Anda di halaman 1dari 5

MAJAS

Menurut KBBI majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan
sesuatu yang lain.

Majas dapat dikelompokkan menjadi empat .

1. Majas Penegasan : (pleonasme, repetisi, pararelisme, klimaks, antiklimaks,


retoris, dll),
2. Majas pertentangan : (paradoks, antitesis, dll),
3. Majas perbandingan : (personifikasi, metafora, sinekdoke (pars pro toto, totem
pro parte), hiperbola, asosiasi, simbolik, metonimia, litotes,
eufimisme dll).
4. Majas sindiran : ironi, sinisme, sarkasme

MAJAS PENEGASAN

1. Pleonasme: Menggunakan kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti


suatu kata.
Contoh. Peristiwa itu kusaksikan dengan mata kepalaku sendiri.
Siswa yang berada di ruang kelas atas, agar segera turun ke bawah.

2. Repetisi (pengulangan dalam prosa): Memperkuat makna dengan mengulang kata


yang dimaksud.
Contoh. Untuk mencapai cita-citamu, jangan lupa belajar, belajar, dan sekali lagi
belajar.
Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.

3. Paralelisme (pengulangan dalam puisi) : Bila kata yang diulang pada awal kalimat
disebut anafora. Dan bila kata yang diulang pada akhir kalimat disebut epifora.

CONTOH ANAFORA:
Junjunganku
Apatah kekal
Apatah tetap
Apatah tak bersalin rupa
Apatah boga sepanjang masa

CONTOH EPIFORA
Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau kehendaki, aku akan datang
Bila kau minta, aku akan dating

4. Klimaks (semakin lama semakin meningkat).


Contoh. Bukan hanya beratus, beribu, malah berjuta orang yang telah menderita
akibat peperangan.
5. Antiklimaks (Urutan dari yang terpenting kepada yang kurang penting/ semakin
lama semakin menurun)
Contoh. Kakeknya, ayahnya, dia sendiri, dan kini anaknya semuanya pandai bermain
gitar.

6. Retoris : Kalimat pertanyaan yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.


Contoh: Siapakah yang tidak ingin hidup bahagia?

MAJAS PERTENTANGAN

1. Paradoks : Majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dengan fakta


yang ada.
Contoh. Aku merasa kesepian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. ,
Gajinya besar, tetapi hidupnya melarat.

2. Antitesis : Majas pertentangan yang menggunakan kata yang berlawanan arti.


Contoh. Tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam keramaian itu.

MAJAS PERBANDINGAN

1. Personifikasi : Benda mati digambarkan memiliki sifat dan berbuat seperti manusia.
Contoh. Bulan tersenyum menyaksikan kebahagiaan kedua mempelai.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

2. Metafora : Membandingkan suatu benda dengan benda lain secara langsung.


Contoh. Pemuda adalah tulang punggung Negara.
Raja siang keluar dari ufuk timur.
Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3. Sinekdoke
a. Pars pro toto (sebagian untuk seluruhnya).
Contoh. Sudah lama saya tidak melihat batang hidungnya.
Hadiah itu diberikan perkepala mendapat Rp 500.000,-
b. Totem pro parte (seluruh untuk sebagian).
Contoh. Pertandingan futsal dimenangkan oleh SMKN 41 Jakarta.
(Apakah semua siswa SMKN 41 ikut bertanding futsal? Tidak kan.
Mungkin hanya 10 siswa saja ~ seluruh untuk sebagian~

4. Hiperbola : Suatu cara untuk menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.


Contoh. Suaranya menggelegar membelah angkasa.
Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

5. Asosiasi : Membandingkan suatu benda yang sudah disebutkan.


Contoh. Semangatnya keras bagai baja.
Mukanya pucat bagai bulan kesiangan.
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama.

6. Simbolik : Menggunakan benda sebagai simbol atau perlambang.


Contoh. Bunglon, lambang orang yang tidak berpendirian tetap.
Orang itu terkenal sebagai buaya darat.

7. Metonimia : Menggunakan nama merek yang memang sudah sangat dikenal.


Contoh. Dia datang memakai kijang. (merek mobil)
Setiap pagi ayah selalu menghirup kapal api. (merek kopi)
Pemuda itu selalu mengantongi gudang garam. (merek rokok)

8. Litotes : Merendahkan diri.


Contoh. Silakan datang ke gubuk saya. (Padahal rumah yang mewah).
Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.

9. Eufimisme : Ungkapan penghalus/pelembut.


Contoh. Pelayan toko disebut pramuniaga.
Orang gila disebut berubah akal.

MAJAS SINDIRAN

1. Ironi : Cara menyindir dengan mengatakan yang sebaliknya.


Contoh. Pagi sekali kamu datang hari ini. (Padahal sudah sangat siang),
Ini baru namanya siswa teladan, setiap hari selalu pulangnya malam.

2. Sinisme: sindiran yang kasar.


Contoh. Perkataanmu sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh
orang terpelajar seperti dirimu.

3. Sarkasme : ejekan dengan kata-kata yang kasar.


Contoh. Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu.
Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus.

TUGAS EVALUASI HARI INI

1. Cermati kutipan novel berikut!

Orang yang batuk itu ialah seorang anak muda kurus seperti ranting mati.
Ia berdiri di tengah-tengah barisan. Orang yang berdiri di belakangnya bertanya,
“Tuan, mengapa Tuan batuk-batuk. Kan tidak ada debu di sini.” Jawab anak muda
itu, “Di kamar yang sebersih-bersihnya aku batuk juga. Aku baru saja pulang dari
Pace. Hendak ke Jakarta.” Kata orang yang di belakangnya, sambil mengambil
sapu tangannya, “Kalau Tuan sakit dada jangan meludah di tanah dong. Kan
Majas yang terdapatbagi
berbahaya dalam kutipan
orang novel tersebut(Sirkus
banyak.” adalahPohon,
.... Andrea Hirata, 2017.
A. asosiasi
B. personifikasi
C. metafora
D. litotes
E. paradoks

2. Cermati kutipan cerpen berikut!

Seperti laku seorang hakim yang hendak menjatuhkan keputusan atas sesuatu
perkara, setelah mendengarkan, dan seterusnya, memperhatikan, dan seterusnya,
menimbang, dan seterusnya, pembelaan si terdakwa, maka mulailah Bung Arif
berbicara. (Akang Gambang Tukang Becak: Saleh Sastrawinata)

Majas yang paling dominan dalam kutipan cerpen tersebut adalah...

A. personifikasi
B. metonimia
C. litotes
D. hiperbola
E. repetisi

3. Cermati kutipan cerpen berikut!

“Ini kembaliannya. Dua ribu lima ratus.” Nyess…. Hatiku yang tadinya membara, kini
terasa dingin bagaikan tersiram air es seember. Suaranya lembut banget.“Iya,
makasih” jawabku lembut. Aku pun tersenyum padanya, mengambil uangnya, lalu
berlari menghampiri kakakku. Aneh, baru kali ini aku tersenyum pada orang yang
baru saja aku kenal.

Majas yang paling dominan dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A. asosiasi
B. simbolik
C. pleonasme
D. eufemisme
E. metafora

4. Bacalah kutipan puisi berikut! (US/39)

Titipan-Nya
Karya W.S. Rendra

Hidup ini seperti uap, yang sebentar saja


Kelihatan, lalu lenyap! Ketika orang memuji
Milikku, aku berkata bahwa ini hanya titipan-Nya
Bahwa mobilku adalah titipan-Nya
Majas yang dominan
Bahwa terdapat
rumah adalahdalam kutipan puisi tersebut adalah...
titipan-Nya
Bahwa hartaku adalah titipan-Nya
Bahwa putra-putri hanyalah titipan-Nya
A. klimaks
B. antiklimaks
C. paralelisme
D. retorik
E. hiperbola

5. Cermati kutipan puisi berikut!

Setipis alismu, bulan tersenyum padaku melepas dua merpati yang kini bersarang di
bukit jauh di mana rindu adalah sungai yang melambai dan tak akan kembali .

Majas yang terdapat dalam kutipan puisi tersebut adalah adalah ….


A. asosiasi
B. metafora
C. personifikasi
D. pleonasme
E. metonimia

Anda mungkin juga menyukai