Anda di halaman 1dari 17

KAIDAH

KEBAHASAAN
TEKS CERPEN

SMP LABSCHOOL CIBUBUR


Kebahasaan Teks Cerpen

Kalimat Deskriptif

Kata/Kalimat Ekspresif

Majas
1. Kalimat Deskriptif

Kalimat yang menggambarkan suatu objek, hal,


orang, atau peristiwa sehingga pembaca seperti
melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang
digambarkan.

Biasanya digunakan untuk menggambarkan latar dan


tokoh dalam cerpen.
Contoh Kalimat Deskriptif
(Penggambaran Latar)
Sebuah tiang lampu tertancap di depan rumahku.
Seperti semasa teman-temannya sesama tiang listrik yang
membawa perubahan pada rumah yang terdekat, demikian
halnya beton langsing yang menyangga kabel-kabel di
depan rumahku itu. Bedanya, yang dibawa ke rumhaku
adalah celoteh-celoteh sengit dua tetangga di belakang
rumahku.
Contoh Kalimat Deskriptif
(Penggambaran Tokoh)
Wajahnya kasar-kasar seperti tengkorak, kulitnya liat
seperti belulang, pipinya selalu menonjol oleh susur
tembakau yang ada dalam mulutnya, jalannya tegak seperti
seseorang yang angkuh. Di Rembang sekitar tahun tiga
puluhan, ia lebih terkenal daripada pendeta Osborn pada
pertengahan tahun 1954 di Jakarta karena prestasinya
menyembuhkan orang-orang sakit secara gaib.
2. Kata/Kalimat Ekspresif

Penggunaan kata/kalimat yang mampu


mengekspresikan perasaan pengarang melalui
tuturan tokoh.
Biasanya pengarang akan menggunakan kata seru
(interjeksi), kata serapan, atau penggunaan
simbol tertentu.
Contoh Penggunaan Kata/Kalimat
Ekspresif
“Ngeoooong!” keluar dari mulut Nah mendirikan buku-bulu di kulit
penonton.
“Rasakan!” seru Mbah Danu bengis dan sapu lidi terus-menerus
menghantam Nah dengan irama rhumba. Nah tidak mengeong lagi
sekarang, melainkan mengaum seperti singa sirkus yang marah. Sebagian
hadirin mau lari.
“Minggat! Ayo minggat!” teriak Mbah Danu dengan amat murka dan
dengan tendangan jitu, Nah ditengkurapkannya. Nah kini sadar bahwa ia
manusia. Nah bukan kucing, kuda, atau singa.
“Aduh biyuuuuuuung! Aduh biyuuuuung!!!” tangisnya menggaung.
3. MAJAS

• REPETISI
• EUFIMISME
• LITOTES
• PLEONASME
• HIPERBOLA
• SIMILE
• METAFORA
• PERSONIFIKASI
• IRONI
a. Majas Repetisi

Majas perulangan kata, frasa, atau kalimat yang dianggap


penting.
Fungsinya untuk memberi penekanan pada bagian yang
diulang.
Contoh:
Aku pergi tanpamu. Aku datang tanpamu. Aku memetik
gitar tanpamu. Aku hidup tanpamu. Aku mati tanpamu.
b. Majas Eufimisme

Majas yang menghaluskan kata-kata yang


dianggap kasar atau kurang sopan.
Contoh:
1. Sejak seminggu lalu, ayahku dibebastugaskan.
2. Orang itu pendengarannya memang kurang.
c. Majas Litotes

Majas yang merendah-rendahkan diri sendiri agar


terkesan tidak sombong.
Contoh:
1. Maaf, tante. Saya hanya dapat membawakan bingkisan
sekadarnya.
2. Nilaiku di Ulangan Harian kali ini tidak seberapa.
d. Majas Pleonasme

 Majas yang menambahkan informasi pada pernyataan yang sudah jelas


atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
 Berfungsi untuk penegasan ataupun untuk memperkuat sifat ekspresif
kalimat.
Contoh:
1. Anak Kepala Desa sangat amat cerdas sekali.
2. Dia turun ke bawah.
3. Saya sudah melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.
e. Majas Hiperbola

Majas yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan


kenyataan yang sebenarnya.
Memberi makna secara berlebihan.
Menyatakan sesuatu dengan niat yang sangat kuat.
Contoh:
1. Air matanya mengalir menganak sungai.
2. Harga cumi menggila di pasar.
f. Majas Simile

 Majas yang menyamakan suatu objek rumit dengan objek lain uang sederhana.
 Tujuannya agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas objek yang
dimaksud.
Contoh:
1. Bentuk alianya aneh, seperti semut hitam besar berbaris.
2. Wajahmu bagaikan rembulan yang bersinar di malam hari.
3. Persahabatan kami layaknya rantai yang kokoh
4. Rambutmu bak mayang terurai.
5. Engkau laksana bulan yang menerangi kegelapan.
g. Majas Metafora

Majas yang menggunakan perlambangan untuk


menyatakan sesuatu.
Contoh:
1. Ia harus bekerja membanting tulang.
2. Setelah perbuatannya diketahui oleh orangtuanya, ia
kebakaran jenggot.
h. Majas Personifikasi

Majas yang mengumpamakan benda mati


sebagai manusia.
Contoh:
1. Awan hitam melahap langit dengan buasnya.
i. Majas Ironi

Majas yang menyatakan suatu hal secara


berkebalikan dengan maksud menyindir.
Contoh:
1. Rapi sekali, seragammu yang tak pernah
disetrika itu, terlihat seperti kertas yang diremas-
remas.

Anda mungkin juga menyukai