Anda di halaman 1dari 5

Cermati teks berikut!

Raden Wiriaatmadja memiliki dua orang anak gadis yang sifatnya sangat berbeda, yaitu
Tuti dan Maria. Anak pertamanya, Tuti, adalah seorang gadis yang pembawaannya selalu
serius sehingga gadis itu cenderung pendiam. Namun, ia sangat perpendirian teguh dan aktif
dalamberbagai organisasi wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang
persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga
mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria.Anak keduanya adalah Maria. Ia
memiliki sifat yang lincah, sangat periang dan bicaranya ceplas-ceplos. Ia sangat mudah
bergaul dan hidupnya selalu penuh dengan keceriaan. Itulah sebabnya, semua orang yang
berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. (Layar Tekembang)
1. Kalimat kritikan yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah..
A. Sajian ceritanya kurang menarik dan tidak menantang karena tokoh yang dimunculkan
adalah seorang wanita, yang diketahui seorang yang berjiwa lemah.
B. Karya ini memperlihatkan bahwa untuk menjadi seorang wanita yang aktif dalam
berkegiatan sosial harus seorang yang lincah dan menarik.
C. Maria dan Tuti ditampilkan sebagai dua tokoh yang berpenampilan yang menarik dan
memikat para pembaca cerita ini karena selalu dipuja kecantikannya.
D. Tokoh-tokoh dalam cerita adalah tokoh-tokoh yang dipaksakan muncul karena harus
ditampilkan kewanitaan dalam berbagai aktivitas.
E. Tokoh dalam cerita, yaitu Tuti digambarkan sebagai seorang yang pendiam, tetapi aktif
dalam berbagai organisasi wanita ini yang seharusnya sangat cocok untuk sifat Maria.

Cermati kutipan cerita berikut !

“Nama anda siapa tadi?” tanya bidan.


“Bu Sally.”
“Nama kepanjangannya !” ulang Bidan.
Perempuan itu sekali lagi menghindari pandang Bu Bidan menjawaB lirih,” Sallyem.”
“Ooo laaah!” hanya itu diucapkan Bu Bidan.
Dicarinya lagi kartunya! Namanya Saliyem!
“Siapa nama suaminya?”
Dan sebelum pasien itu memberi jawaban, pembantu perawat menambahkan....
“Nama lengkap! Nama aslinya.”
Bu Bidan merasa perlu menjelaskan lebih terang.
“Nama desa, nama yang dibawa dari desa!”
“Samijo,” suara pasien itu tetap perlahan.
“Sekarang siapa namanya? Nama kota?” Bu Bidan bertanya.
2. Kritik yang dapat ditulis untuk kutipan cerita di atas adalah...
A. Penulis mendeskripsikan watak tokoh melalui percakapan tokoh dengan tokoh lain.
B. Watak Bu Saliyem digambarkan melalui percakapan tokoh dengan Bidan.
C. Watak Bu Saliyem yang lugu sangat jelas diungkapkan oleh penulis.
D. Pendeskripsian watak tokoh seharusnya diperjelas dengan perbuatan tokoh.
E. Watak tokoh dapat dideskripsikan secara langsung maupun tidak langsung.
Pemerintah akan menunggu turunnya harga minyak mentah dunia sampai Maret 2009. Keputusan
menunggu ini dilakukan sebelum memutuskan harga premium dan solar yang dilepas sesuai harga
pasar. Jika harga minyak pada saatnya tetap rendah, pemerintah segera melepas harga premium
dan solar.

3. Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah ...

A. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret

B. Pemerintah hendaknya segera melepas harga

C. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.

D. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.

E. Pemerintah hendaknya segera menurunkan harga

Larung adalah sebuah novel yang menawarkan keberanian kepada kita karena setiap
rangkaian peristiwa demi peristiwa yang dibangun merupakan suatu realitas kehidupan masa
lalu yang perlu kita pertimbangkan di masa sekarang. Untuk membaca novel ini, perlu penalaran
yang sangat kuat sehingga harus dibaca berulang-ulang. Pilihan diksi Ayu agak “serem” hanya
belia dengan wawasan cukup dewasa dengan pola pikir terbuka yang disarankan membaca buku
ini.

4. Kalimat kritik yang sesuai dengan gambaran novel tersebut adalah …26. 16

A. Saya yakin novel ini paling banyak digemari oleh kaum perempuan

B. Cerita novel Ayu Utami ini sangat enak untuk dinikmati dalam suasana santai

C. Novel Ayu Utami ini pastinya memiliki banyak pembaca terutama kaum remaja

D. Novel ini tidak menawarkan pembelajaran dari pengalaman karena disampaikan dengan kalimat
yang rumit

E. Karena menawarkan keberanian, novel ini hanya cocok dibaca oleh kalangan belia dengan
wawasan cukup dewasa.

Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang
gemerisik adalah aku, yang menghantarkan panas dan angin. Aku mengirimkan kesejukan,
pikiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan
sekaligus jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung,
aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada kalian.

(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat: Danarto)

5. Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan cerpen tersebut adalah …
A. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokoh cerpen yang
telah ditulisnya.
B. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak
menggunakan kata-kata lambang.
C. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar belakang
pendidikan beliau.
E. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi cerpen.

Bacalah penggalan naskah drama berikut!


Mardilah : Grah, pak

Maskun : Tidak, (kaku dan tidak berperasaan)

Mardilah : Dibuka, ya, jendelanya, biar sedikit segar?

Maskun : Jangan! Jangan! (tetap kaku)

Mardilah : Terlalu sesak hawanya kalau di tutup.

6. Kritik yang sesuai untuk kutipan drama di atas adalah . . . .

a. Watak tokoh dalam kutipan drama sudah tergambar jelas di dialog.


b. Dialog dalam kutipan drama dapat mencerminkan watak tokoh
c. Watak tokoh dalam kutipan drama dapat diungkapkan melalui perbuatan.
d. Dialog dalam kutipan drama tidak dapat menampilkan konflik yang dialami tokoh.
e. Kutipan drama sedikit banyak merupakan tiruan dari kehidupan sehari-hari.

Cermatilah kutipan cerpen berikut!

Oi sebuah hujan yang lebat, ketika kami seperti biasa, bermain sepak bola, juga bermain
kristal- kristal lembut di punggung-punggung daun pandan ibu-ibu warga desa. Sebuah
peristiwa, telah berhasil membuatku diam bagai batu, tetapi tidak ada air setetes pun yang
mengalir di atasku. Hujan itu, air berlarian, mengombak di parit-parit depan rumah di pinggir
jalan raya. "Agh ... Kak. .., tolong ... to ....n Suara Ujo, adik kembarku setengah berteriak. "Ujo...,"
ucapku berteriak. Terasa sebongkah kerikil menutup kerongkonganku. Namun, tidak banyak yang
dapat aku lakukan. Kakiku gemetar, ...
(Hujan dan Seikat Seruni, Nurul Hasa, Horison N /2010)

7. Kalimat kritik yang menyatakan kelemahan sesuai dengan kutipan tersebut adalah ....
A. Kemampuan penulis dalam mempermainkan emosi pembaca lewat latar patut diacungi
jempol.
B. Kekuatan bahasa penulis dalam mencari diksi dan menyusun pengandaian terasa
menyentuh.
C. Bagian penajaman peristiwa sebab-akibat
tampaknya kurang dipikirkan, peristiwa hanyutnya Ujo kurang tragis.
D. Harumnya bunga seruni merupakan rantai
kenangan yang dialami tokoh "aku" akan adiknya yang tenggelam.
E. Rasa bahasa pengarang cuku p bagus karena ia mencoba menggunakan bahasa-
bahasa metafora.

Cermati kutipan bait puisi berikut!

Di Jari Manismu Ada Rindu

Adinda, gunung dikejar tetap menanti


Di sini di bukit kita tulis prasasti
Tanda cinta kita bersemi
(Hamami Adaby)

8. Kalimat kritik yang tepat untuk kutipan karya sastra berikut adalah ….

A. Keromantisan menjadi pilihan si penyair, tetapi terkesan sangat berlebihan


B. Larik bermajas menjadikan puisi indah tetapi makna antarlarik tidak padu
C. Rima akhir yang bervariasi dapat menimbulkan ketidakselarasan bunyi bahasa
D. Rima akhir dapat menimbulkan ketidaksamaan makna
E. Makna kata yang terekam pembaca tidak mewakili perasaan penyair

Buku “Catatan Hati Seorang Istri ” berisi tentang suara perempuan. Mengungkap
perasaan seorang istri, bagaimana dan apa yang harus dilakukan kepada suaminya.
Juga, apa dan bagaimana ia menempa diri suaminya. Oleh media dikategorikan
sebagai buku terlaris.

Cermati puisi berikut!


9. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan puisi tersebut adalah ....
Kau

Tidak Adam
Tidak Aku
Tidak dayang-dayang
menggapai
menggapai-gapai ke langit
mencari syurgawi
mencari wa
mencari wu
mencari wi
...
A. Perlu pemahaman khusus untuk memaknai bunyi wa, wu, wi.
B. Puisi ini menyalahi aturan penulisan puisi kontemporer.
C. Pengarang menggunakan bunyi-bunyi tanpa makna kata.
D. Mencermati puisi Kau ini sangat mudah karena tergambar dalam diksinya.
E. Larik-larik pada puisi “Kau” ini tampak tidak berkesinambungan.

Perhatikan puisi berikut ini!

BULAN TERTUSUK ILALANG

Bulan rebah angin lelah di atas kandang


Cicit cicit kelelawar menghimbau diubun bukit
Di mana kelakku jemput anak cucukumenuntun sapi
Berpasang-pasangan angin termangu di pohon asam
Bulan tertusuk ilalang
....

10. Kalimat kritik yang sesuai untuk puisi tersebut adalah….


A. Penyair menggunakan unkapan sehingga mengaburkan maksud puisi bagi pembaca
B. Penyair menggunakan pilihan kata yang pendek sehingga sulit dipahami pembaca
C. Perulangan kata dalam puisi membuat semua tidak indah dan sangat monoton.
D. Puisi menggunakan kata lambang sehingga pembaca sulit memahami isi puisi
E. Puisi tersebut tidak menggunkan kata-kata kias sehingga sulit diinterpretasi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai