Pembahasan :
Sesuatu benda yang bertingkah seperti manusia disebut majas personifikasi.
3.
AKU
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
..........
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
( Chairil Anwar)
Larik bermajas metafora yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah...
A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan :
Majas metafora adalah perbandingan antara dua hal yang dianggap memiliki persamaan sifat.
Larik bermajas metafora yang tepat adalah Aku ini binatang jalang.
4. MENYESAL
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Pembahasan :
Majas metafora adalah perbandingan antara dua hal yang dianggap memiliki persamaan sifat.
Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang masa tua.
5. Kalimat yang menggunakan kata bermakna sinestesia adalah...
A. Berhati hatilah mendayung bahtera hidup.
B. Hatinya sunyi di kota Jakarta yang ramai ini.
C. Hamparan laut yang biru, tampak pulau-pulau kecil berjajar membentuk segitiga.
D. Wajahnya muram bagaikan bulan kesiangan.
E. Jika sudah marah, kata-katanya sangat pedas.
Pembahasan :
Sinestesia adalah gaya bahasa perbandingan yang berupa ungkapan yang berhubungan dengan
panca indera manusia.
Kalimat Jika sudah marah, kata-katanya sangat pedas mengalami perubahan makna oleh
panca indera.
A.Berhati hatilah mendayung bahtera hidup. ( Alegori)
B.Hatinya sunyi di kota Jakarta yang ramai ini. (Paradoks)
C.Hamparan laut yang biru, tampak pulau-pulau kecil berjajar membentuk segitiga.
(Enumerasio)
D.Wajahnya muram bagaikan bulan kesiangan. (Asosiasi / Simile)