Anda di halaman 1dari 37

Bahasa dan Sastra Bahasa

Indonesia
SMA/MA
XI
Unit I

Teks Cerpen

Liat Video 1
http://www.youtube.com/watch?v=BGyX8Y7djl4
Materi
A. Memahami Struktur dan Kaidah Teks Cerpen
B. Membandingkan Teks Cerpen dengan Cerita Ulang
C. Menganalisis Teks Cerpen
D. Mengevaluasi Teks Cerpen
E. Menginterpretasi Makna Teks Cerpen
F. Memproduksi dan Menyunting Teks Cerpen
G. Mengabstraksi Teks Cerpen
H. Mengonversi Teks Cerpen
A. Memahami Struktur dan Kaidah Teks
Cerpen
1. Membaca Contoh Teks Cerpen
2. Bertanya
3. Menentukan Struktur Isi Teks Cerpen
4. Menyajikan Hasil Diskusi
1. Membaca Contoh Teks Cerpen
Kartini
Karya : Putu Wijaya
Subuh hari pintu rumah Amat digedor. Seorang tetangga muda muncul di depan pintu dengan
muka berbinar-binar.
“Pak Amat, anak saya sudah lahir, selamat dan sehat.” Darah Amat yang tadinya sudah naik
langsung surut.
“Bagus! Selamat! Anak pertama kan?
“Betul Pak Amat. Tolong!”
“Tolong?”
“Kasih nama. Saya belum punya nama.”
Amat cepat berpikir. Hari Kartini baru saja lewat. Ia langsung menggapai.
“Beri nama Kartini!”
Bapak muda itu terpesona. Amat langsung cepat mengguncang tangannya.
“Tak usah nama yang muluk-muluk, apa artinya nama, biar anak itu sendiri yang mengubah
namanya. Siapa pun kamu sebut dia, kalau dia dididik dengan baik, dia akan jadi sejarah yang
berguna bagi orang banyak. Selamat!”
Anak muda itu masih bengong, tapi Amat tidak memberinya kesempatan bertanya lagi,
langsung menutupkan pintu lagi.

2. Bertanya
1. Apakah teks cerpen?
2. Bagaimana struktur isi teks cerpen?
3. Bagaimana ciri bahasa teks cerpen?
3. Menentukan Struktur Isi Teks Cerpen
a. Teks cerpen (cerita pendek) adalah teks yang mengisahkan konflik kehidupan para
pelaku/tokoh cerita secara singkat, padat, dan mengesankan.
b. Struktur isi teks cerpen adalah sebagai berikut.
1) Judul
2) Perkenalan/Orientasi
3) Komplikasi
4) Klimaks
5) Penyelesaian
6) Amanat/Pesan moral
c. Ciri bahasa teks cerpen adalah sebagai berikut.
1) Menggunakan waktu lampau
2) Penyebutan tokoh (nama, sebutan, dan kata ganti)
3) Kata-kata yang menunjukkan latar (waktu, tempat, dan suasana)
4) Memuat kata-kata untuk mendeskripsikan pelaku, penampilan fisik, atau kepribadiannya
5) Memuat kata kerja yang menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dialami para pelaku
6) Memuat sudut pandang pengarang (point of view)
4. Menyajikan Hasil Diskusi
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tiap kelompok, memajang hasil kerja ke-
lompok kalian di papan tempel yang telah
disediakan!
2) Tiap kelompok, menilai hasil kerja kelompok
lain!
3) Tiap kelompok, mengemukakan penilaian kalian
secara lisan dengan penuh rasa percaya diri dan
santun!
B. Membandingkan Teks Cerpen dengan
Cerita Ulang
1. Membaca Teks
2. Mendiskusikan Persamaan dan Perbedaan
Teks Cerpen dengan Teks Cerita Ulang
3. Menyajikan Hasil Diskusi
1. Membaca Teks
Teks 1
Ami heboh membongkar-bongkar almari. Dia mencari baju yang berwarna pink. Setidak-tidaknya yang bernuansa
pink. Ada pesta Valentine di kampus. Warna itu menjadi tiket masuk. Warna lain akan ditolak. Kecuali mau beli kaus
oblong dari panitia yang berwarna pink. Tapi harganya selangit.
“Buat apa beli kaus oblong 200 ribu, kan pakainya juga hanya sekali,”kata Ami terus membongkar.
Bu Amat ikut membantu Ami mencari-cari, sampai-sampai terlambat menyiapkan makan malam. Amat langsung
protes.
“Kenapa sih pakai ikut-ikutan valentin-valentinan. Itu kan bukan budaya kita!” Ami dan ibunya tidak peduli.

Teks 2
Lawang Sewu yang Penuh Mistis
Saat berkunjung ke Semarang tempat yang tidak boleh dilewatkan untuk dikunjungi adalah sebuah gedung tua
yang terletak di Simpang Lima Tugu Muda, yaitu Lawang Sewu. Saat ke Semarang kemarin itu saya juga
menyempatkan diri untuk ke sana meskipun saya sudah pernah ke sana sebelumnya, tapi itu dulu sekitar dua atau tiga
tahun yang lalu.
Kebetulan siang hari saat itu saya tidak pergi ke mana-mana, hanya tiduran di kost teman saja karena bertepatan
dengan hari Jum'at yang waktunya cukup sempit. Lagi pula cuaca Kota Semarang saat itu sedang tidak bagus,
mendung di siang hari dan akhirnya turun hujan juga.
2. Mendiskusikan Persamaan dan Perbedaan
Teks Cerpen dengan Teks Cerita Ulang
Setelah kalian membaca teks 1 dan teks 2, tentu kalian
akan merasakan adanya persamaan dan perbedaan antara
kedua teks tersebut. Teks 1 disebut dengan teks cerpen
sedangkan teks 2 disebut dengan teks cerita ulang. Kedua
jenis teks tersebut memiliki unsur cerita, namun fungsi
penceritaan dari kedua teks tersebut sangat berbeda. Teks 1
fungsi utama-nya adalah untuk menghibur atau untuk
sarana refleksi diri. Teks 2 fungsi utamanya adalah untuk
menginformasikan kegiatan yang telah dilakukan atau
menginformasikan peristiwa yang dialami seseorang dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Menyajikan Hasil Diskusi
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tiap kelompok, menyajikan dua buah teks yang
telah ditemukan!
2) Tiap kelompok, menyajikan persamaan dan
perbedaan antara kedua teks tersebut dalam
diskusi kelas dengan penuh rasa percaya diri!
3) Kelompok yang tidak tampil, memberikan
tanggapan secara objektif, kritis, dan santun
terhadap sajian dari kelompok penyaji!
C. Menganalisis Teks Cerpen
1. Membaca Teks Cerpen
2. Menganalisis Teks Cerpen
3. Menyajikan Hasil Diskusi
1. Membaca Teks Cerpen
Pelabuhan Matahari
Karya: Zelfeni Wimra (Media Indonesia, 5 Mei 2013)
Semua orang tahu, ia yang pertama kali menamai garis langit barat dengan
pelabuhan matahari. Katanya, matahari akan menenggelamkan dirinya di sana
bersama orang-orang yang hidupnya bahagia. Matahari akan menyemburkan semburat
warna saga. Sewarna keriangan yang bersembunyi dalam setiap bahak tawanya.
Setiap senja ia akan asyik dengan bayang-bayang tubuhnya yang memanjang.
Berdiri berhadapan dengan pohon beringin di sebelah barat terminal. Seolah
memeriksa siluet matahari yang menyembul di sela daun beringin. Ia melambai-
lambai bagai melepas anak dagang meninggalkan halaman.
Wajahnya mengeriput sendu. Matanya basah. Itulah saat ia tak bisa disapa. Bila
disapa, akan dibalasnya dengan rengekan tinggi, mirip bocah kehilangan mainan.
Entah apa maksudnya. Seterminal ini tak ada yang tahu.

2. Menganalisis Teks Cerpen
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tetaplah bergabung dengan kelompok kalian!
2) Setelah kalian membaca teks cerpen di atas, kini lakukanlah analisis terhadap
kelengkapan struktur isi teks dan ciri bahasa teks cerpen di atas, kemenarikan
konflik, klimaks, dan resolusi, serta kewajaran dalam penyampaian tema, dengan
menggunakan panduan analisis berikut!
Tabel Analisis Teks Cerpen

No Aspek Deskripsi Cerpen Bukti

1. Judul • Apakah judul menggambarkan


keseluruhan isi teks?
• Apakah judul singkat, padat,
dan jelas?
3. Menyajikan Hasil Diskusi
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tiap kelompok, menyajikan hasil diskusi ke-
lompok kalian dalam diskusi kelas dengan
penuh rasa percaya diri!
2) Kelompok yang tidak tampil, memberikan
tanggapan secara objektif, kritis, dan santun
terhadap sajian dari kelompok penyaji!
D. Mengevaluasi Teks Cerpen
1. Membaca Teks Cerpen
2. Menilai Teks Cerpen
3. Menyajikan Hasil Diskusi
1. Membaca Teks Cerpen
Jakarta
Karya: Totilawati Tjitrawasita
Ketika penjaga menyodorkan buku tamu, hatinya tersentil. Alangkah aneh-nya,
mengunjungi adik sendiri harus mendaftar, padahal seingatnya, dia bukan dokter.
Sambil memegang buku itu dipandangnya penjaga itu dengan hati-hati, kemudian
pelan dia bertanya, “Semua harus mengisi buku ini? Sekalipun saudara atau ayahnya,
umpamanya?”
Yang ditanya hanya mengangguk, menyodorkan bolpoin. “Silakan tulis: nama,
alamat, dan keperluan,” katanya. Tiba-tiba timbul keinginannya untuk berolok-olok.
Sambil menahan ketawa ditulisnya di situ: nama: Soeharto (bukan Presiden).
Keperluan: urusan keluarga.
“Cukup?” katanya sambil menunjukkan apa yang ditulisnya kepada penjaga.
“Lelucon, lelucon.” Katanya berulang-ulang sambil menepuk-nepuk
punggung penjaga yang terlon gok-longok heran.

2. Menilai Teks Cerpen
Kejadian-kejadian yang dipaparkan pada cerpen Jakarta adalah kejadian biasa yang dibumbui
dengan imajinasi pengarang. Kejadian biasa dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari
tersebut diceritakan oleh pengarang secara menarik, segar, dan mengesankan.
Ceritanya sederhana, namun dipaparkan secara detil dan rinci. Dimulai dari keinginan Pak
Pong yang hendak menemui saudara misannya yang saat ini telah menjadi orang besar
‘Jenderal’. Pak Pong berharap akan mendapatkan sambutan yang ramah dan akrab dari
saudaranya tersebut karena sudah bertahun-tahun tidak pernah berjumpa. Sulitnya Pak Pong
bertemu saudaranya tersebut karena harus antre dan sambutan dingin adiknya, diceritakan oleh
pengarang dengan sangat mengharukan. Penceritaannya sederhana, wajar, namun benar-benar
menyentuh hati siapa saja yang membacanya.
Melalui cerpen Jakarta, pengarang ingin menyuarakan pesan tentang Jakarta yang telah
mengubah watak dan kepribadian penghuninya tanpa menggurui kepada pembacanya. Cerpen
ini begitu indah dan bagus dilihat dari cara pengarang menitipkan nilai atau pesan moral dan
juga dari pilihan katanya, pemaparan cerita yang sederhana dan lancar membuat cerpen Jakarta
mudah dipahami. Terdapat pula unsur humor yang membuat pembaca tidak bosan untuk terus
membacanya.

3. Menyajikan Hasil Diskusi
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tiap kelompok, menyajikan hasil diskusi
kalian dalam diskusi kelas dengan penuh rasa
percaya diri!
2) Kelompok yang tidak tampil, memberikan
tanggapan secara objektif, kritis, dan santun
terhadap sajian dari kelompok penyaji!
E. Menginterpretasi Makna Teks Cerpen

1. Membaca Teks Cerpen


2. Menjawab Pertanyaan Terkait Isi Teks yang
Dibaca
3. Menyajikan dan Menilai Kebenaran Hasil
Diskusi
1. Membaca Teks Cerpen
Bungkusan
Karya: Herman RN (Republika, 19 Mei 2013)
Sungguh ramai mereka. Bersaf-saf jalan ke depan, belok ke samping, balik lagi ke
belakang, dan ke depan lagi. Berulang-ulang seperti itu. Rombongan ini memanggul
sesuatu di pundaknya, serupa bungkusan. Bungkusan yang dibungkus kain putih.
Aku belum tahu apa isi bungkusan itu. Aku juga masih bertanya-tanya hendak
mereka bawa ke mana bungkusan itu? Masing-masing punya satu bungkusan yang
besarnya sebanding tubuhnya sendiri. Anak kecil memanggul bungkusan sebesar
badannya yang kecil. Orang dewasa memapah bungkusan sebesar badannya pula.
Mereka menarikan bungkusan itu hilir mudik tak henti. Sekilas, mereka seperti sedang
mencari tempat menitipkan bungkusannya. Mungkin semacam kantor pos.
Dengan susah payah, mereka menyeret bungkusan masing-masing. Ada yang
tertatih. Ada juga yang biasa-biasa saja. Ada pula yang seakan menjinjing kapas di
kantong plastik, meskipun bungkusannya terbilang besar.

2. Menjawab Pertanyaan Terkait Isi Teks
yang Dibaca
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Berbagilah menjadi beberapa kelompok!
2) Tiap kelompok, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Selesaikan pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Siapakah yang bercerita pada bacaan di atas ….
A. Kakek
B. Ahmad
C. Ayah
D. Bibi
E.Orang-orang
2. Berikut ini tempat yang tidakdisarankan kakek kepada ayah adalah ….
A. di belakang rumah
B. di tepi pantai
C. di balik gunung
D. di balik gunung lainnya
E. di dekat masjid
3. Menyajikan dan Menilai Kebenaran Hasil
Diskusi
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Siapkanlah sebuah bola kecil dari kertas koran yang sudah
tidak terpakai!
2) Lemparkan bola kecil tersebut kepada salah satu kelompok!
3) Kelompok yang mendapatkan lemparan bola harus
menjawab satu pertanyaan!
4) Kelompok yang salah menjawab pertanyaan kalian, diberi
hukuman terkait dengan materi teks cerpen!
5) Lakukanlah sampai semua pertanyaan di atas terjawab
secara benar dan tuntas!
F. Menulis dan Menyunting Teks Cerpen

1. Membaca Contoh Cerpen


2. Berlatih Menulis Cerpen
3. Menyajikan dan Menilai Kemampuan Menu-
lis Cerpen
4. Merevisi Teks Cerpen yang Telah Ditulis
1. Membaca Contoh Cerpen
Coba kalian baca kembali cerpen-cerpen yang
ada dalam buku ini dengan saksama! Kalian juga
boleh membaca cerpen-cerpen lain yang kalian
sukai. Setelah itu, cobalah kalian amati, peristi-
wa-peristiwa dalam cerpen tersebut diambil dari
peristiwa sehari-hari yang sederhana, namun di-
olah dengan kekuatan imajinasi pengarang yang
begitu hebat sehingga menjadi jalinan cerita yang
menarik, menghibur, dan memuat banyak nilai.
2. Berlatih Menulis Cerpen
a. Langkah 1: Menemukan Peristiwa yang Bermakna
b. Langkah 2: Menulis Pembuka Cerpen (Orientasi/Perkenalan)
c. Langkah 3: Menghidupkan Tokoh dengan Dialog
d. Langkah 4: Mengembangkan Latar untuk Menghidupkan Cerita
e. Langkah 5: Menulis Penyelesaian
3. Menyajikan dan Menilai Kemampuan
Menulis Cerpen
Lakukan kegiatan berikut ini!
1) Tukarkanlah cerpen yang telah kalian tulis dengan teman semeja!
2) Berikan penilaian kemampuan dalam menulis cerpen dengan mengguna-
kan rubrik berikut!
Rubrik Kemampuan Menulis Cerpen

Aspek Subkompetensi Indikator Ya Tidak

Keotentikan Memilih ide cer- • Apakah ide cerpen tidak


Isi pen yang orisinal mencontoh (orisinal), dan
diangkat dari pengalaman
sendiri/orang lain?
4. Merevisi Teks Cerpen yang Telah
Ditulis
Jika jawaban terhadap teks yang kalian sunting
menyatakan Tidak, maka kalian harus merevisi
teks cerpen yang telah kalian tulis!
G. Mengabstraksi Teks Cerpen
1. Menuliskan Garis Besar Isi Cerpen
2. Menulis Sinopsis Cerpen
3. Menilai Ringkasan Kelompok Lain
1. Menuliskan Garis Besar Isi Cerpen

Setelah membaca cerpen yang ada, langkah


pertama untuk mengabstraksi adalah dengan cara
menuliskan garis besar isi cerpen yang ada.
2. Menulis Sinopsis Cerpen
Garis besar isi cerpen dapat disusun dalam bentuk sinopsis.
Berikut adalah contoh sinopsis cerpen kartini.
Sinopsis Cerpen Kartini
Karya: Putu Wijaya
Subuh hari pintu rumah Amat digedor oleh seorang
tetangga muda muncul di depan pintu dengan muka berbinar-
binar. Darah Amat yang tadinya sudah naik, langsung surut
ketika tetangganya mengabarkan bahwa istrinya telah
melahirkan. Tetangganya itu meminta nama kepada Amat.
Tercetuslah nama Kartini dari mulut Amat dan Bapak muda
itu terpesona.
3. Menilai Ringkasan Kelompok Lain

Lakukan kegiatan berikut ini!


1) Tiap kelompok, memajang sinopsis yang telah
kalian susun di papan tempel yang telah dise-
diakan!
2) Tiap kelompok, memilih salah satu ringkasan
dari kelompok lain!
3) Tiap kelompok, memberi penilaian berupa ko-
mentar, kritik, atau saran terkait dengan ketepat-
an ringkasan yang disusun oleh kelompok lain!
H. Mengonversi Teks Cerpen
1. Langkah Mengubah Teks Cerpen Menjadi
Teks Drama
2. Mengubah Teks Cerpen Menjadi Drama
3. Menilai Naskah Drama Kelompok Lain
1. Langkah Mengubah Teks Cerpen Menjadi
Teks Drama
Untuk dapat mengubah teks cerpen menjadi sebuah teks dialog drama, kalian dapat
menggunakan langkah-langkah berikut.
a. Langkah pertamaadalah menemukan tema cerpen. Tema merupakan ide dasar yang
melandasi penarasian sebuah cerita. Sebagai contoh cerpen Kartini karya Putu Wijaya,
bertolak dari tema “Pemberian nama tidak usah yang muluk-muluk, sederhana, namun
kelak akan dapat mengangkat namanya sendiri dan tercatat dalam sejarah”.
b. Langkah keduayaitu, membagi beberapa bagian penting dari cerpen untuk kemudian
diubah menjadi babak. Peristiwa-peristiwa sejenis dalam satu tempat dikelompokkan
menjadi satu babak.
c. Langkah ketigayaitu, menyusun dialog berdasarkan konflik yang ada antartokoh.
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam sebuah novel biasanya dirangkai oleh suatu peristiwa
yang di dalamnya memiliki konflik-konflik. Konflik-konflik yang terjadi antartokoh
tersebut diubah menjadi dialog.
d. Langkah keempat yaitu, membuat petunjuk lakuan untuk menjelaskan latar, akting,
maupun lighting.
2. Mengubah Teks Cerpen Menjadi Drama

Lakukan kegiatan berikut ini!


1) Tetap bergabunglah dengan kelompok kalian!
2) Pilihlah satu cerpen yang kalian sukai!
3) Temukan tema cerpen yang telah kalian pilih tersebut!
4) Bagilah beberapa peristiwa penting dari cerpen, kemu-
dian ubahlah menjadi babak!
5) Susunlah dialog berdasarkan konflik yang ada dalam
cerpen menjadi dialog drama!
6) Berikan petunjuk lakuan pada naskah drama yang telah
kalian susun!
3. Menilai Naskah Drama Kelompok Lain

Lakukan kegiatan berikut ini!


1) Tiap kelompok, memajang naskah drama yang telah
kalian susun di papan tempel yang telah disediakan!
2) Tiap kelompok, memilih salah satu naskah dra-ma
dari kelompok lain!
3) Tiap kelompok, memberi penilaian berupa ko-
mentar, kritik, atau saran terkait dengan keme-
narikan dialog, kemenarikan diksi, dan gaya bahasa
pada naskah drama yang disusun oleh kelompok lain!

Anda mungkin juga menyukai