarkan latar belakang masalah
fokus analisisnya pada perempuan. Jika yang dikemukakan di atas, maka dapatdi-
selama ini dianggap dengan sendirinya rumuskan permasalahan yang akan dikaji
bahwa yang mewakili pembaca dan pen- yaitu sebagai berikut: 1)Bagaimanakah
cipta dalam sastra barat ialah laki-laki, aspek sosial dalam cerpen kajian femi-
kritik sastra feminis menunjukan bahwa nisme dalam cerpen Lelaki Ke-1000 di
pembaca perempuan membawa persepsi ranjangku; 2)Bagaimanakah dinamika
dan harapan ke dalam pengalaman sas- feminisme dalam cerpen Lelaki Ke 1000
tranya.Analisis dalam kajian feminisme Di ranjangku
hendaknya mampu mengungkap aspek- Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita
aspek ketertindasan wanita atas diri pria. yang diemban oleh pelaku-pelaku terten-
Menurut Endraswara (2011:148) domina- tu dengan pemeranan, latar serta tahapan
si laki-laki terhadap wanita, telah memen- dan rangkaian cerita tertentu yang berto-
garuhi kondisi sastra antara lain: 1). Ni- lak dari hasil imajinasi pengarangnya se-
lai dan konvensi sastra sering didominasi hingga menjalin suatu cerita.Karya fiksi
oleh kekuasaan laki-laki, sehingga wanita mengandung unsur-unsur meliputi (1)
selalu berada pada posisi berjuang terus- pengarang atau narator, (2) isi penciptaan,
menerus ke arah kesetaraan gender; 2). (3) media penyampai isi berupa bahasa,
Penulis laki-laki sering berat sebelah, se- dan (4) elemen-elemen fiksional sehingga
hingga menganggap wanita adalah obyek menjadi suatu wacana.Pengarang dalam
fantastis yang menarik, wanita selalu di- memaparkan isi karya fiksi bisa lewat (1)
jadikan obyek kesenangan sepintas oleh penjelasan atau komentar, (2) dialog mau-
laki-laki. pun monolog, dan (3) lakuan atau action
Secara umum, kritik sastra feminis (Aminuddin, 2004:66). Disebutkan juga
berorientasi pada tiga hal. Pertama, meng- bahwa bentuk-bentuk karya fiksi meliputi
kaji karya sastrawan perempuan dan me- roman, novel, novelet, maupun cerpen.
letakkan kedudukannya setara dengan Semua karya sastra termasuk novel,
sastrawan laki-laki. Kedua, menampilkan, mempunyai dua unsur yang membangun,
menunjukkan, merepresentasikan citra yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
16 JURNAL EDUTAMA Vol. 2 No. 1 Januari 2015

Unsur intrinsik meliputi tema, alur, tokoh karya sastra merupakan pola pengemban-
dan penokohan, setting/latar, gaya, sudut gan cerita yang terbentuk oleh hubungan
pandang, suasana, dan amanat. Adapun sebab akibat. Pola pengembangan cerita
unsur yang membangun di luar karya tidak selalu sama dalam setiap karya fik-
sastra yaitu unsur ekstrinsik meliputi : si. Pada umumnya suatu alur (plot) cerita
biografi pengarang, pembaca, latar proses terbagi dalam bagian-bagian berikut. a)
kreatif penciptaan maupun latar sosial- Pengenalan situasi cerita (exposition), b)
budaya yang menunjang kehadiran teks Pengungkapan peristiwa (complication),
sastra (Aminuddin, 2004:34). c)Menuju pada adanya konflik (rising ac-
Aminuddin (2004: 66) menyebutkan tion), d)Puncak konflik (turning point), e)
bahwa karya prosa fiksi dapat berben- Penyelesaian (ending)
tuk roman, novel, novelet, dan cerpen Latar (setting),Fungsi latar adalah un-
(cerkak). tuk meyakinkan pembaca terhadap jalan-
nya suatu cerita.Sehingga setiap peristiwa
Unsur-Unsur Instrinsik Prosa
maupun para pelaku yang ditampilkan
Sebagai salah satu genre sastra, cerpen
dalam cerita seakan-akan ada dan benar-
(cerita pendek) serta karya fiksi lainnya
benar terjadi.Latar meliputi tempat, wak-
seperti novel, novelet, dan roman men-
tu, suasana, dan budaya yang melingkupi
gandung unsur-unsur meliputi (1) penga-
cerita.Latar bisa faktual maupun imajiner.
rang atau narator, (2) isi penciptaan, (3)
Penokohan, Penokohan adalah suatu
media penyampai isi yang berupa baha-
cara pengarang menggambarkan dan
sa, dan (4) elemen-elemen fiksional atau
mengembangkankarakter/perwatakan
unsur-unsur intrinsik yang membangun
para pelaku dalam cerita. Untuk meng-
karya fiksi sehingga menjadi suatu wa-
gambarkan karakter tokoh, pengarang
cana (Aminuddin, 2004:66). Unsur-unsur
bisa menempuh: (a) teknik analitik, yakni
prosa fiksi secara garis besarnya dibangun
dengan menceritakan perwatakan tokoh
atas dua dasar yaitu struktur dalam (intrin-
secara langsung; dan (b) teknik dramatik
sic) dan struktur luar (ekstrinsik) (Nurgi-
dengan mengemukakan karakter tokoh
antoro, 1995:23).Unsur-unsur tersebut,
melalui penggambaran fisik dan perilaku-
lebih jauh ditegaskan
nya, lingkungan kehidupannya, tata keba-
Tema merupakan inti atau pokok
hasaannya, jalan pikirannya, serta peran-
yang menjadi dasar pengembangan cerita,
nya dengan tokoh lain.
yang merupakan unsur intrinsik terpent-
Sudut Pandang (Point of view). Adalah
ing dalam novel/cerpen.Untuk menge-
posisi pengarang dalam menampil-
tahui tema novel/cerpen, pembaca harus
kan cerita, yang terdiri dari:pengarang
mencermati seluruh rangkaian cerita.Tema
berperan langsung sebagai orang per-
dalam sastra bisa diangkat dari berbagai
tama /”aku”tokoh yang terlibat dalam
masalah kehidupan sesuai zamannya.Baik
cerita,pengarang berperan sebagai penga-
menyangkut kemanusiaan, kekuasaan, ka-
mat atau bertindak sebagai orang ketiga.
sih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.
Amanat,amanat merupakan suatu
Alur (plot) sebagai unsur intrinsik
Joko Setiyono., Kajian Feminisme Dalam Cerpen... 17

pesan pengarang yang dituangkan melalui Dasar pemikiran dalam penelitian


karyanya, bisa menyangkut pesan moral, sastra berspektif feminis adalah upaya
didaktis, dan sebagainya.Untuk mengeta- pemahaman kedudukan dan peran perem-
hui amanat, pembaca harus secara cermat puan seperti tercermin dalam karya sastra.
mengikuti seluruh cerita sampai tuntas. Peran dan kedudukan perempuan tersebut
Gaya Bahasa, gaya bahasa dalam akan menjadi sentral pembahasan peneli-
karya sastra merupakan daya tarik dan tian sastra. Peneliti akan memperhatikan
sebagai cara pengarang mengajuk pikiran dominasi laki-laki atau gerakan perem-
dan emosi pembaca. puan.
Feminisme dalam sastra menitik- Teori dan kritik sastra feminisme dan
beratkan perempuan sebagai pusat studi kajian gender berkembang pesat karena
atau pusat kajian. Feminisme dalam sas- gerakan emansipasi dan gerakan feminis,
tra berawal dari dua sebab utama. Per- adanya perlawanan dan pembongkaran
tama, keinginan untuk mengkaji karya- terhadap ideologi patriarki, mempertan-
karya penulis perempuan. Menginginkan yakan posisi pengarang perempuan dalam
sebuah pengakuan bagi para sastrawan konstelasi sastra, dan upaya untuk merep-
perempuan, ingin membongkar dominasi resentasikan citra perempuan dalam teks
para sastrawan laki-laki. Ingin memperke- sastra. Kritik sastra feminis tidak dapat
nalkan dan mengkaji tulisan-tulisan para dilepaskan dari gerakan feminis yang
sastrawan perempuan karena selama ini berkembang pada tahun 1960-an. Femi-
para pengarang perempuan jarang dising- nis, berasal dari kata femme yang berarti
gung oleh kritikus. Dan yang sedikit itu perempuan. Gerakan feminisme berupaya
pun merupakan kajian tulisan perempuan menyadarkan masyarakat bahwa kedudu-
secara tidak adil. Kedua, untuk menampil- kan perempuan selama ini adalah inferior.
kan dan merepresentasikan citra perem- Feminisme menggali keseluruhan aspek
puan yang selama ini ditekan, ditindas, mengenai perempuan, menelusuri aspek-
dan didominasi oleh tradisi patriarkis. Bo- aspek kesejarahannya, klasifikasi, sekal-
leh dikatakan sebagai hasrat untuk mem- igus menyusup ke keberadaan perempuan
bongkar, melawan, dan memberontak ter- dalam kerangka konseptual.
hadap dominasi tradisi patriarki. Melalui Gerakan feminisme melahirkan kon-
studi dominasi tersebut, peneliti dapat sep dan teori-teori yang secara khusus
memfokuskan kajian pada: 1) Kedudukan bertalian dengan analisis kaum perem-
dan peran perempuan dalam sastra; 2). puan. Feminisme selalu dikaitkan dengan
Ketertinggalan perempuan dalam segala gender. Baik feminisme maupun gender
aspek kehidupan, termasuk pendidikan memiliki muara persoalan yang sama,
dan aspek kemasyarakatan; 3) memper- yaitu menuntut persamaan hak yang sama
hatikan faktor pembaca sastra, khususnya dengan laki-laki. Gerakan feminisme
bagaimana tanggapan pembaca terhadap dan gender terjadi sebagai akibat kondisi
emansipasi wanita dalam sastra (Endras- perempuan yang tersubordinasi oleh ke-
wara, 2011:146). budayaan. Kebudayaan patriarkilah yang
18 JURNAL EDUTAMA Vol. 2 No. 1 Januari 2015

menyebabkan perempuan dianggap mem- hidupan yang serba hitam dalam arti men-
punyai kedudukan lebih rendah diband- jadi seorang pelacur. Inilah sedikit kutipan
ingkan laki-laki. yang mengisahkan perpisahan antara dia
Secara umum, kritik sastra feminis dan suaminya.
berorientasi pada tiga hal. Pertama, meng-
kaji karya sastrawan perempuan dan me- “Lelaki pertama yang meniduriku
letakkan kedudukannya setara dengan adalah suamiku sendiri dan lelaki
sastrawan laki-laki. Kedua, menampil- yang mencampakkan ke lelaki kedua
kan, menunjukkan, merepresentasikan adalah suamiku sendiri dan untuk
citra perempuan sebagai makhluk yang perempuan yang begini busuk dan
dengan berbagai cara ditekan oleh tradisi hampir tak mampu lagi melihat hal-
patriarkat yang dominan. Dan yang ke- hal yang baik dalam hidup ini maka
tiga, menekankan pada persepsi yang di- lelaki kedua hanyalah saluran menuju
dasarkan pada pengalaman perempuan. lelaki ketiga, keempat, kesepuluh, ke-
Muara dari kritik sastra feminis yaitu me- empat puluh, keseratus, ketujuh ra-
mosisikan perempuan sebagai makhluk tus….
yang setara dengan kaum laki-laki. Pusat
perhatian dari kritik sastra feminis adalah Aspek sosial yang terjadi dalam
ketidakseimbangan dalam merepresenta- novel ini sangat jelas bahwa kehidupan
sikan citra perempuan (dalam teks sastra). seorang yang berperawakan cantik atau
bisa dikatakan artis, namun yang serba
PEMBAHASAN mewah dan tercukupi tidak selamanya
Aspek Sosial dalam Cerpen Lelaki Ke menyenangkan. Kehidupan seorang artis
1000 Di ranjangku terkenal dengan beberapa masalah sering
Cerpen Lelaki Ke 1000 Di ranjangku terjadi dalam kehidupan sosial di sekitar
karya Emha Ainun Najib bercerita tentang kita. Kita tahu bahwa seorang artis sering
Seorang wanita yang dia  dianugerahi diidentikkan sebagai selebriti dari kalan-
Tuhan wajah yang cukup cantik dan per- gan atas yang serba berkecukupan dalam
awakan yang menawan. Dia adalah “pri- segi ekonominya. Selain itu seorang artis
madona” atau orang yang paling cantik. sering pula lupa diri akibat kesibukannya
Dia memiliki suami yang sangat setia na- yang sangat padat sehingga dia lupa akan
mun apa yang terjadi, ia meninggalkannya. nasihat dari orang tua, saudara maupun
Ia sendiri tidak tahu, mengapa hidupku orang-orang terdekatnya. Tetapi tidak se-
seperti ini (katanya). Dalam cerpen terse- lamanya kesan seorang artis selalu buruk,
but dijelasksan bahwa sosok yang perta- Dalam cerpen ini, Nia adalah sosok
ma ia gauli adalah suaminya. alhasil hari yang mampu berbaur dalam masyara-
berganti hari niat untuk berpisah dengan kat dan menjadi seorang primadona, ia
suaminya sebenarnya tidak kesampaian, mampu mengikat sekian puluh lelaki yang
namun tuhan berkehendak lain, akhirnya mendekatinya. Sungguh kalau kita cerma-
ia berpisah. Dari sinilah ia memulai ke- ti kehidupan seorang Nia dalam seharinya
Joko Setiyono., Kajian Feminisme Dalam Cerpen... 19

ia mampu melayani sampai delapan orang Lelaki Ke-1000 Di ranjangku. Seorang


yang menginginkan tubuhnya, alias hid- wanita adalah sosok yang paling dimu-
ung belang. liakan, kedudukan seorang wanita tiga
Dengan memperhatikan kehidupan kali dibanding seorang ayah, ada pula
seorang Nia tersebut, dapat diduga ad- yang mengatakan “surga di bawah telapak
anya berbagai hal yang menarik yang kaki ibu” jadi, dapat diambil kesimpulan
turut dihadirkan dalam novel Lelaki Ke bahwa, wanita adalah sosok yang paling
1000 Di ranjangkukarya Emha Ainun Na- istimewa.
jib ini. Berbagai hal yang menarik yang Dalam cerpenLelaki Ke-1000 Di ran-
patut dicermati ialah tidak selamanya jangku karya Emha Ainun Najib seorang
seorang artis dekat dengan kegelamoran- wanita yang bernama Nia mengalami ma-
nya. Ada saatnya seorang artis juga ingin salah psikologis yang tinggi, hal tersebut
mendekatkan diri dengan Tuhan dan ma- berakibat negatif, sosok wanita yang se-
syarakat sekitarnya.Ia sadar atas apa yang benarnya diistimewakan namun kenyata-
dilakukanya itu salah namun keadaanlah anya malah dijadikan wanita penghibur.
yang membuat ia tepat melanjutkan pro- Hal ini dapat dilihat dalam kutipan cerpen
fesi sebagai seorang pelacur (PSK). sebagai berikut.
Berikut kutipan yang mengisahkan
Apa lagi? Aku sudah hampir meny-
kehidupan Nia
elesaikan salah satu kesempurnaan
“Aku sudah mengecap segala yang hidupku di muka bumi ini. Kini aku
manis dari laki-laki. Tetapi manis telah sampai pada lelaki ke-993. Bu-
hanyalah manis dan kenyataan hidup kan rekor yang cukup hebat, tapi ini
adalah bau yang lain lagi. Suamiku ambang pintu kesempurnaan tersend-
dulu kurang apa? Anak muda yang iri bagiku. Tiga belas bulan sudah aku
manis, pengusaha swasta yang berha- menekuni karierku ini, dengan beru-
sil, caranya berjalan seperti pendekar saha sebaik-baiknya memenuhi segala
dan mulutnya seperti pujangga. Se- aturan dan sopan santunnya. Terhadap
gala mimpi dan bayangan tentang hari hampir semua lelaki, moral dan soli-
depan ada dalam genggamannya. Na- daritasku tinggi. Karena itu, sebagai
mun alasan terkuat sehingga aku men- primadona salah satu wisma “Pasar
jadi istrinya adalah karena aku men- Daging” ini, rata-rata aku menerima 8
cintainya, tanpa aku pernah mencintai lelaki. Dalam sebulan, kira-kira libur
lelaki manapun sebelumnya. Apa yang seminggu. Dan selama ini aku ambil
kurang? Orang tuaku melarang ke- cuti hampir dua bulan. Cobalah hitung
hendakku karena mempertimbangkan sendiri. Rekorku pasti lebih tinggi
latar belakang lelakiku: perbedaan kalau saja tidak cukup banyak lelaki
agama, lingkungan pergaulannya, ser- yang mengulangi hasratnya atasku be-
ta kata Ibu, ‘Cahaya matanya. berapa kali…..
Dinamika Feminisme Dalam Cerpen Dan besok, kukira aku akan berpesta
diam-diam dalam diriku, buat lelakiku
20 JURNAL EDUTAMA Vol. 2 No. 1 Januari 2015

yang keseribu. Tak tahu bagaimana, timewakan, malah menjadi teman tidur ‘Si
ini semua tidak ada yang baik bagiku, Hidung Belang’. Namun seburuk-buruk
tetapi ada hal yang menarik. Apa yang perilaku seseorang pasti ada setitik cahaya
bisa menghiburku di dunia ini? Dela- kebaikan.
pan lelaki setiap hari adalah hiburan
SIMPULAN
yang berlebihan sehingga kehilangan
Aspek sosial yang terjadi dalam novel
daya hiburnya dan berubah menjadi
ini sangat jelas bahwa kehidupan seorang
kebosanan, kejenuhan dan rasa perih
yang berperawakan cantik atau bisa di-
lahir batin. Minum? Sudah tak terhi-
katakan artis, namun yang serba mewah
tung lagi, jiwaku sudah kebal. Non-
dan tercukupi tidak selamanya meny-
ton? Tamasya? Main kartu? Semua
enangkan.
sudah hampa. Jangan pula sebut ten-
Dalam cerpen Lelaki Ke-1000 Di ran-
tang kata-kata manis dari mulut lelaki!
jangku karya Emha Ainun Najib seorang
Dalam perjalanan karir, Seorang Nia wanita yang bernama Nia mengalami ma-
sempat merasa bangga, dikarenakan sosok salah psikologis yang tinggi, hal tersebut
lelaki yang pernah tidur denganya adalah berakibat negatif, sosok wanita yang se-
sosok yang hebat, berikut kutipan cerpen- benarnya diistimewakan namun kenyata-
nya. anya malah dijadikan wanita penghibur.
‘Kalau sudah begitu mereka biasan- Cerpen ini memungkinkan pemba-
ya lantas putus asa dan cepat-cepat saja ca untuk lebih menghayati, merasakan,
menggulatiku seperti monyet makan dan mungkin menghanyutkan kita dalam
mangga. Tak ada bedanya. Semua yang peristiwa dan situasi yang digambarkan
mendatangiku adalah monyet-monyet. dalam cerpen. Permasalahan-permasalah-
Biar ia sopir, pelaut, guru, pengusaha, an sosial yang diangkat dalam cerpen ini
mahasiswa, seniman, gali, penjudi, dosen, dapat membuka wawasan pembaca men-
makelar, peternak, tuan tanah, pelayan, lu- genai masalah-masalah sosial yang ses-
rah, camat, jagal, pegawai, bandar, germo, ungguhnya terjadi di masyarakat. Cerpen
botoh maupun bupati. Beberapa di antara Lelaki Ke-1000 Di ranjangku karya Emha
mereka yang putus asa hidupnya, agak se- Ainun Najib akhirnya bukan sekadar re-
dikit lebih baik. Yang lainnya menumpah- produksi realitas, melainkan menjadi teks
kan segala dosa dan kehinaan di wajahku’. yang mampu mempertajam dan membuat
Sungguh perjalanan hidup yang me- pembaca lebih intens dalam menghayati
nyedihkan, wanita yang seharusnya diis- realitas.

DAFTAR RUJUKAN Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.


Aminuddin, 2004. Pengantar Apresiasi Junus, umar. 1985. Resepsi Sastra. Jakar-
Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. ta: Gramedia.
Endraswara, suwardi. 2011. Metodologi Nurgiantara, B. 1995. Teori Pengkajian
Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Uni-
versity Press.

Anda mungkin juga menyukai