TEKS CERPEN
S. O. SIMBOLON, S. Pd.
Struktur Teks Cerpen
1. Abstrak / Abstraksi
Abstrak adalah gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai
situasi, peristiwa dan bermacam unsur lain dalam cerita. Dalam tahap ini ide
kasar penulis biasanya dimunculkan namun belum ada awal yang benar-benar
konkret.
5. Resolusi
Bagian ini berisi penjelasan maupun penilaian akhir cerita mengenai sikap ataupun
berbagai nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami peristiwa puncak
sebelumnya. Bagian ini adalah akhir dari konflik atau penyelesaiannya secara utuh.
Pada bagian ini juga sering dilakukan pernyataan terhadap kondisi akhir yang dialami
oleh tokoh protagonis (tokoh utama).
6. Koda
Koda adalah penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda dapat berisi
kesimpulan dari seluruh cerita seperti interpretasi penulis mengenai kisah yang
disampaikan. Tidak semua cerita memiliki koda, terutama karya-karya sastra serius
yang bersifat tidak ingin menggurui dan ingin pembaca yang menyimpulkan sendiri
berbagai pesan dan amanat yang terdapat dalam sebuah karya.
Unsur Kebahasaan Cerpen
1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga kepribadian tokoh yang
diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan
sifat tokoh lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana, sebagai contoh misalnya: di
pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun dengan dedaunan dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam percakapan di dalam cerpen.
contoh:
Kalimat langsung.
Ia ingat perkataan Oma, saat ia berusia tujuh tahun, ”Mata itu seperti jendela hati. Kamu bisa menjenguk perasaan
seseorang lewat matanya….” Sejak itu Gustaf suka memandang mata setiap orang yang dijumpainya. Tapi
Papa kerap menghardik, ”Tak sopan menatap mata orang seperti itu!” Papa menyuruhnya agar selalu
menundukkan pandang bila berbicara dengan seseorang.