Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANEKDOT

Disusun Oleh :
1 A. Fikri Ainurrizqi
5 Angga Rahmadian P
21 M. Haikal Habib
23 M. Dimas Assegaf
25 M. Wasil Rudi
30 Wildan Chilmy Ahmada

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


SMK MUHAMMADIYAH 2 KUNINGAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada Guru Bidang study dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan teman- teman.
Kuningan, April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................... 3

BAB I PEMBAHASAN
a. Pengertian anekdot..............................................................................4
b. Struktur teks anekdot..........................................................................4
c. Unsur instrinsik anekdot.....................................................................4
d. Contoh teks anekdot............................................................................5

PENUTUP.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................7
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anekdot
Anekdot adalah jenis teks yang berisi peristiwa peristiwa lucu, konyol atau
menjengkelkan yang bertujuan untuk menyampaikan kritik ataupun saran.
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: ἀνέκδοτον "tidak diterbitkan", secara harfiah "tidak
dikeluarkan") berasal dari Procopius Of Caesaria, penulis biografi dari Justinan I , yang
membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara beragam diterjemahkan
dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-
kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap,
makna anekdot dipakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau
mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.
Anekdot memang lucu, tetapi anekdot bukanlah sebuah lelucon, karena tujuan utama
anekdot tidak hanya menyebabkan kegembiraan, tetapi mengungkapkan fakta yang lebih
umum bahwa cerita pendek itu sendiri, atau untuk membentuk suatu sifat tertentu dari sebuah
karakter atau kinerja institusi, dan sebagainya yang melekat atau link ke Mismay esensinya
memiliki moral.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim otoritarian di Uni Soviet
berbagai macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk
membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya. Mereka mentertawakan
kepribadianVladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet
lainnya. Pada zaman Rusia modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin.

B. Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian. 5 bagian itu antara lain abstrak,
orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1.) Abstrak adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi
teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
2.) Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
3.) Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang
terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4.) Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan
masalah yang timbul di bagian crisis tadi.
5.) Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi
kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.
C. Kaidah Teks Anekdot

1. Menggunakan waktu lampau,


Seperti : Saya menemukannya semalam.
2. Menggunakan pertanyaa rotoris,
Seperti : Apakah kamu tahu ?
3. Menggunakan kata sambung ( konjungsi) waktu,
Seperti : Kemudian, setelah itu, dll.
4. Menggunakan kata kerja,
Seperti : Pergi, Tulis, dll.
5. Menggunakan kalimat perintah
6. Menggunakan kalimat seru

D. Unsur instrinsik anekdot

a. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita. Tema-tema yang terdapat dalam
sebuah cerita biasanya tersurat (langsung dapat terlihat jelas dalam cerita) dan tersirat (tidak
langsung, yaitu pembaca harus menyimpulkan sendiri).

b. Alur (Plot)
Pengertian mudah tentang alur adalah jalan cerita sebuah karya sastra. Secara garis besar
urutan tahapan alur dalam sebuah cerita antara lain: perkenalan - pemunculan masalah
(konflik) - peningkatan masalah - puncak masalah (klimaks) - penurunan masalah (peleraian)
- penyelesaian
c. Latar (Setting)
Jika membahas tentang latar atau setting ini berarti menyangkut tentang tempat, waktu, dan
suasana dalam sebuah cerita.
d. Tokoh
Tokoh adalah pelaku dalam sebuah cerita. Ini berarti tokoh-tokoh dalam sebuah cerita
merupakan unsur pokok karena para tokoh inilah yang digerakkan dan dikembangkan seorang
pengarang dalam cerita yang dibuatnya. Dalam sebuah cerita kita mengenal tokoh baik-baik
(protagonis) dan tokoh jahat (antagonis) serta tokoh utama dan tokoh tambahan atau
sampingan.
e. Penokohan (Perwatakan)
Penokohan adalah penggambaran watak tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan dikembangkan
melalui 2 cara, yaitu secara langsung (analitik) dan tidak langsung (dramatik). Penggambaran
watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah
cerita, sedangkan dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing-masing tokoh tidak
tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Untuk mengetahui watak tokoh yang digambarkan
secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan
berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain-lain.
f. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
E. Contoh teks anekdot

Contoh Narasi

“Cara Keledai Membaca Buku”

Alkisah, Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu
setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.

Nasrudin berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika
dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak,
hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke
sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-
buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir.
Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi
bukunya.

Demikianlah, kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk
merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi, Bagaimana caramu mengajari dia
membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku,
dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik
halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus
membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik
halaman buku itu.

Tapi, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin
menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman
tanpa mengerti isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh
keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
Contoh Dialog

Cerita humor lucu ini dimulai ketika hari pertama masuk setelah libur panjang.
Ketika pelajaran dimulai,terjadi dialog antar ibu guru dan muridnya
Guru :Anak anak,gimana perasaan kalian saat ini?
Murid :senang bu!
Guru :pertama2 ibu akan menanyakan kata2 bijak apa yg sering dikatakan bapamu?
Murid 1:Hidup ini harus kita "LANJUTKAN"!
Guru : oooh,bapak kamu pasti anggota partai demokrat ya?
Murid 1: betul bu
Guru : oh pantes,sekarang kamu!
Murid 2: kata bapak saya hidup ini harus kuat seperti "BANTENG"!
Guru : ohhh ,pasti bapak kamu anggota partai PDIP
Murid 2: betul bu.
Guru : pantes,sekarang lanjutkan lagi
Murid 3: kata bapa saya "Lebih Baik Memberi Daripada Diberi"
Guru :wow,itu baru betul,bapak kamu pasti ustat/pendeta atau semacamnya ya?
Murid 3: bukan bu
Guru : ooh,pasti bapak kamu seorang yg taat ibadahnya kan?
Murid 3: bukan bu
Guru : pasti bapak kamu org yg baik dan suka bersosialisasi ya?
Murid 3:bukan juga bu
Guru (kesal!) :terus apa dong!
Murid 3: petinju bu

“Contoh Puisi”

LUDAH YANG KERING Lihatlah!


masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi

Lihatlah!
Dendang-an birokrat dan wakil berdasi..
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi...
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah!
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi..
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah!
ini bukan Demonstrasi. .
ini juga bukan mosi...
ini hanyalah puisi...
dari yang hidup namun sesungguhnya mati! Lihatlah!
masih adakah hati yang berisi?
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi..

“Contoh Lagu Iwan fals Sugali”

Sua...sua...suara berita
Tertulis dalam koran
Tentang seorang lelaki
Yang sering keluar masuk bui
Jadi buronan polisi
Dar...der...dor
Suara senapan
Sugali anggap petasan
Tiada rasa ketakutan
Punya ilmu kebal senapan
Semakin lupa daratan

Lihat Sugali menari di lokasi WTS kelas teri


Asyik lembur sampai pagi
Usai garong hambur uang peduli setan

Dig....did.....dug
Dig....did.....dug
Dig....did.....dug
Dig....did.....dug
Ramai gunjing tentang dirimu
Yang tak juga hinggap rasa jemu
Suram hari depanmu

Rasa was-was mata beringas


Menunggu datang peluru yang panas
Di waktu hari yang naas
Oo...bisik jangkrik di tengah malam
Tenggelam dalam dalam suara letusan
Kata berita dimana-mana tentang Sugali
Tak tenang lagi dan lari sembunyi
Terbirit-birit
Lihat Sugali menari di lokasi WTS kelas teri
Asyik joget samapi lecet
Genit gitik cewek binal paling busyet

“Contoh Gambar”
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:
Teks anekdot diatas berusaha untuk menyindir seseorang melalui sebuah cerita yang
memiliki unsur intrinsik dan struktur teks. Teks anekdot diatas juga memiliki amanat yang
terkandung didalamnya serta diharapkan kita semua dapat melaksanakan amanat tersebut.

Saran:
Sebaiknya teks anekdot itu tidak mengandung unsur SARA dan juga tidak mengandung
unsur dewasa. Sebaik-baiknya teks anekdot itu ialah sesuatu yang punya tujuan, seperti
menyindir sistem pemerintahan, bukan asal lucu saja.
DAFTAR PUSTAKA

http://itsmewinnie.blogspot.com/2014/03/makalah-bahasa.html

Anda mungkin juga menyukai