MAKALAH
“LAPISAN LITOSFER”
OLEH :
PENDIDIKAN FISIKA
2020
LITOSFER
Istilah lithosfir berasal dari Bahasa Yunani yaitu lithos berarti batuan dan
sphera berarti lapisan. Lithosfer mengandung perngertian sebagai lapisan kerak
bumi paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 70 km.
Dimaksud batuan di sini bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam
kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir,
kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidaklah merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan
lebih tebal dari bagian samudra. Litosfir merupakan lapisan yang tipis, jika Anda
bandingkan kulit bumi yang keras seolah-olah cangkang telur, sedangkan di
bawah litpsfir terdapat lapisan lapisan yang kental, panas dan tebal yang disebut
astenosfir seolah-olah putih telurnya. Paling bawah merupakan lapisan inti
sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak.
Litosfir terbentuk dari beberapa mineral yang disebut silikat (SiO2) yang
merupakan gabungan antara oksigen dan silikon. Selain itu terdapat senyawa
lainnya, seperti pada tabel berikut :
1. Bagian atas yang mempunyai tebal 15 km dengan berat jenis kurang lebih 2,7
dan mempunyai tipe magma granit.
3. Bagian bawah yang mempunyai tebal 20 km dengan berat jenis 3,5 dan
mempunyai tipe magma peridotit dan magma eklogit.
Bagian atas dan bagian tengah kerak bumi disebut sial karena sebagian
besar substansinya terdiri dari silisium dan aluminium sedangkan bagian bawah
disebut sima karena sebagain besar terdiri dari silisium dan magnesium. Tebal sial
dan sima pada kerak bumi tidak sama. Di bawah kontinen (benua) lapisan sial
lebih tebal daripada di dasar samudera. Kerak bumi terutama tersusun dari mineral
dan batuan. Oleh karena itu untuk selanjutnya akan dibahas mengenai mineral dan
batuan.
DAFTAR PUSTAKA
Dayono & Dian Ayu Larasati. 2018. Modul Litosfer. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.