3. “Apa yang kurasa aneh, bahwa ibu tak menampakkan kesuraman wajah dan
kesedihan hati menjelang saat-saat perpisahan dengan ayah, seakan-akan berlawanan
dengan wataknya yang halus. Apakah ia memang hendak menyembunyikan air
matanya, agar ia tidak tampak sebagai orang yang sedang kehilangan pegangan?
Karena bila kau memandangnya, matanya tampak bersinar cerah.”
Pendeskripsian watak tokoh ibu di atas diuraikan melalui ... reaksi/tanggapan dari
tokoh lain
4. “Sukri menanti bis melintas di halte. Dia gemas melihat skuter melintas. Dia benci
melihat kendaraan itu. Dia raba pisau belati di pinggangnya. Dia buka pintu pagar
rumah Sumarni. Dia lihat skuter itu. Dia lihat Sumarni menerima pemuda pengendara
skuter di ruang tamu. Dia melompat ke balik semak-semak bunga mawar. Dia
dengarkan percakapan Sumarni dan pemuda pengendara skuter di ruang tamu.
“Kau cantik Sumarni. Baru saja aku melihatmu, aku telah mencintaimu. Benarkah
bahwa kau belum mempunyai kekasih?” (Sukri Membawa Pisau Belati, Hamsad
Rangkuti)
Pendeskripsian bahwa watak Sukri ”seorang penuh curiga” dalam kutipan tersebut
dapat diketahui melalui ... . tindakan tokoh
Teks 1
“Selalu saja chronisch? Penyakit chronisch berangsur-angsur akan
merusak badan, seperti syphilis mengendap-endap dalam badan,
pada suatu ketika terbit dengan hebat, atau seperti t.b.c.” kata
Dokter Sukartono geram.
Teks 2
"Night club, Pak, pusat kehidupan malam di kota ini. Tempat orang-
orang kaya membuang duitnya. Lampunya lima watt, remang-
remang, perempuan cantik, minuman keras, tari telanjang, dan
musik gila-gilaan. Pendeknya yahud," ujar penjaga sambil
mengacungkan jempolnya.
Analisis terhadap hubungan antarbagian cerpen tersebut yang benar adalah ...
A. Penggunaan ungkapan tetes kejengkelan asaku dan kalimat Pasir ladang merah telah
mematungi cinta pertamaku merupakan penggunaan bahasa yang indah yang menandai
bahwa alur ceritanya bagus.
B. Ungkapan kemarahan sebagai wujud karakter tokoh cerita yang disampaikan secara
tidak proporsional karena penulis terlalu banyak menggunakan kata-kata kias yang
maknanya tidak jelas.
C. Kepuitisan yang muncul dalam cerpen masih jarang ditemukan pada karya sastra yang
bertemakan kemarahan dan kegusaran terhadap orang-orang di sekeliling tokoh cerita.
D. Cerpen tersebut didominasi dengan penggunaan kata-kata konotatif dan figuratif yang
kurang tepat, emosional tokoh cerita, dan penggunaan sudut pandang yang salah.
E. Amanat yang disampaikan oleh penulis dalam cerpen tersebut tergambar dalam kata-
kata yang indah dan puitis sehingga tidak mudah dicerna oleh pembacanya.
(1) Watik terus tenggelam dalam pikirannya. (2) Saat ini, ia seperti
berada di persimpangan jalan. (3) Di mana ia harus memilih salah
satu di antaranya. (4) Watik merasa bingung. (5) Meneruskan
pendidikan ke universitas atau mencari pekerjaan? (6) Ah! Sekolah
dulu yang tinggi! Kalau ilmu sudah di tangan, pekerjaan pasti datang
sendiri. (7) Dengan begitu, aku dan keluargaku bisa hidup dengan
lebih sejahtera!' kata Watik dalam hati.
Kelemahan yang terdapat dalam cerita ala India seperti yang disebutkan dalam teks
tersebut adalah ...
A. Tuan Takur dan Inspektur Vijay dapat dikategorikan sebagai tokoh netral dalam cerita
tersebut.
B. Tuan Takur adalah pribadi yang kejam, sedangkan Inspektur Vijay adalah tokoh yang
bijaksana.
C. Pelukisan tokoh kurang dinamis karena yang jahat selamanya jahat dan yang baik
selamanya baik.
D. Kita dapat mengetahui siapa saja tokoh yang disebut sebagai tokoh tipikal dan siapa
yang disebut dengan tokoh netral
E. Selain dilihat sebagai penjahat dan polisi, Tuan Takur dan Tuan Vijay memiliki
gambaran individual yang disorot dalam cerita