Anda di halaman 1dari 4

6.

Jenis (Genre) Sastra

Dalam garis besarnya, seperti telah dikemukakan dalam analisis "Sastra sebagai Karya Seni” terdapat tiga
hal yang membedakan karya sastra dan bukan sastra, yakni: (1) sifat khayali sastra, (2) adanya nilai-nilai
seni, dan (3) adanya cara penggunaan bahasa secara khas.

Sastra dapat digolongkan menjadi dua kelompok jenisnya, yakni sastra imajinatif dan sastra non-
imajinatif dalam penggunaan bahasanya, sastra imajinatif lebih menekankan penggunaan bahasa dalam
artinya yang konotatif (banyak arti) dibandingkan dengan sastra non-imajinatif yang lebih menekankan
pada penggunaan bahasa denotatif (tunggal arti).

ciri sastra imajinatif adalah: karya sastra tersebut lebih banyak bersifat khayali, menggunakan bahasa
yang konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni.

Sedangkan ciri sastra non-imajinatif adalah: karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya daripada
khayalinya, menggunakan bahasa yang cenderung denotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetika seni.

Dalam prakteknya jenis sastra non-imajinatif tadi terdiri dari karya-karya yang berbentuk :

esei,

kritik,

biografi,

otobiografi, dan

sejarah.

Dalam jenis sastra non-imajinatif ini kadang-kadang dimasukkan pula jenis :

memoar,

catatan harian, dan

surat-surat.

Termasuk pada penggolongan sastra-imajinatif adalah karya-karya prosa dan puisi. Meskipun ciri sastra
imajinatif lebih bersifat khayali dan berbahasa konotatif, namun dua penggolongan tadi masih
menunjukkan pula perbedaan-perbedaan dalam dua hal tersebut. Jenis karya sastra prosa memang bersifat
khayali, namun dalam penggunaan bahasa-nya masih menunjukkan sifat denotatifnya daripada konotatif.
Sifat khayali dan bahasa konotatif sepenuhnya terdapat dalam karya-karya puisi. Jadi genre sastra prosa
lebih banyak menggunakan bahasa secara denotatif dibanding dengan karya sastra puisi.

Termasuk dalam penggolongan sastra prosa adalah fiksi dan drama. Jenis fiksi terbagi dalam genre-
genre :

novel atau roman,

cerita pendek, dan novelet.

Sedangkan jenis drama terdiri dari drama komedi, drama tragedi, melodrama, dan drama tragikomedi.
Adapun genre puisi terdiri dari bentuk-bentuk puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik. Dengan
demikian, dalam sastra dikenal genre-genre sastra sebagai berikut:
Sastra :

1. Non imajinatif
- Esei
Esei adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut pandangan pribadi
penulisnya. esei merupakan ungkapan pribadi penulisnya terhadap sesuatu fakta.
Esei dapat digolongkan menjadi dua, yakni esei formal dan esei non formal atau esei
personal.
esei dapat dibagi menjadi empat untuk mengupas fakta:
1. Esei deskripsi, yakni kalau dalam esei itu hanya terdapat penggambaran sesuatu fakta
seperti apa adanya, tanpa ada kecenderungan penulisnya untuk menjelaskan atau
menafsirkan fakta.
2. Esei eksposisi, yakni kalau dalam esei itu penulis tidak hanya menggambarkan fakta,
tetapi juga menjelaskan rangkaian sebab-akibatnya, kegunaannya, cacat celanya dari
sudut tertentu, pokoknya dalam esei ini penulis dapat menjelaskan fakta selengkap
mungkin.
3. Esei argumentasi, yakni esei yang bukan hanya menunjukkan suatu fakta, tetapi juga
menunjukkan permasalahannya dan kemudian menganalisisnya dan mengambil suatu
kesimpulan dari padanya.
4. Esei narasi, yakni esei yang menggambarkan sesuatu fakta dalam bentuk urutan yang
kronologis dalam bentuk cerita.

- Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai sesuatu karya seni, dalam hal ini karya sastra. Pada
dasarnya ada dua jenis kritik sastra, yakni kritik sastra intrinsik dan kritik sastra ekstrinsik.
1. Kritik sastra intrinsik menganalisis sebuah karya berdasarkan bentuk dan gayanya, atau
membandingkan sebuah genre dengan genre lainnya (membandingkan karya komedi
dengan tragedi atau puisi epik dengan lirik, misalnya). Kritik intrinsik mengupas unsur-
unsur karya, menilai dan menyimpulkan kelemahan dan kelebihannya yang ada di dalam
karya itu sendiri.
2. Kritik sastra ekstrinsik menghubungkan karya sastra itu dengan penulisnya, pembacanya
atau masyarakatnya, yakni hal-hal di luar karya sastra itu sendiri. Kritik sastra ekstrinsik
melibatkan disiplin ilmu sejarah, sosiologi, filsafat, agama, antropologi dan sebagainya.

- Biografi
Biografi atau riwayat hidup adalah cerita tentang hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain
(sastrawan). Tugas penulis biografi adalah menghadirkan kembali jalan hidup seseorang
berdasarkan sumber-sumber atau fakta-fakta yang
dapat dikumpulkannya.
Ada empat golongan biografi, yakni biografi ilmiah,
biografi berat sebelah, biografi populer, dan novel biografi.

- Otobiografi
Otobiografi adalah biografi yang ditulis oleh tokohnya sendiri, atau kadang-kadang ditulis
oleh orang lain atas penuturan dan sepengetahuan tokohnya. Kelebihan otobiografi adalah
bahwa peristiwa-peristiwa kecil yang tidak diketahui orang lain karena tidak ada buktinya
dapat diungkapkan. Begitu pula sikap, pendapat, dan perasaan tokoh yang tak pernah
diketahui orang lain dapat diungkapkan. Kelemahan otobiografi adalah: tokoh sering
menyembunyikan hal-hal yang dapat memberikan citra buruk bagi dirinya.
- Sejarah
sejarah adalah cerita tentang zaman lampau sesuatu masyarakat berdasarkan sumber-sumber
tertulis maupun tidak tertulis. Karya sejarah yang bernilai sastra biasanya terdapat dalam
banyak karya sastra klasik Indonesia. Sejarah dapat disajikan secara hidup dengan
penggambaran-penggambaran kongkret yang dapat dihayati oleh pembacanya.
- Memoar
Memoar pada dasarnya adalah sebuah otobiografi, yakni riwayat yang ditulis oleh tokohnya
sendiri. Bedanya, memoar membatasi diri pada sepenggal pengalaman tokohnya,
misalnya peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh selama Perang Dunia Kedua saja. Fakta
dalam memoar adalah memoarnya itu sendiri, meskipun dalam memoar itu unsur imajinasi
penulisnya ikut berperanan.
- Catatan harian
Catatan harian adalah catatan seseorang tentang dirinya atau lingkungan hidupnya yang
ditulis secara teratur. Catatan harian sering dinilai berkadar sastra karena ditulis
secara jujur, spontan, sehingga menghasilkan ungkapan-ungkapan pribadi yang asli dan
jernih, yakni salah satu kualitas yang dihargai dalam sastra.
- Surat-surat
Surat tokoh tertentu untuk orang-orang lain dapat dinilai
sebagai karya sastra karena kualitas yang sama seperti
terdapat dalam catatan harian.
2. Imajinatif
Termasuk pada penggolongan sastra-imajinatif adalah karya-karya prosa dan puisi.
1. Puisi
Adapun genre puisi terdiri dari bentuk-bentuk :
- Epik
Dalam puisi epik penyair menuturkan sebuah cerita dalam
bentuk puisi. Dalam jenis ini dikenal bentuk-bentuk epos
atau wiracerita, fabel, dan balada.
Epos adalah puisi berisi cerita yang panjang, bahkan di
dalamnya terdapat banyak anak cerita yang dirangkai dalam
cerita pokoknya. Bentuk epos adalah bentuk puisi bercerita
yang paling tua. Beberapa bangsa memiliki eposnya
sendiri-sendiri, seperti epos Ilias dan Odisee dari Yunani, na dari India, dan lain-lain.
atau Aeneas dari Romawi; epos Mahabharata dan Ramaya.
Fabel adalah puisi yang berisi cerita kehidupan binatang
Tujuan fabel adalah memberikan ajaran moral dengan
menunjukkan sifat-sifat jelek manusia melalui simbol
sebagai berikut: bahasa sederhana, langsung, dan kongkret;
makna. Puisi ini hanya menyampaikan suasana perasaan
efek totalnya melalui semua unsur puisi seperti imaji, bunyi
kata, irama, dan konotasi. Semua unsur tadi saling
binatang-binatang.
Balada adalah puisi cerita yang mengandung unsur-unsur
mengandung unsur ketegangan, ancaman, dan kejutan
dalam materi cerita; mengandung kontras-kontras yang
dramatik di dalamnya
- Larik
- Dramatik
2. Prosa
Golongan sastra prosa adalah (Fiksi dan Drama)
1. Fiksi
Jenis fiksi terbagi dalam genre-genre:
1. Novel/roman
2. Cerita pendek
3. Novelet
2. Drama
1. Drama Prosa
2. Drama puisi

(jenis-jenis drama : drama komedi, drama tragedi, melodrama, dan drama tragikomedi).

Anda mungkin juga menyukai