Anda di halaman 1dari 26

Berkemah memang memiliki arti tersendiri bagi seorang pramuka sejati.

seorang pramuka akan


membawa berjuta kesan disaat ia baru pulang berkemah dialam terbuka untuk yang pertama
kalinya. Kesan menggembirakan, menyedihkan dan bahkan mengharukan berkecamuk menjadi
satu dalam kenangan yang tak terlupakan,, ( hayaaahh,,, hiperbola).
Tapi suatu perkemahan jika tidak disiapkan dengan sangat matang, juga akan berasa hambar.
oleh karena itu seorang pembina harus benar-benar mampu mengemas jadwal kegiatan
sedemikian rupa agar para adik didik nantinya dapat mengantongi berjuta kesan tersebut. Kayak
Kak Powel itu lho yang ahli buat jadwal perkemahan...:).
Berikut ini adalah beberapa contoh Jadwal Kegiatan Perkemahan Sabtu Malam Minggu Untuk
Persami SD/MI, Persami SMP dan Persami SMA.
Langsung Ke TKP Gan...
JADWAL KEGIATAN
PERKEMAHAN SABTU MINGGU(PERSAMI)
GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN KOTA MALANG04599-04600
PANGKALAN SDN TLOGOMAS 2
TAHUN 2011

Hari/
Waktu Kegiatan Ket.
Tanggal
Sabtu, 12.30 – 13.00 Chek in peserta
12 Okt. 13.00 – 13.30 Latihan apel pembukaan
2011 13.30 – 14.00 Apel pembukaan
14.00 – 15.00 Pendirian tenda
15.00 – 15.30 Sholat Ashar
15.30 – 16.00 PBB
16.00 – 16.30 Semaphore
16.30 – 19.00 Giat Pribadi + Isoma
19.00 – 20.00 Materi Peta Pita
20.00 – 20.30 Acara api unggun
20.30 – 22.00 Pentas seni
22.00 – 04.00 Pergi ke pulau kapuk
Minggu, 04.00 – 05.30 Sholat subuh & Persiapan
13 Okt. 05.30 – 06.00 Olahraga
2011 06.00 – 08.00 Bersih diri + Makan pagi
08.00 – 10.30 Penjelajahan
10.30 – 11.00 Apel penutupan PERSAMI
11.00 ……. Sayonara….
Catatan:
1. Untuk Makan sore dan pagi, dikirim olehWali Murid masing-masing. Dengan jadwal
pengiriman sebagai berikut:
Sabtusore, 12 Oktober 2011. Pukul 16.30 – 17.15 WIB.
Minggupagi, 13 Oktober 2011. Pukul 06.00 – 07.30 WIB.
Ada jenis-jenis kegiatan dalam kepramukaan, setiap kegiatan di sesuaikan dengan tingkatan
masing-masing, baik untuk siaga, penggalang ataupun penegak dan pandega. Hal ini karena di
sesuaikan dengan umur dan pola pikir dari anggota itu sendiri, seorang yang berumur 18 tahun
tentunya tidak tepat jika kegiatannya karnaval, begitu juga seorang yang berumur 10 tahun
tentunya belum tepat ketika di ajak untuk mengembara ke alam bebas.

untuk kegiatan kepramukaan secara lengkap, berdasarkan jenjang/ tingkatan dalam kepramukaan
adalah sebagai berikut :

PRAMUKA SIAGA

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan
dalam dan/atau gabungan dari bentuk:

1. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan


Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka
Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan
Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para
Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang
dilaksanakan pada siang hari.

PRAMUKA PENGGALANG

Jambore,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan),
Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional
(tingkat nasional).

Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan
kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan
(LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru),


adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin
Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru
diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan
Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

Penjelajahan (Wide Game),


adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering)
dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi
dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore,
sandi, tali temali dan sejenisnya.

Latihan Bersama,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam
datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar
menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti
baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami
(Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu Minggu), perkemahan
liburan dan sejenisnya.

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang,


adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat
umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari
tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.

Pameran,
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan
sejenisnya.

Pentas Seni Budaya,


adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

Karnaval,
adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.

PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

Raimuna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang,
Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Gladian Pimpinan Satuan,


adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama,
Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang
bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat
diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan
Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara
reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan
Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur,
dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya (PW),


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar,
dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan
pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler,
khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

Perkemahan Bakti (Perti),


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar,
dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan
pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti
kepada masyarakat.

Perkemahan Antar (Peran) Saka,


adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan
Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir
Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan
apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam
rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan,


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan
mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola
kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan
Pramuka.

Latihan Pengelola Dewan Kerja,


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan
dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat
mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda,


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi
Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan
upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan
Bencana.

Penataran, Seminar, dan Lokakarya,


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu
permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai
bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja
bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan
bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera),


adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan
pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa
bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

SEMUA GOLONGAN

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI),


adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio
Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan
secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
TATA TERTIB PESERTA KEMAH
SMP NEGERI 1 BERBAH

1. Peserta wajib siap di lokasi 15 menit sebelum pendaftaran ulang dan pembagian kapling
dimulai
2. Peserta dilarang membawa benda barang larangan misalnya narkoba dll.
3. Peserta wajib menyediakan peralatan kemah yang diperlukan
4. Peserta wajib mengisi daftar peserta
5. Peserta mulai mengerjakan/ mengikuti kegiatan kemah secara kompetisi setelah tanda boleh
mulai dikomandokan
6. Peserta yang menginginkan penjelasan dapat bertanya kepada pembina pramuka atau guru
pendamping dimana perlu.
7. Sehubungan dengan ketentuan nomor 6 peserta bisa mewakilkan pemimpin regu atau wakil
regu masing – masing
8. Peserta wajib lapor atau seijin orang tuanya
9. Selama kegiatan kemah penggalang berlangsung, peserta dilarang :
a. Menerima tamu dari luar tanpa ijin panitia perkemahan
b. Menerima tamu lebih 10 menit
c. Bicara terlalu bebas/kurang sopan
d. Berada di tenda regu lain di malam hari
e. Corat – coret dan membikin kotor lokasi lingkungan perkemahan
10. Peserta wajib mengikuti seluruh mata kegiatan yang dilombakan
11. Peserta wajibmengikuti kemah pramuka penggalang sampai terselesainya program
12. Peserta tidak diperkenankan pulang mendahului tanpa seijin panitia
13. Peserta wajib melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang dijadwalkan
14. Pemimpin regu/wakilnya wajib selalu mengecek seluruh anggotanya
15. Peserta wajib menjaga kesehatan masing – masing dan mohon bantuan pembina atau guru
pendamping dimana diperlukan
16. Peserta yang melanggar tata tertib akan diberikan sangsi dari sekolah
Ambalan Penegak ::

* Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang.

* Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari
5 – 10 orang.

* Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka, seperti ; Sangga
Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pencoba, dan Sangga Pelaksana.

* Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya Pemimpin Sangga
terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.

* Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara mereka sebagai
Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana memimpin Ambalan Penegak dan
tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga di Sangganya.

:: Dewan Ambalan ::

Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana. Anggota Dewan Ambalan dipilih dari para Pemimpin
dan Wakil Pemimpin Sangga, dengan susunan sebagai berikut :

* seorang Ketua ( Pradana )

* seorang Wakil Ketua * seorang Sekretaris ( Kerani )

* seorang Bendahara ( Juru Uang )

* beberapa anggota sesuai dengan kepentingannya (jika dianggap perlu ) Dewan Ambalan
mempunyai masa bakti sama dengan masa bakti gugusdepan. Dewan Ambalan berkewajiban
mengadakan Musyawarah sedikitnya enam bulan sekali. Dewan Ambalan bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi dengan
Pembina Ambalan.

:: Dewan Kehormatan ::

Dewan Kehormatan diketuai oleh Pradana. Susunan Dewan Kehormatan, terdiri dari :

* Ketua Dewan Kehormatan

* Wakil Ketua

* Sekretaris Dewan Kehormatan bertugas untuk membahas dan memutuskan tentang :

* peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak * pelantikan, perghargaan atas jasa
* pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka Dewan Kerja Penegak PENGERTIAN
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega merupakan salah satu wadah Pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola segala aktifitas Pramuka Penegak dan Pandega
yang berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang bersifat kolegial di tingkat Kwartir.

TUGAS POKOK Tugas Pokok Dewan Kerja adalah melaksanakan amanat Musyawarah
Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (MUSPPANITERA ) dan bertanggung jawab kepada
Kwartir.

MACAM DAN URUTAN JABATAN DEWAN KERJA Macam dan urutan jabatan dalam
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah sebagai berikut :

* Seorang Ketua merangkap anggota.

* Seorang Wakil Ketua merangkap anggota.

* Seorang Sekretaris I merangkap anggota.

* Seorang Sekretaris II merangkap anggota.

* Seorang Bendahara merangkap anggota.

* Beberapa orang anggota yang masuk dalam pembidangan Dewan Kerja. Pembidangan dalam
Dewan Kerja :

* Bidang Teknik Kepramukaan ( Tekpram )

* Bidang Kegiatan Operasional ( Giat-Ops )

* Bidang Pembinaan dan Pengembangan ( Bin-Bang )

* Bidang Penelitian dan Evaluasi ( Lit-Ev ) untuk tingkat Cabang dan Ranting dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan
Dewan Kerja yang ada dalam jajarannya (wilayah binaan) maka ditunjuk anggota Dewan Kerja
yang di tugaskan secara khusus.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung Jawab Dewan Kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus Dewan Kerja adalah
sebagai berikut:

Ketua Dewan Kerja * Memimpin Dewan Kerja. * Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir. *
Membina personil Dewan Kerja. * Melaksanakan amanat MUSPPANITERA dalam mengelola
kegiatan Pramuka Penegak Pandega di wilayahnya. * Bersama-sama dengan semua anggota
Dewan Kerja bertanggung jawab atas segala kegiatan kepada Kwartir dan MUSPPANITERA.
Wakil Ketua Dewan Kerja * Mewakili ketua apabila ketua berhalangan dengan mandat dari
ketua. * Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir. * Melaksanakan fungsi pengawasan atas segala
aktivitas Dewan Kerja. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. * Bertanggung
jawab kepada Ketua Dewan Kerja. Sekretaris I Dewan Kerja * Sebagai juru bicara Dewan Kerja
dengan sepengetahuan ketua. * Mengatur dan melaksanakan mekanisme dan administrasi Dewan
Kerja terutama segi konsepsional. * Mewakili Dewan Kerja apabila ketua dan wakil ketua
berhalangan dengan mandat dari ketua. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.
* Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja. Sekretaris II Dewan Kerja * Bersama-sama
dengan sekretaris I mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi Dewan Kerja terutama
segi operasional. * Mewakili Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris I apabila berhalangan dengan
mandat dari ketua. * Menggantikan tugas Sekretaris I apabila yang bersangkutan berhalangan . *
Bertindak sebagai Kepala Sekretariat Dewan Kerja. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus
Dewan Kerja. * Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Bendahara Dewan Kerja *
Mengelola keuangan Dewan Kerja. * Merencanakan dan mengawasi penggunaan keuangan
kegiatan Dewan Kerja dengan persetujuan Wakil Ketua dan sepengetahuan Ketua. * Mewakili
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I dan Sekretaris II apabila berhalangan dengan mandat dari ketua.
* Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. * Bertanggung jawab kepada Ketua
Dewan Kerja. Ketua-ketua Bidang Dewan Kerja Membantu ketua dan wakil ketua Dewan Kerja
dalam memimpin anggota bidangnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab bidangnya
masing-masing : * Bidang Teknik Kepramukaan : Merencanakan dan merumuskan pelaksanaan
kebijakan pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara konsepsional. *
Bidang Kegiatan Operasional : Merencanakan dan melaksanakan program kerja operasional
Dewan Kerja. * Bidang Pembinaan dan Pengembangan : Merencanakan dan Melaksanakan
program kerja pendidikan dan latihan atau kegiatan dalam rangka pembinaaan dan
pengembangan kualitas pramuka Penegak dan Pandega. * Bidang Penelitian dan Evaluasi :
Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan penelitian dan evaluasi dalam rangka
mendukung pembinaan dan pengembangan kuantitas dan kualitas pramuka Penegak dan
Pandega. Anggota Dewan Kerja Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab secara bersama-
sama dalam melaksanakan tugas pokok Dewan Kerja. Anggota Dewan Kerja yang melaksanakan
pembinaan Dewan Kerja di wilayah binaannya mempunyai tugas sebagai berikut : *
Melaksanakan supervisi dan monitoring secara berkala terhadap laju pertumbuhan dan
perkembangan Pramuka Penegak dan Pandega serta permasalahan yang dihadapi untuk
kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja guna menentukan langkah-langkah kebijakan dan
pemecahannya. * Melaksanakan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega melalui Dewan
Kerja diwilayah binaannya baik konsepsional maupun bimbingan teknis operasional. *
Melaksanakan rapat koordinasi wilayah antar Dewan Kerja dalam wilayah binaannya minimal 1
(satu) tahun sekali guna saling tukar menukar informasi penyelarasan program serta perumusan
permasalahan yang dihadapi berikut langkah-langkah pemecahan yang dilakukan untuk
kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja sebagai Laporan. * Dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya, Dewan Kerja berkonsultasi kepada Andalan Urusan Sekretariat. MUTASI,
PENAMBAHAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pada dasarnya prosedur mutasi,
penambahan dan pemberhentian anggota Dewan Kerja tetap mengikuti aturan dalam Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja yang berlaku. Mutasi Anggota * Proses mutasi hendaknya selalu
memperlihatkan kemampuan dan kesediaan anggota yang dimutasikan. * Mutasi anggota diatur
dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan Rapat Pleno Dewan Kerja kemudian diajukan kepada
Kwartir untuk mendapat persetujuan. * Penambahan Anggota * Penambahan anggota dilakukan
jika terdapat kekosongan jabatan dan atau pengurangan jumlah anggota Dewan Kerja. *
Penambahan anggota tetap memperhatikan perimbangan jumlah puteri dan putera. * Calon
anggota yang diusulkan oleh Dewan Kerja kepada Kwartir adalah selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan sejak pemberhentian anggota dan dibahas dalam rapat Pleno. * Seorang yang akan
diangkat menggantikan anggota yang berhenti dipilih dan diseleksi oleh Dewan Kerja kemudian
dibahas dalam rapat Pleno Dewan Kerja untuk disetujui dan diajukan ke Kwartir untuk
dikukuhkan. * Calon anggota Dewan Kerja yang akan menggantikan anggota yang berhenti
benar-benar memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Pemberhentian Anggota Seorang
anggota Dewan Kerja berhenti dari keanggotaannya apabila : * Menikah * Atas permintaan
sendiri * Meninggal Dunia * Melanggar kode etik dan kode kehormatan Gerakan Pramuka *
Meninggalkan wilayah kedudukan Dewan Kerja dan atau tidak menunjukan keaktifannya selama
6 (enam) bulan berturut-turut tanpa pemberitahuan secara tertulis. * Pemberhentian anggota
Dewan Kerja berdasarkan atas pengusulan Rapat Pleno Dewan Kerja yang disetujui oleh 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.

STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KERJA * Ditingkat Nasional disebut Dewan Kerja


Pramuka Penegak dan Pandega Nasional, disingkat Dewan Kerja Nasional (DKN) * Ditingkat
Daerah disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Daerah, disingkat Dewan Kerja
Daerah (DKD) * Ditingkat Cabang disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega
Cabang, disingkat Dewan Kerja Cabang (DKC)

* Ditingkat Ranting disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Ranting, disingkat
Dewan Kerja Ranting (DKR) MASA BAKTI

* DKN dengan masa bakti 5 Tahun

* DKD dengan masa bakti 5 Tahun

* DKC dengan masa bakti 5 Tahun

* DKR dengan masa bakti 3 Tahun


SIAGA

Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal
perjuangan bangsa Indonesia.

Kode kehormatan

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya
(janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral
Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:

Dwi Satya

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh

 menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia, dan


mengikuti tata krama keluarga
 setiap hari berbuat kebajikan

Dwi Darma

1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya


2. Siaga berani dan tidak putus asa

Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral
ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan

Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan terbesarnya
disebut Perindukan. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Ketua Barung yang dipilih oleh Barung
itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari
mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah
Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.

Syarat Kecakapan
Syarat Kecakapan Umum

Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU
dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:

1. Mula
2. Bantu
3. Tata

TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU
untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan
dulu untuk menandakan pangkat seseorang).
Syarat Kecakapan Khusus

Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang
masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju
sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan
puncak menghadap ke bawah.

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:

1. Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk


golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak,
permainan kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh
Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat
umum.
4. Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir
kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk
lisan maupun tulisan.
5. Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya
para Pramuka Siaga.
6. Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka
Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga
yang dilaksanakan pada siang hari.
Penggalang
Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah
siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia
dari 10-15 tahun.

Tingkatan dalam Penggalang

Penggalang memiliki beberapa tingkatan dalam golongannya,


yaitu :

1. Ramu
2. Rakit
3. Terap
4. Penggalang Garuda

Tingkatan Penggalang juga memiliki Syarat Kecakapan Umum


(SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan kenaikan tingkat atau
pendapatkan Tanda Kecapakan Khusus TKK
Sistem Kelompok Satuan Terpisah

Satuan terkecil dalam Penggalang disebut regu. Setiap regu


diketuai oleh seorang Pimpinan Regu (PINRU)yang bertanggung
jawab penuh atas regunya tersebut. Dalam Gugus depan
Penggalang yang dapat berisi lebih dari satu regu putra/putri,
terdapat peserta didik yang bertugas mengkoordinir regu-regu
tersebut, peserta didik itu disebut Pratama (untuk putra) atau
Pratami (untuk putri).

Regu dalam penggalang mempunyai nama-nama untuk


mengidentifikasi regu tersebut. Nama Regu Putra diambil dari
nama binatang, misalnya harimau, kobra, elang, kalajengking,
dan sebagainya. Sedangkan nama regu putri diambil dari nama
bunga, semisal anggrek, anyelir, mawar, melati.

Trisatya

Janji Pramuka Penggalang (Trisatya) berbeda dengan Siaga dan


Penegak/Pandega. Berikut isi Trisatya Penggalang:TRISATYA
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku kepada Tuhan Yang Maha Esa,


Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan
Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri
membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma

Dasa Dharma
adalah sepuluh janji seorang pramuka

DASA DHARMA

1. Taqwa kepada tuhan yang maha esa


2. Cinta alam dan kasih sayang kepada manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin,terampil,dan gembira
7. Hemat cermat dan bersahaja
8. Disiplin,berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan

Kegiatan Pramuka Penggalang


Kegiatan dalam tingkatan penggalang antara lain:

 Jambore

 Lomba Tingkat, adalah pertemuan regu-regu Pramuka


Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan.
Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai
dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang
(LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

 Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), adalah pertemuan


Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama
(Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin
Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan
pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan
kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh
gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir
Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan
Dianpinru apabila dipandang perlu.

 Penjelajahan (Wide Game), adalah pertemuan Pramuka


Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering)
dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta,
mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos.
Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan
seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan
sejenisnya.

Dalam membuat peta, pramuka penggalang memiliki teknik


tersendiri seperti peta pita. Peta pita dibuat oleh dua atau tiga
orang yang biasanya mencatat posisi atau titik dari kompas
bidik, kemudian orang yang lain akan mencatat kondisi sekitar
dalam sebuah meja jalan. Meja lanan sendiri berbentuk papan
seukuran kertas folio yang kemudian ditempel kertas yang
digulung panjang

 Latihan Bersama, adalah pertemuan Pramuka


Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada
dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun
kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar
menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat
dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris,
PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

 Perkemahan, adalah pertemuan Pramuka Penggalang


yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi
hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan
diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan
Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum”at Sabtu
Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

 Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang, adalah


pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk
keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti
baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat
konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali
(pioneering), dan sejenisnya.

 Pameran, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya


Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

 Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu,


seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan
sejenisnya.

 Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan


kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

 Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil


kreatifitas Pramuka Penggalang.
Penegak

Penegak adalah anggota gerakan Pramuka yang sudah


memasuki jenjang umur 16 sampai 21 tahun.

Ada beberapa tingkatan dalam Penegak yaitu :

 Penegak Bantara
 Penegak Laksana
 Penegak Garuda

dimana tingkatan tersebut Pramuka Garuda ialah tingkatan


tertinggi dalam Golongan Penegak.
10 orang Penegak disebut Sangga,dalam satu Sangga dipimpin
salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (PINSA).
Beberapa Sangga terbentuklah yang namanya AMBALAN, yang
dipimpin oleh PRADANA. Didalam Ambalan terdapat struktur
organisasi yang lengkap misal : Krani, Juru Uang,Juru Adat dan
Anggota. Setiap Ambalan mempunyai nama yang bermacam-
macam, bisa nama pahlawan, tokoh pewayangan dan lain
sebagainya.

Bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda dengan Trisatya


Penggalang. Berikut bunyi Trisatya Penegak:

Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia,
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat, menepati Dasa Darma.

Kegiatan-kegiatan Penegak

Kegiatan Pramuka Penegak adalah perwujudan dari sumpah di


atas. Berikut ini acara-acara pertemuan Penegak:

 Lompat Tali (Kegiatan ini dilaksanakan di masing-masing


Ambalan)
 Pelantikan Penegak Bantara & Laksana
 Gladian Pimpinan Sangga (DIANPINSA)
 Raimuna (Rover Moot)
 Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
 Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan
Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)

Pandega

Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota


Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang
berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Golongan yang
ini disebut juga dengan Dewasa Muda. Kegiatannya sama saja
dengan kegiatan Penegak, sehingga di kwartir ditangani
oleh Dewan Kerja, yang lebih dikenal dengan Dewan Kerja
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Pengertian, Sifat, Fungsi dan Asal-Usul Kepramukaan

Pengertian

Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik dan
menyenangkan bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa, dilaksanakan di alam
terbuka, di luar sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dan metode khusus.

Kepramukaan juga didefinisikan sebagai :

1. Suatu gerakan pendidikan


2. Suatu proses
3. Aktivitas dinamis, bergerak maju sepanjang hayat.
4. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk komunikasi antara pembina dan peserta didik.

Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di


Indonesia, Pramuka adalah nama diri anak didik yang dibina dalam gerakan Pramuka sedangkan
kepramukaan adalah ilmu dan materi-materi yang diajarkan dalam gerakan Pramuka.

Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), juga
dianggap merupakan perpaduan kata pra yang artinya sebelum, dan muka yang artinya depan
(yang terdepan). Diharapkan anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan.

Sifat

Resolusi kepanduan dunia di Kopenhagen Denmark mengungkapkan bahwa sifat gerakan


Pramuka yakni :

1. Nasional, yakni sebagai keadaan, kebutuhan dan kepentingan negara.


2. Internasional, yakni sebagai salah satu cara menciptakan perdamaian dunia.
3. Universal. Maksudnya semua negara di dunia ini menjadi media dalam kegiatan kepanduan.
Fungsi

 Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai sarana pendidikan.
 Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab jiwa dari orang
dewasa.
 Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia berkualitas tinggi, sebagai
pelengkap pendidikan di sekolah dan keluarga. Kegiatan dalam kepramukaan harus :

1. Diprogramkan
2. Direncanakan
3. Dilaksanakan
4. Dievaluasi

Asal-usul

Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari kata out – scout (di luar)
atau scouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh Lord Robert Stephenson Smith
Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris yang dilahirkan di London pada 22
Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak muda Inggris yang mengalami kerusakan moral.
Karenanya ia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya
menarik dan menantang. Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden
Powel bernama Olive Simclair Swames, lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell
meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya, Afrika.

Nama gerakan Pramuka mengalami perubahan beberapa kali, yakni :

 1908 – Scout oleh Bapak Pandu Sedunia


 1912 – Padvinder (Belanda) – Nederland Padvinder Organization (NPO)
 1914 – Nederland Indische Padvinder Organization (NIPV)
 1916 – Javasche Padvinder Organization (JPO) oleh Mangkunegara VII
 1918 – Padvinder Moehammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan
 1920 – Hizbul Wathan (HW)
 1928 – Pandu.

H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU), setelah peringatan
Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya, namanya kembali berubah menjadi
Pandu.

 1930 – terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KPI)
 1931 – Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
 1940 – Perkino
 1943 – Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
 1945 – Pandu Rakyat Indonesia
 1951 – Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
 1954 – Poppindo dan PKPI
 1958 – Seminar Kepanduan
 1960 – Ipindo dan Poppindo serta PKPI melebur adlam Perkindo
 1961 – Gerakan Pramuka, berdasarkan Skep No. 238 tahun 1961. Itulah yang digunakan hingga
tahun kini. Penyerahan panji negara pada gerakan Pramuka dilakukan pada 14 Agustus 1961,
yang kemudian diperingati sebagai hari lahir Pramuka Indonesia, setelah sebelumnya yakni pada
20 Mei 1961 ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang gerakan Pramuka.

Pada tahun 1967, gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di Pandu se-Dunia, menyusul pada tahun
1975 Pandu Putri Indonesia.
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia - Pencarian kesenian dan tarian budaya dengan kata kunci "
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia " di temukan di suog.co. Untuk mencari informasi atau artikel
sejarah yang sesuai dengan tarian, lagu daerah, alat musik tradisional, budaya, gambar, kesenian, asal
usul, asal muasal, cerita rakyat anda dapat menuliskan kata kunci yang ada pada kolom pencarian yang
sudah tersedia.

Dengan semakin berkembang nya teknologi internet, situs suog.co berusaha untuk memberikan
informasi yang berkaitan dengan sejarah di dunia, khususnya kesenian. Situs suog.co memiliki
ratusan artikel kesenian tari dan alat musik tradisional misal " Asal mula terbentuknya pramuka
di dunia " yang di anda jadikan masukan atau bahan referensi ilmu pengetahuan anda.

Baca : Asal mula terbentuknya pramuka di dunia

Foto penemu pramuka

Pramuka merupakan kepanjangan dari Praja Muda Karana. Dan pramuka merupakan sebuah
kegiatan atau aktivitas bagi anak muda atau remaja di luar lingkungan keluarga maupun sekolah
yang bertujuan untuk mendidik baik fisik, mental, maupun spiritual. Kegiatan pramuka ini lebih
mengutamakan pengembangan keterampilan untuk bertahan hidup di alam.

Sejarah Pramuka Dunia, Robert Stephenson Smyth Baden-Powell

Sejarah pramuka dunia berawal dari seorang prajurit berkebangsaan Inggris bernama Robert
Stephenson Smyth Powell. Ayahnya bernama Baden-Powell dan ibunya bernama Henrietta
Grace Smyth. Stephe Powell begitu ia dipanggil, lahir di kota Paddington, London pada tanggal
22 Februari tahun 1857.
Pada masa muda Smyth Powell yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lord Baden-Powell
atau Robert Baden-Powell bergabung dengan Angkatan Darat kerajaan Inggris pada tahun 1876.
Karirnya di kemiliteran mengalami perkembangan yang cukup bagus.

Latar belakang sejarah pramuka pertama terjadi pada saat Baden-Powell ditugaskan di sebuah
kota kecil di Afrika bernama Mafeking. Sekumpulan remaja pembawa pesan bagi pasukan
lainnya yang dinamakan The Mafeking Cadet Corps pada tahun 1899 hingga tahun 1900 berhasil
mempertahankan kota itu dengan mengalahkan musuh. Walaupun para remaja ini sama sekali
tidak memiliki keahlian militer namun mereka mampu bertahan.

Hal inilah yang kemudian membuat Baden-Powell memiliki ide untuk emmbuat semacam ilmu
kepanduan bagi anak-anak muda agar mereka mampu bertahan di alam luar. Selain itu faktor lain
adalah pengalaman beliau bertugas di berbagai negara dengan lingkungan alam yang berbeda-
beda dan cenderung ekstrim.

Dan sejarah pramuka dunia berlanjut di kemudian hari Baden-Powell telah menjadi pahlawan
nasional bagi bangsanya. Dan mulai dari situ ia mulai banyak menulis buku tentang materi
kepanduan. dan akhirnya beliau menerapkan materi tulisannya dalam sebuah kegiatan pelatihan
pemuda. Dan akhirnya kegiatan kepemudaan yang diawalinya itu menjadi cikal bakal Pramuka.

Sejarah Pramuka Indonesia, Gerakan Pramuka Indonesia

Sejarah pramuka berlanjut dengan terbentuknya berbagai organisasi Pramuka yang semakin
meluas ke berbagai negara, dan akhirnya juga masuk ke Indonesia. Beberapa organisasi
kepanduan tersebut seperti misalnya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) yang didirikan
pada tahun 1923 di kota Bandung, dan juga Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO)
yang didirikan pada tahun 1923 juga di kota Jakarta. dan selama sekitar 10 tahun yaitu dari tahun
1950 hingga tahun 1960 berbagai macam kelompok atau organisasi kepanduan yang memiliki
beragam bentuk mulai masuk ke Indonesia.

Ada bermacam latar belakang yang dimiliki organisasi kepanduan yang bermunculan ini, mulai
dari kepemudaan hingga berlatar belakang politik. Hal ini membuat pertumbuhan organisasi
kepanduan di Indonesia menjadi semakin tidak baik. Hal inilah yang kemudian membuat
Pemerintah Indonesia akhirnya membubarkan seluruh organisasi kepanduan yang telah ada, dan
membuat satu organisasi kepanduan yang bertujuan untuk menyatukan seluruh organisasi
kepanduan di Indonesia ke dalam satu wadah.

Organisasi ini kemudian dinamakan GERAKAN PRAMUKA. Yang ditetapkan berdasar pada
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Namun
secara resmi Gerakan Pramuka baru dikenalkan pada publik pada 14 Agustus 1961, dan mulai
pada saat itu juga tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai hari lahirnya Pramuka di
Indonesia mengawali sejarah pramuka Indonesia.
Sejarah Pramuka Indonesia, Lambang Pramuka

Gambar tanda pelantikan pramuka

Sejarah Pramuka di Indonesia semakin berkembang baik dengan ditetapkannya Tunas Kelapa
sebagai lambang gerakan pramuka. Lambang tunas kelapa yang berupa silhouette ini memiliki
banyak sekali makna filosofis yang sangat mendalam.

Lambang pramuka pertama kali dicetuskan oleh seorang pegawai tinggi departemen pertanian
yang juga seorang pembina pramuka yang aktif, yaitu Almarhum Bapak Sumardjo Atmodipuro.
dan lambang ini pertama kali diperkenalkan dan digunakan pada saat peluncuran gerakan
pramuka pada tanggal 14 Agustus 196.

Sejarah Pramuka Indonesia, Arti Lambang Pramuka


Wallpaper atribut pramuka

Salah satu yang penting dalam perkembangan sejarah pramuka khususnya sejarah gerakan
pramuka di Indonesia adalah lambang pramuka yaitu silhouette Tunas Kelapa. Berikut ini sedikit
penjelasan mengenai Arti lambang pramuka :

1. Tunas Kelapa. Lambang Pramuka berupa tunas kelapa memiliki makna yang sangat dalam.
Tunas kelapa disimbolkan sebagai tunas kehidupan atau cikal bakal kehidupan. Disini
diharapkan agar para anggota pramuka kelak akan menjadi tunas bangsa dan menjadi pokok
kehidupan Bangsa Indonesia.

2. Buah kelapa merupakan buah yang tidak mudah busuk maupun rusak, buah kelapa dapat
bertahan dalam kondisi apapun. Hal ini memiliki makna dan harapan agar para anggota pramuka
dapat selalu bertahan jasmani dan rohani dalam semua tantangan kehidupan, dan mampu
mengatasi segala rintangan dalam mempertahankan dan membangun Bangsa Indonesia.

3. Pohon kelapa adalah salah satu pohon yang mampu hidup dimana saja, baik di pantai maupun
di gunung. Harapannya adalah agar para anggota pramuka mampu menyesuaikan diri di
lingkungan masyarakat yang berbeda-beda di tanah air Indonesia.

4. Pohon Kelapa (Batang Pohon) biasanya tumbuh dengan menjulang tinggi sekali ke atas, lurus
dan kokoh. Ini bermakna semoga para pramuka ini mampu tumbuh dengan cita-cita yang tinggi
dan tahan terhadap segala godaan maupun cobaan.

5. Akar pohon kelapa sangat kuat mencengkeram jauh ke dalam tanah. Ini merupakan simbol
harapan agar pramuka selalu berpegang teguh pada landasan tekad yang baik guna mencapai
cita-cita tingginya.
6. Kelapa adalah pohon yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal.
Dari mulai akar, batang pohon, kulit buah, batok, daging buah, air kelapa, hingga daunnya. Hal
ini merupakan simbol agar setiap anggota pramuka dapat menjadi pribadi yang berguna bagi
dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa negara Indonesia, dan bahkan bagi dunia.

Lambang Pramuka
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lambang Gerakan Pramuka


Makam Pencipta Lambang Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat
tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo, seorang pegawai tinggi Departemen
Pertanian yang juga tokoh pramuka.

Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden
Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan
Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 448 tahun 1961.

Daftar isi
 1 Bentuk
 2 Arti kiasan
 3 Penggunaan
 4 Pranala luar
 5 Lihat pula

Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa. (lihat gambar di
samping) Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72
tentang Lambang Gerakan Pramuka.

Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:

1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti
bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2. Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan
rohaninya kuat dan ulet.
3. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang
mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang
tinggi.
5. Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
6. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan
agama.

Penggunaan
 Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir /
Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
 Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa
itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
 Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi
muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader
pembangunan yang berjiwa Pancasila

Anda mungkin juga menyukai