Anda di halaman 1dari 8

Karya ilmiah merupakan suatu laporan tertulis yang di dalamnya memaparkan hasil penelitian

maupun hasil dari pengkajian suatu masalah. Penyusunannya sendiri harus disesuaikan dengan
kaidah yang berlaku secara umum, sehingga tidak asal dalam menyusun laporannya. 

Ciri-Ciri Karya Tulis Ilmiah Secara Umum 


 Bicara mengenai struktur dari penyusunan karya tulis ilmiah maka akan langsung terhubung
kepada pembahasan ciri-ciri karya ilmiah. Sebab ciri-ciri ini akan menjadi struktur khas dan unik
dari karya ilmiah itu sendiri.  ciri-ciri dari sebuah karya ilmiah
 Mengacu pada teori yang kemudian dijadikan sebagai landasan berpikir di dalam pembahasan
masalah. 
 Menggunakan bahasa yang lugas, yakni yang tidak emosional dan dipastikan bermakna tunggal. 
 Logis, sebab disusun dengan berdasarkan urutan yang konsisten dan sesuai hasil penelitian atau
pengkajian yang dilakukan. 
 Efektif, sebab dibuat ringkas dan juga padat. 
 Efisien, sangat teliti dalam pemilihan kata dan hanya mempergunakan kata-kata yang mudah
dipahami dan langsung ke pembahasan atau inti pembahasan. 
 Objektif atau berdasarkan fakta, sebab setiap informasi yang ditulis dan disajikan di dalam karya
tulis ilmiah adalah dari hasil penelitian dan tentunya bisa dibuktikan. 
 Sistematis, sebab penyusunan dari bagian satu ke bagian yang lainnya akan mengikuti standar
yang ada. Misalnya dimulai dari pembahasan masalah, metode penelitian, hasil penelitian, dan
kesimpulan. Struktur ini tidak bisa dibolak-balik agar mudah dibaca dan sifatnya menjadi logis. 

Berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah di atas maka bisa disimpulkan bahwa karya tulis baru bisa disebut
karya tulis jika memenuhi ciri-ciri di atas. Penyusunannya tidak bisa asal, perlu didahului dengan
penelitian dan mencatat hasilnya baru dituangkan ke laporan ilmiah. 
Beberapa Jenis dari Karya Tulis Ilmiah 

Setelah mengenal semua ciri-ciri karya ilmiah melalui pembahasan di poin sebelumnya. Maka perlu
mengenal pula yang namanya jenis-jenis karya ilmiah, sebab tidak hanya terdiri dari satu jenis. 
Secara umum, berikut merupakan beberapa jenis dari karya ilmiah yang memenuhi berbagai ciri di
atas: 
1. Jurnal Ilmiah
Jenis pertama adalah jurnal ilmiah yang dikenal juga dengan istilah artikel ilmiah. Jurnal ilmiah
sendiri adalah sebuah publikasi yang diterbitkan secara berkala yang memuat artikel ilmiah secara
empiris (dari hasil penelitian). 
Penyusunan dan penerbitan jurnal ilmiah dilakukan oleh organisasi profesi maupun institusi
pendidikan. Biasanya di institusi pendidikan dilakukan oleh dosen untuk menjalankan Tri Dharma
Perguruan Tinggi. 
2. Kertas Kerja 
Kertas kerja atau work paper biasanya memenuhi berbagai ciri-ciri karya ilmiah dan merupakan
sebuah tulisan yang memaparkan sebuah pembahasan secara lebih mendalam. Selanjutnya akan
dipresentasikan ke dalam seminar maupun lokakarya. 
3. Makalah 
Berikutnya adalah makalah yang merupakan karya tulis ilmiah yang membahas mengenai suatu hal
atau permasalahan dengan dilengkapi bukti-bukti yang empiris dan logis. Sama seperti kertas kerja,
makalah juga dipresentasikan namun di seminar dan kelas. 
4. Skripsi 
Mahasiswa di tingkat akhir juga akan disibukan dengan kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah. Yakni
menyusun skripsi yang tentu disesuaikan dengan ciri ciri karya ilmiah secara umum. 
Karya Non Ilmiah
Karya non ilmiah yang biasa dikenal dengan istilah karya tulis non ilmiah merupakan jenis karya
ilmiah yang berupa karangan yang seringkali tidak terikat dengan aturan atau sistematika penulisan
tertentu, yang disajikan dengan bahasa yang lebih santai dibandingkan tulisan ilmiah. Akan tetapi,
terkadang juga ada pula karya non ilmiah yang menggunakan bahasa formal dan teknis. Hal itu
tentunya tergantung pada konsep penulisan yang ingin diterapkan penulis, berbeda dengan karya
ilmiah yang memang harus menerapkan bahasa yang formal.
Jenis Karya Non Ilmiah
Terdapat bermacam-macam jenis karya tulis non ilmiah, diantaranya yaitu;
1. Puisi
2. Puisi meupakan suatu bentuk sastra yang menggunakan kualitas bahasa yang estetis dan
seringkali berirama (seperti fonestetik, simbolisme bunyi, dan meter) untuk membangkitkan
makna tersirat selain, atau menggantikan, makna nyata yang biasa-biasa saja (makna tersurat).
Puisi memiliki sejarah panjang – mulai dari zaman prasejarah berburu puisi di Afrika, puisi istana
kerajaan dan elegi di kekaisaran lembah Sungai Nil, Niger, dan Volta. Beberapa puisi tertulis
paling awal di Afrika muncul di antara Teks Piramida yang ditulis selama abad ke-25 SM. Puisi
epik Asia Barat paling awal yang masih ada, Epic of Gilgamesh, ditulis dalam bahasa Sumeria.
Puisi menggunakan bentuk dan konvensi untuk menyarankan interpretasi kata yang berbeda,
atau untuk membangkitkan tanggapan emosional. Perangkat seperti asonansi, aliterasi,
onomatopoeia, dan ritme dapat menyampaikan efek musik atau mantra. Penggunaan
ambiguitas, simbolisme, ironi, dan elemen gaya lain dari diksi puitis seringkali membuat puisi
terbuka untuk berbagai interpretasi. Demikian pula, kiasan seperti metafora, simile, dan
metonymy membangun resonansi antara gambar-gambar yang berbeda, lapisan makna,
membentuk koneksi yang sebelumnya tidak dirasakan. Bentuk-bentuk resonansi yang serupa
mungkin ada, di antara masing-masing syair, dalam pola rima atau ritme mereka.
3. Cerita Pendek (Cerpen)
4. Cerita pendek adalah sebuah prosa fiksi yang biasanya dapat dibaca dalam satu kali duduk dan
berfokus pada insiden yang berdiri sendiri atau rangkaian insiden terkait, dengan maksud untuk
membangkitkan “efek tunggal” atau suasana hati. Cerita pendek adalah bentuk yang dibuat
dengan sendirinya. Cerita pendek menggunakan plot, resonansi, dan komponen dinamis lainnya
seperti dalam novel, tetapi biasanya pada tingkat yang lebih rendah. Walaupun cerita pendek
sebagian besar berbeda dari novel atau novella/novel pendek, pengarang umumnya mengambil
dari kumpulan umum teknik sastra. Penulis cerita pendek dapat mendefinisikan karya mereka
sebagai bagian dari ekspresi artistik dan pribadi dari bentuk tersebut. Mereka mungkin juga
berusaha menolak kategorisasi berdasarkan genre dan formasi tetap
5. Dongeng
6. Dongeng adalah salah satu contoh genre cerita rakyat yang berbentuk cerita pendek. Cerita
semacam itu biasanya menampilkan entitas seperti kurcaci, naga, elf, peri, raksasa, gnome,
goblin, griffin, putri duyung, hewan yang bisa berbicara, unicorn, atau penyihir. Di sebagian
besar budaya, tidak ada garis jelas yang memisahkan mitos dari rakyat atau dongeng, semua ini
bersama-sama membentuk literatur masyarakat preliterate. Dongeng terjadi baik dalam bentuk
lisan maupun sastra; nama “dongeng” (“conte de fées” dalam bahasa Prancis) pertama kali
diberikan oleh Madame d’Aulnoy pada akhir abad ke-17. Banyak dongeng hari ini telah
berkembang dari cerita berabad-abad yang muncul, dengan variasi, di berbagai budaya di
seluruh dunia. Sejarah dongeng sangat sulit dilacak karena hanya bentuk sastra yang dapat
bertahan. Namun, menurut para peneliti di universitas di Durham dan Lisbon, cerita seperti itu
mungkin berasal dari ribuan tahun yang lalu, beberapa dari Zaman Perunggu lebih dari 6.500
tahun yang lalu.
7. Roman
8. Roman merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa isinya melukiskan tentang perbuatan
pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Atau bisa juga dikatakan bahwa roman
adalah bagian dari karya sastra berbentuk prosa yang berisi pengalaman hidup dari para tokoh,
yang bermula dari dia lahir hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia. Roman memiliki
beberapa ciri diantaranya yaitu mengisahkan seorang tokoh fiktif, dimana tokoh tersebut
dikisahkan dari lahir hingga ajal menjemputnya, roman memiliki jalan cerita yang lengkap, watak
tokog cikisahkan secara terperinci. Terdapat beragam jenis roman, salah satunya yaitu roman
percintaan, misalnya Roman ‘Gadis Empat Zaman’ karya Salkha serta; Roman ‘Medan di Waktu
Malam’ karya O. M. Taufik.
9. Novel
10. Novel adalah karya fiksi naratif yang relatif panjang, biasanya ditulis dalam bentuk prosa, dan
biasanya diterbitkan sebagai buku. Novel juga dapat diartikan sebagai karya naratif dari prosa
fiksi yang menceritakan tentang pengalaman manusia tertentu dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Margaret Doody, novel merupakan “sejarah yang berkesinambungan dan
komprehensif selama sekitar dua ribu tahun“, dengan asal-usulnya dalam novel Yunani dan
Romawi Kuno, dalam roman Ksatria, dan dalam tradisi novel renaisans Italia. Gaya dan panjang
prosa, serta pokok bahasan fiksi atau semi-fiksi, adalah karakteristik novel yang paling jelas
menentukan. Tidak seperti karya puisi epik, ia menceritakan kisahnya menggunakan prosa dan
bukan sajak; tidak seperti cerita pendek, cerita ini menceritakan narasi yang panjang dan bukan
pilihan singkat. Namun, ada elemen karakteristik lain yang membedakan novel sebagai bentuk
sastra tertentu.
11. Drama
12. Dalam karya sastra, drama adalah penggambaran peristiwa fiksi atau non fiksi melalui dialog
tertulis (baik prosa maupun puisi). Drama dapat ditampilkan di atas panggung, di film, atau di
radio. Drama biasanya disebut drama, dan penciptanya dikenal sebagai “penulis naskah” atau
“dramawan”. Untuk membuat drama terkesan dramatis, penulis naskah berusaha untuk secara
progresif membangun perasaan ketegangan dan antisipasi penonton saat cerita berkembang.
Ketegangan dramatis terbangun saat penonton terus bertanya-tanya “Apa yang terjadi
selanjutnya?” dan mengantisipasi hasil dari acara tersebut. Dalam sebuah misteri, misalnya,
ketegangan dramatis dibangun di sepanjang plot sampai klimaks yang menarik atau tak terduga
terungkap. Drama sangat bergantung pada dialog lisan agar penonton mendapat informasi
tentang perasaan, kepribadian, motivasi, dan rencana karakter. Karena penonton melihat
karakter dalam drama menjalani pengalaman mereka tanpa komentar penjelasan dari penulis.

Kesimpulan
Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa karya non ilmiah ialah sebagai
karangan yang ditujukan kepada masyarakat umum yang berisi tentang pengetahuan, cerita, rekaan,
atau apa saja dengan teknik penyajian yang sederhana mengenai hal-hal tentang kehidupan sehari-
hari. Sehingga dalam hal inilah berbagai bentuk karya non ilmiah bisa terjadi secara nyata atau hanya
menjadi cerita rekaan semata.
Ada berbagai pengertian terkait dengan karya tulis ilmiah yang pada dasarnya mempunyai inti yang
sama. di sini mari kita ambil pengertian yang diberikan oleh Brotowidjoyo yaitu, karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan tulisan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Sedangkan menurut Eko Susilo, M. artikel yang diperoleh sesuai dengan sifat ilmiah, dan didasarkan
pada observasi, evaluasi, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistimatika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya atau keilmiahannya.

Pada dasarnya karya tulis ilmiah itu berupa tulisan yang ditulis dengan metodologi tertentu secara
sistimatis serta dengan bahasa formal sesuai dengan aturan penulisan yang baik dan benar.

Dari pengertian di atas dapat ditarik beberapa ciri karya ilmiah diataranya adalah:
Objektif
Logis
Netral
Sistematis
menggunakan bahasa formal
menyajikan fakta (bukannya emosi atau perasaan)
Tidak pleonastis (kata-katanya tidak berlebihan, alay, gaul ala anak jaman now, dan hemat kata alias
tidak berbelit-belit)
kemuadian jika diliahat dari tujuan pembuatannya, karya ilmiah ini dibagia menjadi 2 macam yaitu:

1) Karya Ilmiah Pendidikan →Biasanya dtujukan sebagai tuga akademik,atau untuk mencapai suatu
gelar pendidikan tertentu. ada beberapa macam karya ilmiah pendidikan diataranya adalah:
Paper (karaya tulis), biasanya berisi resume atau ringkasan dari suatu ceramah/kuliah
Pra skripsi/KTI, biasanya utk meraih gelar sarjana muda/setingkat diploma 3 
Skripsi, Untuk meraih gelas sarjana S1
Thesis, sifatnya lebih mendalam daripada skripsi dan ditujukan untuk meraih gelas magister (S-2)
Disertasi, merupakan suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci, dan penulis disertasi berhak
meraih gelar Doktor.
2) Karya Ilmiah Penelitian, ada beberapa macam diataranya:
Makalah seminar
Laporan Hasil Penelitian
Jurnal Penelitian

Karya Tulis non Ilmiah

Bebeda dengan Karya Ilmiah, Karya tulis non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak
didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan
(tidak terlalu formal).
Tapi terkadang juga ada karya non ilmiah yang menggunakan bahasa formal dan teknis, tergantung
dengan konsep penulisan yang ingin diterapkan penulis, berbeda dengan karya ilmiah yang memang
harus menerapkan bahasa yang formal.
Karya non ilmiah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Ditulis berdasarkan fakta pribadi
Fakta yang disimpulkan subyektif
bersifat persuasif
tidak memuat hipotesis
Gaya bahasa konotatif dan populer
bersifat imajinatif
situasi didramatisir
tanpa dukungan bukti
penyajian dibarengi dengan sejarah
Yang termasuk dalam karya tulis non ilmiah adalah cerpen, novel, drama, dongeng, dan roman.
stelah membahas dari pengertian ciri dan macam karya ilmiah, berikut perbedaan antara karya tulis
ilmiah dengan karya tulis non ilmiah.
karya ilmiah itu berdasarkan hasil penelitian dan pemikiran (faktual obyektif), yaitu fakta dan obyek
yang diteliti harus berkesinambungan atau sesuai disusun menggunakan metode ilmiah, logis (masuk
akal), serta dapat dibuktikan, sedangkan karya non ilmiah bukan dari penelitian tetapi dari
pengalaman, pengetahuan, dan imajinasi pribadi dan tidak perlu berupa fakta serta dapat
didramatisir.
karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis/ berurutan. penulisannya menggunakan metode yang
sudah ditentukan sedangkan karya non ilmiah adalah karangan bebas bisa dengan alur maju, alur
mundur, alur maju mundur.
karya ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah dengan kata lain sesuai dengan kode etik penulisan
karya ilmiah. sedangkan karya non ilmiah tidak ada ketentuanseperti itu, penulis bebas
menggunakan model bahasa apa yang diinginkan.
suatu kritik dalam sebuah karya ilmiah haruslah berdasarkan bukti, sedangkan dalam karya non
ilmiah tidak, hanya berdasarkan apa yang dipikirkan pengarang saja.

CIRI UTAMA KARYA ILMIAH,BERISI MASALAH DAN MASALAH ITU SUDAH DIBAHAS SECARA KOMPLIT
KOLOM1 NO ASPEK 345RAGAM. RAGAM SASTRA NOVEL, CERPEN. DL MAKSIMAL : Rabu 23.59.
KIRIM EMAIL :
1. PENGGUNAAN EYD, HARUS DI SS
2. PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF
3. MISAL RAGAM JURNALISTIK MENGGUNAKAN EYD DI SS CTH NYA

KETRERAMPILAN BERBAHASA
MENYIMAK / MENDENGARKAN
BERBICARA
MENULIS

Anda mungkin juga menyukai