Anda di halaman 1dari 11

SOAL PENILAIAN HARIAN (PH)

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA


Hari/Tanggal : …………..
Materi : Novel
Kompetensi Dasar : 3.8 Menafsirkan pandangan pengarang terhadap kehidupan
dalam novel yang dibaca
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel
Kelas : XII
KKM : 75
___________________________________________________________________________
Indikator 3.8
1. Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam novel
2. Menafsirkan pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel
3. Menganalisis unsur kebahasaan novel

Cermati penggalan novel berikut!

 ….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan.
Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-
sabarkan. Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti merupa jadi
kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat nama tambahan dokter
di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi
mulai mengangankan nama dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama
anak-anak, Dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para
tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
(A.A. Navis, anak kebanggaan)

1. Amanat yang terkandung dalam penggalan prosa di atas adalah….


A. Janganlah terlalu yakin dengan angan-angan sendiri.
B. Cita-cita orang tua akan tercapai kalau didukung oleh anaknya.
C.  Cita-cita pasti tercapai kalau dilandasi keyakinan akan keberhasilannya.
D.  Asal kita yakin, pengaruh dari orang lain tak ada artinya.
E.  Hendaklah kita yakin dengan apa yang kita cita-citakan.

Pesawat Garuda jurusan Jakarta-Tokyo itu mendarat di Bandara Narita, pukul 11.00 waktu Tokyo.
Akira mengirup napas dalam. Dirasakannya kesejukan udara tanah kelahirannya merasuk hingga ke
tulang sumsum. Ia tersenyum tipis sebelum akhirnya melangkah perlahan menuruni tangga pesawat
(Novel Akira, Muslim Watashi Wa, Helvy Tiana Rosa).

2. Cuplikan teks novel tersebut termasuk ke dalam unsur ....


A. pengenalan situasi cerita/ orientasi
B. pengungkapan mulainya konflik/ komplikasi
C. pemecahan konflik/ evaluasi
D. penyelesaian masalah utama/ resolusi
E. komentar terhadap cerita/koda
 Serba susah, serba salah. Ini tak kuat, ini tak sanggup. Dan sementara itu pikiran dan
semangat selalu dikacaukan dan diharubirukan oleh sesal tak putus, sedih tak
berkesudahan. Teringat sawah dan rumah pusaka bapak, yang telah dijual dan dihabiskan!
Terkenang kebaikan istri, yang telah meninggalkan dunia karena makan hati oleh
perbuatan dan kelakukan diri sendiri. Di mana tinggal kemegahan selama ini.
            Akan pelengah-lengah pikiran dan akan pembeli nasi Mak Iyah mau tak mau. Ia
pun bekarja juga menganyam topid ari pandan seperti pada malam itu.
Akan tetapi perasaannya selalu tergoda, semangatnya senantiasa terganggu!

3. Isi penggalan novel tersebut mengungkapkan ….


A. kesengsaraan tokoh menghadapi masa lalu
B. kebingungan tokoh menghadapi sesuatu
C. kelesuan tokoh untuk melakukan sesuatu
D. nostalgia tokoh di masa lampaunya
E. penyesalan tokoh atas perbuatannya sendiri

4. Konflik yang tersirat pada penggalan novel tersebut lebih didasarkan pada masalah….
A. Sosial
B. Budaya
C. Kejiwaan
D. Politik
E. Lingkungan

Teks 1
Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari
ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika
disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen, bisa rubuh berantakan. Kami
memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP
Muhammadiah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol selama sembilan tahun
di sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama, bahkan susunan kawan sebangku
pun tak berubah selama Sembilan tahun SD dan SMP itu.
(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)
Teks 2
Setelah aku diwisuda sebagai sarjana ilmu hukum, aku kemudian memilih pulang ke
Rimbo Pematang. Aku membantu mengajar di SMA Rimbo Parit dengan status
honorer, sekolah tempatku menyelesaikan sekolah dulu. Aku memegang mata
pelajaran Tata Negara dan Sejarah. Seperti ketika sekolah dulu, aku bolak-balik dari
rumah ke kota kecamatan tersebut; dari rumah jalan kaki beberapa ratus meter ke
dermaga penyeberangan dengan perahu di pinggir sungai, kemudian melanjutkan
perjalanan dengan transportasi darat ke Rimbo Parit. Begitu setiap hari pulang-pergi.
(Nyanyi Sunyi dari Indragiri , Hary B Kori’un)

5. Sudut pandang dalam teks tersebut adalah….


A. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang ketiga, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang pertama
B. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang ketiga.
C. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang pertama.
D. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang ketiga, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang ketiga.
E. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang ketiga jamak, teks 2 menggunakan
sudut pandang orang ketiga tunggal.

“Walau apa katamu terhadapku, walau kaucaci maki aku, kaukutuki aku, aku terima.
Tapi, untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal Tuhan telah
melarangnya, o ... o... o .... itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya
pada-Nya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau
memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak
bisa ditawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang dikatakan Tuhan dalam kitab-Nya. Prinsip
hidup segala manusialah menjunjung kebenaran Tuhan”
Kemarau, A.A. Navis

6. Nilai agama yang terdapat dalam kutipan novel tersebut ...


A. Segala keputusan ukurannya adalah pada kebenaran Tuhan.
B. Kesabaran seorang ayah dalam menghadapi perilaku anak-anaknya
C. Tuhan melarang perkawinan beda agama.
D. Keikhlasan seorang ibu dalam membahagiakan anaknya.
E. Melanggar prinsip agama mendatangkan kesengsaraan.

Empat hari kemudian aku duduk di samping sopir truk yang membawa hasil panen dari
desa ke kota. Waktu itu umurku hampir enam belas tahun. Sudah dua tahun aku tidak
bersekolah. Keputusan yang diambil ayahku merupakan peraturan yang harus diturut
tanpa dirunding pihak yang bersangkutan. Pada waktu itu aku menerimanya dengan
kewajaran abadi penuh ketaatan. Ayahku orang yang menentukan dalam kehidupan
kami. Dan aku yang dibesarkan dalam lingkungan adat kepala tunduk untuk mengiyakan
semua orang tua. Tidak melihat alasan apa pun buat membantahnya. Padahal waktu itu
aku khawatir. Tetapi juga gembira. Keduanya disebabkan karena aku akan tinggal di
kota ….

7. Nilai yang menonjol dalam penggalan novel tersebut adalah nilai….


A. Agama
B. Moral
C. Sosial
D. Budaya
E. Pendidikan
1) Kalau ada pertandingan dini hari, aku dan Ayah bahu-membahu untuk membangunkan.
2) Kami berdua beranak batanggang, atau tidak tidur sampai dini hari, duduk terpaku di
depan TV Grundig 14 inci yang berkerai kayu tripleks, ditemani bergal-gelas kopi.
3) Di Stadion Ullevi Gothenburg, tim berambut pirang ini meledakkan gawang Belanda
hanya dalam 5 menit pertama melalui tandukan Larsen: 1 – 0. 4) Aku mengepalkan
tangan tinggi-tinggi di udara, “Yes!” teriakku. 5) Aku lirik Ayah, beliau menggeleng-
geleng sambil mendeham.

8. Bukti latar tempat dalam kutipan novel tersebut ditunjukkan kalimat ….


A. 1,2
B. 2,3
C. 3,4
D. 4,5
E. 5,1

P Perhatikan kutipan novel berikut!


Kali ini, untuk menggarap batik pesanan lelaki itu, ia memilih saat malam buta di sebuah
kamar berhias sarang laba-laba. Kamar penyimpan langut dan kemelut. Sebelumnya,
hampir lima tahun pintu kamar itu dibiarkan terkatup serupa kabisuan mulut disumpal
ujung selimut.

9. Latar suasana yang tersirat dalam kutipan novel tersebut menyimbolkan ….


A.      Kesepian dan kesendirian
B.      Kehilangan dan kesedihan
C.      Kehampaan dan kesendirian
D.      Kesedihan dan penderitaan
E.       Kehampaan dan kesepian

Setiap sore menjelang, bapak selalu duduk di bangku tua kesayangannya. Bangku yang
terbuat dari bambu itu telah menemani bapak melewati senja yang begitu indah. Duduk
dengan tenang sembari melempar pandang ke luar jendela untuk menyaksikan betapa indah
panorama yang senja sajikan. Bapak selalu menikmatinya. Rasa lelah setelah seharian
memeras keringat tampak memudar ketika ia duduk di bangku tua kesayangannya itu.

10. Sudut pandang dalam kutipan novel tersebut adalah….


A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama pelaku sampingan
C. Orang pertama serba tahu.
D.  Orang ketiga serba tahu.
E. Orang ketiga terarah.
Bacalah kutipan novel di bawah ini!
“Kang, kita harus benar-benar pergi dari sini?” Tanya Siti Halimah di sela tangisnya.
“Tentu saja. Seperkasa apa pun perlawanan kita, ternyata tetap kalah melawan yang
berkuasa. Kita ini hanya wong cilik, orang miskin,” sahut Karjan sembari melihat
rumah Lik Paijan yang siap diruntuhkan.
Teriakan Lik Paijan masuh terdengar menyayat hati. Lelaki tua itu merebut tali yang
mengikat seekor sapi miliknya. Wajahnya memerah seperti nyaris terbakar, suaranya
melengking-lengking menolak pengosongan rumahnya. Tetapi, pelawanan Lik
Paijan pun percuma saja. Beberapa petugas berbadan tegap mengangkat tubuhnya.
Melihat itu, tangis Siti Halimah semakin pecah. Dia mendekap Satriya Piningit lebih
erat.
“Akhirnya kita harus pergi dari rumah kita sendiri, Kang. Pergi dari kampong yang
membesarkan kita,” ucap Siti Halimah getir.
“Iya, mau tak mau kita harus mengalah. Gusti Allah tidak tidur, Bune. Di tempat
lain, semoga kita mendapat ladang rezeki yang lebih baik lagi,” ujar Karjan.

11. Konflik dalam kutipan novel tersebut adalah…


A. Perasaan takut tokoh meninggalkan rumahnya dan keluarganya.
B. Kesulitan istri Karjan meninggalkan rumahnya dan suaminya.
C. Kesedihan tokoh meninggalkan rumahnya karena ulah yang berkuasa.
D. Kekalahan masyarakat melawan penguasa dan para petugas berbadan tegap.
E. Perasaan bertahan para tokoh untuk mempertahankan kebenaran di depan penguasa.

Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!


Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung
jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun. Namun, ia belum
menikah hingga usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan
hatinya, Rosie (yang telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri
yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai
sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset berlangsung,
kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang
wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut
dan langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka berdua.

12. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
A. dialog antartokoh
B. penjelasan langsung
C. pikiran tokoh
D. tindakan tokoh
E. tanggapan tokoh lain

(1) Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan
sekaligus kisah cinta segitiga. (2)Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat
sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri
bernama Nathan. (3) Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan
harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. (4) Setelah kejadian tersebut
Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat
keluarga Rosie. (5) Ia pun menolongnya sampai keadaan putih, sampai dia harus
membatalkan pernikahannya dengan Sekar. (6) Berjalannya waktu keluarga Rosie
pulih seperti dahulu kala. (7) Takdir menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.

13. Kalimat yang menyatakan bahwa tokoh Tegar orang yang baik hati dan tidak
pendendam terdapat pada kalimat nomor….
A. (3)
B. (4)
C. (5)
D. (6)
E. (7)

Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!


1) Di sela-sela kejombloan gue Trisna mengajak gue untuk nonton Harry Potter and
The Prisoner of Azkaban.
2) Gue menunggu dia di depan pagar rumahnya tak lama Trisna muncul dengan baju
seperti mau kepesta dansa.
3) Gue sampai bisa melihat partikel-partikel bedak yang dipakai terlalu tebal sampai
harus terbawa angin. Aroma parfum Vera Wang yang dipakai langsung
mengalahkan AC mobil gue yang sudah beberapa tidak di ganti.
4) Radit      : “Parfum lo kenapa banyak amat sih? Meskipun ini di mobil, kalo gue
tutup mata, gue berasa di Taman Bunga Mekarsari. Ini kita sebenarnya mau ke
prom night atau ke bioskop ya?”
5) Trisna    : “Lo gak usah ngeledek deh, kita mau nonton film Harry Potter paling
baru! Ini momen istimewa buat gue!”

14. Sesuai penggalan novel di atas, latar tempat terdapat pada nomor…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 1 dan 4
Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka Wak Katok.
Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada Wak Katok. “Akuilah dosa-
dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang
Maha Penyayang dan Maha Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat
selamat keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa harimau ... biarlah aku yang
jadi korban ...”

15. Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....
A. berkorban dan menasihati orang yang telah berbuat kejahatan
B. melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa
C. meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud
D. mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan
E. berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara

“Hanafi, mudah-mudahan Tuhan mengampuni dosamu. Sebagai ibu yang engkau durhaka
dengan lillaahitaala sudah rela mengampuni akan dikau.” Hanafi tergeletak tertawa seolah
mencemooh pula, “Hai ibu, mengucap ibu dengan tulusnya barangkali ibu akan
mendapatkan ilham, lalu dapat berkata dengan benar. Pada hematku ibulah juga yang
banyak bersalah atas diriku.”
(Salah Asuhan, Abdul Muis)

16. Berdasarkan kutipan novel di atas, yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari
adalah . . . .
A. seorang ibu banyak berbuat salah pada anaknya
B. seorang ibu mengampuni kesalahan anaknya
C. seorang ibu selalu didurhakai anaknya
D. seorang ibu selalu membimbing anaknya
E. seorang ibu selalu menderita karena anaknya

Pertemuan Dua Hati, sebuah novel karya Nh. Dini yang diterbitkan tahun 1986
memiliki banyak tokoh. Salah satu tokoh utama dalam novel ini adalah Bu Suci,
seorang guru yang mempunyai murid yang sulit diatur dan sering membuat
kekacauan di sekolah. Bu Suci bertekad untuk mengembalikan Waksito, si anak
Bengal jadi murid yang wajar. Namun, ia mendapat masalah lain dari anaknya
sendiri yang ternyata mengidap penyakit ayan. Dengan segala usahanya, akhirnya
pada akhir tahun ajaran, Waksito naik kelas dan menjadi siswa yang baik. Anak Bu
Sucipun memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan dan semakin membaik.

17. Pernyataan yang sesuai isi novel diatas ....


A. Novel Pertemuan Dua Hati, sebuah novel karya Nh. Dini meperlihatkan dunia
pendidikan
B. Nh. Dini dalam novel ini memberikan gambaran tentang dunia pendidikan di
Indonesia
C. Seorang guru tetap semangat dalam segala yang dihadapi, tampak pada sosok Bu
Suci dalam novel Pertemua Dua Hati
D. Tema novel ini memperlihatkan kekuatan untuk menjadi acuan bagi orang tua.
E. Novel Pertemuan Dua Hati menggambarkan sikap siswa di Indonesia.

Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya dilanda krisis.


Keduanya sudah tidak lagi berkomunikasi dengan baik. Tini, seorang wanita yang
cantik, lincah, sibuk dengan organisasi yang diikuti, sedangkan Tono sibuk dengan
pasien-pasiennya.Bila Tono pulang ke rumah, tidak pernah mendapatkan sambutan
ramah dari istrinya Tini. Tono menuduh Tini sebagai seorang istri yang tidak setia,
Tini dianggap angkuh, tidak menurut pada suami. Keduanya sama-sama egois dan
tidak ada yang mau mengalah.
Belenggu, Armyn Pane

18. Penggalan novel tersebut merupakan bagian…dalam struktur novel.


A. Orientasi
B. Komplikasi
C. Evaluasi
D. Resolusi
E. koda
Bacalah kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!

(1) “Sudah berapa lama ia minta ke luar, Emang?” tanya Tuti menyela kata Parta. (2) “Saya
kenal akan pekerti Saleh, ia seorang yang gembira, seorang yang tajam pikirannya dan hidup
hatinya. (3) Percaya saya, bahwa ia tidak senang akan pekerjaan tenang dalam kantor,
mengisi daftar ini, menyalin surat anu, mengantuk-ngantuk menanti pukul dua.”
(4) “Apa katamu?” ujar Parta dengan suara yang agak keras sedikit mendengar ucapan
keponakannya yang menyangkal katanya itu. “Mengantuk-ngantuk menanti pukul dua? Apa
yang dikantuk-kantukkan? Adakah pekerjaan yang lebih baik dari bekerja di kantor? Habis
bulan terang kita mendapat sekian. Kalau berhati-hati bekerja orang yang secakap dia dan
sebaik itu diplomanya, tentu lekas naik pangkat menjadi komis. Sekarang hanya menanti ada
lowongan terbuka. Dan sekalian harapan yang baik itu disia-siakannya, dibuangnya.
Kegembiraan apakah yang ada padanya, itukah tandanya, bahwa semangatnya hidup? (5) Ia
melepaskan pekerjaan yang sebaik itu saja menandakan, bahwa pikirannya tiada beres, tiada
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk ... Tiada dapat berbahagia dengan
pekerjaan mesin, apakah itu lain daripada omong kosang? Tidak ada satu juga pekerjaan
mesin apabila pekerjaan itu dilakukan sungguh-sungguh. Kalau sudah beberapa lama tidak
mempunyai pekerjaan, kalau sudah sengsara hidupnya, baru tahu ia akan arti berbahagia,
akan arti pekerjaan mesin ... Betul Engkang, anak-anak muda sekarang suka benar menyebut
perkataan berbahagia. Padahal yang dinamakan berbahagia itu tiada diketahuinya. Tidak
berbahagiakah kita dengan pekerjaan kita selama ini?”
Wiraatmaja menggelengkan kepalanya, “Anak-anak sekarang payah kita hendak
mengertinya, pendapatnya selalu berlainan dengan kita; apa yang kita katakan baik, katanya
tidak baik.”
Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana

19. Amanat yang diungkapkan dalam kutipan novel tersebut adalah …


A. Pikirkanlah baik-baik sebelum mengambil keputusan
B. Janganlah sekali-kali mengecewakan harapan orang tua.
C. Kita harus selalu menghormati orang tua kita
D. Carilah pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi
E. Janganlah menyia-nyiakan pekerjaan yang sudah ada

20. Pembuktian watak Saleh yang ceria dan cerdas terdapat pada kalimat nomor …
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel

Nita: Fik, kamu mengerti tidak akibat orang yang suka mengonsumsi narkoba.
Ifik: Tahu kak. Kan sudah diajarkan dan dijelaskan panjang lebar oleh dokter sekolah kami.
Nita: Tetapi, mengapa kamu tidak melarang teman kamu si Kiki.
Ifik: Kakak Nita saja yang memberitahukan karena kalau saya, tidak mau menurut.
Nita: Ya, kamu jangan mencontoh dia ya. Kalau sudah tertangkap, menyesal juga tidak ada
gunanya.
Ibarat peribahasa ......

21. Peribahasa yang tepat untuk melanjutkan dialog tersebut adalah ...

A. Bergantung di akar lapuk


B. Nasi sudah menjadi bubur
C. Menangguk di air keruh
D. Berumah di tepi pantai
E. Besar kapal besar gelombang

Seseorang yang suka mengabaikan atau menunda-nunda pekerjaannya padahal waktu yang
tersedia cukup banyak. Tetapi, setelah diketahui manfaat dan keuntungan dari pekerjaan
tersebut, barulah dia memulai mengerjakannya. Namun waktu, pengerjaannya tinggal
sedikit.

22. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi adalah ....


A. Mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu
B. Hari pagi dibuang-buang, hari petang dikejar-kejar
C. Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya
D. Ikut hati mati, ikut rasa binasa, ikut mata buta
E. Ingat antara belum kena, hemat antara belum mobil-mobil

Bagaikan …Hanafi tak ingat lagi akan ibunya yang ia tinggalkan di kampung, apalagi
istrinya yang tak pernah diingininya. Matanya silau kepada kehidupan kota Batavia yang ia
rasakan lebih memuaskan keinginannya untuk terbebas dari kungkungan adat yang
membelenggunya.

23. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi penggalan novel tersebut adalah…
A. Buruk muka cermin dibelah
B. Kacang lupa kulitnya
C. Besar pasak daripada tiang
D. Bagaikan burung dalam sangkar
E. Dikasih hati minta jantung

24. Kalimat di bawah ini yang bermajas simile adalah….


A. Tak ada yang dapat membujuknya untuk mengurungkan niatnya sekolah ke luar
negeri, pendiriannya kuat bagaikan batu karang, akhirnya semua menyerah,
memberikan izin dan restu kepadanya.
B. Pikirannya pasti melayang kemana-mana karena banyak masalah beberapa waktu
belakangan.
C. Wajar saja semua warga dijadikan kaki tangan Pak Bowo, mereka mudah sekali
meminta pekerjaan pada orang terkaya itu.
D. Biasanya Ayah membawa Aqua sebagai bekal saat olahraga pagi, tapi hari ini rupanya
aqua ketinggalan di meja tamu.
E. Kehadiran sosok Ibu dalam sebuah keluarga seperti cahaya bulan yang menerangi
gelapnya malam.
25. Kalimat di bawah ini yang bermajas paralelisme adalah…
A. Haruskah Ibu mengajarkan materi SD pada kalian semua yang sudah jadi
mahasiswa ?
B. Dosen, Kajur, dan Dekan, bahkan Rektor seharusnya mampu mengatasi masalah
intern perselisihan antar mahasiswanya.
C. Mendengar kabar penipuan itu, Ayahnya mengamuk dan membakar kemarahannya
pada seisi rumah.
D. Bagi wakil Indonesia di ajang sea games, menang kalah bukan suatu masalah karena
yang utama adalah pengalaman.
E. Meski dalam keramaian kota, masih saja dirinya merasa sendiri usai kehilangan anak
semata wayangnya.
Tapi, seketika itu, Ratna sudah mengucap pula. Sudarna, ya Sudarna setelah ayahnya meninggal
kepada siapa lagi ia akan menggantungkan hidupnya karena selama ini ayahnya yang menopang
hidupnya. Saudara-saudaranya, semua sudah berumah tangga dengan hidup yang pas-pasan kalua
tidak muu dibilang berkekurangan. Kalaupun ia akan ikut dengan salah satu dari kami, ibarat….

26. Peribahasa yang tepat untuk melengkapi penggalan novel tersebut adalah…
A. menang jadi arang, kalah jadi abu
B. bergantung pada akar lapuk
C. gali lubang tutup lubang
D. lempar batu sembunyi tangan
E. dikasih hati minta jantung

Perusahaan tempat ia bekerja terpaksa harus … . Hal itu disebabkan dengan adanya
kebijakan baru tentang upah minimum. Padahal, tidak semua perusahaan mampu
menerapkan kebijakan itu. Akhirnya banyak investor yang … dari Indonesia.

27. Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …


A. banting tulang, naik pitam
B. angkat bicara, angkat tangan
C. angkat tangan, angkat topi
D. gulung tikar, angkat kaki
E. berkepala dingin, angkat kaki.

Mariamin orang yang….,sangat sopan, budi bahasanya baik. Ia juga dikenal sebagai…di
kampungnya. Tetapi jangan coba-coba….dengannya, hatinya sudah tertambat pada
Aminudin, lelaki yang sangat baik hati.

28. Ungkapan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …


A. rendah hati, bunga bangsa, main mata
B. rendah hati, kembang desa, main mata
C. teguh hati, bunga desa, curi mata
D. rendah diri, bunga bangsa, main mata
E. tinggi hati, bunga bangsa, main mata

29. Kalimat di bawah ini yang mengandung majas pleonasme adalah….


A. Mendengar adanya keributan, Pak Bambang turun ke bawah melihat apa yang terjadi.
B. Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah harus diadili kalau
bersalah.
C. Seminar itu membahas masalah narkoba, seks bebas, kriminalitas yang melibatkan
para remaja.
D. Ketua RT, ketua RW, gubernur, bahkan presiden sekali pun tidak berhak mencampuri
urusan pribadi.
E. Wah, pintar benar kamu, mengerjakan soal sepuluh yang betul hanya satu.

Tikungan itu telah menelan beberapa nyawa

30. Kalimat yang menggunakan majas yang sama dengan kalimat tersebut adalah ….
A. Putri selalu diantar dengan kijang berwarna merah.
B. Suaranya menggeledek seperti petir di siang hari.
C. Tony menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepalanya sendiri.
D. Bel telah memanggil anak-anak masuk ke kelas.
E. Dewi malam mulai memancarkan sinarnya yang lembut.

Anda mungkin juga menyukai