Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH CONTOH TEKS ANEKDOT

Disusun Oleh :
Kelompok : 1
1 Amelzah Agustina
2 Aurelia Agustria
3 Ari Romadon
4 Adis
5 Anggga Putra Pratama

Guru Pembimbing : Ibu Novi Saidah Alam S.Pd.

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


SMK BINA SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala karuniah Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul ANEKDOT
Makalah sederhana ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, makalah sederhana ini tidak dapat
terselesaikan dengan baik.
Penulisan makalah sederhana ini terdapat banyak kekurangan. Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga makalah sederhana ini dapat berguna
bagi kita semua khususnya pembaca yang budiman. Amin.

Palembang, 04 September 2019

PENYUSUN
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3

BAB I PEMBAHASAN
a. Pengertian anekdot..............................................................................4
b. Struktur teks anekdot..........................................................................4
c. Unsur instrinsik anekdot.....................................................................4
d. Contoh teks anekdot............................................................................5

PENUTUP.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anekdot
Anekdot adalah jenis teks yang berisi peristiwa peristiwa lucu, konyol atau
menjengkelkan yang bertujuan untuk menyampaikan kritik ataupun saran.
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: ἀνέκδοτον "tidak diterbitkan", secara harfiah "tidak
dikeluarkan") berasal dari Procopius Of Caesaria, penulis biografi dari Justinan I , yang
membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara beragam diterjemahkan
dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-
kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap,
makna anekdot dipakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau
mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.
Anekdot memang lucu, tetapi anekdot bukanlah sebuah lelucon, karena tujuan utama
anekdot tidak hanya menyebabkan kegembiraan, tetapi mengungkapkan fakta yang lebih umum
bahwa cerita pendek itu sendiri, atau untuk membentuk suatu sifat tertentu dari sebuah karakter
atau kinerja institusi, dan sebagainya yang melekat atau link ke Mismay esensinya memiliki
moral.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim otoritarian di Uni Soviet
berbagai macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk
membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya. Mereka mentertawakan
kepribadianVladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet
lainnya. Pada zaman Rusia modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin.

B. Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstrak,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1.) Abstrak  adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
2.) Orientasi  adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
3.)  Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi
pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4.) Reaksi  adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah
yang timbul di bagian crisis tadi.
5.) Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. 
C. Kaidah Teks Anekdot

1.      Menggunakan waktu lampau,


Seperti : Saya menemukannya semalam.
2.      Menggunakan pertanyaa rotoris,
Seperti : Apakah kamu tahu ?
3.      Menggunakan kata sambung ( konjungsi) waktu,
Seperti : Kemudian, setelah itu, dll.
4.      Menggunakan kata kerja,
Seperti : Pergi, Tulis, dll.

5.      Menggunakan kalimat perintah


6.      Menggunakan kalimat seru

D. Unsur instrinsik anekdot

a. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema-tema yang terdapat dalam
sebuah cerita biasanya tersurat (langsung dapat terlihat jelas dalam cerita) dan tersirat (tidak
langsung, yaitu pembaca harus menyimpulkan sendiri).

b. Alur (Plot)
 Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis besar urutan
tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain: perkenalan - pemunculan masalah (konflik) -
peningkatan masalah - puncak masalah (klimaks) - penurunan masalah (peleraian) -
penyelesaian
c. Latar (Setting)
 Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang tempat, waktu, dan
suasana dalam sebuah cerita.
d. Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Ini berarti tokoh-tokoh dalam sebuah cerita
merupakan unsur pokok karena para tokoh inilah yang digerakkan dan dikembangkan seorang
pengarang dalam cerita yang dibuatnya. Dalam sebuah cerita kita mengenal tokoh baik-baik
(protagonis) dan tokoh jahat (antagonis) serta tokoh utama dan tokoh tambahan atau sampingan.
e. Penokohan (Perwatakan)
Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan dikembangkan
melalui 2 cara, yaitu secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik). Penggambaran
watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah
cerita, sedangkan dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing-masing tokoh tidak tetulis
secara langsung dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak tokoh yang digambarkan secara
dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan
tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain-lain.
f. Amanat
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

E. Contoh teks anekdot


                

Contoh Narasi

“Cara Keledai Membaca Buku”

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka
buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah
itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik
halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku
itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab,
Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti
isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai,
bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan:
Teks anekdot diatas berusaha untuk menyindir seseorang melalui sebuah cerita yang
memiliki unsur intrinsik dan struktur teks. Teks anekdot diatas juga memiliki amanat yang
terkandung didalamnya serta diharapkan kita semua dapat melaksanakan amanat tersebut.

Saran:
            Sebaiknya teks anekdot itu tidak mengandung unsur SARA dan juga tidak mengandung
unsur dewasa. Sebaik-baiknya teks anekdot itu ialah sesuatu yang punya tujuan, seperti
menyindir sistem pemerintahan, bukan asal lucu saja.
DAFTAR PUSTAKA

http://itsmewinnie.blogspot.com/2014/03/makalah-bahasa.html
id.wikipedia.org/wiki/anekdot
ebooksmanuals.com/pdf/contoh-anekdot-layanan-sekolah.html
Nama : Imelda Dwi Putri
Kelas : 97

PIDATO PROKLAMASI

Saudara-saudara sekalian!

Saja telah minta saudara-saudara hadlir disini untuk menjaksikan satu peristiwa maha
penting dalam sedjarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berdjoang untuk kemerdekaan tanah
air kita. Bahkan telah bertus-ratus tahun!

Gelombang aksi kita untuk mentjapai kemerdekaan kita itu ada naiknja dan turunnja,
tetapi djiwa kita tetap menudju kearah tjita-tjita.

Djuga didalam djaman Djepang, usaha kita untuk mentjapai kemerdekaan nasional tidak
berhenti-henti. Didalam djaman Djepang ini, tampaknja sadja kita menjandarkan diri kepada
mereka. Tetapi pada hakekatnja, tetap kita menjusun tenaga kita sendiri, tetap kita pertjaja
kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib-bangsa dan nasib-tanah-air


didalam tangan kita sendiri. Hanja bangsa jang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri,
akan dapat berdiri dengan kuatnja.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musjawarat dengan pemuka-pemuka rakjat indonesia,
dari seluruh Indonesia. Permusjawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang
saatnja untuk menjatakan kemerdekaan kita.
HARI
PERTAMA
PERTUMBUHA
N CAMBA

HARI KEDUA
PERTUMBUHA
N CAMBA

Anda mungkin juga menyukai