Anda di halaman 1dari 7

BAB II

MEMBACA SASTRA

SKL 2.2
Pengetahuan dan Pemahaman
 Mengidentifikasi
 Memaknai

Aplikasi
 Menginterpretasi
 Menggunakan

Penalaran
 Membandingkan
 Menunjukkan bukti
 Menganalisis
 Menanggapi/ Mengomentari
 Merefleksi
 Mengevaluasi
 Memvariasikan

MATERI
 mengidentifikasi dan memaknai kata simbolik/majas/kias dalam karya sastra
 memaknai isi tersurat dalam karya sastra

 menyimpulkan isi tersirat dalam cerpen/novel (konflik, sebab konflik, akibat konflik, amanat, nilai-nilai)

 membandingkan isi, pola penyajian, dan bahasa karya sastra (berdasarkan gaya, tema, unsur)
 menganalisis hubungan antarbagian karya sastra
 membuktikan simpulan dengan data pada karya sastra (bukti watak, setting, nilai)
 mengaitkan isi dengan kehidupan saat ini
 menilai keunggulan/ kelemahan karya sastra
 meringkas isi karya sastra

SOAL PILIHAN GANDA

1. Cermati kutipan cerpan berikut!


Satu jam berlalu, kami terdiam dan terhanyut dalam angan masing-masing. Persoalan yang kami hadapi saat ini
benar-benar di luar batas kemampuan. Tapi aku yakin bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan
hamba-Nya. Namun, Ranti istriku, tetap ngotot dan terus-menerus mendesakku. Kami masih tetap terdiam, aku bediri dan
berjalan ke sana ke mari. “Jangan hanya mondar-mandir, Mas, cepat cari jalan keluar, kepalaku rasanya mau copot, lagi pula
persoalan ini tidak bisa menunggu, harus segera cari pinjaman karena kalau hujan turun dengan lebat takutnya rumah ini
akan rubuh.”

Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah...


A. saiing ngotot tidak mau mengalah
B. istri yang tidak sabar
C. sulil mencari jalan keluar
D. butuh pinjaman uang
E. suami menyerah pada keadaan

Cermati teks berikut untuk menjawab soal nomor 2—3!


1
Teks 1
Seorang kakek hidup serumah bersama anak, menantu, dan cucu berusia 6 tahun. Keluarga itu biasa makan malam
bersama. Si kakek yang sudah pikun sering mengacaukan segalanya. Tangan bergetar dan mata rabunnya membuat
kakek susah menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh.
Saat si kakek meraih gelas, sering susu tumpah membasahi taplak. Anak dan menantunya menjadi gusar. Suami
istri itu lalu menempatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan, tempat sang kakek makan sendirian. Mereka memberikan
mangkuk melamin yang tidak gampang pecah. Saat keluarga sibuk dengan piring masing-masing, sering terdengar ratap
kesedihan dari sudut ruangan. Namun, suami-istri itu justru mengomel agar kakek tak menghamburkan makanan lagi.
Sang cucu yang baru berusia 6 tahun mengamati semua kejadian itu dalam diam. Suatu hari si ayah memerhatikan
anaknya sedang membuat replika mainan kayu.
"Sedang apa, sayang?" tanya ayah pada anaknya.
"Aku sedang membuat meja buat ayah dan ibu.
Persiapan buat ayah dan ibu bila aku besar nanti.''
Ayah anak kecil itu langsung terdiam.
Ia berjanji dalam hati, mulai hari itu, kakek akan kembali diajak makan di meja yang sama. Tak akan ada lagi omelan
saat piring jatuh, makanan tumpah, atau taplak ternoda kuah.

Teks 2
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono, dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
"Saya heran pada dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri," kata Tono kepada
Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak
panting. Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.
"Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri," jawab Udin merasa jengah.
Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab
takut kursinya diambil orang lain."
Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen dan pejabat.
"Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain," ungkap Tono.

2. Persamaan kedua teks cerita tersebut adalah...


A. menggunakan sudut pandang orang ketiga
B. menguraikan watak tokoh kakek dan dosen yang lugu
C. konflik tentang masa depan tokoh kakek dan dosen
D. latar cerita di rumah tokoh utama
E. tema cerita tentang kesabaran tokoh

3. Ringkasan isi cerila pada teks 2 adalah...


A. Di kantin universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.
B. Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen, kalau dia tidak mau berdiri saat
mengajar.
C. Teka-teki Tono tentang dosen Udin yang yang enggan berdiri kalau sedang mengajar di kelas Tono.
D. Udin menerka teka-teki Tono, bahwa dosennya barangkali saja tidak kuat berdiri.
E. Tono meminta agar Udin menerka teka-tekinya tentang sebab dosen ilmu politiknya yang kalau mengajar selalu duduk.

4. Cermati kutipan cerpen berikut!


(1) Matahari sedang mencium lembah-lembah gunung ketika aku terbangun di pagi itu. (2) Aku terpaku menikmati
pemandangan desa yang sungguh menawan takkan kutemukan semua ini di hiruk pikuknya kota. (3) Penduduk desa yang
masih bersahaja, saling senyum dan bertegur sapa. (4) Mereka bersama-sama turun ke sungai. (5) Sungai yang airnya masih
jernih jauh dari tercemar.
Kalimat bermajas pada paragraf tersebut terdapat pada nomor...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

5. Cermati kutipan cerpen berikut!

2
(1) Matahari sedang mencium lembah-lembah gunung ketika aku terbangun di pagi itu. (2) Aku terpaku menikmati
pemandangan desa yang sungguh menawan takkan kutemukan semua ini di hiruk pikuknya kota. (3) Penduduk desa yang
masih bersahaja, saling senyum dan bertegur sapa. (4) Mereka bersama-sama turun ke sungai. (5) Sungai yang airnya masih
jernih jauh dari tercemar.
Nilai sosial dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Pemandangan alam desa yang sangat indah di pagi hari.
B. Pegunungan yang masih diselimuti awan.
C. Kehidupan desa yang bersahaja dengan penduduknya yang ramah.
D. Sungai-sungai di desa yang masih jernih jauh dari pencemaran.
E. Hiruk pikuk kota yang tidak ditemukan di desa.

6. Cermati cerita berikut!


Teman saya, Fakir, berkaca mata tebal (kadang) sangat menyebalkan. Dengan bentuk tubuh tinggi dan gigi depan
yang pecah, ia terbilang bukan orang yang tampan. Setiap keberhasilan dan kebahagiaan orang lain, selalu diberi komentar
oleh Fakir. Pokoknya kalau tidak berburuk sangka, ia cenderung melecehkan lawan bicaranya atau sahabat-sahabatnya.
Begitulah Fakir.
Amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah...
A. Jangan berprasangka buruk terhadap keberhasilan orang lain!
B. Orang yang suka meremehkan orang lain biasanya sombong!
C. Orang pendiam belum tentu ia bodoh!
D. Hendaklah ramah tamah dalam bergaul!
E. Janganlah pura-pura cemburu terhadap keberhasilan orang lain!

7. Cermati pantun berikut!


Di sebelah ada kebun pepaya
Sebelahnya lagi tempat gerabah
Yakinlah dan tetap berupaya
.........
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah...
A. Semoga kita mendapat berkah
B. Beginilah hati yang gelisah
C. Dengan berusaha dan bersedekah
D. Beginilah cara orang beribadah
E. Pasti ayahlah yang paling susah

8. Cermati gurindam berikut!


Barang siapa berbuat jasa
Mudahlah Tuhan mengampuni dosa

Maksud isi gurindam tersebut adalah...


A. Siapapun berbuat dosa akan diampuni oleh Tuhan.
B. Siapa yang berbuat kebajikan, hidupnya akan bahagia,
C. Siapa yang ingin mendapat ampunan harus berbuat baik.
D. Orang yang beramal akan diampuni dosanya oleh Tuhan.
E. Orang yang dermawan akan disayang Tuhan dan sesama.

9. Cermati kutipan cerpen berikut!


Karena ia tetap diam dan kelihatannya gelisah ketika mendengar bunyi seruling kapal dari arah pelabuhan, maka saya
pun memaklumi. Rupanya ia ingin cepat kembali ke kapalnya. Kami sama-sama berdiri dan menjabat tangan perpisahan.Lain
saya tepuk-tepuk bahunya, dan dalam bahasa Inggris saya katakan padanya basa-basi sebagai orang timur, "Mampirlah ke
rumahku."
"Loudwing," kata saya sambil membuang tisu ke lantai, "bila kapal kamu suatu ketika nanti singgah di Indonesia, jangan
lupa mampir ke Jakarta, ya. Di sana nanti kamu akan dapat melihat bahwa negeri kami tidak seperti yang kalian sangka. Di
Jakarta nanti kamu akan menemui sebuah tugu yang puncaknya ada emas 30 kilogram. Bahkan, di sana ada juga stadion
yang terbesar di Asia Tenggara, ada masjid yang terbesar di Asia Tenggara". Dia mengangguk sambil tersenyum.

(Harga Diri, Muchwardi Muchtar)


3
Makna simbolik orang timur pada kutipan cerpen tersebut adalah...
A. orang yang baik
B. masyarakat yang sopan
C. orang yang memiliki kelebihan
D. masyarakat yang rajin berdoa
E. masyarakat yang senang berpura-pura

10. Cermati kutipan cerpen berikut!


Karena ia tetap diam dan kelihatannya gelisah ketika mendengar bunyi seruling kapal dari arah pelabuhan, maka saya
pun memaklumi. Rupanya ia ingin cepat kembali ke kapalnya. Kami sama-sama berdiri dan menjabat tanganperpisahan.Lalu
saya tepuk-tepuk bahunya, dan dalam bahasa Inggris saya katakan padanya basa-basi sebagai orang timur, "mampirlah ke
rumahku."
"Loudwing", kata saya sambil membuang tisu ke lantai, "bila kapal kamu suatu ketika nanti singgah di Indonesia, jangan
lupa mampir ke Jakarta, ya. Di sana nanti kamu akan dapat melihat bahwa negcri kami tidak seperti yang kalian sangka. Di
Jakarta nanti kamu akan menemui sebuuah tugu yang puncaknya ada cmas 30 kilogram. Bahkan, di sana ada juga stadion
yang terbesar di Asia Tenggara, ada raasjid yang terbesar di Asia Tenggara". Dia mengangguk sambil tersenyum.
(Harga Diri, Muchwardi Miichtar)
Maksud kumpulan kata basa-basi sebagai orang timur pada kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Orang timur suka sekali berbasa-basi.
B. Orang Asia yang suka berbasa-basi.
C. Orang dari bagian timur yang suka sekali berbasa-basi.
D. Orang Asia Tenggara yang suka mengobrol.
E. Keramahan orang yang berasal dari Asia.

Cermati kutipan berikut untuk menjawab soal nomor 11—12!


(1) Sungguh aku kasihan pada lelaki, betapa besar beban yang haras ditanggungnya bahkan sejak ia masih berada dalam
kandungan. (2) Begitu mengetahui anak mereka laki-laki lewat kecanggihan teknologi, orang tua sibuk menggantungkan impian
dan harapan setinggi langit untuk si anak. (3) "Anak kita laki-laki, dia pasti bisa jadi dokter ahli bedah yang hebat dewasa nanti,"
ucap si ayah. (4) "Anak kita laki-laki, lebih baik ia jadi pengacara atau hakim saja, supaya dia bisa membela hak-hak kaum
tertindas," Ibunya tak mau kalah. (5) "Kalau begitu, lebih baik dia jadi polisi atau tentara saja, lebih gagah rasanya, daripada jadi
hakim yang kerjanya cuma duduk dan memukul palu. (6) Atau atlet? Dia bisa jadi atlet yang hebat dan menjadi kebanggaan
negara saat ia main di Olimpiade Internasional."

11. Kalimat bermajas dalam kutipan tersebut terdapat pada nomor...


A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

12. Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah...


A. Profesi seseorang dapat menentukan derajatnya dalam kehidupan di masyarakat.
B. Orang tua selalu mengharapkan kelahiran seorang anak laki-laki.
C. Orang tua bersemangat menjadikan anaknya tumbuh dewasa.
D. Membela kaum tertindas merupakan pekerjaan pengacara.
E. Seorang laki-laki sangat cocok untuk menjadi atlet nasional

13. Cermati paragraf berikutl


(1) Jiwa kepahlawanan harus senantiasa ditanamkan dan dikembangkan dalam diri generasi muda. (2) Melalui jiwa
kepahlawanan, pembangunan di suatu negara dapat berjalan sukses. (3) Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-
nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, dan tangguh. (4) Jiwa
kepahlawanan dapat menumbuhkan kepekaan sosial, cinta terhadap sesama, dan dapat mengonstruksi daya pikir seseorang.
(5) Sifat-sifat ini telah terbukti dimiliki olah para patriot perjuangan dalam meraih kemerdekaan.
Kalimat fakta pada paragraf tersebut ditunjukkan pada nomor...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
4
D. (4)
E. (5)

Cermati kutipan novel berikut untuk mengerjakan soal nomor 14—15!


Saat mengambil buku di lemari pakaian, ia tidak sengaja melihat sepucuk surat yang sengaja ia sembunyikan di tumpukan
terbawah baju. Itulah benda yang ia bawa saat pergi dari Pare-pare selain pakaian yang dikenakan. Sepucuk surat yang jadi
muasal seluruh masalah. Ia menatap surat itu. Ia benci sekali kenapa tangannya refleks mengambil surat itu. Ia benci sekali
kenapa ia tidak kuasa menghentikannya. Hei, tangannya malah membuka lipatan kertas itu. Apa yang ia harapkan? Lancang sekali
mata dan tangannya. Ia kira kali ini ia lebih tangguh saat membacanya kembali? Atau ia malah berharap isi surat itu telah berubah
jadi sebaliknya? Omong kosongl Semua kesibukan ini, pengalaman baru, tidak pernah mampu mengusir pergi kenangan itu. Jika
itu sebuah benteng maka benteng itu rapuh, rontok seketika. Jika itu sebuah tameng, maka tameng itu juga tipis dan ringkih,
hancur seketika. Lihatlah ia justru lumat lagi seluruh isi surat itu. Menghujam dalam hatinya seperti sakit sekali. Sama seperti yang
ia rasakan saat pertama kali membacanya hanya bisa menatap kosong.
(Rindu, Tere Liye)
14. Konflik yang dihadapi tokoh pada kutipan novel tersebut adalah...
A. Tokoh tidak mampu menyembunyikan rahasia hatinya.
B. Keinginan tokoh untuk membaca surat berkali-kali.
C. Tidak ada pakaian yang dimiliki oleh tokoh saat ini.
D. Tokoh benci terhadap orang yang lancang terhadap dirinya.
E. Tokoh tidak mampu mengusir kenangan yang menyakitkan.

15. Keterkaitan isi kutipan novel tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah...
A. Merapikan buku berdekatan dengan tumpukan baju.
B. Merasakan sakit hati saat kita membaca surat.
C. Ketidakmampuan melupakan hal buruk dalam kehidupan.
D. Melupakan masalah dengan bekerja di tempat lain.
E. Pengalaman baru akan menghapus kenangan lama manusia SMA/MA IPS

Cermati kutipan novel berikut untuk mengerjakan soal nomor 16—17!


(1) Sambil makan malam di dapur umum, aku diskusikan kecemasanku kepada Sahibul menara. (2) Kecuali Raja,
tampaknya kami semua merasakan hal yang sama. (3) Kami meringis tegar membayangkan ujian maraton sebulan penuh. (4)
Atang mencoba menghibur menyemangati dirinya sendiri dan kami semua, (5) Seperti kata Kiai Rais, "Mari kita kerahkan semua
kemarnpuan kita. "Setelah itu kita bertawakal." (6) "Kita perbanyak juga ibadah karena ilmu yang sedang kita pelajari itu kan nur.
Cahaya. (7)Dan nur hanya bisa ada di tempat yang bersih dan terang," timpal Dulmajid.
(Negeri 5 Menara, A. Fuadi)

16. Bukti nilai morai saling memberi semangat, berusaha, dan berdoa dalam kutipan novel tersebut terdapat pada kalimat
bernomor....
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (6)
C. (3) dan (6)
D. (4) dan (5)
E. (6) dan (7)

17. Bukti latar suasana kecemasan dalam kutipan novel tersebut terdapat pada kalimatbemomor....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (6)
E. (6) dan (7)

18. Cermati kutipan novel berikut!


Pak Jaman dihormati oleh warga di kampung. Mereka menganggapnya sebagai seroang pahlawan karena telah berani
ikut mengangkat senjata melawan Belanda. Warga kampung juga mengetahui bahwa Pak Jaman seorang yang saleh dan
beragama.

5
Tak cukup itu saja, Pak Jaman tak segan-segan membantu para tetangganya yang mengalami kesulitan. Sering
didapati ia memberikan bantuan dalam bentuk barang, uang, ataupun tenaga, ketika tetangganya kesulitan dan membutuhkan
bantuan. Wajar kalau kemudian semua warga kampung menyukai dan menghormati beliau dengan perangainya yang baik.

Ringkasan yang tepat sesuai kutipan novel tersebut adaiah...


A. Pak Jaman yang dihormati orang di kampung termasuk orang-orang Belanda sehingga ia layak dijadikan pahlawan.
Beliau juga selalu membantu para tetangga yang membutuhkan bantuannya, baik dalam bentuk barang, uang, ataupun
tenaga.
B. Pak Jaman dihormati orang Belanda karena ia orang saleh sehingga dia dianggap sebagai pahlavvan di kampungnya. Di
samping itu, beliau juga tidak segan untuk selalu membantu tetangganya yang mengalami kesulitan.
C. Pak Jaman orang yang saleh dan beragama, beliau juga berani angkat senjata ketika melawan Belanda sehingga ia
dihormati dan dianggap sebagai pahlawan di kampungnya. Beliau juga disukai karena berperangai baik dan suka
membantu orang yang membutuhkannya.
D. Seorang yang saleh dan beragama, pasti disukai banyak orang. Beliau layak digelari pahlawan karena ikut mengangkat
senjata ketika perang melawan Belanda serta membela orang yang miskin di kampungnya.
E. Sosok pahlawan yang berani mengangkat senjata melawan Belanda adalah Pak Jaman. Dia juga dipandang orang saleh
karena beragama dan berperangai baik, serta suka membantu orang yang membutuhkan pertolongannya.

19. Cermati kedua kutipan cerpen berikut!


Kutipan 1
Nayla terkenang dengan segala petuah yang dulu orang tuanya katakan, Nayla tidak hiraukan. Segala logika yang
tertanam di kepalanya, Nayla abaikan. Segala peristiwa sudah tersemat di jari manis tangan kanannya bagaikan jendela
yang terkuak lebar menatap masa depan.
"Ngelamun aja kerjanya setiap hari. Ga ada gunanya sama sekali. Nayla terkejut dan tergagap. Ia segera mengikuti langkah
suaminya yang bergegas.
(Jemari Kiri, Djenar Maesa Ayu)

Kutipan 2
“Mak hendak pulang, Nak. Sudah seminggu, nanti pisang Emak ditebang orang, karet pun sayang tak disadap,” lontar
Mak Inang di pagi yang tak bisa ia tahan lagi. Ia benar-benar tak ingin berlama-lama di ibukota yang sungguh aneh baginya.
Sesungguhnya, Mak Inang pun aneh dengan orang-orang yang saban hari, saban minggu, saban bulan, dan saban tahun
datang mengadu nasib ke kota ini. Apa yang mereka cari di rimba bernyamuk ganas? Mak Inang tak bisa menghabiskan
pikiran itu pada sebuah jawaban. Mak Inang ingin segera pulang.
(Dua Wajah Ibu, Guntur Alam)

Perbedaan karakter tokoh pada kedua kutipan cerpen tersebut adalah...


Kutipan 1 Kutipan 2
A. berpandangan pesimis akan hari depan, ingatannya tidak berpendirian tetap, ingin segera pulang kampung
selalu kembali ke masa lalu karena hasil buminya tidak ada yang mengurus
B. memiliki optimisme akan hari depan bersama berpendirian teguh ingin kembali kc kampung halaman
suaminya, tetapi masih ada bayang-bayang masa lalu untuk mengurusi suami dan perkcbunan yang
yang tak bisa dilupakannya dimilikinya
C. memiliki tekad kuat membuang kenangan di masa lalu berpendirian teguh akan kembali ke kampung halaman
dan optimis akan hari depan bersama suami tercinta karena pesimis melihat situasi kehidupan di ibu kota
D sentimental akan kenangan masa lalunya, tidak bisa bertekad meninggalkan anaknya di ibukota demi
melepas bayang-bayang masa lalu walaupun sudah kehidupan di kampung halaman yang lebih nyaman,
hidup bahagia dengan suami tercinta tentram, dan membahagiakan
E. keegoisan suami terhadap istrinya yang tidak mau anak yang tidak peduli terhadap ibunya yang berniat
tahu kondisi istrinya yang masih terkenang masa pulang kampung karena tidak betah hidup di ibukota
lalunya

20. Cermati kutipan novel berikut!


Filicium decipiens biasa ditanam botinikus untuk mengundang burung. Daunnya lebat tak kenal musim, bentuk
daunnya cekung sehingga dapat menampung embun untuk berang-berang kecil minum. Dahannya pun mungil, menarik bagi
burung segala ukuran. Lebih dari itu, dalam jank 50 meter dari pohon ini di belakang sekolah kami berdiri kekar menjulang
awan sebatang pohon tua gaitri (Elaeocarpus sphaericusschum). Tingginya harnpir 20 meter, dua kali lebih tinggi dari

6
Fellicium decipiens. Konfigurasi ini menguntungkan bagi burung-burung kecil cantik dan aduhai yang diciptakan untuk selalu
menjaga jarak dengan manusia.

Kelemahan kutipan novel tersebut adalah...


A. penggunaan istilah bidang biologi yang memperkaya perbendaharaan kata
B. penggunaan bahasa sehari-hari yang komunikatif terasa menghambarkan cerita
C. penggambaran latar suasana yang sangat hidup, tetapi sudah nyata
D. penggunaan istilah bidang biologi yang tidak umum sedikit menyulitkan bagi pembaca
E. penggambaran tokoh secara langsung oleh pengarang merupakan hal biasa

Anda mungkin juga menyukai