….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan.
Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-
sabarkan. Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi
kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter
di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi
mulai mengangankan nama dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama
anak-anak, Dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para
tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
(A.A. Navis, anak kebanggaan)
Pesawat Garuda jurusan Jakarta-Tokyo itu mendarat di Bandara Narita, pukul 11.00 waktu Tokyo.
Akira mengirup napas dalam. Dirasakannya kesejukan udara tanah kelahirannya merasuk hingga ke
tulang sumsum. Ia tersenyum tipis sebelum akhirnya melangkah perlahan menuruni tangga pesawat
(Novel Akira, Muslim Watashi Wa, Helvy Tiana Rosa).
4. Konflik yang tersirat pada penggalan novel tersebut lebih didasarkan pada masalah….
A. Sosial
B. Budaya
C. Kejiwaan
D. Politik
E. Lingkungan
Teks 1
Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari
ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika
disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen, bisa rubuh berantakan. Kami
memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP
Muhammadiah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol selama sembilan tahun
di sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama, bahkan susunan kawan sebangku
pun tak berubah selama Sembilan tahun SD dan SMP itu.
(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)
Teks 2
Setelah aku diwisuda sebagai sarjana ilmu hukum, aku kemudian memilih pulang ke
Rimbo Pematang. Aku membantu mengajar di SMA Rimbo Parit dengan status
honorer, sekolah tempatku menyelesaikan sekolah dulu. Aku memegang mata
pelajaran Tata Negara dan Sejarah. Seperti ketika sekolah dulu, aku bolak-balik dari
rumah ke kota kecamatan tersebut; dari rumah jalan kaki beberapa ratus meter ke
dermaga penyeberangan dengan perahu di pinggir sungai, kemudian melanjutkan
perjalanan dengan transportasi darat ke Rimbo Parit. Begitu setiap hari pulang-pergi.
(Nyanyi Sunyi dari Indragiri , Hary B Kori’un)
“Walau apa katamu terhadapku, walau kaucaci maki aku, kaukutuki aku, aku terima.
Tapi, untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah
melarangnya, o ... o... o .... itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya
pada-Nya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau
memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak
bisa ditawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya. Prinsip
hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan”
Kemarau, A.A. Navis
Empat hari kemudian aku duduk di samping sopir truk yang membawa hasil panen dari
desa ke kota. Waktu itu umurku hampir enam belas tahun. Sudah dua tahun aku tidak
bersekolah. Keputusan yang diambil ayahku merupakan peraturan yang harus diturut
tanpa dirunding pihak yang bersangkutan. Pada waktu itu aku menerimanya dengan
kewajaran abadi penuh ketaatan. Ayahku orang yang menentukan dalam kehidupan
kami. Dan aku yang dibesarkan dalam lingkungan adat kepala tunduk untuk mengiyakan
semua orang tua. Tidak melihat alasan apa pun buat membantahnya. Padahal waktu itu
aku khawatir. Tetapi juga gembira. Keduanya disebabkan karena aku akan tinggal di
kota ….
Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku yang
terbuat dari bambu itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk
dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk menyaksikan betapa indah
panorama yang senja sajikan. Bapak selalu menikmatinya. Rasa lelah setelah seharian
memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua kesayangannya itu.
12. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
A. dialog antartokoh
B. penjelasan langsung
C. pikiran tokoh
D. tindakan tokoh
E. tanggapan tokoh lain
(1) Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. (2)Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat
sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri
bernama Nathan. (3) Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan
harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. (4) Setelah kejadian tersebut
Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat
keluarga Rosie. (5) Ia pun menolongnya sampai keadaan putih, sampai dia harus
membatalkan pernikahannya dengan Sekar. (6) Berjalannya waktu keluarga Rosie
pulih seperti dahulu kala. (7) Takdir menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.
13. Kalimat yang menyatakan bahwa tokoh Tegar orang yang baik hati dan tidak
pendendam terdapat pada kalimat nomor….
A. (3)
B. (4)
C. (5)
D. (6)
E. (7)
14. Sesuai penggalan novel di atas, latar tempat terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 1 dan 4
Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok.
Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah dosa-
dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang
Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat
selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang
jadi korban ...”
15. Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....
A. berkorban dan menasihati orang yang telah berbuat kejahatan
B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa
C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud
D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan
E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara
“Hanafi, mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosamu. Sebagai ibu yang engkau durhaka
dengan lillaahitaala sudah rela mengampuni akan dikau.” Hanafi tergeletak tertawa seolah
mencemooh pula, “Hai ibu, mengucap ibu dengan tulusnya barangkali ibu akan
mendapatkan ilham, lalu dapat berkata dengan benar. Pada hematku ibulah juga yang
banyak bersalah atas diriku.”
(Salah Asuhan, Abdul Muis)
16. Berdasarkan kutipan novel di atas, yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
adalah . . . .
A. seorang ibu banyak berbuat salah pada anaknya
B. seorang ibu mengampuni kesalahan anaknya
C. seorang ibu selalu didurhakai anaknya
D. seorang ibu selalu membimbing anaknya
E. seorang ibu selalu menderita karena anaknya
Pertemuan Dua Hati, sebuah novel karya Nh. Dini yang diterbitkan tahun 1986
memiliki banyak tokoh. Salah satu tokoh utama dalam novel ini adalah Bu Suci,
seorang guru yang mempunyai murid yang sulit diatur dan sering membuat
kekacauan di sekolah. Bu Suci bertekad untuk mengembalikan Waksito, si anak
Bengal jadi murid yang wajar. Namun, ia mendapat masalah lain dari anaknya
sendiri yang ternyata mengidap penyakit ayan. Dengan segala usahanya, akhirnya
pada akhir tahun ajaran, Waksito naik kelas dan menjadi siswa yang baik. Anak Bu
Sucipun memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan dan semakin membaik.
(1) “Sudah berapa lama ia minta ke luar, Emang?” tanya Tuti menyela kata Parta. (2) “Saya
kenal akan pekerti Saleh, ia seorang yang gembira, seorang yang tajam pikirannya dan hidup
hatinya. (3) Percaya saya, bahwa ia tidak senang akan pekerjaan tenang dalam kantor,
mengisi daftar ini, menyalin surat anu, mengantuk-ngantuk menanti pukul dua.”
(4) “Apa katamu?” ujar Parta dengan suara yang agak keras sedikit mendengar ucapan
keponakannya yang menyangkal katanya itu. “Mengantuk-ngantuk menanti pukul dua? Apa
yang dikantuk-kantukkan? Adakah pekerjaan yang lebih baik dari bekerja di kantor? Habis
bulan terang kita mendapat sekian. Kalau berhati-hati bekerja orang yang secakap dia dan
sebaik itu diplomanya, tentu lekas naik pangkat menjadi komis. Sekarang hanya menanti ada
lowongan terbuka. Dan sekalian harapan yang baik itu disia-siakannya, dibuangnya.
Kegembiraan apakah yang ada padanya, itukah tandanya, bahwa semangatnya hidup? (5) Ia
melepaskan pekerjaan yang sebaik itu saja menandakan, bahwa pikirannya tiada beres, tiada
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk ... Tiada dapat berbahagia dengan
pekerjaan mesin, apakah itu lain daripada omong kosang? Tidak ada satu juga pekerjaan
mesin apabila pekerjaan itu dilakukan sungguh-sungguh. Kalau sudah beberapa lama tidak
mempunyai pekerjaan, kalau sudah sengsara hidupnya, baru tahu ia akan arti berbahagia,
akan arti pekerjaan mesin ... Betul Engkang, anak-anak muda sekarang suka benar menyebut
perkataan berbahagia. Padahal yang dinamakan berbahagia itu tiada diketahuinya. Tidak
berbahagiakah kita dengan pekerjaan kita selama ini?”
Wiraatmaja menggelengkan kepalanya, “Anak-anak sekarang payah kita hendak
mengertinya, pendapatnya selalu berlainan dengan kita; apa yang kita katakan baik, katanya
tidak baik.”
Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana
20. Pembuktian watak Saleh yang ceria dan cerdas terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Nita: Fik, kamu mengerti tidak akibat orang yang suka mengonsumsi narkoba.
Ifik: Tahu kak. Kan sudah diajarkan dan dijelaskan panjang lebar oleh dokter sekolah kami.
Nita: Tetapi, mengapa kamu tidak melarang teman kamu si Kiki.
Ifik: Kakak Nita saja yang memberitahukan karena kalau saya, tidak mau menurut.
Nita: Ya, kamu jangan mencontoh dia ya. Kalau sudah tertangkap, menyesal juga tidak ada
gunanya.
Ibarat peribahasa ......
21. Peribahasa yang tepat untuk melanjutkan dialog tersebut adalah ...
Seseorang yang suka mengabaikan atau menunda-nunda pekerjaannya padahal waktu yang
tersedia cukup banyak. Tetapi, setelah diketahui manfaat dan keuntungan dari pekerjaan
tersebut, barulah dia memulai mengerjakannya. Namun waktu, pengerjaannya tinggal
sedikit.
Bagaikan …Hanafi tak ingat lagi akan ibunya yang ia tinggalkan di kampung, apalagi
istrinya yang tak pernah diingininya. Matanya silau kepada kehidupan kota Batavia yang ia
rasakan lebih memuaskan keinginannya untuk terbebas dari kungkungan adat yang
membelenggunya.
23. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi penggalan novel tersebut adalah…
A. Buruk muka cermin dibelah
B. Kacang lupa kulitnya
C. Besar pasak daripada tiang
D. Bagaikan burung dalam sangkar
E. Dikasih hati minta jantung
26. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi penggalan novel tersebut adalah…
A. menang jadi arang, kalah jadi abu
B. bergantung pada akar lapuk
C. gali lubang tutup lubang
D. lempar batu sembunyi tangan
E. dikasih hati minta jantung
Perusahaan tempat ia bekerja terpaksa harus … . Hal itu disebabkan dengan adanya
kebijakan baru tentang upah minimum. Padahal, tidak semua perusahaan mampu
menerapkan kebijakan itu. Akhirnya banyak investor yang … dari Indonesia.
Mariamin orang yang….,sangat sopan, budi bahasanya baik. Ia juga dikenal sebagai…di
kampungnya. Tetapi jangan coba-coba….dengannya, hatinya sudah tertambat pada
Aminudin, lelaki yang sangat baik hati.
30. Kalimat yang menggunakan majas yang sama dengan kalimat tersebut adalah ….
A. Putri selalu diantar dengan kijang berwarna merah.
B. Suaranya menggeledek seperti petir di siang hari.
C. Tony menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepalanya sendiri.
D. Bel telah memanggil anak-anak masuk ke kelas.
E. Dewi malam mulai memancarkan sinarnya yang lembut.