Anda di halaman 1dari 19

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

SOAL TRY OUT I


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

LEMBAR SOAL

MATA PELAJARAN : SASTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI : BAHASA
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
WAKTU : 120 MENIT
HARI/TANGGAL :

1. Cermati kutipan puisi berikut !

KAMIS PAGI

Hari ini kita tangkap tangan-tangan Kebatilan


Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran
Dan menaiki kereta-kereta kencana
Dan menggunakan meterai kerajaan
Dengan suara lantang memperatas-namakan
Kawula dukana yang berpuluh-juta

Hari ini kita serahkan mereka


Untuk digantung di tiang Keadilan
Penyebar bisa fitnah dan dusta durjana
Bertahun-tahun lamanya
….
Taufiq Ismail

Kutipan puisi di atas termasuk angkatan ….


A. 20-an
B. 30-an
C. ‘45
D. ’50-an
E. ‘66
2. Cermati kutipan puisi berikut !

Tukang Sapu

Di hujan itu
Kau membayangkan matahari
Tergelincir ke tanah seperti kenangan
Seperti langkah patah-patah

Kadang kulihat kau di dalamnya


duduk membungkuk mengumpulkan cuaca
juga daun-daun yang lupa tersipu

Semuanya telah kau rampas


Tinggal aku menggelar tubuh di atas runtuh

(Dina Oktaviani)
Makna kias “matahari” dalam puisi tersebut adalah ....
A. harapan
B. pencerahan
C. semangat
D. keberanian
E. penerangan

3. Cermati kata-kata kunci berikut!

Rindu
Sepi
Menggigit

Larik-larik puisi yang sesuai dengan kata-kata kunci tersebut adalah ....
A. Rima merindukan kakeknya
Rima tidak menyukai suasana sepi
Kucing rima suka sekali menggigit potongan gabus
B. Rindu merayap lambat di ulu hati
Sepi mencengkeram terasa mati
Dan waktu yang kosong makin menggigitku tanpa henti
C. Aku merindukan ayahku yang telah meninggalkanku
Lebaran tahun ini terasa sepi
Rinduku pada ayah begitu menggigit hatiku
D. Rindu dan sepi hal yang tak kusukai
Perasaan itu menyiksa
Membuat aku tak nyaman
E. Sepi sekali di sekitarku
Pegunungan yang menghijau
Membuat rinduku menyesakkan dada
4. Cermati kutipan puisi berikut ini!

DOA

Tuhanku
Dalam termangu
Aku menyebut nana Mu

Biar susah sungguh


Mengingat Kau penuh seluruh

CayaMu panas suci


Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk

Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintuMu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

Chairil Anwar

Maksud puisi di atas adalah....


A. Seseorang yang tiada berdaya di hadapan Tuhan
B. Dimanapun kita berada tetap mengingat Tuhan
C. Di depan pintu penyaiara tidak bisa berpaling
D. Penderitaan itu harus diatasi
E. Seseorang yang sudah tobat dari dosa

5. Cermati pantun berikut !

Bukan tugu sembarang tugu


Tapi tugu muda di Semarang
...
Tapi guru yang selalu berjuang

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....


a. Bukan terburu-buru datang
b. Bukan batu dalam loyang
c. Baju baru melayang-layang
d. Jangan guru yang masih baru
e. Bukan guru sembarang guru
6. Cermatilah kutipan drama berikut ini!

Abdul : “Eh, eh, mau lari ke mana kalian, hah?”


Bertiga : “Maaf, Pak. Apa salah kami?”

Nasir : “Sudah sering dikasi tahu masih bandel juga. Memangnya kalian mau jadi
jagoan, ya?”
Iwo : “Ampun, Pak. Kami sungguh tidak mengerti.”
Abdul : “Kalian dilarang nagmen di sekitar tempat ini, tahu!”
Kemal : “Maaf, Pak. Kami tidak tahu, Pak.”
Nasir : “Dasar anak brekele, kamu!”

Atet : “Betul, Pak. Kami benar-benar tidak tahu. Baru pertama kali ini kami
bertiga ngamen di sini.”

Simpony Anak Jalanan, Ign Arya Sanjaya

Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah…


A. Ketidaktahuan ketiga berkawan tentang sasaran amarah seseorang
B. Mengamen di tempat yang dilarang.
C. Merasa menjadi jagoan di wilayahnya.
D. Bertingkah seperti artis menyanyi di jalanan.
E. Berpura-pura tidak mengetahui aturan lalu lintas

7. Cermati kutipan cerpen di bawah ini!

Tak ada yang tahu persis, kapan dan bagaimana pohon itu tumbuh. Sewaktu
nenek kecil, pohon itu sudah menjulang meneduhi alun-alun kota, serupa payung
raksasa. Menilik kokohnya tampaknya akarnya telah menancap jauh ke kedalaman
bumi. Batangnya pun seperti lengan lelaki yang kuat dan penuh urat. Dahan dan ranting
berjabr serupa jari jemari yang lentik. Dedaunannya lebar serupa wajah-wajah yang
tengah tersenyum dalam kebadian. Kata nenek kehidupan setiap penduduk di kota ini
tersemat di setiap daun yang bertengger di cabang ranting, dan tangkai pohon itu.
Setiapkali ada satu daun yang gugur, artinya seseorang di kota ini telah lepas dari
kehidupannya. Satu daun artinya satu kehidupan. Begitu kisah nenek.

Pohon Hangat, Masdor Zainal

Nilai budaya pada kutipan cerpen tersebut terdapat dalam kalimat....


A. Kepercayaan masyarakat bahwa pohon tumbuh tiba-tiba.
B. Harus ada pohon besar yang melindungi alun-alun.
C. Meyakini bahwa akar pohon telah menjalar ke bumi.
D. Menganggap pohon besar di desa itu memiliki tenaga seperti laki-laki.
E. Meyakini bahwa setiap kali satu daun yang gugur, seseorang telah meninggal di wilayah mereka.
8. Bacalah kutipan novel berikut!
Kebanyakan perempuan yang jatuh dalam tangan Datuk Meringgih ini semata-mata
karena uangnya juga. Sebab lain dari pada itu, tak ada yang dapat dipandang padanya.
Rupanya buruk, umurnya telah lanjut, pakaian dan rumah tangganya kotor, adat dan
kelakuan kasar dan bengis, bangsanya rendah dan kepandaiannya pun tak ada, selain
daripada kepandaian berdagang.
(Siti Nurbaya, Marah Rusli)

Berdasarkan kutipan novel di atas karakteristik yang tergambar dalam kutipan sesuai periode
kesastraan adalah…
A. Kawin paksa
B. Protes sosial
C. Emansipasi wanita
D. Semangat perjuangan
E. Revolusi sosial

9. Cermati kutipan cerpen berikut!

Orang-orang Lareh Panjang hanya datang dihari pertama sekadar menyaksikan


benda-benda pusaka adat yang dikeluarkan untuk menyemarakkan kendurian, setelah
itu mereka berbalik meninggalkan helat. Bahkan ada yang belum sempat mencicipi
hidangan, sudah tergesa pulang.
“ Gulai kambingnya tak ada rasa.” Bisik seorang tamu.
“Masakannya tak mengenyangkan, tak mengundang selera.”
“Pasti juru masaknya bukan Makaji.”

(Juru Masak, Damhuri Muhammad)


Nilai budaya yang masih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari pada kutipan cerpen tersebut
adalah ...
A. Upacara perkawinan dengan mempertunjukkan benda-benda pusaka
B. Pentingnya jamuan makan dalam sebuah perhelatan
C. Perhelatan diadakan lebih dari satu hari
D. Makanan harus disajikan oleh seorang juru masak
E. Perhelatan harus dibuat dengan acara yang menarik

10. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!

(1)Rasanya berat untuk berpikir bahwa orang seperti dia bisa melakukan tindakan tak terpuji.
2) Tapi, apa boleh buat, ada dugaan kuat bahwa paling tidak ia telah berbuat salah yang
membuatnya begitu resah. 3) Dan inilah peristiwa yang mengawali dugaan itu, seperti
berulang kali di ceritakan ibu. 4) “Waktu itu kelihatan sekelebat orang keluar”. 5) “Waktu
mau balik, tiba-tiba perasaanku tidak enak,” 6) “Lalu saya ke tempat menyimpan kendaraan
ayah.” 7) “Ternyata bukan Darmin “

Bukti latar tempat dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada kalimat ...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
11. Cermatilah penggalan novel berikut untuk menjawab soal nomor…

(1) “Pacar saya ogah diajak menikah cepat-cepat, Mama. Dia perempuan modern,
tangkisnya santai”
(2) “Ah ! Tinggalkan saja kalau begitu ! Banyak senorita cantik di sini!” dumel Chaska
sambil menyalakan mesin mobil.
(3) Roknya yang bertumpuk membuat ukuran badannya seakan dua kali lebih besar
semakin merepotkannya untuk masuk ke belakang kemudi.
(4) “Kamu terlalu banyak melamun di pinggir sungai, Chawpi Tuta,”lanjutnya. “kamu
jadi terlalu romantis, gampang dibohongi perempuan.”
(5) Dalam volume rendah yang diperuntukan bagi telinganya sendiri. Gio terkekeh.

Supernova, Episode “Akar”,Dee

Watak tokoh “Gio” menggambarkan seorang yang....


A. Sabar
B. Bodoh
C. Pasrah
D. Lemah
E. Acuh tak acuh

12. Pendeskripsian watak “Chawpi Tuta” adalah melalui....


A. Linkungan tokoh
B. Perilaku tokoh
C. Pandangan pencerita
D. Pakaian tokoh
E. Ucapan tokoh

13. Cermati penggalan drama berikut !


Iwa : ( Jana masuk) : Ya, di sana silakan duduk!
Rusli : Maaf, Sebetulnya saya hendak bertemu dengan saudara Darmo.
Darmo : Sudah bertemu, bukan? Kebetulan di sini. Rumah Ini bukan rumah orang lain. Sumi
saudara sepupuku
Rusli : Ah, Kemarin juga sudah kupikir di mana pernah kulihat rupanya.
Darmo : Sum, Saudara Rusli ini temanku waktu sekolah di Yogya. Usaha apa, Li?
Rusli : ( Tersenyum) ya, seadanya
Darmo : Jangan merendahkan diri mas, katakan saja tani tuflayer
Sum : Tuan tiada biasa duduk rupanya?
Rusli : Saya tiada biasa duduk di kursi lagi semacam ini, Nona.
Sum : Tuan hendak minum apa?
Rusli : Kami di desa biasanya menyuguhkan apa adanya.
Sum : Jadi, tuan menyerahkan kepada saya?
Armin Pane

Berdasarkan kutipan drama di atas, standar budaya yang dianut masyarakat periode itu adalah....
A. Kebiasaan menerima tamu dengan baik.
B. Kebiasaan menjamu tamu dengan mewah.
C. Kebiasaan menemani tamu hingga pulang.
D. Kesediaan bercakap-cakap dengan tamu.
E. Kebiasaan mengunjungi teman lama.
14. Bacalah dua penggalan berikut ini dengan saksama!
Teks 1

Aku
Kalau sampai waktuku
Kumau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
....................
Deru Campur Debu : Chairil Anwar

Teks 2

Sejauh sudah operasi mata kiri berjalan peluh mewah menyimbah di dahi pembedah tangan
Gloria ikut menggetarkan ketegangan muka ahli bius tegang menyuram.Perawat siap
melaksanakan pertolongan darurat jantung enggan berdenyut. Semua menanti, menanti .....

Mekar Karena Memar : Alex L.Tobing

Perbedaan antara prosa dan puisi di atas adalah ....


A. Puisi hanyalah sastra yang ditentukan oleh larik, sedangkan prosa tidak.
B. Puisi karya sastra yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, bentuk sedangkan prosa tidak.
C. Puisi karya sastra yang penuh imajinatif sedangkan prosa tidak.
D. Puisi karya sastra yang terikat pada rima, irama dan bentuk, sedangkan prosa tidak demikian.
E. Puisi karya sastra yang direka-reka, dibuat indah bentuknya, sedangkan prosa tidak.

15. Cermati kutipan hikayat dan cerpen berikut!

Teks 1
Sabda raja pula, “aku ingin tahu dimana letak pertengahan dunia ini? Jawablah lekas!”
Sembah abunawas pula, “ baiklah, Tuanku Syah Alam.” Maka diambilnya sebatang tombak
dari tangan pengawal, lalu dicocokkannya dihadapan raja, seraya sembahnya, “Inilah Tuanku,
pertengahan dunia itu, tiada salah barang sedikitpun. Jikalau Syah Alam tiada percaya, boleh
tuanku suruh rakyat mengukur panjangnya ke barat dank e timur.”
Sabda Sultan Harun Nur Rasyid. “siapa pula yang bisa menghukumnya?”

Teks 2
Ini betul-betul tidak masuk akal. Seumur hidup baru pertama dia mengalami ini sumurnya
kering dan bukan saat kemarau. Sumur peninggalan kakek. Sumur keramat, kata kakek. Sumur
yang tidak akan pernah berhenti memberi air bagi keluarganya. Dia percaya itu. Sudah sering
dia melihat buktinya. Bukan sekali dua sumurnya menjadi satu-satunya sumur masih berair di
kampung dan tetap berair meski seluruh keluarga di kampung memakainyanya. Tapi sekarang,
tak ada air setetes pun di sumurnya.

Persamaan karakteristik sastra Melayu Klasik yang dominan pada kedua kutipan tersebut adalah …
A. Istana sentries
B. Kesaktian
C. Kemustahilan
D. Dewa-dewa
E. Tokohnya binatang

16. Cermati kutipan berikut ini!

Karawang Bekasi

kami yang kini terbaring antara karawang-bekasi


tidak bisa teriak “ Merdeka” dan angkat senjata lagi
tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding berdetak
Kami mati muda.yang tinggal tulang diliputi debu.
………………

(Karya Chairil Anwar)


Di Luar Keputus Asaan

Dalam harap yang menyekap. Aku pergi dan mencari dia di seluruh
sudut ruangan
Tak kutemukan dia disana
Rumahku kecil dan apa yang pernah pergi tidak akan kembali
Tetapi istana-Mu tanpa batas, tuhan dan ketiika mencari dia
Aku telah sampai di pintumu
…..
(Karya Rabindranath Tagore)

Persamaan penyimpangan yang terdapat dalam karya sastra di atas adalah ….


A. Penyimpangan leksikal
B. Penyimpangan sintaksis
C. Semantik
D. Gramatikal
E. Leksikal dan sintaksis

17. Cermati kutipan berikut!

Meskipun berstatus anak tunggal Anita tidak pernah manja, dia selalu bangun pagi,
membantu ibu membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan. Bila ayah dan ibunya
menyuruh melakukan sesuatu, Anita pun tak pernah membantah. Di Sekolahpun prestasinya
luar biasa. Dia adalah anak kebanggaan orang tuanya.

Gurindam yang tepat untuk ilustrasi tersebut di atas adalah ... .


A. Buah nangka buah duku
Mari hormati ayah ibu
B. Apabila santun dengan sesama
Kelak hidup akan bahagia
C. Apabila hormat dengan ibu bapak
Kelak hidup akan bahagia
D. Barang siapa hidup berdampingan
Tentu hidup akan senang
E. Barang siapa hormat ibu bapak
Tentu hidupnya akan senang

18. Cermati kutipan gurindam berikut!


Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiadalah damping

Isi gurindam tersebut adalah ... .


A. Sebaiknya kita tidak mendengarkan hal-hal yang tidak baik.
B. Jangan sering berkumpul untuk keperluan yang tidak bermamfaat.
C. Seharusnya menjaga kebersihan telinga dari hal-hal yang tidak baik.
D. Janganlah menyampaikan kabar yang belum pasti kebenarannya.
E. Hendaklah kita menjauhkan segala bentuk gunjingan dan hasutan.

19. Cermati kutipan novel berikut ini!


Novel “ 99 Cahaya di Langit Eropa” karya dari Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra
memiliki tema menapak jejak Islam di Eropa. Buku ini berisi kisah kisah perjalanan kedua penulis
selama berada di Eropa. Hanum dan Rangga tinggal selama tiga tahun di Eropa saat Rangga
mendapat beasiswa Program Doktoral di Universitas di Austria. Keduanya berkesempatan
menjelajahi Eropa dan menemukan keindahan Eropa yang tidak sekadar hanya Menara Eiffel,
Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion sepak bola San Siro Colloseum Roma atau Gondola –
gondola di Venezia.

(99 cahaya di langit Eropa, Harum Salsabiela dan Rangga Almahendra)

Kalimat resensi yang menyatakan keunggulan sesuai teks tersebut adalah ...
A. Cerita yang disampaikan begitu santai dengan bahasa yang lugas dan sederhana sehingga
seakan mengajak pembaca turut serta dalam perjalanan spiritual yang dilakukan.
B. Cerita perjalanan penulis dikemas dengan bahasa yang lugas namun kisahnya sulit dimengerti.
Pembaca memerlukan waktu lama untuk memahaminya.
C. Perjalanan penulis keliling Eropa memberikan wawasan baru bagi pembaca tentang Eropa dan
tempat – tempat wisata di sana.
D. Sebagai pembaca kita seolah olah diajak mengelilingi Eropa dengan berbagai model
pendeskripsian dari penulis yang menghadirkan gambaran Eropa ke dalam imajinasi kita.
E. Penulis mengajak pembaca menjelajahi perjalanan sejarah di Eropa dengan pendeskripsian
beberapa tempat terpopuler.

20. Cermati kutipan drama berikut!


(1). Penonton cukup terpukau dengan adanya permainan music dari berbagai macam daerah. (2).
Ditambah lagi para pemain juga menyajikan tarian daerah sebagai pertanda pengembaraan tokoh
utama. (3). Beberapa pemain dapat menghayati peran masing-masing, sehingga tahapan alurnya
tampak indah. Pemain memerankan karakter dengan piawai. (4). Perwatakan seseoang, gerakan
ataupun percakapan pemain sangat mendukung. (5). Sayangnya penyampaian amanat dari
pementasan drama tersebut kurang mengena.
Kalimat yang menunjukan kelemahan dalam kutipan resensi tersebut adalah nomor... .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

21. Cermati urutan kata berikut!


Menatap – Debaran - Getaran

Puisi yang sesuai dengan deretan kata tersebut adalah ... .


A. Kala menatap langit biru nan cerah
Terasa debaran dalam sukma
Mengalir rasa penuh tanya
Penuh getaran dalam jiwa
B. Menatap wajah – wajah penuh duka
Sambil melangkah perlahan
Debaran jantungku berdegup kencang
Getaran dadaku tak karuan
C. Tatkala mataku menatapnya
Ada debaran di dalam dada
Sebuah debaran penuh makna
Kutahu itulah getaran cinta
D. Mataku matanya saling menatap
Aduh debaran hatiku tak menentu
Aku tak menyadari dimana aku berdiri
Mungkinkah aku sedang jatuh hati
E. Ketika mata saling menatap
Berdebar debar rasa di dada
Getaran itu sebuah tanda
Bahwa diriku dilanda cinta

22. Cermati teks drama rumpang di bawah ini!

Suhita : (berusaha menguasai perasaannya) Baiklah, Bu. Aku harus pergi. Kawan-
kawanku di markas tentu sudah menunggu lagi pula surat ibu harus segera
kusampaikanbukan?
Mardilah : (…) Engkau anakku, Suhita …
Suhita : Ya, Bu.
Mardila : Kau tidak boleh marah pada Ibu, ya, Nak!
Suhita : Tidak Bu!
Mardilah : (melepaskan pelukannya, seperti malu kepada dirinya sendiri) Baiklah! Sampaikan

Kalimat petunjuk gerak yang tepat untuk kutipan tersebut adalah ….


A. Berusaha menyembunyikan perasaannya
B. Bergerak mengejar anaknya
C. Terkejut, menghela napas
D. Bangkit memeluk anaknya
E. Terperanjat dan terhenyak

23. Cermati peristiwa berikut ini


1. Ani belajar bersama Wati, Adit dan Riki
2. Lampu padam
3. Ani menabrak tembok

Peristiwa di atas dapat dijadikan teks drama yang tepat adalah . . .


A. Suasana di ruang tengah, sepi. Masing-masing asik menyelesaikan tugas.
Ani : “ Sudah berapa nomor yang sudah kalian selesaikan ?”
Wati : “ Baru 5 nomor, sulit sih !”
Riki : “ Ah.. apa yang sulit saya sudah selesai kok.”
Ani : “ Mana coba kulihat ?” ( tiba-tiba lampu padam suasana menjadi ribut )
Adit :” Eh.. jangan injak kakiku !”
Wati : Aduh , dimana buku ku?”
Ani : “ Sebentar, aku carikan lilin ( seraya melangkah menuju tembok) “aduh... kepalaku
sakit !”
B. Suasana diruang belajar, hening, semua asyik denga tugasnya
Ani : “wah, kok. Semuanya pada diam, mengapa... sulit ya soalnya ?”
Wati : “iya nih. Bantu dong selesaikan tugasku .”
Riki : “ dasar pemalas. Begitu saja musti dibantu.”
Adit : “hei... mengapa jadi gelap. Nyalakan lampunya dong.”
Ani : “oh itu pasti ada yang ngerjain kita. Sebentar ya coba aku lihat.”
C. Suasana tenang di rumah Ani, semua tekun belajar menyelesaikan tugasnya masing-masing
Ani : “ Asik sekali kalian belajarnya, sampai-sampai minumannya tidak disentuh.”
Wati : “ Tau tuh, katanya belum berselera.”
Riki : “Eh. . . jangan sembarang ngomong ya, jaga tuh perasaan si Ani, sudah capeh-cepeh
nyiapin minuman utk kita.” ( tiba-tiba lampu padam)
Adit : “Nah itu salah kamu wati, sembarangan ngomong , jadinya gelapkan ?”
Ani : “ Sudah. . . sudah, jangan saling menyalahkan, tunggu ya . . . aku nyalakan
lampunya.”
D. Suasana di teras rumah Ani,ramai, semua asik berdiskusi.
Ani : “Teman-teman , ini sudah malam, bagaimana kalau kita belajar di dalam rumah saja.”
Wati : “ Benar juga tuh, disini agak gelap.” ( tiba-tiba lampu padam )
Riki : “Bagaimana dengan tugas nomor 5, kita belum selesaikan. Mana lampunya sudah
padam lagi.”
Adit : “aduh . . . kepalaku sakit terbentur kepala mu Riki.” ( dalam gelap )
Ani : “ sudah teman-teman jangan ribut, sebentar aku ambilkan lilin.”
E. Suasana hening di rumah Ani, semua sedang tekun belajar.
Ani ; “aduh . . .kepalaku sakit sekali. “( memegang kepala )
Wati : “ kenapa, Ni. Kamu sakit ya.”
Riki : “ Jangan-jangan karena berat menyelesaikan soal ini ya.”
Adit : “ Atau jangan-jangan kamu pemikirkan kata-kata bu guru tadi ya.”
Ani : “ bukan itu semua teman-teman. Sakitku ini karena ada benjol di kepalaku kena
benturan di tembok ketika lampu padam kemarin.”

24. Cermati kutipan Resensi berikut!

(1). Percakapan dalam drama didominasi bahasa gaul sehari – hari (2)
Penggunaan bahasa ini dibuktikan dengan pemakaian istilah “ Lo – Gue “ (3).
Selain itu salah satu bagian dari drama ini menunjukan suasana tidak
romantis, hal yang menyebabkan anak muda tidak tertarik (4). Tokoh utama
Rama dan Nadia sangat menghayati perannya sehingga tidak bisa
mengekspresikannya dengan baik. (5). Meskipun diakhiri dengan tidak
bersatunya Rama dan Nadia karena perbedaan keyakinan hal itu tidak
mempengaruhi antusiasme penonton. Justru penonton menikmati dan
berkesan dengan tokoh Rama dan Nadia
Kalimat yang menunjukan kelemahan dalam kutipan resensi tersebut adalah nomor... .
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

25. Bacalah Teks Arab Melayu berikut ini !

Pengalihan kalimat tersebut dalam aksara Latin yang tepat ….


A. Adalah pada suatu zaman Sultan Muadhim Syah.
B. Suatu zaman Sultan Muadhim Syah berkuasa.
C. Pada suatu zaman Sultan Muadhim Syah.
D. Adalah zaman Sultan Muadhim Syah.
E. Pada zaman Sultan Muadhim Syah

26. Cermati ilustrasi drama berikut ini !

Satu jam berlalu, kami terdiam dan terhanyut dalam angan masing-masing. Persoalan yang kami
hadapi saat ini benar-benar di luar batas kemampuan. Tapi aku yakin bahwa Tuhan tidak akan
memberi cobaan melebihi kemampuan hamba-Nya, namun Ranti Istriku tetap ngotot dan terus
menerus mendesakku. Kami sangat tetap terdiam aku berdiri dan berjalan kesana kemari.
“jangan hanya mondar-mandir Mas, cepat cari jalan keluar, kepalaku rasanya mau copot, lagi
pola persoalan ini tidak bisa menunggu, harus segera mencari pinjaman karena kalau hujan turun
dengan lebat takutnya rumah ini akan rubuh.”
Ubahan cerita tersebut menjadi teks drama adalah....
A. Istri : “Cepat Mas, jangan melamun” (berjalan menuju ke suami)
Suami : “Mau kemana lagi harus dicari”
Istri : “Nanti turun hujan”
B. Istri : (setelah terhanyut dengan angan-angan) “Mas cepat cari pinjaman”
Suami : “Untuk apalagi”
Istri : “Ya untuk sehari-hari”
C. Istri : (Melihat suami mondar-mandir) “Jangan mondar-mandir saja, Mas!?”
Suami : “Aku sedang berfikir

Istri : “Cepatlah nanti keburu malam”

D. Istri : (Mendesak suami) “cepat Mas cari jalan keluar?


Suami : “Jalan keluar apa?”
Istri : “Cari pinjaman nanti rumah ini akan rubuh bila hujan datang”
E. Istri : “Kamu kemana saja Mas”
Suami : “Bukannya kamu yang menyuruh saya keluar”
Istri : “Kalau begitu Mas sudah dapat uangnya”

27. Cermati Puisi berikut !

Guruku
Ilmu yang engkau berikan
Laksana pelita yang tak pernah padam
Menerangi jalan gulita
Agar kaki tak salah melangkah

Puisi tersebut jika diubah ke dalam bentuk cerpen menjadi ....


A. Guruku memberikan ilmu yang bermanfaat agar aku tidak salah melangkah.
B. Ilmu yang guru berikan bagaikan pelita yang memberi penerangan di gelap gulita agar kita
tidak salah mengambil keputusan.
C. Guru memberikan ilmu seperti pelita yang tidak pernah padam dan menerangi jalan yang gelap
agar kaki tidak salah melangkah.
D. Guru memberikan Ilmu tidak pernah mengeluh agar generasi penerus tidak salah melangkah.
E. Guru yang memberikan ilmu dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

28. Bacalah paragraf esai berikut ini !


Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai tingkat tinggi
bahkan kalau mampu, hingga bertitel professor doctor.Tujuannya agar anak tersebut dapat
bekerja dan mencari nafkah.Akan tetapi, jika si anak sekolahnya gagal, orang tua pasti marah dan
kecewa.Bukankah orang tua rela membiayai pendidikan agar anaknya hidup bahagia?

Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ….


A. Para orang tua menginginkan anak mereka bersekolah agar mudah mendapat pekerjaan.
B. Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya gagal sekolah.
C. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
D. Orang tua rela membiayai pendidikan anaknya agar mencapai gelar yang tinggi.
E. Salah satu upaya untuk mencapai kebahagian adalah dengan bersekolah dan bekerja.
29. Perhatikan kutipan cerpen berikut

Kedua lelaki itu kira-kira sama besar, tapi yang satu jauh lebih tua dari yang lain. Rambutnya
pangkas pendek, mereka pakaian biru, yang tua pakai pea-jacket sedang yang muda turtle-
neck sweater biru.Ketika mereka melenggang ke jalan gelap itu, tapak kaki mereka dengan
lantang bergema dari rumah-rumah kayu di situ. Yang muda mulai bersiul :”Come to Me My
Melancholy Baby”. Lantas dia terdiam saja.“Kepinginnya lagu sial bisa hilang dari
otakku.Sudah seharian begini, lagu ini”.
(Kena Gempur, John Steinback)

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penggalan cerpen tersebut adalah ....
A. Mengungkapkan masalah kegelisahan salah satu tokoh yang mencoba membunuh rasa
takutnya dengan menyanyikan lagu kesayangannya.
B. Lemahnya pengarang merinci keadaan dan pelukisan tokoh pun tidak terlihat tidak tajam,
tidak menantang, tetapi datar saja, sehingga cerita tidak menarik.
C. Cerita yang disajikan pengarang dapat dijadikan pelajaran berharga bagaimana cara orang
membunuh rasa takutnya dengan menyanyikan lagu yang disukai.
D. Pelukisan keadaan dan perwatakan tokoh berjalan dengan sedehana dan natural, tidak
membohongi pembaca dengan pelukisan tokoh yang muluk-muluk.
E. Kesepian yang begitu mendalam yang mendera kedua tokoh mampu diberi lukisan pendukung
seperti : tempat yang sunyi, gelap, dan rumah kayu.

30. Cermati kutipan puisi berikut !


Andai tak ada lagi mentari
Langit berbuah warna kelabu
....

Bunga-bunga mendadak layu

Kalimat bermajas yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam puisi tersebut adalah ....
A. Gerimis pun mulai reda lagi
B. Udara dingin sekali saat ini
C. Tanpa lentera akan gelap sekali
D. Angin dan embun pagi berhenti menyapa
E. Suasana menjadi gelap gulita

31. Cermatilah penggalan cerpen berikut ini !


Malam bulan purnama raya. Kami duduk di beraanda depan. Ayah dan Ibu bercakap
sebentar-sebentar. Tapi percakapan itu sudah lancar rupanya. Keindahan alam yang
demikian mengenangkan hati kami kepada suatu kejadian. Perpisahan dengan Zulbahri
yang secara aneh berkenalan dengan kami. Bagaimana lekatnya hati kami kepada Zulbahri
ternyata waktu ibu berkata : Kasihan Zulbahri. Entah di mana dia sekarang. Serasa anak
sendiri. ...
Idrus, Ave Maria

Cerpen di atas tergolong angkatan ‘45’ karena...


A. Gejolak politik yang mewarnai isi cerita.
B. Karangan bersifat patriotik pada masa perang kemerdekaaan.
C. Lebih banyak membicarakan kenyataaan dari pada khayalan.
D. Bercerita tentang latar belakang adat istiadat.
E. Isi cerita banyak dipengaruhi gaya Belanda.
32. Bacalah puisi berikut dengan cermat!
Dongeng Pahlawan

Pahlawan telah berperang dengan panji-panji


Berkuda terbang dan menangkan putri.
Pahlawan kita adalah lembu jantan
Melindungi padang dan kaum perempuan.
Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra

Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba pula


Adik ku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi
Karena pahlawan telah berkunjung di tiap hati.

W.S. Rendra

Berdasarkan isinya, puisi tersebut termasuk jenis puisi...


A. Himne
B. Romansa
C. Satire
D. Elegi
E. Balada

33. Cermati kutipan drama berikut !


Dahlan : ( mengetuk pintu tig kali. Kasim masih menggerutu sendiri)
Kasim : Rokok... lagi. E, rokok... silakan, Pak, silakan.
Selamat pagi pagi, Pak Dahlan! (Pak Dahlan masuk dan duduk di kursi)
Agaknya baru saja jalan-jalan.
Dahlan :Bekerja itu harus tutup mulut, jangan marah-marah. Tidak baik terbiasa
berbicara sendiri!
Kasim : Betul, Pak, terima kasih. (Sikap sopan hormat). Bapak mau minum kopi
atau teh manis, atau kopi susu, atau...teh telur?

Tema drama tersebut adalah...


A. Giat bekerja
B. Saling menghargai
C. Memupuk kesabaran
D. Tidak percaya
E. Berpura-pura
34. Bacalah kutipan puisi berikut !
Sajak Tujuh

Cinta itu sebilah pisau


Yang baru selesai diasah
Sekaligus sebutir telur
Yang di atas pinggang terbelah

Sapardi Djoko Damono

Makna kias “sebilah pisau” dalam puisi tersebut adalah ...


A. Menyedihkan
B. menyakitkan
C. mengecewakan
D. menyebalkan
E. merisaukan

35. Bacalah kutipan penggalan drama berikut!

Adinda : Kau sudah puas dengan apa yang kau lakukan padaku?
Gantri : Belum! Tindakanmu belum sebanding dengan sikapmu yang licik. Setiap aku
memperoleh sesuatu, engkau menyambarnya dan juga menjelekanku. Aku tak
pernah terima ini. Aku sudah cukup menghadapimu dan berperang melawanmu.
Adinda : (tertawa sinis) Buktikanlah kalau kau mampu. Engkau tetap menjadi orang
bodoh.
Gantri : (menatap tajam) Kalau boleh mengejekku, tetapi lihat ini (memperlihatkan
selembar kertas) Ini surat pemecatan dari direktur.
Adinda :Akankah engkau memecatku?
Gantri : Engkau yang memecat dirimu sendiri.

Konflik yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah....


A. pemecatan dari biro direktur
B. penculikan seorang wanita
C. kekerasan dalam perusahaan
D. konflik akibat rumah tangga
E. pertengkaran dua rekan kerja
36. Cermati kutipan penggalan hikayat berikut !
Setelah itu , menteri pun diberinya beberapa dinar dan harta benda. Setelah menerima
itu, berangkatlah ia dengan segera, hendak mencahari tukang tenung itu lalu berjalan
masuk hutan ke luar hutan, masuk rimba, keluar rimba serta melalui beberapa bukit dan
padang. Di mana ada ajar atau tukang tenung yang sakti lalu disinggahinya. Siang
malam tiada berhenti dari pada berjalan dengan seorang dirinya. Berkawan tiada berani
karena takut nanti terbuka rahasiannya. Dari sebab hendak menolong dan kasih sayang
pada saudaranya, lupalah ia akan takut, melainkan berjalan dengan seorang dirinya dan
tidur di dalam hutan di bawah pohon yang besar-besar serta menanggung kesengsaraan
yang amat sangat. Setelah pagi-pagi apa bila matahari terbit bangunlah ia lalu berjalan
pula. Demikianlah kelakuan menteri itu. Jika belum dapat belumlah ia hendak berhenti.
Maksud isi kutipan hikayat tersebut adalah....
A. upaya mencari tukang tenung untuk menyakiti orang
B. perburuhan terhadap tukang tenung di istana raja
C. seorang penakut yang sedang memburu tukang tenung
D. tugas yang diemban seorang menteri sangat berat
E. rintangan alam yang menghadang tugas seorang menteri

37. Cermati kutipan puisi berikut !


Jalan Segara

Di sinilah penembakan
Kepengecutan
Dilakukan

Ketika pawai bergerak


Dalam panas matahari

Dan pelor pembayar pajak


Negeri ini
Ditembuskan ke punggung
Anak-anaknya sendiri

Taufik Ismail

Kalimat kritik yang sesuai dengan puisi tersebut adalah...


A. Puisi “ Jalan Segara” mengingatkan kita pada panasnya matahari
B. Jalan Segara jadi bukti sejarah perjuangan anak negeri
C. Taufik Ismail tidak menggunakan kata kias tetapi berhasil
D. Taufik Ismail mampu menggambarkan kekejaman perjuangan anak negeri
E. Taufik Ismail penyair yang peduli dengan perjuangan anak negeri
38. Cermati kutipan novel berikut !
….Akan tetapi Gel Sontak harus mengoreksi niatnya ketika membaca artikel koran yang
dibeli dari kios bandara.
“ Ada apa?” tanya Ibunya.
“ Tingali ieu, Emak,” ucap Gel dengan gaya Sunda yang khas, “ Ieu foto Novi Wulan sari,
mani geulis pisan, lain?’
Bu Banundari, ibunya memperlihatkan wajah di koran itu dengan antusias. Telah lama
ia mendorong anak tunggalnya untuk segera berumah tangga.

( Ratu Kecantikan, Langit Kresna Hariadi)


Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan karya sastra tersebut adalah....
A. Menentukan calon menantu tidak mungkin hanya dengan melihat fotonya saja.
B. Menyetujui calon menantu seharusnya dengan melihat pribadi dan tingkah lakunya.
C. Karena sudah lama ingin mempunyai menantu siapapun yang diajukan anak langsung
diterima.
D. Penggunaan bahasa daerah yang tidak disertai terjemahan dapat mengganggu pemahaman
pembaca.
E. Bukan zamannya lagi mengharapkan anak segera berumah tangga hanya dengan melihat
wajah cantik.

39. Cermati penggalan cerpen berikut !

Begitulah maka aku pun pernah menjadi buah harap mereka. Buah cakap yang manis
didengar dari gadis dan ibu-ibu di kampung. Tiap kali kalau kebetulan aku lewat di muka
rumah mereka, dari celah-celah kerai menjeling beberapa mata jelita. Dan tak jarang aku
dapat gangguan ibu-ibu yang suka menyindir. Tapi, aku yang masih terlalu muda, tak
mungkin sanggup memikirkan hal-hal yang sulit itu. Lagi pula ayahku (pentolan Serikat
Islamnya Tjokroaminoto yang tergolong progresif) tak suka pada fill macam itu.

Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah.…


A. Cerpen sulit dipahami karena bahasa berbelit-belit dan mementingkan keindahan
B. Cerpen itu kurang menarik karena menggunakan “Akuan” yang jarang ditemukan dalam
cerita lain
C. Cerpen tersebut sulit dipahami karena memakai kata progresif dan banyak kata asing
lainnya
D. Latar yang tidak jelas membuat cerpen tersebut tidak menarik si pembaca dan tidak
bermakna
E. Penyajian konflik dalam cerita dilakukan secara tersirat, yaitu melalui pikiran-pikiran tokoh

40. Cermati informasi isi drama berikut !


Drama berjudul Orang-Orang di Tikungan Jalan karya Rendra menceritakan beragam
permasalahan yang dimiliki setiap tokohnya yang bertemu tepat di tikungan jalan, banyak
permasalahan yang ada dan tentu dengan konflik yang berbeda-beda. Namun semua
permasalahan selesai pada malam pertemuan itu juga.

Kalimat tanggapan yang tepat berdasarkan informasi drama tersebut adalah...


A. Drama Orang-Orang di Tikungan Jalan karya Rendra sering dipentaskan oleh kelompok
teater baik tingkat daerah maupun tingkat nasional
B. Permasalahan setiap individu dalam drama ini diangkat oleh penulis dan dianalisis menurut
sudut pandang masyarakat luas
C. Beragam persoalan baik persoalan individu maupun sosial berusaha dikupas secara tuntas oleh
seorang sastrawan yang piawai
D. Konflik penokohan yang tajam sangat terlihat pada drama berjudul Orang-Orang di Tikungan
Jalan karya Rendra ini, konflik ini sering diangkat oleh sastrawan lainnya
E. Drama Orang-Orang di Tikungan Jalan sangat menarik karena beragam persoalan dan konflik
penokohan disajikan oleh pengarang untuk menggambarkan tiap permasalahan manusia dalam
kehidupan masa kini

Anda mungkin juga menyukai