OLEH KELOMPOK 2
Fatbiagunna (200501500002)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teori Prosa Fiksi" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Apresiasi Prosa Fiksi Indonesia.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang teori-teori pada prosa fiksi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Anshari, H. Hum. Sebagai dosen
pengampuh mata kuliah Apresisi Prosa Fiksi Indonesia. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini.
Jika didalam makalah ini terdapat kekurangan maka kami menginginkan saran yang
membangun dari para pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran .............................................................................................................. 8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra adalah karya seni yang indah, Pada perkembangan aspek estetika tidak
hanya berbicara tentang sesuatu yang indah akan tetapi juga terkait dengan perkembangan
kajian sosial, budaya, politik, ekonomi, agama dan sebagainya (Sugiarti, 2016: 100). Dengan
demikian karya sastra tidak hanya berputar di dalam keindahan saja yang bisa menimbulkan
efek menarik untuk pembaca namun juga terdapat banyak aspek yang lain di dalam sebuah
karya sastra yang memuat banyak informasi dan pengetahuan mengenai aspek sosial, budaya,
politik, ekonomi dan agama.
Fiksi adalah sebuah karya imajiner yang estetis, fiksi menceritakan berbagai masalah
kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Fiksi merupakan
hasil dialog, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Fiksi merupakan
sebuah cerita, dan karenanya terkandung juga di dalamnya tujuan memberikan hiburan
kepada pembaca di samping adanya tujuan estetik.
Didalam fiksi ada unsur yang membangun sehingga dalam makalah ini kami membahas
tentang teori prosa fiksi seperti definisi prosa fiksi, bentuk prosa fiksi, dan unsur pembangun
prosa fiksi
B. Rumusan Masalah
Berikut perumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini, diantaranya:
1. Apa defenisi prosa fiksi?
2. Bagaimana bentuk prosa fiksi?
3. Apa saja unsur pembangun prosa fiksi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Apresiasi Prosa Fiksi
Indonesia dan untuk meningkatkan pengetahuan dalam teori prosa fiksi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
Prosa menurut Zainuddin (1991), prosa adalah pengungkapan peristiwa secara jelas
dengan penguraikan seluruh pikiran dan juga seluruh perasaan serta tidak terikat syarat-syarat
tertentu dalam sebuah karya sastra. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam
puisi). Prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama
adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru
ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun. Menurut Hayes (197) Istilah prosa
fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga disebut diistilahkan dengan prosa cerita,
prosa narasi, atau cerita berplot. Pengertian rosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita
yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin
suatu cerita. Rumusan yang dipaparkan itu adalah rumusan dalam artian konvensional
karena sebuah prosa fiksi sering kali justru anti cerita dan tidak berplot.Sebagai salah satu
genre sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi: Pengarang atau narator, Isi
penciptaan, Media penyampaian isi berupa bahasa, Elemen-elemen fiksional. (Felta, 2021)
2. Prosa Baru
Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat. Prosa lama sebagian dari strukturalnya sudah terpengaruhi oleh budaya-budaya
asing.
a. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang menceritakan kehidupan suatu tokoh
tertentu dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan
mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secaraspesifik
dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan).
b. Novel
Menurut Burhan Nurgiyantoro (1995) Istilah novel berasal dari bahasa Itali novella yang
mengandung makna harfiah sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai
cerita pendek dalam bentuk prosa.
c. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan
pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau
pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Cerpen
memiliki bebertapa daya tarik yang sangat memukau para penggemarnya.
5
d. Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-
pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang
lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak
Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara, Soekarno Sang penyambung Lidah Rakyat.
e. Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya
dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang
sifatnya objektif dan menghakimi. Kritik yang di berikan kepada penulis hendaknya
bersifat membangun dan tidak bersifat provokatif dan meremehkan.
f. Resensi
Resensi adalah pembicaraan /pertimbangan /ulasan suatu karya (buku, film, drama).
Isinya bersifat memaparkan supaya pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek
seperti tema, alur, perwatakan, dialog.
g. Esai
Esai adalah ulasan /kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan
pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun
komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film. (Felta,
2021)
d. Latar
Latar adalah merujuk pada tempat yaitu dimana lokasi cerita terjadi, waktu kapan cerita
itu terjadi, dan lingkungan sosial budaya, keadaan kehidupan bermasyarakat, tempat tokoh
dan peristiwa terjadi.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana
menampilkan tokoh, tindakan, latar, dan sebagai peristiwa yang membentuk cerita dalam
sebuah teks fiksi kepada pembaca (Nurgiyantoro, 2005;248)
f. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca yang berurusan dengan
moral.
g. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah usaha yang dilakukan untuk membangun jalinan cerita dengan
pemilihan diksi, ungkapan, majas (kiasan) yang menimbulkan kesan estetik dalam karya
sastra.
2. Unsur Ekstrinsik
Rene Wellek (1977) unsur ekstrinsik prosa terbagi atas empat bagian yaitu :
a. Biografi Pengarang
Unsur ini memaparkan sejauh mana pengarang memberi masukan tentang penciptaan
karya sastra. Tetapi, biografi dapat juga dinikmati karena mempelajari hidup pengarang yang
jenius, menelusuri perkembangan moral, mental, dan intelektual. Biografi dapat juga
dianggap sebagai studi sistematis tentang psikologi pengarang dan proses kreatif.
b. Psikologi Pengarang
Psikologi membantu mengentalkan kepekaan mereka pada kenyataan, mempertajam
kemampuan pengamatan, dan memberi kesempatan untuk menjajaki pola-pola yang belum
terjamah sebelumnya. Dalam karya sastra kebenaran psikologi baru mempunyai nilai artistik
jika ia menambah koherensi dan kompleksitas karya. Dengan kata lain, jika kebenaran
psikologis itu sendiri merupakan suatu karya seni.
c. Lingkungan Masyarakat
7
d. Pemikiran Pengarang
Karya sastra dapat dianggap sebagai dokumen sejarah pemikiran dan filsafat, karena
sejarah sastra sejajar dan mencerminkan sejarah pemikiran. Secara langsung atau melalui
alusi-alusi dalam karyanya, kadang- kadang pengarang menyatakan bahwa ia menganut
aliran filsafat tertentu, mempunyai hubungan dengan paham-paham yang dominan pada
zamannya, atau paling tidak mengetahui garis besar ajaran paham-paham tersebut.
(Hutahaean, n.d.)
8
BAB III
PENUTUP
D. A. Kesimpulan
Prosa fiksi atau fiksi biasa disebut dengan istilah prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau
cerita berplot. Prosa fiksi adalah kisah atau cerita imajenatif yang dikebangkan berdasarkan
kreatifitas pengarang dalam bentuk rangkaian peristiwa yang dialami tokoh pada suatu
tempat, waktu, dan suasana tertentu.
1. Prosa Lama
E. B. Saran
9
10
Dalam penyusunan makalah ini kami hanya mengambil dari beberapa referensi sehingga jika
pembaca ingin memahami materi terkait “Teori Prosa Fiksi” lebih mendalam ada baiknya
pembaca mencari lagi di beberapa sumber yang terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Hutahaean, F. (n.d.). Analisis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dengan Pendekatan
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan
Budaya, 4(2).
Ridlwan, M., & Hamsia, W. (2019). Pengembangan Buku Ajar Apresiasi Sastra Berbasis
Pendekatan Kontekstual Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMSurabaya.
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 9(1).
Hutahaean, F. (n.d.). Analisis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dengan Pendekatan
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan
Budaya, 4(2).
Ridlwan, M., & Hamsia, W. (2019). Pengembangan Buku Ajar Apresiasi Sastra Berbasis
Pendekatan Kontekstual Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMSurabaya.
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 9(1).
Hutahaean, F. (n.d.). Analisis Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Dengan Pendekatan
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan
Budaya, 4(2).
Ridlwan, M., & Hamsia, W. (2019). Pengembangan Buku Ajar Apresiasi Sastra Berbasis
Pendekatan Kontekstual Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMSurabaya.
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 9(1).
11