Anda di halaman 1dari 5

ULANGAN HARIAN SMA SMART EKSELENSIA INDONESIA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas :X
Hari/Tanggal : Rabu/ 12 Desember 2012

I. PILIHAN GANDA
Pilihlah jawaban a, b, c, d, atau e yang merupakan jawaban yang benar!

1. Di puncak gunung paling tinggi


Kurindukan dinding sempit rumahku
Latar lapang depan pintuku
Lubuk dalam tempatku mandi

Dipuncak gunung paling tinggi


Kukenangkan wajah bundaku seorang
Kumimpikan tangan terentang
Mengajak anaknya pulang

Topeng Cirebon
Karya: Ajib Rosidi

Berdasarkan bentuknya puisi di atas dapat dikategorikan ke dalam jenis ... .


a. distikon d. kuint
b. tersina e. sektet
c. kuatrain

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 2 !

(1) “Aku akan mengatakan dengan bahasa anak-anak. Menggali ilmu bukan semata untuk
mencari uang, melainkan ibadah setiap manusia.”
      (2) “Nur, aku bisa melihat kegelisahan di matamu. Ada apa, sih? Sebagai perempuan, aku
mau sederhana saja, yaitu menjadi ibu. Tidak seperti engkau. Benar juga kata teman-teman,
seharusnya engkau menjadi penyair.”
      (3) Nurhayati diam saja. Kadang, dia tak bisa bicara dengan Khotijah (teman dekatnya).
Ada kesedihan. Ada kesedihan yang tak bisa dibagi dan harus disimpan. (4) Namun, menjadi
guru di perkampungan nelayan itu, bisa jadi bapaknya tidak setuju. Karena, bapaknya lebih
suka melihatnya menjadi karyawan bank yang setiap pagi seperti kupu-kupu cantik, bergaji
lumayan dengan seragam banknya, dan bau parfum yang mengembang. (5) Apalagi honor
guru TK di sana sangat kecil, yang tak pernah cukup untuk ongkos transportasi.

2. Kalimat yang menyatakan bahwa Nurhayati memiliki pendirian dan watak yang tegas adalah

a. (1) d. (4)
b. (2) e. (5)
c. (3)
3. Satu demi satu yang maju tersadap darahnya Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki
muka. ---Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal! Tombakmu pucuk daun dan matiku
jauh orang papa. Majulah Joko Pandan! Di mana ia? Majulah ia kerna padanya seorang
kukandung dosa. Anak panah empat arah dan musuh tiga silang Atmo Karpo tegak, luka tujuh
liang. ---Joko Pandan! Di mana ia! Hanya padanya seorang kukandung dosa.
Gaya bahasa yang paling dominan dalam penggalan puisi di atas adalah ....
a. metafora d. alegori
b. personifikasi e. totem pro parte
c. simile
4. Baik, baik aku akan menghadap Dia
Menyerahkan diri dan segala dosa
Tapi jangan tentang lagi aku
Nanti darahku jadi beku  
Sikap dan nada suara yang paling tepat dalam membaca penggalan puisi di atas adalah ….
a. lembut, rendah hati, seperti orang berbisik kepada pengemis
b. lembut, mencerminkan rasa kasihan pada pengemis
c. Agak ketus, dan seolah minta agar pengemis itu segera berlalu
d. Agak keras, seperti mengusir pengemis
e. Biasa, terkesan bahwa kita sama dengan pengemis

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 5 dan
6!

          “Gang Langgar?” Lelaki setengah umur ini meminjam catatan alamat yang dipegang
oleh Atun itu dan mengejanya pelan. “Tardi dengan alamat Haji Rahim. … Lho? Saya bukan
Haji Rahim, nama saya Sofyan.”
         Pandangan geli orang-orang sekitarnya membuat Atun berciut hati. Kopor dan
 tas plastik besar diangkatnya lagi.
         “Ooo … saya tahu alamat yang dimaksud!” Tiba-tiba Pak Sofyan berseru keras. “Haji
Rahim pengusaha mebel itu dulu memang tinggal di daerah sini, tapi waktu itu Kelurahan
Kebon Bambu masih kampung. Betul juga kalau dia tinggal di Gang
Langgar. Persis seberang rumahnya ada langgar. Toko kayunya besar, perusahaan mebelnya
maju. Di halaman belakang dibangun banyak rumah petak buat tempat   tinggal karyawan-
karyawannya. Bisa jadi suamimu memang tinggal di situ. Tapi itu dulu, sebelum kebakaran
besar tahun lalu. Gara-gara kebakaran itu rumah Haji
Rahim boleh dibilang rata sama dengan tanah. Puluhan mebel habis, persediaan kayu ludes
seluruhnya. Akhirnya satu kelurahan dibongkar semuanya buat dibangun  
sekalian jadi rumah susun yang sekarang ini. Ada yang tetap tinggal di penampungan sampai
rumah susun selesai berdiri, tapi banyak juga yang pindah karena kehabisan
duit buat bayar cicilan. Haji Rahim nggak tahu pindah ke mana.”
       Harapan Atun pupus sudah. Ia tak tahu mesti ke mana lagi.
                                                (Perjalanan Dua Pencari Alamat, Jujur Prananto)
5. Tujuan pengarang dalam kutipan cerita tersebut adalah …
a. Memperingatkan agar kita tidak terburu-buru membaca alamat orang yang tak dikenal.
b. Mengingatkan agar kita jangan mengecilkan hati orang yang sedang mencari alamat
rumah.
c. Mengimbau agar kita membantu seseorang  mencarikan keluarga atau sanak saudaranya
yang hilang.
d. Menginformasikan bahwa sebuah permukiman yang ludes terbakar kemudian di tempat itu
akan didirikan rumah susun.
e. Menjelaskan bahwa tidak mudah mencari alamat seseorang di kota besar jika alamatnya
tidak jelas dan lengkap.
6. Peristiwa logis yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
a. Orang-orang merasa geli melihat orang lain yang kebingungan mencari alamat seseorang.
b. Meminjam catatan alamat untuk memastikan dan membantu menemukan orang hilang.
c. Membawa kopor dan tas plastik besar waktu mencari seseorang atau keluarga.
d. Membangun rumah petak untuk tempat tinggal karyawan  perusahaan.
e. Satu kelurahan dibongkar untuk kemudian dibangun rumah susun.
7. Makan nasi di Jalan Abu Bakar Ali      
Nasi opor lauknya tahu      
Setiap pagi hatiku senang sekali      
…..        
Larik yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari pantun di atas adalah ….
a. Banyak motor di jalanan menyalakan lampu
b. Sarapan pagi sebelum sekolah
c. Pergi ke sekolah pakai sepeda
d. Pokoknya makan tahu
e. Dikasih ibu banyak uang saku
8. Kalau pandai berkain panjang
Serupa dengan kain sarung
Lebih dari kain pelikat.
Kalau pandai berinduk semang
Serupa dengan ibu kandung
Siang dan malam dijadikan tongkat.  
Berdasarkan bentuknya, puisi lama di atas disebut ….
a. syair d. karmina
b. pantun e. gurindam
c. talibun
9. Bakhil jangan diberi singgah
itulah perampok yang amat gagah.
Berdasarkan bentuknya, puisi lama di atas disebut ....
a. syair d. karmina
b. pantun e. gurindam
c. talibun
10.Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, Kekasihku?
Dengan senja samar sepoi,
Pada masa purnama meningkat naik,
Setelah menghalaukan panas payah terik,
Angin malam menghembus lemah,
Menyejuk badan, melambung rasa, menayang pikir,
Membawa angan ke bawah kursiMu?
Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi penggalan puisi di atas adalah...
a. penyair menggambarkan pertemuannya dengan Sang Pencipta

b. penyair menganggap Sang Pencipta sebagai kekasihnya


c. penyair bertemu dengan Sang Pencipta pada suatu senja
d. penyair merasa badannya sejuk karena bertemu kekasihnya
e. penyair bermimpi bertemu kekasihnya
11.Pisang emas bawa berlayar      
Masak sebiji di bawah pergi      
…      
Utang budi dibawa mati  
Untuk melengkapi larik puisi yang rumpang dengan kata berirama yang sesuai dengan puisi
di atas adalah ….
a. utang emas boleh dibayar
b. apa kang mas sudah punya pacar
c. bertanak beras tiada henti
d. udara panas pikiran buyar
e. ingat utang segera dibayar
12.Hatinya susah iman tergoda
Kepada Tunggal’lah jatuh cinta


Larik yang tepat untuk melengkapi bagian syair yang rumpang tersebut  adalah …
a. wajahnya terbayang di ruang mata
gaya senyumnya semua nyata
b. soal hidup perlu direnungi
agar tidak menyesal nanti
c. segala sesuatu terasa hambar
nasi dimakan serasa sekam
d. barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilang nama
e. jika sedikit berbuat bohong
tanda orang yang amat celaka
13.Tumbuhlah lumut dengan kemumu
Ambil penjolok tabung madat
Hidup tidak berilmu
…                                      
Larik yang tepat untuk melengkapi pantun yang rumpang di atas adalah ….
a. angin barat gelombang barat
b. sesat jalan dunia akhirat
c. ayah pergi ibu berangkat
d. kalau adik tahu ibarat
e. ada malah kakak berminat
14.Tetap, madep, manteb Gemati, nastiti, ngati-ati
Supaya kita mandiri, perkasa dan pinter ngatur hidup
Tak tergantung tengkulak, pak dukuh, bekel, atau lurah
Seperti Subadra bagi Arjuna Makin jelita ia di antara maru-marunya,
Seperti Arimbi bagi Bima Jadilah ia jelita ketika melahirkan jabang tetuka
Seperti Sawitri bagi Setyawan
Ia memelihara nyawa kita dari malapetaka
Alangkah pentingnya istri ketika kita mulai melupakannya.  
Isi dari penggalan puisi di atas  adalah .....
a. menempatkan istri sebagai pembantu rumah tangga
b. posisi istri dalam keluarga menurut kebudayaan jawa
c. fungsi istri sebagai pelengkap suami dalam kehidupan
d. memperlakukan istri secara semestinya
e. jasa-jasa itri terhadap suami
15.Puisi yagn berjudul “Balada Matinya Seorang Pemberontak” adalah sebuah puisi badala yang
dikarang oleh....
a. Chairil Anwar d. W.S. Rendra
b. Taufik Ismail e. Sapardi Djoko Damono
c. Sanusi Pane

II. URAIAN
Kerjakanlah soal-soal berikut dengan baik!
1. Jelaskanlah perbedaan antara puisi balada dengan parafrase puisi!
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk puisi baru berdasarkan isinya!
3. Jelaskanlah perbedaan antara karmina dengan gurindam! Berikan masing-masing satu contoh
gurindam dan karmina!
4. Bacalah puisi berikut dengan baik!

          SAJADAH PANJANG

Ada sajadah panjang terbentang


Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Diselingi sekedar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu


Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang terbentang


Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan tak lepas kening hamba
Mengingat Dikau sepenuhnya

                         (Taufik Ismail)

Parafrasekanlah puisi tersebut dengan parafrase jenis pertama!

5. Buatlah balasan dari pantun-pantun berikut! Kamu harus membuat pantun balasan yang benar
dan tepat!
a. Kalau tuan bawa keladi
Bawakan juga si pucuk rebung
Kalau tuan bijak bestari
Binatang apa tanduk di hidung
....

b. Si Monang jago bermain gitar


Gitarnya bagus warnanya terang
Kalau kamu memang pintar
Siapa Sekjen PBB sekarang

...

c. Di Bekasi banyak ranjau paku


Paling banyak di sekitar tambun
Coba jawab pertanyaanku
Sebutkan ciri-ciri talibun

...

Anda mungkin juga menyukai