Hari/
Waktu Kegiatan Ket.
Tanggal
Sabtu, 12.30 – 13.00 Chek in peserta
12 Okt. 13.00 – 13.30 Latihan apel pembukaan
2011 13.30 – 14.00 Apel pembukaan
14.00 – 15.00 Pendirian tenda
15.00 – 15.30 Sholat Ashar
15.30 – 16.00 PBB
16.00 – 16.30 Semaphore
16.30 – 19.00 Giat Pribadi + Isoma
19.00 – 20.00 Materi Peta Pita
20.00 – 20.30 Acara api unggun
20.30 – 22.00 Pentas seni
22.00 – 04.00 Pergi ke pulau kapuk
Minggu, 04.00 – 05.30 Sholat subuh & Persiapan
13 Okt. 05.30 – 06.00 Olahraga
2011 06.00 – 08.00 Bersih diri + Makan pagi
08.00 – 10.30 Penjelajahan
10.30 – 11.00 Apel penutupan PERSAMI
11.00 ……. Sayonara….
Catatan:
1. Untuk Makan sore dan pagi, dikirim olehWali Murid masing-masing. Dengan jadwal
pengiriman sebagai berikut:
Sabtusore, 12 Oktober 2011. Pukul 16.30 – 17.15 WIB.
Minggupagi, 13 Oktober 2011. Pukul 06.00 – 07.30 WIB.
Ada jenis-jenis kegiatan dalam kepramukaan, setiap kegiatan di sesuaikan dengan tingkatan
masing-masing, baik untuk siaga, penggalang ataupun penegak dan pandega. Hal ini karena di
sesuaikan dengan umur dan pola pikir dari anggota itu sendiri, seorang yang berumur 18 tahun
tentunya tidak tepat jika kegiatannya karnaval, begitu juga seorang yang berumur 10 tahun
tentunya belum tepat ketika di ajak untuk mengembara ke alam bebas.
untuk kegiatan kepramukaan secara lengkap, berdasarkan jenjang/ tingkatan dalam kepramukaan
adalah sebagai berikut :
PRAMUKA SIAGA
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan
dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
PRAMUKA PENGGALANG
Jambore,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan),
Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional
(tingkat nasional).
Lomba Tingkat,
adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan
kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan
(LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).
Latihan Bersama,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam
datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar
menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti
baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.
Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk
mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami
(Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum'at Saptu Minggu), perkemahan
liburan dan sejenisnya.
Pameran,
adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.
Darmawisata,
adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan
sejenisnya.
Karnaval,
adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.
Raimuna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang
diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang,
Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.
Perkemahan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara
reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan
Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum'at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur,
dan sejenisnya.
Pengembaraan,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam
rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.
Sidang Paripurna,
adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja
bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan
bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.
SEMUA GOLONGAN
1. Peserta wajib siap di lokasi 15 menit sebelum pendaftaran ulang dan pembagian kapling
dimulai
2. Peserta dilarang membawa benda barang larangan misalnya narkoba dll.
3. Peserta wajib menyediakan peralatan kemah yang diperlukan
4. Peserta wajib mengisi daftar peserta
5. Peserta mulai mengerjakan/ mengikuti kegiatan kemah secara kompetisi setelah tanda boleh
mulai dikomandokan
6. Peserta yang menginginkan penjelasan dapat bertanya kepada pembina pramuka atau guru
pendamping dimana perlu.
7. Sehubungan dengan ketentuan nomor 6 peserta bisa mewakilkan pemimpin regu atau wakil
regu masing – masing
8. Peserta wajib lapor atau seijin orang tuanya
9. Selama kegiatan kemah penggalang berlangsung, peserta dilarang :
a. Menerima tamu dari luar tanpa ijin panitia perkemahan
b. Menerima tamu lebih 10 menit
c. Bicara terlalu bebas/kurang sopan
d. Berada di tenda regu lain di malam hari
e. Corat – coret dan membikin kotor lokasi lingkungan perkemahan
10. Peserta wajib mengikuti seluruh mata kegiatan yang dilombakan
11. Peserta wajibmengikuti kemah pramuka penggalang sampai terselesainya program
12. Peserta tidak diperkenankan pulang mendahului tanpa seijin panitia
13. Peserta wajib melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang dijadwalkan
14. Pemimpin regu/wakilnya wajib selalu mengecek seluruh anggotanya
15. Peserta wajib menjaga kesehatan masing – masing dan mohon bantuan pembina atau guru
pendamping dimana diperlukan
16. Peserta yang melanggar tata tertib akan diberikan sangsi dari sekolah
Ambalan Penegak ::
* Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari
5 – 10 orang.
* Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka, seperti ; Sangga
Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pencoba, dan Sangga Pelaksana.
* Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga, dan selanjutnya Pemimpin Sangga
terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga.
* Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara mereka sebagai
Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana memimpin Ambalan Penegak dan
tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga di Sangganya.
:: Dewan Ambalan ::
Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana. Anggota Dewan Ambalan dipilih dari para Pemimpin
dan Wakil Pemimpin Sangga, dengan susunan sebagai berikut :
* beberapa anggota sesuai dengan kepentingannya (jika dianggap perlu ) Dewan Ambalan
mempunyai masa bakti sama dengan masa bakti gugusdepan. Dewan Ambalan berkewajiban
mengadakan Musyawarah sedikitnya enam bulan sekali. Dewan Ambalan bertugas untuk
merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi dengan
Pembina Ambalan.
:: Dewan Kehormatan ::
Dewan Kehormatan diketuai oleh Pradana. Susunan Dewan Kehormatan, terdiri dari :
* Wakil Ketua
* peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak * pelantikan, perghargaan atas jasa
* pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka Dewan Kerja Penegak PENGERTIAN
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega merupakan salah satu wadah Pembinaan bagi
Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola segala aktifitas Pramuka Penegak dan Pandega
yang berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang bersifat kolegial di tingkat Kwartir.
TUGAS POKOK Tugas Pokok Dewan Kerja adalah melaksanakan amanat Musyawarah
Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (MUSPPANITERA ) dan bertanggung jawab kepada
Kwartir.
MACAM DAN URUTAN JABATAN DEWAN KERJA Macam dan urutan jabatan dalam
Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah sebagai berikut :
* Beberapa orang anggota yang masuk dalam pembidangan Dewan Kerja. Pembidangan dalam
Dewan Kerja :
* Bidang Penelitian dan Evaluasi ( Lit-Ev ) untuk tingkat Cabang dan Ranting dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan
Dewan Kerja yang ada dalam jajarannya (wilayah binaan) maka ditunjuk anggota Dewan Kerja
yang di tugaskan secara khusus.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung Jawab Dewan Kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus Dewan Kerja adalah
sebagai berikut:
Ketua Dewan Kerja * Memimpin Dewan Kerja. * Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir. *
Membina personil Dewan Kerja. * Melaksanakan amanat MUSPPANITERA dalam mengelola
kegiatan Pramuka Penegak Pandega di wilayahnya. * Bersama-sama dengan semua anggota
Dewan Kerja bertanggung jawab atas segala kegiatan kepada Kwartir dan MUSPPANITERA.
Wakil Ketua Dewan Kerja * Mewakili ketua apabila ketua berhalangan dengan mandat dari
ketua. * Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir. * Melaksanakan fungsi pengawasan atas segala
aktivitas Dewan Kerja. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. * Bertanggung
jawab kepada Ketua Dewan Kerja. Sekretaris I Dewan Kerja * Sebagai juru bicara Dewan Kerja
dengan sepengetahuan ketua. * Mengatur dan melaksanakan mekanisme dan administrasi Dewan
Kerja terutama segi konsepsional. * Mewakili Dewan Kerja apabila ketua dan wakil ketua
berhalangan dengan mandat dari ketua. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja.
* Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja. Sekretaris II Dewan Kerja * Bersama-sama
dengan sekretaris I mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi Dewan Kerja terutama
segi operasional. * Mewakili Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris I apabila berhalangan dengan
mandat dari ketua. * Menggantikan tugas Sekretaris I apabila yang bersangkutan berhalangan . *
Bertindak sebagai Kepala Sekretariat Dewan Kerja. * Ikut serta menentukan kebijakan khusus
Dewan Kerja. * Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja Bendahara Dewan Kerja *
Mengelola keuangan Dewan Kerja. * Merencanakan dan mengawasi penggunaan keuangan
kegiatan Dewan Kerja dengan persetujuan Wakil Ketua dan sepengetahuan Ketua. * Mewakili
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I dan Sekretaris II apabila berhalangan dengan mandat dari ketua.
* Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. * Bertanggung jawab kepada Ketua
Dewan Kerja. Ketua-ketua Bidang Dewan Kerja Membantu ketua dan wakil ketua Dewan Kerja
dalam memimpin anggota bidangnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab bidangnya
masing-masing : * Bidang Teknik Kepramukaan : Merencanakan dan merumuskan pelaksanaan
kebijakan pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara konsepsional. *
Bidang Kegiatan Operasional : Merencanakan dan melaksanakan program kerja operasional
Dewan Kerja. * Bidang Pembinaan dan Pengembangan : Merencanakan dan Melaksanakan
program kerja pendidikan dan latihan atau kegiatan dalam rangka pembinaaan dan
pengembangan kualitas pramuka Penegak dan Pandega. * Bidang Penelitian dan Evaluasi :
Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan penelitian dan evaluasi dalam rangka
mendukung pembinaan dan pengembangan kuantitas dan kualitas pramuka Penegak dan
Pandega. Anggota Dewan Kerja Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab secara bersama-
sama dalam melaksanakan tugas pokok Dewan Kerja. Anggota Dewan Kerja yang melaksanakan
pembinaan Dewan Kerja di wilayah binaannya mempunyai tugas sebagai berikut : *
Melaksanakan supervisi dan monitoring secara berkala terhadap laju pertumbuhan dan
perkembangan Pramuka Penegak dan Pandega serta permasalahan yang dihadapi untuk
kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja guna menentukan langkah-langkah kebijakan dan
pemecahannya. * Melaksanakan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega melalui Dewan
Kerja diwilayah binaannya baik konsepsional maupun bimbingan teknis operasional. *
Melaksanakan rapat koordinasi wilayah antar Dewan Kerja dalam wilayah binaannya minimal 1
(satu) tahun sekali guna saling tukar menukar informasi penyelarasan program serta perumusan
permasalahan yang dihadapi berikut langkah-langkah pemecahan yang dilakukan untuk
kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja sebagai Laporan. * Dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya, Dewan Kerja berkonsultasi kepada Andalan Urusan Sekretariat. MUTASI,
PENAMBAHAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA Pada dasarnya prosedur mutasi,
penambahan dan pemberhentian anggota Dewan Kerja tetap mengikuti aturan dalam Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja yang berlaku. Mutasi Anggota * Proses mutasi hendaknya selalu
memperlihatkan kemampuan dan kesediaan anggota yang dimutasikan. * Mutasi anggota diatur
dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan Rapat Pleno Dewan Kerja kemudian diajukan kepada
Kwartir untuk mendapat persetujuan. * Penambahan Anggota * Penambahan anggota dilakukan
jika terdapat kekosongan jabatan dan atau pengurangan jumlah anggota Dewan Kerja. *
Penambahan anggota tetap memperhatikan perimbangan jumlah puteri dan putera. * Calon
anggota yang diusulkan oleh Dewan Kerja kepada Kwartir adalah selambat-lambatnya 2 (dua)
bulan sejak pemberhentian anggota dan dibahas dalam rapat Pleno. * Seorang yang akan
diangkat menggantikan anggota yang berhenti dipilih dan diseleksi oleh Dewan Kerja kemudian
dibahas dalam rapat Pleno Dewan Kerja untuk disetujui dan diajukan ke Kwartir untuk
dikukuhkan. * Calon anggota Dewan Kerja yang akan menggantikan anggota yang berhenti
benar-benar memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Pemberhentian Anggota Seorang
anggota Dewan Kerja berhenti dari keanggotaannya apabila : * Menikah * Atas permintaan
sendiri * Meninggal Dunia * Melanggar kode etik dan kode kehormatan Gerakan Pramuka *
Meninggalkan wilayah kedudukan Dewan Kerja dan atau tidak menunjukan keaktifannya selama
6 (enam) bulan berturut-turut tanpa pemberitahuan secara tertulis. * Pemberhentian anggota
Dewan Kerja berdasarkan atas pengusulan Rapat Pleno Dewan Kerja yang disetujui oleh 2/3 dari
jumlah anggota yang hadir.
* Ditingkat Ranting disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Ranting, disingkat
Dewan Kerja Ranting (DKR) MASA BAKTI
Siaga adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berumur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan masa perjuangan bangsa Indonesia,
yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan
dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal
perjuangan bangsa Indonesia.
Kode kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua, yang pertama disebut Dwi Satya
(janji Pramuka Siaga), dan yang kedua disebut Dwi Darma (ketentuan moral
Pramuka Siaga). Adapun isinya adalah:
Dwi Satya
Dwi Darma
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral
ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Satuan
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan terbesarnya
disebut Perindukan. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Ketua Barung yang dipilih oleh Barung
itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan memilih satu orang dari
mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut Sulung. Sebuah
Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan dipimpin oleh Sulung itu tadi.
Syarat Kecakapan
Syarat Kecakapan Umum
Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU
dalam Pramuka Siaga ada tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
TKU dapat dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU
untuk Siaga berbentuk sebuah janur (ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan
dulu untuk menandakan pangkat seseorang).
Syarat Kecakapan Khusus
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat wajib yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).
Khusus TKK tingkat Pramuka Siaga berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang
masing-masing sisi 3 cm dan tingginya 2 cm. TKK dapat dipasang di lengan baju
sebelah kanan membentuk setengah lingkaran di sekeliling tanda Kwarda dengan
puncak menghadap ke bawah.
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Ramu
2. Rakit
3. Terap
4. Penggalang Garuda
Trisatya
Dasa Dharma
adalah sepuluh janji seorang pramuka
DASA DHARMA
Jambore
Penegak Bantara
Penegak Laksana
Penegak Garuda
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan negara kesatuan Republik Indonesia,
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun
masyarakat, menepati Dasa Darma.
Kegiatan-kegiatan Penegak
Pandega
Pengertian
Kepramukaan adalah suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan menarik dan
menyenangkan bagi anak-anak di bawah tanggung jawab orang dewasa, dilaksanakan di alam
terbuka, di luar sekolah dan keluarga, dengan menggunakan prinsip dan metode khusus.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana (Sri Sultan Hamengkubuwono IX), juga
dianggap merupakan perpaduan kata pra yang artinya sebelum, dan muka yang artinya depan
(yang terdepan). Diharapkan anggota Pramuka mampu menjadi yang terdepan.
Sifat
Sebagai sebuah permainan (game) yakni permainan yang digunakan sebagai sarana pendidikan.
Sebagai sebuah pekerjaan, yakni pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab jiwa dari orang
dewasa.
Sebagai pencapaian maksud yakni alat untuk membentuk manusia berkualitas tinggi, sebagai
pelengkap pendidikan di sekolah dan keluarga. Kegiatan dalam kepramukaan harus :
1. Diprogramkan
2. Direncanakan
3. Dilaksanakan
4. Dievaluasi
Asal-usul
Kata Pramuka dalam bahasa Inggris disebut dengan scout. Berasal dari kata out – scout (di luar)
atau scouting (kebanyakan di luar). Awalnya didirikan oleh Lord Robert Stephenson Smith
Baden Powell of Gilwell. Salah seorang warga Inggris yang dilahirkan di London pada 22
Februari 1857. Ia melihat saat itu banyak anak muda Inggris yang mengalami kerusakan moral.
Karenanya ia berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, sifatnya
menarik dan menantang. Beliau akhirnya dikenal sebagai Bapak Pandu Sedunia. Istri Baden
Powel bernama Olive Simclair Swames, lahir pada tanggal 22 Februari 1889. Baden Powell
meninggal pada tanggal 8 Januari 1941 di Kenya, Afrika.
H. Agus Salim pendiri Syarikat Islam menyebutkan Pandu Anshor (NU), setelah peringatan
Sumpah Pemuda dan dikenalnya lagu Indonesia Raya, namanya kembali berubah menjadi
Pandu.
1930 – terjadi Fusi (Penyatuan), mengubah namanya menjadi Kepanduan Bangsa Indonesia (KPI)
1931 – Persatuan Angkatan Pandu Indonesia (PAPI)
1940 – Perkino
1943 – Sheinen Sheinondan (saat Jepang menjajah Indonesia)
1945 – Pandu Rakyat Indonesia
1951 – Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo)
1954 – Poppindo dan PKPI
1958 – Seminar Kepanduan
1960 – Ipindo dan Poppindo serta PKPI melebur adlam Perkindo
1961 – Gerakan Pramuka, berdasarkan Skep No. 238 tahun 1961. Itulah yang digunakan hingga
tahun kini. Penyerahan panji negara pada gerakan Pramuka dilakukan pada 14 Agustus 1961,
yang kemudian diperingati sebagai hari lahir Pramuka Indonesia, setelah sebelumnya yakni pada
20 Mei 1961 ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang gerakan Pramuka.
Pada tahun 1967, gerakan Pramuka Indonesia terdaftar di Pandu se-Dunia, menyusul pada tahun
1975 Pandu Putri Indonesia.
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia - Pencarian kesenian dan tarian budaya dengan kata kunci "
Asal mula terbentuknya pramuka di dunia " di temukan di suog.co. Untuk mencari informasi atau artikel
sejarah yang sesuai dengan tarian, lagu daerah, alat musik tradisional, budaya, gambar, kesenian, asal
usul, asal muasal, cerita rakyat anda dapat menuliskan kata kunci yang ada pada kolom pencarian yang
sudah tersedia.
Dengan semakin berkembang nya teknologi internet, situs suog.co berusaha untuk memberikan
informasi yang berkaitan dengan sejarah di dunia, khususnya kesenian. Situs suog.co memiliki
ratusan artikel kesenian tari dan alat musik tradisional misal " Asal mula terbentuknya pramuka
di dunia " yang di anda jadikan masukan atau bahan referensi ilmu pengetahuan anda.
Pramuka merupakan kepanjangan dari Praja Muda Karana. Dan pramuka merupakan sebuah
kegiatan atau aktivitas bagi anak muda atau remaja di luar lingkungan keluarga maupun sekolah
yang bertujuan untuk mendidik baik fisik, mental, maupun spiritual. Kegiatan pramuka ini lebih
mengutamakan pengembangan keterampilan untuk bertahan hidup di alam.
Sejarah pramuka dunia berawal dari seorang prajurit berkebangsaan Inggris bernama Robert
Stephenson Smyth Powell. Ayahnya bernama Baden-Powell dan ibunya bernama Henrietta
Grace Smyth. Stephe Powell begitu ia dipanggil, lahir di kota Paddington, London pada tanggal
22 Februari tahun 1857.
Pada masa muda Smyth Powell yang kemudian lebih dikenal dengan nama Lord Baden-Powell
atau Robert Baden-Powell bergabung dengan Angkatan Darat kerajaan Inggris pada tahun 1876.
Karirnya di kemiliteran mengalami perkembangan yang cukup bagus.
Latar belakang sejarah pramuka pertama terjadi pada saat Baden-Powell ditugaskan di sebuah
kota kecil di Afrika bernama Mafeking. Sekumpulan remaja pembawa pesan bagi pasukan
lainnya yang dinamakan The Mafeking Cadet Corps pada tahun 1899 hingga tahun 1900 berhasil
mempertahankan kota itu dengan mengalahkan musuh. Walaupun para remaja ini sama sekali
tidak memiliki keahlian militer namun mereka mampu bertahan.
Hal inilah yang kemudian membuat Baden-Powell memiliki ide untuk emmbuat semacam ilmu
kepanduan bagi anak-anak muda agar mereka mampu bertahan di alam luar. Selain itu faktor lain
adalah pengalaman beliau bertugas di berbagai negara dengan lingkungan alam yang berbeda-
beda dan cenderung ekstrim.
Dan sejarah pramuka dunia berlanjut di kemudian hari Baden-Powell telah menjadi pahlawan
nasional bagi bangsanya. Dan mulai dari situ ia mulai banyak menulis buku tentang materi
kepanduan. dan akhirnya beliau menerapkan materi tulisannya dalam sebuah kegiatan pelatihan
pemuda. Dan akhirnya kegiatan kepemudaan yang diawalinya itu menjadi cikal bakal Pramuka.
Sejarah pramuka berlanjut dengan terbentuknya berbagai organisasi Pramuka yang semakin
meluas ke berbagai negara, dan akhirnya juga masuk ke Indonesia. Beberapa organisasi
kepanduan tersebut seperti misalnya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) yang didirikan
pada tahun 1923 di kota Bandung, dan juga Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO)
yang didirikan pada tahun 1923 juga di kota Jakarta. dan selama sekitar 10 tahun yaitu dari tahun
1950 hingga tahun 1960 berbagai macam kelompok atau organisasi kepanduan yang memiliki
beragam bentuk mulai masuk ke Indonesia.
Ada bermacam latar belakang yang dimiliki organisasi kepanduan yang bermunculan ini, mulai
dari kepemudaan hingga berlatar belakang politik. Hal ini membuat pertumbuhan organisasi
kepanduan di Indonesia menjadi semakin tidak baik. Hal inilah yang kemudian membuat
Pemerintah Indonesia akhirnya membubarkan seluruh organisasi kepanduan yang telah ada, dan
membuat satu organisasi kepanduan yang bertujuan untuk menyatukan seluruh organisasi
kepanduan di Indonesia ke dalam satu wadah.
Organisasi ini kemudian dinamakan GERAKAN PRAMUKA. Yang ditetapkan berdasar pada
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961. Namun
secara resmi Gerakan Pramuka baru dikenalkan pada publik pada 14 Agustus 1961, dan mulai
pada saat itu juga tanggal 14 Agustus 1961 ditetapkan sebagai hari lahirnya Pramuka di
Indonesia mengawali sejarah pramuka Indonesia.
Sejarah Pramuka Indonesia, Lambang Pramuka
Sejarah Pramuka di Indonesia semakin berkembang baik dengan ditetapkannya Tunas Kelapa
sebagai lambang gerakan pramuka. Lambang tunas kelapa yang berupa silhouette ini memiliki
banyak sekali makna filosofis yang sangat mendalam.
Lambang pramuka pertama kali dicetuskan oleh seorang pegawai tinggi departemen pertanian
yang juga seorang pembina pramuka yang aktif, yaitu Almarhum Bapak Sumardjo Atmodipuro.
dan lambang ini pertama kali diperkenalkan dan digunakan pada saat peluncuran gerakan
pramuka pada tanggal 14 Agustus 196.
Salah satu yang penting dalam perkembangan sejarah pramuka khususnya sejarah gerakan
pramuka di Indonesia adalah lambang pramuka yaitu silhouette Tunas Kelapa. Berikut ini sedikit
penjelasan mengenai Arti lambang pramuka :
1. Tunas Kelapa. Lambang Pramuka berupa tunas kelapa memiliki makna yang sangat dalam.
Tunas kelapa disimbolkan sebagai tunas kehidupan atau cikal bakal kehidupan. Disini
diharapkan agar para anggota pramuka kelak akan menjadi tunas bangsa dan menjadi pokok
kehidupan Bangsa Indonesia.
2. Buah kelapa merupakan buah yang tidak mudah busuk maupun rusak, buah kelapa dapat
bertahan dalam kondisi apapun. Hal ini memiliki makna dan harapan agar para anggota pramuka
dapat selalu bertahan jasmani dan rohani dalam semua tantangan kehidupan, dan mampu
mengatasi segala rintangan dalam mempertahankan dan membangun Bangsa Indonesia.
3. Pohon kelapa adalah salah satu pohon yang mampu hidup dimana saja, baik di pantai maupun
di gunung. Harapannya adalah agar para anggota pramuka mampu menyesuaikan diri di
lingkungan masyarakat yang berbeda-beda di tanah air Indonesia.
4. Pohon Kelapa (Batang Pohon) biasanya tumbuh dengan menjulang tinggi sekali ke atas, lurus
dan kokoh. Ini bermakna semoga para pramuka ini mampu tumbuh dengan cita-cita yang tinggi
dan tahan terhadap segala godaan maupun cobaan.
5. Akar pohon kelapa sangat kuat mencengkeram jauh ke dalam tanah. Ini merupakan simbol
harapan agar pramuka selalu berpegang teguh pada landasan tekad yang baik guna mencapai
cita-cita tingginya.
6. Kelapa adalah pohon yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan manusia untuk berbagai hal.
Dari mulai akar, batang pohon, kulit buah, batok, daging buah, air kelapa, hingga daunnya. Hal
ini merupakan simbol agar setiap anggota pramuka dapat menjadi pribadi yang berguna bagi
dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa negara Indonesia, dan bahkan bagi dunia.
Lambang Pramuka
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat
tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipurwo, seorang pegawai tinggi Departemen
Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden
Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan
Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 448 tahun 1961.
Daftar isi
1 Bentuk
2 Arti kiasan
3 Penggunaan
4 Pranala luar
5 Lihat pula
Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk Silluete (bayangan) Tunas Kelapa. (lihat gambar di
samping) Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam Keputusan Kwarnas No. 06/KN/72
tentang Lambang Gerakan Pramuka.
Arti kiasan
Lambang Gerakan Pramuka mengandung arti kiasan sebagai berikut:
1. Buah kelapa dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah inti
bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
2. Buah kelapa tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan
rohaninya kuat dan ulet.
3. Kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang
mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
4. Kelapa tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang
tinggi.
5. Akar kelapa kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
6. Kelapa pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan
agama.
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir /
Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas Kelapa
itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan mempraktekkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada masyarakat di sekelilingnya. Sebab generasi
muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader
pembangunan yang berjiwa Pancasila