1.
Amanat yang terkandung dalam kutipan teks cerita pendek tersebut adalah …
a. Guru adalah pahlawan cendikia.
b. Kenanglah selalu kebaikan guru.
c. Berterima kasihlah atas jasa-jasa guru.
d. Guru adalah isnpirasi murid-muridnya.
e. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
2. Bacalah kutipan teks cerpen berikut!
Atas dasar semua bukti yang ada dan pengakuan Noura, akhirnya mau tidak
mau Dewan Hakim memutuskan diriku tidak bersalah dan bebas dari dakwaan
apapun. Takbir dan hamdalah bergemuruh di ruang pengadilan itu dilantunkan
oleh semua orang yang membela dan bersimpati padaku. Seketika aku sujud
syukur.... Aisha memelukku dengan tangis bahagia tiada terkira.
Tahapan alur pada penggalan novel tersebut adalah ....
A. pengenalan cerita D. puncak konflik (klimaks)
B. pengenalan situasi cerita E. penyelesaian (ending)
C. menuju konflik
3. Bacalah kutipan cerpen berikut!
Awalnya ia hanya tukang cuci piring di rumah makan milik seorang
perantau dari Lareh Panjang yang lebih dahulu mengadu untung di Jakarta.
Sedikit demi sedikit dikumpulkannya modal agar tidak terlalu bergantung pada
induk semang. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial
kini sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak
buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan.
Dilihat dari sudut pandang penceritaan, kutipan cerpen tersebut menggunakan
sudut pandang …
A. orang pertama sebagai pelaku utama
B. orang pertama sebagai pelaku pendamping
C. orang kedua sebagai pelaku pendamping
D. orang ketiga sebagai pelaku pendamping
E. orang ketiga sebagai pelaku utama
4. Cermati kutipan novel berikut!
Masih dalam balutan baju kerja, aku tersungkur ke pangkuan Mbok Nah yang
sedang nonton TV menungguiku pulang kantor sore itu. Sejak undangan cantik
berwarna hijau itu diantar ke kantorku tadi pagi, tujuh puluh persen konsentrasiku
hilang. Dan puncaknya aku tak tahan lagi menahan ekspresi wajahku di depan
teman-temanku kalau aku sedang galau. Tangisku meledak dan si Mbok
membiarkan aku menangis, ”Muga-muga Den Laras diparingi (diberi) ikhlas,”
sambil tangannya mengelus-elus punggungku.
Latar waktu dan tempat penggalan cerpen di atas adalah ....
A. sore hari di rumah D. pagi hari di kantor
B. sore hari di kantor E. pagi hari di rumah
C. malam hari di kantor
5. Bacalah penggalan cerpen berikut!
“Good morning!” jawabku, “siapa, ya?” tanyaku dalam hati, pagi-pagi kok ada
bule datang menyapaku.
“Hallo, “ Muchtar?” tanyanya ragu, “aku Loudwig, senang aku bisa datang ke
Indonesia.”
“ Hallo, Loudwig?” jawabku dengan terkejut, “Silakan duduk, kapan kapalmu
bersandar?”
“Tadi malam,“ jawabnya, “tolong aku diantar keliling Jakarta. OK?”
“OK, istirahatlah dulu, di sini tersedia kamar untukmu, nanti sore kuantar jalan-
jalan,” jawabku.
Aku jadi ingat perkenalanu dengan Loudwig Michael. Perkenalan yang
mengesankan karena semula ia tidak kenal Indonesia. Kemudian, ia menjadi
penasaran dan ingin mengunjungi Indonesia. (Harga Diri, Muchwardi Muchtar,
dengan penyesuaian)
Sudut pandang penggalan cerita di atas ialah....
A. Orang pertama sebagai pelaku utama D. Orang ketiga
sebagai pelaku sampingan
B. Orang kedua sebagai pelaku utama E. Orang pertama sebagai
pelaku sampingan
C. Orang ketiga yang serba tahu
6. Cermatilah cerita berikut!
“ Terus solusinya bagaimana?”
“ Kita berempat sudah berunding. Karena Maya takut gelap, dia harus selalu
tidur lebih dulu dari kami. Kami tidur minimal setengah jam sesudahnya supaya
ketika kami mematikan lampu, dia udah tidur. Kalau dia terlambat berarti risiko
dia. Tapi karena kami baik, he.. he..” Siwi tertawa sejenak. “Jika ternyata kami
sudah tidur dan dia belum, dia boleh menyalakan lampu minyak itu, dia pindah
ke tempat tidur yang paling ujung. Bergantianlah dengan Dinda, begitu, Bu.”
Inti cerita tersebut menceritakan ....
A. Seorang anak yang takut gelap
B. Kejahilan anak-anak pada temannya
C. Sekelompok anak-anak yang penakut ketika menghadapi malam
D. Cara sekelompok anak dalam menghadapi temannya yang takut gelap
E. Lampu minyak yang digunakan sebagai alat penerang ketika malam
7. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!
Aku mengenal ibu sebagai perempuan yang ceria. Dia selalu tertawa, meski aku tidak
benar-benar mampu mengeja apakah karena gemar saja atau dia sedang berbahagia.
Satu hal yang pasti, banyak lelucon yang sedatar papan sekali pun mampu memantik
gelaknya. Persis seperti bocah usia di bawah lima tahun yang menganggap kucing
tercebur ke kubangan lumpur bukan sebagai masalah, melainkan ajang bermain air dan
sabun.
Unsur yang dominan pada penggalan teks cerpen di atas adalah...
A. Tema B. Penokohan C. Alur D. Latar E. Amanat
8. Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
Adzan dari Meunasah terdengar syahdu. Bersahutan satu sama lain. Menggetarkn langit-
langit Nga yang masih gelap. Jangan salah, gelap-gelap begini kehidupan sudah dimulai.
Remaja tanggung sambil menguap menahan kantuk mengambil wudhu. Anak lelaki
bergegas menjamah sarung dan kopiah. Anak gadis menjumput lipatan mukena putih
dari atas meja. Bapak-bapak membuka pintu rumah menuju meunasah. Ibu-ibu
membimbing anak kecilnya bangun shalat berjamaah. (Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye,
dengan perubahan)
Latar tempat dan waktu dalam kutipan novel di atas adalah ...
A. Masjid, malam hari D. Tempat wudhu, menjelang shalat
B. Dalam kamar, pagi hari E. Pintu rumah, dini hari
C. Rumah, waktu subuh