Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI PEMBANGKIT

Ismail Sunni
13508064

Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung


Jl. Ganesha 10, Bandung
If18064@students.if.itb.ac.id
ismailsunni@yahoo.co.id

ABSTRAK dipergunakan untuk memecahkan masalah. Metode ini


dikenal dengan nama Fungsi Pembangkit atau Generating
Fungsi Pembangkit adalah salah satu metode yang Function.
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Fungsi Pembangkit ini layaknya sebuah jembatan yang
Dengan men-translasi persoalan ke dalam dunia menghubungkan Matematika diskrit dan kontinu,
Fungsi Pembangkit, maka kita dapat menggunakan khususnya pada bagian teori variabel kompleks.[2]
sifat-sifat khusus dari Fungsi Pembangkit sebagai Namun, pembahasan Fungsi Pembangkit dalam
jalan untuk memecahkan masalah. Fungsi Pembangkit makalah ini hanyalah sekedar memberikan ide utama,
ini bisa kita perlakukan sebagaimana fungsi-fungsi karena banyak sekali hal-hal yang dapat dibahas
pada umumnya. Misal saja melakukan operasi menyangkut Fungsi Pembangkit ini.
diferensial. Hal ini membuat ada yang beranggapan
bahwa Fungsi Pembangkit merupakan jembatan 2. FUNGSI PEMBANGKIT
antara matematika diskrit dan kontinu. Fungsi
Pembangkit memiliki banyak penggunaan, misalnya Dalam makalah ini, Fungsi Pembangkit akan dijelaskan
untuk menyelesaikan permasalahan rekurensi, mulai dari definisi, penggunaan, hingga penerapannya
counting, membuktikan identitas kombinatorika, dalam menyelesaikan masalah
maupun aplikasi-aplikasi lain yang beragam. Dalam
penerapannya, banyak metode yang menggunakan 2.1 Definisi dan Penggunaan
Fungsi Pembangkit sebagai senjata utama
penyelesaian masalah, misal “The “Snake Fungsi Pembangkit didefinisikan sebagai berikut :
Oil”Method”, “The Sieve Method”, dan lain-lain. Diberikan barisan bilangan S (terhingga atau tak-
hingga) , , , , , , … kita dapat
Kata kunci: Fungsi Pembangkit, Identitas mendefinisikan bentuk
Kombinatorika, Rekurensi, Teorema Binomial Diperluas, = + + + + +⋯
Teknik Menghitung. Atau

=
1. PENDAHULUAN
Sebagai Fungsi Pembangkit dari S.[1]
Dalam menyelesaikan permasalahan, ada banyak sekali Misal :
1. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan
= 7 adalah = ∑ 7
pilihan metode atau pendekatan yang dapat dipergunakan.
Misalnya saja, tentang metode pembuktian. Kita bisa
2. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan
= ! + 7 adalah = ∑ !+7
menggunakan metode reductio ad absurdum yang
memanfaatkan fakta bahwa hanya salah satu dari P atau
3. Fungsi pembangkit untuk barisan dengan
= ∑ 7
negasi P yang benar. Ada lagi metode kontraposisi.
Metode ini memanfaatkan pernyataan yang ekivalen = 7 adalah
antara → dan → ′. Bisa juga kita menggunakan Fungsi pembangkit digunakan untuk merepresentasikan
Prinsip Induksi Matematika, atau beberapa metode barisan secara efisiendengan mengkodekanunsur barisan
lainnya. sebgaia koefisien dalam deret pangkat suatuvariabel x.
Seperti halnya dalam matematika diskrit. Ada banyak Fungsi pembangkit dapat digunakan untuk :
metode yang dapat kita pergunakan dalam menyelesaikan 1. Memecahkan relasi rekurensi, misal pada barisan
permasalahannya. Dalam makalah ini, akan dibahas bilangan atau fungsi rekursif.
tentang salah satu metode atau tool yang dapat

MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009


2. memecahkan berbagai masalah perhitungan sebaliknya. Metode secara umum yang digunakan untuk
? @
(counting). mendekomposisikan fungsi rasional > =
3. Membuktikan identitas kombinatorik. A @
menjadi pecahan-pecahan parsial adalah sebagai berikut
1. Jika > tak sejati, yaitu jika derajat B
4. Aplikasi pada banyak permasalahan tingkat lanjut
paling
sedikit sama dengan derajat C , bagilah B
lainnya, misalnya striling number, counting
dengan C , akan diperoleh :
polyominoes, the money changing problems,
H
counting connected graph, pembuktian konkruensi
> = BDEF=DG +
I
antar bilangan kombinatorial, dan masih banyak

2. Faktorkanlah I
lagi.
Walaupun ada banyak penggunaan Fungsi Pembangkit, atas hasil kali faktor-faktor
dalam makalah ini hanya akan dibahas penggunaan linear dan kuadrat yang tak teruraikan dengan
nomor 1 sampai 3 saja, hal ini dikarenakan, untuk koefisien riil. Hal ini pasti dapat dilakukan berdasar
sebuah teorema dalam aljabar.
+ J K,
membahas penggunaan nomor 4, diperlukan
pengetahuan yang luas dan analisis yang kuat. 3. Untuk setiap faktor yang berbentuk
harapkanlah dekomposisinya memiliki banyak
2.2 Teorema yang diperlukan suku-suku
K
L
Sebelum melakukan kajian tentang Fungsi Pembangkit, +J
+J +M N
diperlukan beberapa teorema atau fakta yang akan
4. Untuk tiap faktor yang berbentuk
sangat berguna di dunia Fungsi Pembangkit.
harapkanlah dekomposisinya mempunyai suku-
suku
N
OP + QP
2.2.1 Koefisien Binomial diperluas[4]
Misalkan u adalah bilangan real dan k bilangan bulat tak
negative, maka koefisien binomial diperluas +J +M P
P
Tetapkanlah H ⁄I
didefinisikan sebagai :
5. sama dengan jumlah
# #−1 … #−$+1
semua suku yang dieroleh dalam langkah-langkah 3
# , $ > 0,
" %=& $!
dan 4. Banyaknya kosntanta yang harus ditentukan
$ harus sama dengan derajat penyebut, yaitu I
1 ,$ = 0 6. Kalikan kedua ruas persaaan yang diperoleh
dalamlangkah 5 dengan I
Contoh :
dan selesaikan untuk
−4 / / /
" %= = −20
kostanta-konstanta yang tidak diketahui. In dapat
3 !
1. diperoleh dengan salah satu dari sua metode, (1).
4 64 67 68
"5%" 5 %" 5 %" 5 % /
2. 2 3= =
Samakan koefisien dari suku-suku yang derajatnya

4 ! 9 ! sama; atau (2) berikan nilai-nilai yang sesuai


terhadap peubah x.
Contoh :
2.2.2 Teorema Binomial Diperluas[4] 6 − 15 + 22 1 − +3 −5
Misal x bilangan real dengan | | < 1 dan u bilangan = + +
real, maka +3 +2 +3 +2 +2
#
1+ <
= " %
!
2.3 Fungsi Pembangkit dalam Relasi
Rekurensi[1]
Jika u bilangan bulat positif, maka Teorema Binomial
Diperluas, menjadi Teorema Binomial. Seperti yang telah didefinisikan di atas, Fungsi
Jika diperhatikan, Teorema Binomial Diperluas ini Pembangkit dapat dipergunakan untuk mengetahui bentuk
dapat dipergunakan untuk mengubah suatu bentuk non- umum (explicit form) dari suatu barisan bilangan. Berikut
Fungsi Pembangkit, menjadi bentuk Fungsi diberikan beberapa contoh penggunaan mulai dari yang
Pembangkit. termudah hingga yang lumayan rumit.
−=
Contoh :
1. 1 − / = ∑ " %
!
Contoh 2.3.1 Tentukan bentuk umum dari barisan
−1
2. 1 − /
= ∑ " % − =1+ + +⋯
Fibonacci.
! Solusi :
Barisan Fibonacci mempunyai dibentuk dari fungsi
rekursif berikut :
= / + /
2.2.3 Metode Pecahan Parsial [3]

= ≥ 2, = 0, = 1
Menjumlahkan pecahan merupakan latihan aljabar yang
sudah biasa dan baku, namun yang menjadi perhatian
pada metode ini adalah bagaimana melakukan hal

MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009


Konstruksi Fungsi Pembangkit untuk barisan Fibonacci 1−3 = + −3
sebagai berikut : + −3 + −3 +
= + + + + + ⋯ (1.a) −3 +⋯
Maka, 1−3 = +1 +2 +3 +⋯ (2.c)
= + + + + ⋯ (1.b) Kita tahu bahwa dan misalkan,
dan, ℎ = = 1 + + + + +⋯,| | < 1
= + + + ⋯ (1.c) bc @
/@
= = 0+1+2 +3 +4 +⋯
Dari persamaan (1.a) dikurangi persamaan (1.b) dan b@ /@ 5
bc @ @
(1.c), diperoleh : = =1 +2 +3 +4 …
− − b@ /@ 5
(2.d)
= + − + − Subtitusi (2.d) ke (2.c) dan = 0 diperoleh
− + − − + − 1
= d0 + e
− +⋯ 1−3 1−
1− − =0+1 +0 +0 +⋯ =
=
@ 1−3 1−
/@/@ 5
Dengan menggunakan metode pecahan parsial,
Dengan menggunakan metode pecahan parsial,
3 −1 −1
diperoleh
dapat dituliskan sebagai :
Y \ = 4 + 4 + 2
1 X 1 1 [ 1−3 1− 1−
= X − [
√5 X 1 + √5 1 − √5 [
Karena
1−2 3 1−2 3 1
W 2 2 Z = 3
Dengan memisalkan 1−3
1 + √5 1
B= 2 3 =
2 1−
1 − √5
C= 2 3
2 1
= !+1
1−
Diperoleh,

1 1 1
= ] − ^
Maka, diperoleh
√5 1 − B 1 − C 3 −1
= = 3 +d e
4 4
1
Karena
=1+B +B +B +⋯ −1
1−B + !+1
1 2
=1+C +C +C +⋯
1−C 3 −1 −1
= = 3 +d e + !+1
Diperoleh, 4 4 2
√5 = 1+B +B +B + ⋯− 1+ C
+C +C +⋯
3 1 1 1
Sehingga,
= 3 − − = + 1 = 3. 3 − 3 − 2=
√5 = 1−1 + B−C + B −C + B 4 4 2 4
−C +⋯
?_/A _,
= , dengan B, C sesuai pemisalan di atas.
Dari contoh-contoh di atas, kita dapat menentukan

Jelas, metode baku (standard) dalam menyelesaikan
permasalahan barisan rekursif.
Contoh 2.3.2 Tentukan bentuk umum dari barisan yang 1. Bangun sebuah Fungsi Pembangkit untuk barisan
didefinisikan sebagai berikut : yang akan dicari bentuk umumnya.
` = 3 + =, = ≥ 0, =0 2. Sederhanakan Fungsi Pembangkit dengan
Solusi : melakukan operasi dalam Fungsi Pembangkit itu
Konstruksi Fungsi Pembangkit untuk barisan sendiri. Bisa dilakukan dengan subtitusi, eliminasi,
= + + + + + ⋯ (2.a) atau bahkan diferensiasi.
Maka 3. Setelah sederhana, bentuk menjadi deret tak hingga
3 =3 +3 +3 +3 + ⋯ (2.b) yang sudah umum, bisa dengan menggunakan
Persamaan (2.a) dikurangi (2.b), diperoleh motode pecahan parsial atau metode lainnya.
4. Langkah terakhir, melakukan penggecekan.

MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009


2.5 Fungsi Pembangkit Sebagai Bukti
2.4 Fungsi Pembangkit dalam Teknik Identitas Kombinatorika
Menghitung
Dalam menggunakan Fungsi Pembangkit dalam
Untuk menjelaskan penggunaan Fungsi Pembangkit membuktikan identitas kombinatorika, ada banyak sekali
dalam melakukan penghitungan (counting) akan lebih metode yang dapat digunakan. Beberapa metode itu antara
mudah jika diberikan melalui contoh soal. Perhatikan lain : [2]
contoh soal di bawah ini : 1. The Sieve Method (Metode Ayakan/Saringan)
2. The “Snake Oil” Method (Metode Minyak Ular)
Contoh 2.4.1 Tentukan banyak cara membagi 15 kue 3. WZ Method
identik kepada 4 orang anak, dimana tiap anak sedikitnya 4. Dan lain-lain
menerima tidak kurang dari 3 kue tetapi tidak boelh lebih Dalam makalah ini, akan sedikit dibahas tentang metode
dari 5 kue. ke dua, yaitu The “Snake Oil” Method.[2] Metode ini
Solusi : biasa dipergunakan untuk mencari hasil dari sebuah
Karena tiap anak hanya diperbolehkan menerima 3 identitas yang mempunyai notasi sigma di dalamnya. Ada
sampai dengan 5, maka Fungsi Pembangkit untuk tiap
= + + . Karena ada 4 orang
beberapa langkah yang biasa digunakan dalam
anak adalah
=
menggunakan metode ini :
anak, maka Fungsi Pembangkit menjadi
+ +
1. Cari variabel bebas, katakan saja n, di mana hasil
. Karena total ada 15 kue, maka yang penjumlahan bergantung padanya. Beri nama pada
perlu kita cari adalah koefisien dari dari . Jika penjumlahan yang kita kerjakan, sebut saja > =
kita hitung, kita akan memperoleh 16 sebagai jawaban 2. Misalkan h = adalah Fungsi Pembangkit di mana
untuk permasalahan di atas. koefisien dari i j adalah > = .
3. Kalikan dengan , dan jumlahkan pada n.
Contoh 2.4.2 Berapa banyak cara memilih r obyek dari sekarang Fungsi Pembangkit kita menggambarkan
n jenis benda berbeda jika kita harus memilih sedikitnya 1 penjumlahan ganda dari n, dan apapun variabel
obyek dari setiap jenisnya. yang mula-mula digunakan, itu hanyalah sekedar
Solusi : dummy.
Misalkan f : banyak cara memilih r objek dari n jenis 4. Tukar urutan dari 2 penjumlahan yang sekarang
benda bila setiap jenis terpilih sedikitnya satu objek. kita amati, dan tunjukan penjumlahan yang bagian
Karena tiap jenis minimal 1 buah, maka unutk tiap jenis
+ + + + +⋯
dalam dalam bentuk yang sederhana. Ada baiknya,
barang mempunyai faktor kita memiliki daftar-daftar bentuk-bentuk
pada Fungsi Pembangkit. Oleh karena ada n jenis benda, penjulahan yang sering digunakan.
maka Fungsi Pembangkit dari barisan f adalah 5. Coba untuk menentukan koefisien dari Fungsi
= + + + + +⋯ Pembangkit, karena koefisien ini
= 1+ + + +⋯ = ⁄ 1− merepresentasikan apa yang kita cari.
Dengan menggunakan Teroema Binominal Diperluas, Mungkin langkah-langkah di atas sangat tidak jelas.
diperoleh : Namun, jika kita melihat contoh pengerjaan soal, The
= ⁄ 1− = 1− / “Snake Oil” Method tidak serumit metode di atas.
−=
= " % − f
g Contoh 2.5.1 Carilah bentuk umum dari
$
f
" % , = = 0,1,2, …
=+g−1 =−$
= −1 f
" % −1 f f Kk
g Solusi :
Variabel bebas dalam kasus ini adalah =. Jadi hasil yang
f

=+g−1 kita cari adalah > = . Tulis sebagaimana berikut :


= " % f`
g $
f > = = " %
=−$
=+g−1 Kk
= " % f`
Sekarang kita kalikan dengan x m pada kedua ruas. Kita
g
f sekarang sampai pada langkah ke tiga dari langkah-
B−1 g−1
= d e ?
= " % f langkah di atas. Dan sekarang persamaan menjadi :
B−= g−= $
h = = " %
? f =−$
Jelas, bahwa banyak cara untuk memilih r benda dari n Kk
Pada langkah ke empat, pertukarkan penjumlahan untuk
g−1
buah jenis benda dengan tiap jenis minimal 2 buah benda
terpilih adalah " %
memperoleh :
g−= $
h = = " %
=−$
Kk

MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009


Selanjutnya, kita menyelesaikan penjumlahan yang REFERENSI
sebelah dalam. Tak-tik yang dipergunakan adalah,
menjadikan pangkat dari agar sama dengan index [1] Cohen, Daniel I. A. “Basic Techniques Of Combinatorial
yang muncul pada koefisien binomial. Pada kasus ini, Theory”, John Wiley & Sons, 1978
pangkat dari adalah =, dan = mucul di pada bagian [2] Wilf, Herbert S., “Generatingfunctionology”, Department
bawah koefisien binomial dalam bentuk = − $. Untuk of Mathematics University of Pennsylvania, 1989
membuatnya sama, maka perlud dikalikan dengan /K [3] Varberg, Dale, “Calculus 8th Edition”, Prentice Hall, Inc,
dan sebagai kompensasinya, kita harus meletakan K di
2003
[4] http://www.math.itb.ac.id/~diskrit/ 4.17AM 12/11/2009
penjumlahan bagian luar. Sehingga hasilnya adalah :
$
h = = K /K
" %
=−$
Kk
Sekarang, pangkat dari sama dengan yang muncul
pada bagian bawah koefisien binomial. Oleh karenanya,
ambil g = = − $ sebagai variabel “palsu” atau dummy
pada penjumlahan bagian dalam. Kita akan memperoleh
f $
h = = K
" %
g
Kk f
Lihat pada penjumlahan bagian dalam. Itu merupakan
bentuk 1 + K . Kita peroleh :
1
h = = K
1+ K = + K
=
1− −
Kk Kk
Pada hasil terakhir, mengingatkan kita akan barisan
Fibonacci. Sehingga, > = = h ` , dimana h adalah
suku ke = dari barisan Fibonacci.
Kesimpulannya adalah
$
" %=h`
=−$
Kk

Memang, contoh soal yang diberikan agak terlalu


“mudah”. Hal ini dikarenakan maksud dari makalah ini
adalah untuk memberikan gambaran tentang ide dasara
dari Fungsi Pembangkit.

3. KESIMPULAN
Dari semua hal yang telah dijelaskna sebelumnya, dapat
kita tarik beberapa kesimpulan tentang Fungsi Pembangkit
dan penggunaannya :
1. Fungsi Pembangkit merupakan salah satu metode
yang handal dalam matematika karena mampu
menjelaskan permasalahan rumit menjadi lebih
sederhana terutama dalam hal menyelesaikan
permasalahan dalam bidang kombinatorik.
2. Fungsi Pembangkit dapat dianggap sebuah
jembatan penghubung antara matematika diskrit
dan matematika kontinu. Hal ini terlihat dari
penggunaan kalkulus dalam memecahkan beberapa
permasalahan.
3. Teorema Binomial Diperluas sangat membantu
dalam penggunaan Fungsi Pembangkit ini.
4. Fungsi Pembangkit memiliki banyak aplikasi dan
masih bisa ditelaah lebih jauh dan dipergunakan
secara lebih kreatif sesuai kebutuhan.

MAKALAH IF2091 STRUKTUR DISKRIT TAHUN 2009

Anda mungkin juga menyukai