Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Drama tergolong jenis karya sastra disamping puisi dan prosa. Karya drama
diciptakan pengarang berdasarkan pikiran atau imajinasi, perasaan dan
pengalaman hidupnya. Drama sebagai karya sastra merupakan objek yang
terikat pada pengarang, realitas, dan penikmat.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani yang berarti action dalam bahasa
Inggris, dan gerak dalam bahasa Indonesia. Jadi secara mudah drama dapat
kita artikan sebagai bentuk seni yang berusaha mengungkapkan perihal
kehidupan manusia melalui gerak atau action dan percakapan serta dialog.
Drama yang termasuk dalam karya sastra adalah naskah ceritanya. Sebagai
karya sastra, drama memiliki keunikan tersendiri. Dia diciptakan tidak untuk
dibaca saja, namun jug harus memiliki kemungkinan untuk dipentaskan.
Karya drama sebagai karya sastra dapat berupa rekaman dari perjalanan hidup
pengarang yang menciptakannya. Pengarang dapat diilhami pengarang lain,
disamping masyarakat, lingkungan, dan alam sekitar. Karya drama merupakan
tempat kita masuk ke dalam penyatuan secara spiritual dan humanistic dengan
pikiran dan kepercayaan pengarang seperti yang diungkap Selden, dalam
Sudjarwadi (2005).
Karya drama merupakan karya humaniora. Karya drama merupakan objek
manusia, faktor kemanusiaan atau fakta kultural, sebab merupakan hasil
ciptaan manusia. Fakta drama merupakan fakta budaya. Pengalaman pribadi di
dalam drama dapat dikatakan benar sebagai dasar sastra yang nyata. Seorang
penulis drama memang tidak sebebas penulis karya sastra yang lain, karena
dalam

menulis

drama

pengarang

harus

memikirkan

kemungkinan-

kemungkinan agar drama itu dapat di pentaskan.


Oleh karena itu, untuk memahami suatu naskah drama seseorang harus
mengetahui unsur-unsur intrinsik adan ekstrinsik naskah drama. Dalam
makalah ini, mengambil contoh naskah drama yang berjudul Bapak karya B.

Soetarto Penulis akan membahas perihal unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik


naskah tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana unsur-unsur intrinsik pada naskah drama untuk cinta?
b. Bagaimana unsur ekstrinsik pada naskah drama untuk cinta?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui unsur-unsur intrinsik pada naskah drama untuk cinta.
2. Mengetahui unsur ekstrinsik pada naskah drama untuk cinta.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A.

Unsur Intrinsik Drama


Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri
(Nurgiyantoro, 2002). Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra
hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai
jika orang membaca karya sastra. Unsur intrinsik sebuah drama adalah unsurunsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Kepaduan antar
berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat sebuah drana berwujud. Atau
sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah
yang akan dijumpai jika kita membaca sebuah naskah drama. Unsur yang
dimaksud yaitu: 1) tema, 2) alur, 3)tokoh, 4) latar, 5) petunjuk laku, 6) teknik
dialog, 7) amanat.
1. Tema
Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan sebagai pangkal
tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya Tema
dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa yang indah sehingga
menghasilkan karya sastra atau drama. Tema merupakan ide pusat atau
pikiran pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra,
gagasan sentral yang menjadi dasar cerita dan dapat menjadi sumber
konflik-konflik.
Jika dikaitkan dengan dunia pengarang, tema adalah pokok pikiran
didalam dunia pengarang. Setiap karya sastra (fiksi) telah mengandung
atau menawarkan tema. Tema mengikat pengembangan cerita. Tema juga
sebagai premis artinya rumusan inti sari yang merupakan landasan untuk
menentukan tujuan dan arah cerita. Menurut Nurgiyantoro (1995), tema
dibagi dua, yaitu tema mayor ( tema pokok cerita yang menjadi dasar
karya sastra itu) dan tema minor (tema tambahan yang menguatkan tema
mayor).

2. Plot atau alur

Menurut Sudjarwadi (2005), plot atau alur dalam drama tidak jauh
berbeda dengan plot atau alur dalam prosa fiksi. Dalam drama juga
mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan:
a. Pengenalan
Pengenalan

merupakan

bagian

permulaan

pementasan

drama,

pengenalan para tokoh (terutama tokoh utama), latar pentas, dan


pengungkapan masalah yang akan dihadapi penonton.
b. Pertikaian
Setelah tahap pengenalan, drama bergerak menuju pertikaian yaitu
pelukisan pelaku yang mulai terlibat ke dalam masalah pokok.
c. Puncak,
Pada tahap ini pelaku mulai terlibat dalam masalah-masalah pokok dan
keadaan dibina untuk menjadi lebih rumit lagi. Keadaan yang mulai
rumit ini, berkembang hingga menjadi krisis. Pada tahap ini penonton
dibuat berdebar, penasaran ingin mengetahui penyelesaiannya.
d. Penyelesaian
Pada tahap ini dilukiskan bagaimana sebuah drama berakhir dengan
penyelesaian yang menggembirakan atau menyedihkan. Bahkan dapat
pula diakhiri dengan hal yang bersifat samar sehingga mendorong
penonton untuk mengira-ngira dan memikirkan sendiri akhir sebuah
cerita.
Berdasarkan kriteria cara pengakhirannya: (Hariyanto, 2000:39),
dikenal adanya plot terbuka dan plot tertutup. Di dalam plot tertutup,
pengarang memberikan kesimpulan cerita kepada pembacanya, atau
penampilan kisahnya diakhiri dengan kepastian atau diakhiri secara
jelas. Sedangkan dalam plot terbuka, cerita sering dan biasanya
berakhir pada klimaks dan pembaca dibiarkan untuk menentukan apa
yang diduga mungkin akan menjadi penyelesaian cerita: akhir cerita
dibiarkan menggantung atau hangat.
Jika ditinjau dari segi criteria jumlah atau kuantitasnya, di kenal
adanya plot tunggal dan plot jamak (Hariyanto, 2000:39). Suatu cerita
dikatakan berplot tunggal, apabila cerita tersebut hanya memiliki atau
mengandung sebuah plot dan plot itu bersifat primer atau utama. Plot
tunggal biasanya terdapat pada cerpen pada umumnya. Dalam plot ini

biasanya cerita hanya menmpilkan seorang tokoh protagonis. Cerita


hanya mengikuti perjalanan hidup tokoh tersebut. Sedangkan
dikatakan berplot jamak apabila cerita tersebut memiliki lebih dari satu
plot. Dalam plot ini biasanya cerita hanya menampilkan lebih dari satu
tokoh protagonist.
Berdasarkan kriteria urutan waktu: (Hariyanto, 2000:39) alur
dibedakan atas: alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju
disebut juga alur kronologis, alur lurus atau alur progresif. Yaitu alur
yang bergerak urut dari awal hingga akhir tulisan.. Alur mundur
disebut juga alur tak kronologis, sorot balik, regresif, atau flash-back.
Peristiwa-peristiwa ditampilkan dari tahap akhir atau tahap tengah dan
baru kemudian tahap awalnya. Sedangkan Alur campuran merupakan
hasil paduan dari maju dan mundur.
3. Tokoh dan Penokohan
a. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita
fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah
pelaku dalam karya sastra. Tanpa tokoh aluir tidak akan sampai pada
bagian akhir cerita.
Ada tiga jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatannya dalam
menggerakkan alur, yaitu:
1. Tokoh sentral merupakan tokoh yang amat potensial menggerakan
alur. Tokoh sentral merupakan pusat cerita.
2. Tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar
pengaruhnya terhadap perkembangan alur, walaupun ia terlibat
juga dalam pengembangan alur itu.
3. Tokoh latar merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap pengembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai
pelengkap latar, berfungsi menghidupkan latar.
Diliht dari sifat tokoh, ada dua jenis tokoh, yaitu:

1. Tokoh protagonis merupaka tokoh yang memperjungkan kebenaran dan


kejujuran, serta memiliki watak yang baik.
2. Tokoh antagonis merupakan tokoh yang melawan kebenaran dan
kejujuran, serta memiliki watak yang jelek. (ingat, tokoh antagnis belum
tentu jahat)
Di lihat dari segi peranannya atau tingkat pentingnya tokoh dalam cerita,
tokoh di bagi menjadi:
1. Tokoh utama adalah toko yang diutamakan penceritaannya dalam cerita
yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,
baik sebagai pelaku kejadian maupun dikenai kejadian.
2. Tokoh tambahan adalah toko ynag hanya muncul sedikit dalam cerita atau
tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitan dengan
tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung dan hanya tampil
menjadi latar belakang cerita.
b. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan atau melukiskan tokoh
dalam cerita yang ditulisnya, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat
berupa pendangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dan
sebagainya. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat
dari tiga segi, yaitu:
1. Dialog tokoh,
2. Penjelasan tokoh
3. Penggambaran fisik
Ada dua jenis penokohan, yaitu:
1. Secara langsung atau deskriptif analitik, dimana pengarang langsung
melukiskan atau menybutkan secara terperinci bagaimana watak sang
tokoh , bagaimana cirri-ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dsb.
2. Secara tidak langsung/ dramatik, dimana pengarang melukiskan sifat dan
ciri fisik sang tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh sentral,
melalui gambaran lingkungan tokoh sentral

4.

Latar/Setting
Latar merupakan unsur struktural yang sangat penting. Latar di dalam lakon

atau crita drama harus mendukung para tokoh cerita dan tindakannya. Pengarang
tentu membuat latar membuat latar yang tepat demi keberj\hasilan dan keindahan
struktur drama. Penggunaan latar yang berhasil juga menentukan keberhasilan
suatu karya drama. Penyaji latar yang tepat dapat menciptakan warna kedaerahan
yang kuat sehingga dapat menghidupkan carita. Latar adalah lingkungan tempat
berlangsungnya peristiwa yang dapat dilihat, termasuk di dalamnya aspek waktu,
iklim, dan periode sejarah. Latar mendukung dan menguatkan tindakan tokohtokoh cerita. Latar memberikan pijakan cerita dan kesan realistis kepada pembaca
untuk menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan
terjadi (Nurgiyantoro, 1995).
Fungsi latar yaitu:
1. menggambarkan situasi
2. proyeksi keadaan batin para tokoh cerita
3. menjadi metafor keadaan emosional dan spiritual tokoh cerita
4. menciptakan suasana
Latar memberikan pijakan cerita secara kongkrit dan jelas, dan sangat penting
untuk memberikan kesan realitas kepada pembaca. Menciptakan suasana tertentu
yang seolah-olah sungguh ada. (Staton, 1965).
Secara umum latar dibagi dalam:
a.

Latar Tempat
Latar tempat ialah tempat atau daerah terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita.

Sangat mungkin latar tempat sebuah karya fiksi terdapat di dalam ruangan dan
tidak menutup kemungkinan latar tempat terjadi di ruang lingkungan. Di jalanan
atau di sebuah kota misalnya.
b.

Latar Waktu
Latar waktu ialah waktu terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Latar waktu

bisa berupa detik, menit, jam, jari, minggu, bulan, tahun, dan seterusnya. Tetapi
juga sangat mungkin pengarang tidak menentukan secara persis tahun, tanggal
atau hari terjadinya peristiwa, namun hanya menyebutkan saat Hari Raya, Natal,
tahun baru dan sebagainya yang pada akhirnya juga akan mengacu kepada waktu

seperti tanggal dan bulan tergantung latar tempat dalam cerita. Misalnya tahun
baru di Indonesia identik dengan 1 Januari, namun di Arab tahun baru lebih
identik pada 1 Muharram.
c.

Latar Suasana
Latar yang mencakup latar suasana, apakah sedih, bahagia dan lainnya, sosial

budaya adalah yang menujukan suasana empati sosial dan lainnya, sedangkan
suasana batiniah dan suasana alamiah adalah suasana yang mewakili perasaan
atau isi hati.
5.

Petunjuk Laku
Petunjuk laku atau catatan pinggir berisi penjelasan kepada pembaca atau para

pendukung pementasan mengenai keadaan, suasana, peristiwa, atau perbuatan,


tokoh, dan unsur-unsur cerita lainnya. Petunjuk laku sangat diperlukan dalam
naskah drama. Petunjuk laku berisi petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana,
pentas, suara, keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, dan
sebagainya. Petunjuk laku ini biasanya ditulis dengan menggunakan huruf yang
dicetak miring atau huruf besar semua. Di dalam dialog, petunjuk laku ditulis
dengan cara diberi tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat yang
menjadi petunjuk laku).
6. Teknik Dialog
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 98) dialog adalah mimetik (tiruan) dari
kehidupan keseharian. Dialog drama ada yang realistis komunikatif, tetapi ada
juga yang tidak realistis (estetik, filosopis, dan simbolik). Diksi dialog disesuaikan
dengan karekter tokoh cerita.
Ada dua macam tenik dialog, yaitu monolog dan konversi (percakapan). Ada
juga teknik dialog dalam bentuk prolog dan epilog. Prolog berarti pembukaan atau
peristiwa pendahuluan yang diucapakan pemeran utama dalam sandiwara.Epilog
berarti bagian penutup pada karya drama untuk menyampaikan atau menafsirkan
maksud karya drama tersebut.
7. Amanat
Menurut Akhmad Saliman (1996 : 67) amanat adalah segala sesuatu yang ingin
disampaikan pengarang, yang ingin dinyatakannya secara tidak langsung ke dalam
benak para penonton dramanya.

Harimurti Kridalaksana (183) berpendapat amanat merupakan keseluruhan makna


konsep, makna wacana, isi konsep, dan perasaan yang hendak disampaikan untuk
di mengerti dan di terima orang lain yang digagas atau ditujunya.Seorang
pengarang drama, sadar atau tidak sadar pasti menyampaikan amanat dalam
dramanya. Amanat bersifat kias, subjektif, dan umum. Setiap orang dapat saja
saling berbeda pendapat dalam menafsirkan amanat yang disampaikan pengarang
drama.
Amanat di dalam drama ada yang langsung tersurat, tetapi pada umumnya
sengaja disembunyikan secara tersirat oleh penulis naskah drama yang
bersangkutan. Hanya pentonton yang profesional saja yang mampu menemukan
amanat implisit tersebut.
Amanat terbagi dua yakni pesan religius/keagamaan dan pesan kritik sosial.
1.

Pesan Religius/Keagamaan
Pesan religius/keagamaan menyatakan pesan keagamaan dari sesuatu sesuai

dengan aturan agama yang ada. Unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah
suatu keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan sastra tumbuh dari sesuatu yang
bersifat religius.
Istilah religius membawa konotasi pada makna agama. Agama lebih menunjukkan
pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi,
sedangkan religius bersifat lebih mendalam dan lebih luas dari agama yang
tampak formal dan resmi (Mangunwijaya, 1982:11-12).
2.

Pesan Kritik Sosial


Pesan kritik sosial yakni pesan berupa kritik sosial di mana pengarang

memberikan kritikan atas kehidupan sosial di lingkungan tertentu. Sastra yang


mengandung pesan kritik dapat juga disebut sebagai sastra kritik yang biasanya
akan lahir di tengah masyarakat jika terjadi hal-hal yang kurang beres dalam
kehidupan sosial dan masyarakat.
B.

Unsur Ekstrinsik Drama


Menurut Tjahyono (1985), unsur ekstrinsik karya sastra adalah hal-hal yang

berada di luar struktur karya sastra, namun amat mempengaruhi karya sastra
tersebut. Misalnya faktor-faktor sosial politik saat karya tersebut diciptakan,
faktor ekonomi, faktor latar belakang kehidupan pengarang, dan sebagainya.

Mengutip pernyataan Wellek dan Warren, Tjahyono menjelaskan pengkajian


terhadap unsur ekstrinsik karya sastra mencakup empat hal. Salah satunya adalah
mengkaji hubungan sastra dengan aspek-aspek politik, sosial, ekonomi, budaya
dan pendidikan. Bahwa situasi sosial politik ataupun realita budaya tertentu akan
sangat berpengaruh terhadap karya sastra tersebut.
Uekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara
tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
Secara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik berperan sebagai
unsur yang mempengaruhi bagun sebuah cerita. Oleh karena itu, unsur esktrinsik
karya sastra harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting. Sebagaimana
halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik pun terdiri atas beberapa unsur. Menurut
Wellek & Warren (1956), bagian yang termasuk unsur ekstrinsik tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Keadaan

subjektivitas

individu

pengarang

yang

memiliki

sikap,

keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya


sastra yang dibuatnya.
2. Keadaan psikologis, baik psikologis pengarang, psikologis pembaca,
maupun penerapan prinsip psikologis dalam karya.
3. Keadaan lingkungan pengarang, seperti ekonomi, sosial, dan politik.
4. Pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni, agama, dan
sebagainya.
Dengan demikian, unsur ekstrinsik tersebut menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari bangunan karya sastra. Unsur ekatrinsik memberikan warna dan
rasa terhadap karya sastra yang pada akhirnya dapat diinterpretasikan sebagai
makna. Unsur-unsur ektrinsik yang mempengaruhi karya dapat juga dijadikan
potret realitas objektif pada saat karya tersebut lahir. Sehingga, kita sebagai
pembaca dapat memahami keadaan masyarakat dan suasana psikologis pengarang
pada saat itu.
C.

Naskah Drama:

UNTUK CINTA

Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu seseorang di


sebuah kamar..
BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat kabut
itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk boneka hadiah dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar yang
tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih
sayang, sambil menyelimuti Shelvy)
Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar senyum) Papa
ke mana, Ma?
Mama Rita : (terkejut) mmm papa kerja di Singapore.
Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy? Shelvy
selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut
muka sedih)
Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak). Yang
penting mama ada di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan? (berusaha
tegar)
Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama mama.
Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan
meninggalkan kamar)
Shelvy : (melamun) Mama, Shelvy sudah tahu semuanya. Tetapi satu hal yang
tidak diketahui Mama tentang masalahku, itu karena Shelvy sayang mama. Shelvy
gak mau nyusahin mama..
BABAK II
Kicau burung mulai menyambut sang mentari. Itulah yang membuat hidup Shelvy
menjadi berarti. Kehidupan di dunia ini harus ditaklukkan.
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya, Rezza sedang
menyantap bekal.
Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia yuk!
Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke deuhuk.. uhuk..! (batuk darah)

Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy)


Shelvy : Oh, nggak! (melamun) aku harus periksa ke dokter tanpa ada yang tahu,
termasuk Rezza dan Nesya.
Rezza : Shelvy, kamu sakit? (menatap Shelvy penuh perhatian)
Shelvy : Gak, Za, nggak apa-apa. Tadi keselek aja. Oiya, Za, Nes, Shelvy harus
pulang. Mama harus check up ke dokter Maria dan Shelvy harus nemenin mama.
Duluan ya.. (langsung berdiri dan pergi)
Rezza & Nesya : Lho, tapi.. (bingung)
BABAK III
Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak ingin merepotkan
orang-orang yang disayanginya. Lalu di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas
menuju ruangan dokter Maria.
Tok.. tok.. tok..
Dokter Maria : Silakan masuk. Eh Shelvy.. ada apa dengan mamamu, jangtungnya
kambuh lagi?
Shelvy : Enggak, Dok. Tapi Shelvy udah lama, kira-kira 6 bulan ini Shelvy sering
sekali batuk darah, terus sering pusing. Kira-kira saya kenapa ya, dok?
Dokter Maria : Hmm.. mungkin saya perlu cek kamu di lab, Shelvy. Ayo. (berdiri
mengantar Shelvy ke lab)
Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah sekitar 20
menit..
Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya menderita
leukemia stadium 3.
Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama lagi, dok?
Dokter Maria : Kira-kira dua bulan. Ini hasil labnya.
Shelvy : Ehm.. Shelvy minta tolong dokter jangan beritahu siapa-siapa tentang hal
ini, termasuk keluarga Shelvy.
Dokter Maria : Tapi kenapa?
Shelvy : Shelvy minta tolong banget, dok!
Dokter Maria : Ya sudah, saya tidak akan beritahu. Kamu yang kuat ya.
Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan pergi)
BABAK IV

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita, yaitu
mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan tantenya
Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik pintu, mendengar
percakapan.
Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai sama Mas
Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi mbakyu, juga
Shelvy.
Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu. Mas Andre sudah
memilih wanita lain, siapa itu? Si Melly, yang juga punya anak gendut jelek. Toh,
masih mending mbakyu! Kalau sampai Shelvy tahu dia punya saudara tiri di
kampus yang sama, aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy.
Om Suryo : Sudahlah Dian, percuma. Mbakyu nggak mungkin dengerin kita.
Mbakyu lebih memilih cintanya yang besar pada Andre. Lebih baik kita pergi.
Mama Rita : Tunggu, kalian jangan pergi! Semenjak papa dan mama meninggal,
mereka sudah menitipkan warisan hartanya kepada kita, termasuk Andre, karena
memang kita berempatlah yang mereka miliki. Itulah alasan kenapa mbakyumu
bersikukuh mempertahankan rumah tangga ini. Dan juga Shelvy tentunya.
Maafkan Mbak Rita. Tapi kalau memang cerai adalah keputusan terbaik menurut
kalian, aku akan menuruti.
(Tiba-tiba Shelvy masuk)
Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin dan agak
nyaring) cukup ma, Shelvy udah cukup menderita (berjalan masuk kamar)
Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!
Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti. Yang pasti,
semua keputusan di tangan mbakyu. Kami pamit pulang dulu ya. (berdiri dan
pergi)
(Mama Rita hanya terpaku)
BABAK V
Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi kemarin.
Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal serumit ini.

Apa yang harus aku lakukan? Masalah mama dan papa, Rezza dan Nesya? Rezza,
yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya, sahabatku sejak kecil..
Nesya : Ehemm.. duh, enak nih ngelamun di siang-siang bolong gini!
Shelvy : Huft.. apaan sih, ngaco! Eh Nes, kamu mau nggak bantuin aku, masalah
mama-papaku? Ayo ikut aku! (menarik tangan Nesya)
Nesya : Lho, ikut kemana, Vy? (bingung)
Shelvy : Udah ikut aja, deh pokoknya!
Shelvy dan Nesya mancari-cari Nancy, anak dari Tante Melly, selingkuhan
papanya Shelvy. Sejam kemudian mereka menemukannya.
Shelvy : Nancy, ya? Kenalin, aku Shelvy, dan ini Nesya (berjabat tangan) Kami
mau tanya.
Nancy : Iya.. oh, tanya aja gak apa-apa.
Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya mengajak
Shelvy dan Nesya ke rumahnya. Ternyata papanya Shelvy benar ada di sana. Di
rumah, mereka bertemu dengan Mama Melly.
Mama Melly : Nancy! (terkejut) Siapa mereka?
Nancy : Mereka ini temennya Nancy, ma! Om Andre di mana? Ternyata dia bukan
cuma sahabat mama, ya? (dengan nada menyelidik)
Mama Melly : Nancy, kenapa kamu ngomong gitu? Denger ya, mama mau jelasin
semuanya.
Nesya : Lebih baik Tante Melly nggak usah jelasin, semua udah jelas.
Mama Melly : Tapi kalian salah paham. Tolong beri saya waktu untuk
menjelaskannya.
Shelvy : Baik, silakan.
Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly adalah
sahabat Papa Andre. Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre itulah
penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly adalah orang yang
menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya.
Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh Shelvy dan Nesya. Tibatiba saja..
Papa Andre : Asslamualaikum.. lho, Shelvy, kok kamu di sini? (kaget)
Mama Melly : Walaikumsalam. Iya, Ndre. Sudah saatnya kamu pulang, kasihan

Shelvy.
Shelvy : Iya, Pa. Ayo pulang, mama udah nungguin! (tersenyum pada papanya)
Papa Andre : Ya, nak, tapi baiklah. Papa akan pulang. Melly, terimakasih kamu
sudah membantuku.
Mama Melly : Ah.. nggak masalah, kita kan sahabat. (tersenyum simpul)
BABAK VI
Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya senang
bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Nancy
sebelum meninggalkan rumah Mama Melly. Malam harinya di rumah Shelvy
Papa Andre : Assalamualaikum, Rita.
Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre oh, walaikumsalam. Mas Andre,
Shelvy, Nesya.. (setengah tak percaya)
Papa Andre : Rita, maafkan Mas Andre..
Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda. Nesya mau pamit.
Nesya : Iya, om, tante. Nesya pamit pulang dulu ya. Vy, aku pulang ya.
(melambaikan tangan)
Shelvy : Iya, makasih ya, Nes. Hati-hati.
BABAK VII
Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy bertemu dengan
mamanya. Sesampai di rumah, Rezza langsung memanggil mamanya.
Rezza : Mama.. kenalin, ini Shelvy.
Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)
Mama Tutik : Tante juga seneng punya calon menantu seperti kamu.
Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy wisuda.
Mama Tutik : Iya, iya.. mama datang. Sebentar ya, mama ke belakang dulu bersihbersih kamarmu itu lho. Biasa, Shelvy, Rezza itu selalu berantakan!
Shelvy : (tersenyum manis) Mamamu lucu, ya. Mm, Rezza, aku mau ngomong
sesuatu.
Rezza : Ngomong apa sih, Shel?
Shelvy : Rez, aku mikirin Nesya. Menurutmu Nesya itu gimana, sih?
Rezza : Nesya itu baik, cakep, pengertian, semua cowok pasti mau sama dia! Tadi

kamu mau ngomong apa?


Shelvy : Rez, sebenernya aku pengin kamu sama Nesya.
Rezza : Apa??! (terperanjat) Kenapa kamu ngomong kaya gitu?
Shelvy : Waktuku tinggal beberapa hari lagi karena leukemia yang aku derita.
Mungkin kamu nyesel pacaran sama aku. Aku minta maaf ya, Rez.
Rezza : Kamu ngomong apa, sih? Enggak, aku sama sekali nggak nyesel, justru
aku makin sayang sama kamu, seharusnya aku yang minta maaf karena nggak
pernah merhatiin kamu.
Shelvy : Kamu nggak ngerti keadaannya, Rez. Kamu harus sama Nesya..
Rezza : Keadaan apa? Shel, Nesya bisa dapetin yang lebih baik daripada aku. Aku
akan tetap sama kamu, Shelvy.
Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)
Shelvy akhirnya pulang. Semenjak itu, Shelvy dan Rezza tak pernah bertemu lagi.
Shelvy mengurung diri di kamarnya, tidak mau makan ataupun minum. Hawa
menjadi semakin dingin. Apa yang terjadi?
BABAK VIII
Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang sedang berdiri
di depan majalah dinding.
Nesya : Rezza !!
Rezza : Nesya? Ada apa? Kenapa keburu-buru?
Nesya : (masih ngos-ngosan) Shelvy, Rez..
Rezza : (kaget) ada apa dengan Shelvy?!
Nesya : Shelvy masuk Rumah Sakit. Dia kambuh dan sekarang lagi diperiksa.
Aku ke sini memberitahu kamu.
Rezza : Kalo begitu, ayo sekarang beragkat!
Sesampai di Rumah Sakit Sejahtera, sudah ada Papa Andre dan Mama Rita.
Mereka menemui Dokter Maria.
Papa Andre : Bagaimana Shelvy, dok?
Dokter Maria : Maaf, Pak Andre, hanya ini yang bisa kami lakukan. Waktunya tak
bisa lebih lama lagi..
Rezza : Nggak mungkin!
Rezza menerobos masuk ke ruang UGD, diikuti orang tua Shelvy, Nesya dan

Budhe Retno, yaitu budhenya Nesya yang merawat Nesya sejak kecil.
Rezza : Shelvy!
Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa, waktuku nggak
banyak lagi. Aku cuma pengen Mama dan Papa mengangkat Nesya menjadi
penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?
Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya kan cuma
temennya Shelvy..
Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma, Pa?
Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu. Nesya kan
sudah sangat kenal dengan kita.
Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya.. Ya sudah,
Nesya pasti juga senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih ya Dik.. (tersenyum
haru)
Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan kok..
Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima Nesya.
(tersenyum bahagia). Vy, kamu emang yang terbaik. Tapi jangan tinggalin kami
secepat itu, Vy..
Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi sepasang
kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang, Shelvy mau pamit..
maaf dan makasih untuk semuanya..
Rezza : SHELVY . !! (berteriak kencang)
Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya sekelebat itu
sekarang menelanku. Hawa dingin akan terus berhembus.. terus.. terus..
Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang
terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada kenyataannya, semua
terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana Shelvy tersenyum bahagia.
D. ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK DRAMA
UNTUK CINTA
a. Unsur Intrinsik
1. Tema
a. Tema Bawahan

Kasih sayang seorang ibu

...Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka


pintu kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet
tidur, nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil
menyelimuti

Shelvy)

Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil


melempar

senyum)

Papa

ke

mana,

Ma?

Mama Rita : (terkejut) mmm papa kerja di Singapore.


Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak
menelpon Shelvy? Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi
nggak pernah diangkat. Kenapa, sih Ma? (raut muka sedih)
Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu
(terisak). Yang penting mama ada di samping kamu saat ini
dan

selamanya.

Ya,

kan?

(berusaha

tegar)

Shelvy : (memeluk mama). Iya ma, Shelvy sayang sama


mama.
Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam.
(berdiri dan meninggalkan kamar)...

Kebehongan
Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia
tidak ingin merepotkan orang-orang yang disayanginya. Lalu
di Rumah Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan
dokter Maria...

Kesalahpahaman
...Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar.
Ternyata Bu Melly adalah sahabat Papa Andre. Pertengkaran
Mama Rita dan Papa Andre itulah penyebabnya, Mama Rita
mengusir suaminya. Bu Melly adalah orang yang menolong
Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di rumahnya.
Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh
Shelvy dan Nesya...

b. Tema Mayor (Pokok)


Tema pokok dalam drama Untuk Cinta yaitu Permintaan Terakhir
Shelvy. Hal itu dapat terlihat dalam kutipan drama berikut:
Shelvy : Rezza.. maafkan aku ya, Ma, Pa, Nesya, Budhe. Ma, Pa,
waktuku nggak banyak lagi. Aku cuma pengen Mama dan Papa
mengangkat Nesya menjadi penggantiku. Nggak apa-apa kan, Budhe?
Budhe Retno : Aduh nak Shelvy.. nggak usah kayak gitu tho.. Nesya
kan cuma temennya Shelvy..
Shelvy : Nesya udah aku anggep saudara sendiri, Budhe.. gimana, Ma,
Pa?
Mama Rita : Iya, Shel, kami pasti akan mengabulkan permintaanmu.
Nesya

kan

sudah

sangat

kenal

dengan

kita.

Budhe Retno : Aduh.. merepotkan Dik Rita dan Dik Andre ini jadinya..
Ya sudah, Nesya pasti juga senang tinggal sama Shelvy. Terima kasih
ya

Dik..

(tersenyum

haru)

Papa Andre : Iya, Mbak Retno. Sama-sama.. kami nggak kerepotan


kok..
Nesya : Tante, Om.. terimakasih banyak karena sudah menerima
Nesya. (tersenyum bahagia). Vy, kamu emang yang terbaik. Tapi
jangan

tinggalin

kami

secepat

itu,

Vy..

Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi


sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang,
Shelvy

mau

Rezza

pamit..

maaf

SHELVY

dan
.

makasih
!!

untuk

semuanya..

(berteriak

kencang)

Cahaya itu telah mati. Pandanganku gelap, mimpi yang hanya


sekelebat itu sekarang menelanku. Hawa dingin akan terus
berhembus..

terus..

terus..

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah


melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan
pada kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas
sana Shelvy tersenyum bahagia.

3. Alur dan Plot


a. Alur yang terdapat dalam drama Untuk Cinta adalah:
1. Jika di tinjau dari pengarang mengakhiri cerita, alur cerita diakhiri
dengan plot tertutup. Karena pada akhir cerita pengarang sudah
memberikan kesimpulan kepada pembaca/ penonton. Dimana, pada
akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana karena
semua permintaannya sudah dikabulkan oleh orang-orang yang dia
sayangi.
2. Jika diamati dari suasana hati atau nasib tokoh, pada akhitr cerita
menggambarkan alur berakhir bahagia (happy ending), karena pada
akhir cerita tokoh Shelvy tersenyum bahagia di atas sana, sebab
dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah melakukan yang terbaik
untuk orang-orang yang disayanginya.
3. Berdasarkan criteria urutan waktu, drama Untuk Cinta
menggunakan alur maju. Karena bergerak urut dari awal hingga
akhir dialog. Alur drama tersebut di mulai dari depan atau awal,
yaitu sejak Shelvy masih hidup sampai Shelvy menghembuskan
nafas terakhirnya.
4. Dari segi criteria jumlah atau kuantitasnya, dalam drama Untuk
Cinta yaitu berplot tunggal, karena dalam cerita hanya
menceritakan kisah atau konflik seorang tokoh yang bernama
Shelvy.
b. Plot

Tahapan Pengenalan
Bulan bersinar terang menggantikan cahaya mentari, sementara itu
seseorang di sebuah kamar..
BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya
sekelebat kabut itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk
boneka hadiah dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu
kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur,
nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)...

Tahap Pertikaian
Tahap Pertikaian dalam drama tersebut:
Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama
Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo,
yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri
di balik pintu, mendengar percakapan.
Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai
sama Mas Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan.
Kasihan si Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi
mbakyu, juga Shelvy.
Tante Dian : Apa yang dikatakan Mas Suryo itu bener, mbakyu.
Mas Andre sudah memilih wanita lain, siapa itu? Si Melly, yang
juga punya anak gendut jelek. Toh, masih mending mbakyu! Kalau
sampai Shelvy tahu dia punya saudara tiri di kampus yang sama,
aku nggak tau apa yang akan dilakukan Shelvy...

Tahap Puncak
Tahap Puncak dalam drama tersebut:
(Tiba-tiba Shelvy masuk)
Shelvy : Jadi, selama ini mama membohongi Shelvy ya? (dingin
dan agak nyaring) cukup ma, Shelvy udah cukup menderita
(berjalan masuk kamar)
Mama Rita : Tapi Shelvy.. dengerin mama dulu, nak.. Shelvy!
Tante Dian : Sudah, mbakyu. Biarin aja, nanti dia pasti mengerti.
Yang pasti, semua keputusan di tangan mbakyu. Kami pamit
pulang dulu ya. (berdiri dan pergi)
(Mama Rita hanya terpaku)

Tahap Penyelesaian
Tahap

penyelesaian

drama

tersebut

yaitu:

Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya
senang bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih
kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah. Mama Melly. Malam
harinya

di

Papa

Andre

rumah
:

Shelvy

Assalamualaikum,

Rita.

Mama Rita : Kok kedengaran seperti Andre oh, walaikumsalam.


Mas

Andre,

Papa

Shelvy,

Andre

Nesya..
Rita,

(setengah
maafkan

tak

percaya)

Mas

Andre..

Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.
4. Tokoh dan Penokohan
a. Tokoh
Tokoh yang terdapat dalam drama Untuk Cinta yaitu :
1. Shelvy
2. Mama Rita
3. Nesya
4. Reza
5. Papa Andre
6. Dokter Maria
7. Tante Dian
8. Om Suryo
9. Nancy
10. Mama Meli
11. Mama Tutik
12. Budhe Retno

Tokoh utamanya, yaitu Shelvy. Karena Shelvy merupakan


tokoh yang paling banyak diceritakan,

baik sebagai pelaku

kejadian, maupun di kenai kejadian

Tokoh tambahannya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om


Suryo, Nancy, Mama Meli, Mama Tutik, dan Budhe Retno.

Karena mreka merupakan Tokoh yang hanya muncul sedikit


dalam cerita, atau tidak dipentingkan dan kehadirannya hanya
jika ada keterkaitan dengan tokoh utama, secara langsung
ataupun tak langsung, dan hanya tampil menjadi latar belakang
cerita.

Tokoh protagonis, yaitu Shelvy. Karena ia merupakan tokoh


yang baik dan pembangun sebuah cerita.

Tokoh antagonis, yaitu Reza. Karena ia merupakan tokoh yang


berlawanan karakter dan kehendak dengan tokoh protagonis

Tokoh sederhana, yaitu Mama Rita. Karena ia merupakan


tokoh yang memiliki sifat yang baik dari awal hingga akhir
cerita.

Tokoh datarnya, yaitu Nesya. Karena ia merupakan tokoh yang


dari awal sampai akhir cerita tetap menunjukkan sikap
kebaikannya

Tokoh berkembangnya, yaitu Shelfy. Ia merupakan tokoh yang


cenderung menjadi tokioh yang kompleks. Hal itu disebabkan
adanya berbagai perubahan dan perkembangan sifat, watak dan
tingkah lakunya itu juga di mungkinkan sekali dapat
terungkapkannya berbagai sisi kejiwaannya.

Tokoh Sentralnya, yaitu Shelfy. Karena ia merupakan tokoh


yang sangat potensial dalam menggerakkan alur cerita.

Tokoh bawahannya, yaitu Papa Andre. Karena ia merupakan


tokoh yang begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan
alur, walaupun ia terlibat juga dalam pengembangan alur.

Tokoh latarnya, yaitu Dokter Maria, Tante Dian, Om Suryo,


Nancy, Mama Meli, Mama Tutik, dan Budhe Retno. Karena
mereka merupakan tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh
terhadap pngembangan alur. Kehadirannya hanyalah sebagai
pelengkap latar.

b. Analisis Penokohan

Penokohan yang terdapat dalam drama Untuk Cinta menggunakan


pelukisan secara langsung, yang masing-masing dapat di bagi sebagai
berikut:

Shelvy,

merupakan

tokoh

yang

tegar.

Ia

berusaha

menyembunyikan penyakit yang di deritanya dari orang-orang


yang dia sayangi, karena Shelvy tidak Ingin mereka sedih setelah
mengetahui penyakit yang di deritanya.

Mama Rita, merupakan seorang ibu yang sangat baik. Ia selalu


memberikan perhatian dan kasih sayang kepada putrinya (Shelvy).
Ia akan melakukan apapun demi kebahagian keluarganya.

Nesya, merupakan sahabat Shelvy dari kecil. Ia sangat baik dan


selalu membantu Shelvy ketika Shelvy membutuhkan bantuannya.
Ia selalu ada di samping Shelvy, baik Shelvy dalam keadaan
senang maupun sedih.

Rezza, merupakan pacar Shelvy. Ia sangat menyayangi Shelvy dan


juga selalu ada di samping Shelvy, baik SHelvy dalam keadaan
senang maupun sedih.

Papa Andre, merupakan seorang ayah yang baik. Ia sangat


menyayangi putrinya. Ia akan melakukan apa saja demi
kebahagiaan putrinya termasuk menuruti permintaan putrinya
supaya ia pulang ke rumah dan juga mengangkat Nesya sebagai
anaknya.

Tante Dian dan Om Suryo, merupakan tokoh yang egois dan suka
memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Mama Melly, merupakan sahabat dari papa Andre. Ia sangat baik


karena mau menolong dan memperbolehkan papa Andre tinggal di
rumahnya

Nancy, merupakan anak dari mama Melly. Ia juga orangnya baik


karena mau membantu Shelvy bertemu dengan papanya.

Dokter Maria, merupakan dokter yang baik. Dia yang merawat dan
memeriksa Shelvy sejak Shelvy sakit

Budhe Retno dan Mama Tutik juga merupakan tokoh yang baik,
karena mereka juga sayang dan perhatian kepada Shelvy.

5. Latar atau Setting


Latar yang terdapat dalam kutipan drama Untuk Cinta yaitu:
a. Latar Tempat
Latar tempat yang terdapat dalam drama Untuk Cinta diantaranya
adalah sbb:

Kamar Shelvy
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu
kamar yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur,
nak.. (pelan dan penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)

Kantin kampus
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya,
Rezza sedang menyantap bekal.

Rumah Sakit
Shelvy terpaksa membohongi sahabat dan kekasihnya. Dia tidak
ingin merepotkan orang-orang yang disayanginya. Lalu di Rumah
Sakit Sejahtera, Shelvy bergegas menuju ruangan dokter Maria.

Rumah Shelvy
Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama
Rita, yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo,
yaitu om dan tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri
di balik pintu, mendengar percakapan.

Rumah Nancy
Setelah lama mereka bercerita dan mencari solusi, Nancy akhirnya
mengajak Shelvy dan Nesya ke rumahnya. Ternyata papanya
Shelvy benar ada di sana. Di rumah, mereka bertemu dengan
Mama Melly.

b. Latar waktu
Latar waktu yang terdapat dalam drama Untuk Cinta diantaranya adalah
sbb:

Shelvy : Oh iya, Ma. Besok Shelvy ujian, bentar lagi wisuda.

Keesokan harinya di kampus, Shelvy memikirkan apa yang terjadi


kemarin. (latar waktu dan tempat)

Shelvy : (bergumam) Dua bulan.. waktu yang begitu singkat untuk hal
serumit ini. Apa yang harus aku lakukan? Masalah mama dan papa,
Rezza dan Nesya? Rezza, yang sudah 2 tahun bersamaku, juga Nesya,
sahabatku sejak kecil..

Keesokan harinya, setelah selesai ujian, Rezza mengajak Shelvy


bertemu dengan mamanya. Sesampai di rumah, Rezza langsung
memanggil mamanya. (latar waktu dan tempat)

Rezza : Oh iya, Ma. Jangan lupa dateng, besok Rezza sama Shelvy
wisuda.

Beberapa hari kemudian, Nesya tampak berlari ke arah Rezza yang


sedang berdiri di depan majalah dinding.

c. Latar suasana
Latar suasana yang terdapat dalam drama Untuk Cinta diantaranya adalah
sbb:
Sedih

Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy?


Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa,
sih Ma? (raut muka sedih)

Mama Rita : Sudahlah Shelvy, percuma mama beritahu kamu (terisak).


Yang penting mama ada di samping kamu saat ini dan selamanya. Ya, kan?
(berusaha tegar)

Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)

Shelvy : (menoleh ke Rezza) Rezza, Nesya.. aku pingin kalian jadi


sepasang kekasih. Aku tak mau Rezza kesepian dan sedih. Sekarang,
Shelvy mau pamit.. maaf dan makasih untuk semuanya..

Bahagia

Akhirnya Papa Andre pulang kembali ke rumah Shelvy. Shelvy dan Nesya
senang bercampur lega. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih
kepada Nancy sebelum meninggalkan rumah Mama Melly.

Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah


melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada
kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana
Shelvy tersenyum bahagia.

Menegangkan

Di rumah Shelvy, telah terjadi pertengkaran heboh antara Mama Rita,


yaitu mamanya Shelvy dengan Tante Dian dan Om Suryo, yaitu om dan
tantenya Shelvy. Tanpa mereka sadari, Shelvy berdiri di balik pintu,
mendengar percakapan.

3.

Petunjuk Laku
Petunjuk laku biasanya di tulis dengan menggunakan huruf yang dicetak
miring atau huruf besar semua. Di dalam dialog, petunjuk laku di tulis
dengan cara di beri tanda kurung di depan dan di belakang kata atau kalimat
yang menjadi petunjuk laku. Petunjuk laku yang terdapat dalam kutipan
drama Untuk Cinta diantaranyaadalah sbb:

Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar
yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan
penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy).

Mama Rita : Ya sudah. Sekarang tidur, gih! Selamat malam. (berdiri dan
meninggalkan kamar)

Shelvy : Senang ketemu tante (menjabat tangan Mama Tutik)

Shelvy : Ya. Terima kasih banyak ya, dok. (menyalami dokter Maria dan
pergi)

4.

Shelvy : Rezza, aku cuma pingin kamu bahagia (mulai terisak dan pergi)

Nesya : Kamu nggak apa-apa, kan, Vy? (memegang bahu Shelvy) dll.
Teknik Dialog
Teknik dialog yang digunakan dalam drama Untuk Cinta adalah
menggunakan teknik konversi (percakapan) dimana dalam drama terbagi
atas beberapa babak, dan juga percakapan dari masing-masing tokoh. Hal
ini

dapat

kita

lihat

dalam

kutipan

cerpen

berikut:

BABAK I
Shelvy : Saat cahaya hidupku mulai meredup, mimpi yang hanya sekelebat
kabut itu menghilang sesaat.. (melamun, sambil memeluk boneka hadiah
dari Rezza)
Tok.. tok.. tok..
Mama Rita : Shelvy, apa kamu sudah tidur nak? (membuka pintu kamar
yang tidak terkunci) Lho, kok belum tidur? Cepet tidur, nak.. (pelan dan
penuh kasih sayang, sambil menyelimuti Shelvy)
Shelvy : Ma, Shelvy mau tanya.. (Mama menoleh sambil melempar
senyum) Papa ke mana, Ma?
Mama Rita : (terkejut) mmm papa kerja di Singapore.
Shelvy : Kalau papa di Singapore, kenapa papa nggak menelpon Shelvy?
Shelvy selalu mencoba telepon papa, tapi nggak pernah diangkat. Kenapa,
sih Ma? (raut muka sedih)
Drama tersebut juga menggunakan Teknik Epilog yaitu menggunakan
bagian penutup pada karya drama untuk menyampaikan atau menafsisrkan
maksud karya drama tersebut. Hal ini dapat kita lihat dalam kutipan cerpen
berikut:
Shelvy pergi dalam damai. Dalam lubuk hatinya, ia yakin ia telah
melakukan yang terbaik untuk orang-orang yang disayanginya. Dan pada
kenyataannya, semua terjadi seperti permintaan Shelvy. Dari atas sana
Shelvy tersenyum bahagia.

5. Amanat
Penyampaian amanat dalam drama tersebut yaitu secara tidaka
langsung. Amanat dalam drama Untuk Cinta adalah:

Pesan Kritik Sosial


1.

Jangan suka memaksakan kehendak kepada orang lain, karena apa

yang kita paksakan itu belum tentu baik untuk orang lain.
Hal

tersebut

terdapat

dalam

kutipan

drama

berikut:

...Tante Dian : Nggak, mbakyu! Pokoknya mbakyu harus minta cerai


sama Mas Andre. Saya nggak terima mbakyu ditelantarkan. Kasihan si
Shelvy!
Om Suryo : Iya, mbakyu Rita. Demi nama baik keluarga kita, demi
mbakyu,
2.

juga

Shelvy...

Jangan suka berburuk sangka kepada orang lain tanpa mengetahui

apa
Hal

yang
tersebut

terdapat

sebenarnya
dalam

kutipan

terjadi.
drama

berikut:

Mama Melly menjelaskan semuanya panjang lebar. Ternyata Bu Melly


adalah sahabat Papa Andre. Pertengkaran Mama Rita dan Papa Andre
itulah penyebabnya, Mama Rita mengusir suaminya. Bu Melly adalah
orang yang menolong Papa Andre dengan memperbolehkan tinggal di
rumahnya. Kesalahpahaman itupun akhirnya dapat dimengerti oleh
Shelvy dan Nesya. Tiba-tiba saja..

Pesan Religius / keagamaan


Papa

Andre

Rita,

maafkan

Mas

Andre..

Mama Rita : Iya, Mas. Maafkan Rita juga. (mereka berdua tersenyum)
Pada kutipan drama di atas, amanat yang dapat kita ambil yaitu di
dunia ini tidak ada satupun manusia yang sempurna. Oleh karena itu,
minta maaf lah jika merasa bersalah dan maafkan lah bila ada yang
bersalah.
b. Unsur Ekstrinsik
Dalam drama Untuk Cinta ini pengarang tidak mencantumkan aspek
politik, aspek ekonomi, dan aspek budaya, tetapi hanya mencantumkan
aspek sosial dan aspek pendidkan.

Aspek Sosial
Aspek sosial dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan drama
berikut:
Dokter Maria langsung memeriksa Shelvy di laboratorium. Setelah
sekitar 20 menit..
Dokter Maria : Sebelumnya dokter minta maaf. Shelvy sepertinya
menderita leukemia stadium 3.
Shelvy : (shock) ya ampun.. lalu, saya punya waktu berapa lama
lagi, dok?
Dokter

Maria

Kira-kira

dua

bulan.

Ini

hasil

labnya.

Dari kutipan drama di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa


pekerjaan seorang dokter merupakan pekerjaan yang sangat mulia
yaitu mengobati dan menyembuhkan orang yang sakit.

Aspek Pendidikan
Aspek pendidikan dalam drama tersebut terlihat dalam kutipan
drama berikut:
Di kantin kampus, Shelvy, sahabatnya, Nesya dan kekasihnya,
Rezza sedang menyantap bekal.
Nesya : Vy, Za, setelah makan kita kerjain tugas Bahasa Indonesia
yuk!
Shelvy : Oh, tugas yang tadi itu? Oke deuhuk.. uhuk..! (batuk
darah)
Dari kutipan drama di atas, kita dapat mengetahui kalau Shelvy,
Nesya, dan Rezza sedang berada di kampus untuk menuntut ilmu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk
diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang
berarti aksi, perbuatan. Secara umum pengertian drama adalah teks
yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur (Luxemburg,
1984: 158).

Drama berdasarkan isi diantaranya yaitu drama komedi, drama tragedi,

drama tragedi komedi.


Drama berdasarkan gerak dan music diantaranya yaitu opera, operet,

lelucon, pantomim dan tablau.


Drama memiliki unsure intrinsik dan ekstrinsik, unsure intrinsik drama
diantaranya yaitu tema, alur atau plot, setting, penokohan dan amanat.
Sedangkan unsure ekstrinsik meliputi keadaan subjektivitas, keadaan
psikologis, keadaan lingkungan pengarang, pandangan hidup suatu bangsa
dan latar belakang pengarang.

B. Saran
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kajian sastra, apabila terjadi
kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami menerima kritik dan saran
dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sulaiman.2012.kajian kesastraan.Bangkalan:Buku Pustaka Radja.

Anda mungkin juga menyukai