Anda di halaman 1dari 7

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal no 1 s.d. 3!

Pikiranku langsung terlempar dalam kenangan saat aku kelas enam SD waktu mencium bau obat
yang menyengat dalam ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah aku langsung menuju ruang
Unit Gawat Darurat sebuah rumah sakit umum karena sakit perut yang membuatku tidak bisa
berjalan, hanya bisa mengerang.Semula aku masih bisa menahan rasa takut berada di sekeliling
orang yang terbaring di atas kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai tiba-tiba segerombolan
perawat berpakaian putih mendorong dengan cepat sebuah kasur beroda dan dihentikannya tepat
di sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria botak berlumur darah. Dia tidak bergerak sama
sekali. Mulutnya menganga, mata terpejam menghadapku. Kata orang yang mengantar, orang di
sebelahku ini kecelakaan sepeda motor. (Benjolan, karya Harry Pratama)

1. Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan cerpen di atas adalah ….

A. orang pertama sebagai tokoh utama


B. orang kedua
C. orang pertama dan kedua
D. orang ketiga serba tahu
E. orang ketiga

2. Jenis alur dalam kutipan cerpen di atas adalah …

  A. alur maju
  B. alur sorot balik
  C. alur ganda
  D. alur linier
  E. alur ganda dan maju

3. Watak tokoh aku yang penakut, dalam kutipan cerpen di atas disampaikan melalui ….

  A. dialog antar tokoh


  B. komentar tokoh 
  C. tindakan tokoh
  D. pikiran tokoh
  E. penjelasan pengarang

4. Permasalahan yang diangkat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….


  A. ketakutan tokoh aku menyaksikan korban kecelakaan di rumah sakit
  B. ketakutan tokoh aku disuntik obat bius
  C. tokoh aku sedang menahan sakit perut
  D. korban kecelakaan di rumah sakit 
  E. kekuatiran tokoh ketika diperiksa dokter di rumah sakit

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal no 5 s.d. 6!

         "Saya ingin lagu gending Jawa."  "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop
Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa." "Tetapi
saya tidak punya kaset  gending Jawa," kata sopir  "Saya punya. Saya tidak pernah meninggalkan
kaset gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya. Gending Jawa." Para
penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian, terdengar orang
berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"        

5.  Hal yang menarik dari kutipan cerpen di atas adalah ….

  A. Para penumpang mendengarkan lagu


  B. tokoh aku yang masih menyukai gending Jawa dan selalu membawa kasetnya 
  C. tokoh lain yang berteriak meminta tukar lagu
  D. para tokoh mempermasalahkan lagu-lagu yang didengarkan
  E. para tokoh menyukai musik
6. Nilai budaya yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah ….

A. mencintai lagu pop  


B. naik kendaraan sambil mendengarkan musik
C. mendengarkan musik bersama-sama
D. mencintai lagu daerah
E. mencintai lagu-lagu  
        
Cermati paragraf paragraf berikut untuk menjawab soal 7 s.d. 9!

Sementara itu Martini bersiap untuk mendengarkan dengan seksama penuturan ibunya. ”Tiga
bulan lalu rumah yang dibuat suamimu atas biaya dari kamu sudah jadi. Letaknya di dusun
sebelah sana. Namun, sejak itu pula kesengsem sama seorang wanita. Wanita itu adalah tetangga
barunya. Dua bulan lalu mereka menikah dan meninggalkan Andra bersama si Mbok. Tentu saja
si Mbok marah besar kepadanya. Namum, apa daya, si Mbok hanyalah wanita yang sudah renta,
sedang ayahmu sudah tiada, dan uang yang si Mbok pegang pun pas-pasan. Mau mengirim surat
kepadamu si Mbok tidak bisa, kamu tahukan si Mbok buta huruf. Mau minta tolong kepada siapa
lagi, sedangkan kamu adalah anakku satu-satunya. Kamu tidak mempunyai saudara yang bisa si
Mbok mintai tolong untuk mengirimkan surat kepadamu, sedangkan anakmu, Andra masih kelas
1 SD”. Mendengar penuturan ibunya, Martini langsung menangis, ia sedih, marah dan kalut.
”Mengapa si Mbok tidak melaporkannya ke Pak Kadus dan Pak Kades, dan beliau pun sudah
berjanji untuk membantu si Mbok. Namun, sampai saat ini si Mbok belum mendapatkan
jawabannya. Sedangkan suamimu sendiri dan istri barunya, tampak tak peduli dengan suara-
suara miring para tetangga. Dan untuk lapor ke KUA, si Mbok tidak berpikir sampai ke situ,
maafkan si Mbok,” tambah ibunya dengan suara yang terdengar bergetar.

7. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ...

A. Dengarkan nasihat yang baik dari orang-orang di sekitar kita, termasuk orang tua kita.
B. Janganlah terlalu mengatur kehidupan dan perekonomian anak yang sudah berkeluarga.
C. Siapa pun tetap akan berdosa apabila melawan kepada suami, apalagi kepada orang tua.
D. Seorang suami harus membiayai keluarga, setia terhadap istri, dan adil terhadap istrinya.
E. Orang tua hendaklah mengarahkan sesuatu yang baik kepada anaknya, bukan yang buruk.

8. Cara pendeskripsian watak si Mbok seorang yang tidak berdaya adalah ….

A. secara langsung
B. dialog antartokoh
C. pikiran-pikiran tokoh
D. tanggapan tokoh lain
E. lingkungan di sekitar tokoh

9. Apa yang membuat Martini sedih terhadap suaminya?

A. Martini merasa marah, kecewa, terhadap sikap suaminya.


B. Rasa dendam Martini terhadap suaminya yang beristri lagi.
C. Rasa jengkel Martini terhadap suaminya yang tidak pulang.
D. Kemarahan suami Martini yang tidak terkendalikan.
E. Perasaan sangat malu Matini atas tingkah laku suaminya.

BacalahKutipan cerpen berikut

Terik. Hari ini begitu panas, sampai-sampai cahaya matahari membuatkulitku hampir
terbakar.Jemuranpun sekejab kering. Bau asap-asap polusi menyergap masuk ke paru-paru
membuat kotor udara. Ditambah suara bising kendaraan yang lalu lalang dihadapan-ku, membuat
suasana bertambah pengap dan panas. Aku hanya bisa melihat orang-orang itu di dalam mobil
dengan AC yang membuat mereka sejuk. Berbeda dengan diriku, anak laki-laki dengan baju
kumal berdiri di tepi jalan sambil membawa payung di genggaman. Aku hanya bisa menunggu
hujan turun dan seseorang datang untuk menggunakan jasaku.

Dikutip dari: http://cerpenmu.com/cerpen-keluarga/di-balik-sebuah-payung.html..


10. Latar yang terdapat dalam kutipan cerpen….

A. pagi hari, di rumah, sepi


B. siang hari, di jalan raya, ramai
C. sore hari, di terminal, ricuh
D. malam hari, di gedung tua, sepi
E. malam hari, di rumah, sepi

Bacalah kutipan cerpen berikut!

Aku pulang, perasaanku tak karuan. Dan aku tak tertidur. Aku memejamkan mata. Herman ada
dalam kepala. Mengapa aku tak dapat melenyapkan dia dan memandang dirinya tanpa arti?
Mengapa sedih hatiku memandang dia bercanda dengan gadis lain? Aku merasa semdiri dan
terpecil. Sendiri dan terlupakan. Sendiri dan tak puny arti.

11. Konflik pada penggalan cerpen tersebut adalah ….

A. aku dengan dia


B. aku dengan Herman
C. aku dengan temanku 
D. aku dengan gadis lain
E. aku dengan diri sendiri

Bacalah kutipan cerpen berikut!

Ibu, barangkali Atik tidak akan terus berkerja di Kementerian Luar Negeri. Dalam gelap suara
berisik itu terasa seperti angin malam, aku ingin meneruskan pekerjaan ayah di Dinas
Kehutanan. 

12. Penggalan cerpen tersebut didominasi unsur intrinsik adalah …

A. setting
B. watak
C. alur
D. tema
E. amanat

Bacalah kutipan cerpen berikut!

Kemudian, ia sampai pada pemikiran bahwa yang jauh tetaplah di kejauhan. Yang dekat tetaplah
pada kedekatan, kecuali yang jauh itu mendekat atau yang dekat itu menjauh. Miliknya akan
tetap miliknya, kecuali ia rebut atau ia lepaskan. Begitu pun yang bukan miliknya akan menjadi
miliknya jika merebutnya atau menerimanya dari orang lain. Kenangan dan imajinasi akan tetap
seperti apa adanya. Dan kenyataan adalah di mana berada. Lalu, bocah itu tersenyum dengan
penuh kemenangan. Kemenangannya atas sang nasib yang kini tidak akan bisa lagi merenggut
kebahagiannya. (Hujan, Yeni Puspita)

13. Tema penggalan cerpen tersbut adalah …..

A. sesuatu yang jauh tidak akan ada pernah dekat


B. pasang surut nasib orang 
C. nasib harus diperjuangkan
D. tidak menyerah pada nasib
E. kita harus menerima kenyataan hidup

Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!

”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan?”

”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan
kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung.
Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih
ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”

(Gerhana, Muhammad Ali)

14. Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah…

A. Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada lurah.
B. Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke penjara.
C. Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon papaya.
D. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.
E. Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.  

Cermatilah kutipan cerpen berikut!…

     Dari Jakarta yang sangat panas, penuh gedung pencakar langit, penuh polusi, dan juga
gudangnya copet. Kini, aku berada di Ra’as, sebuah pulau yang kecil sebelahnya Madura. Di
Ra’as sangat primitif sekali, mulai dari Jalan Makadam sampai dengan bangunan rumah.
Sepengetahuanku, tak ada yang namanya bangunan rumah tingkat di sana. 

15. Kutipan cerpen di atas dibuka dengan cara ….

  A. mendeskripsikan suasana
  B. mendeskripsikan orang
  C. mendeskripsikan tempat
  D. mendeskripsikan waktu
  E. mendeskripsikan objek

Bacalah kutipan cerpen berikut!  

"Saya ingin lagu gending Jawa."  "Tolong Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop Indonesia,
padahal lagu itu kesukaan saya. Dia minta ditukar saja dengan gending Jawa." "Tetapi saya tidak
punya kaset gending Jawa," kata sopir  "Saya punya. Saya tidak pernah meninggalkan kaset
gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini kaset lagu kesukaan saya. Gending Jawa." Para
penumpang mendengarkan lagu itu. Tetapi beberapa saat saja kemudian, terdengar orang
berteriak: "Bolehkah lagu itu ditukar?"   

16. Nilai yang terdapat dalam penggalan cerpen di atas adalah nilai ….

A. budaya
B. sosial      
D. agama
C. moral                
E. pendidikan

Bacalah kutipan cerpen berikut!

“Ya, “kata Grela, “Orang Gipsy bagian dari sejarah.” Dalam pandangan ayahnya yang untuk
sesaat semakin kelam, Grela memalingkan mukanya dan memandang keluar jendela. Gelap
semakin menjadi semakin pekat. Ada kesepakatan untuk tidak boleh membicarakan hal-hal yang
hilang: sejarah yang mengalir dalam darah, sungai, tanah subur di tepi sungai, rumput, daun-
daun birke yang gugur. Orang tidak juga berbicara tentang pengetahuan ….

17.Perasaan Grela yang terkandung dalam cuplikan cerpen di atas adalah ….

A. sedih dan tertekan


B. pasrah dan penuh harapan
C. putus asa dan dendam
D. cemas dan dendam
E. marah dan benci
Bacalah teks berikut dengan cermat!
Termangu aku di pinggir desa yang terletak di lereng gunung Merapi itu. Tugas yang
diberikan oleh pemred untuk menyajikan profil dusun Jambuanom membawaku ke sini. Sudah
dua hari dan aku makin kerasan di sini. Penduduknya begitu ramah, lugu, taat beribadah,
nrimo, nyaris tak ada permusuhan, tak ada trik-trik untuk memperoleh keuntungan atas diri
sesamanya. Sepertinya aku masuk dalam sebuah museum kemanusiaan. Sulit sekali
menemukan tempat seperti ini di negeri yang sudah porak poranda oleh ulah para petualang
baik petualang politik, petualang ekonomi, bahkan juga petualang religius, mengatasnamakan
Tuhan untuk meraup keuntungan pribadi.
Rasa-rasanya dusun ini seperti binatang langka yang hampir punah. Apa yang harus
kutulis? Melestarikan dusun ini dengan mengarahkan opini publik untuk menolak proyek
lokalisasi di dusun ini ataukah membiarkannya begitu saja.
HP-ku bunyi.
“Gimana, Mas Rudin. Sudah dapat bahan belum. Kita harus memuatnya besok soalnya
minggu depan sudah akan ada tender di pemerintah kota!”
“Sebentar lagi, Mas!”
“Tapi kita harus cepat agar pertimbangan yang kita berikan untuk para kontraktor
menjadi obyektif dan akurat!”
“Nanti sore saya kirim ke kantor!”
18.Kalimat yang menunjukkan informasi latar waktu dan tempat dalam kutipan di atas adalah ....
a. Termangu aku di pinggir desa yang terletak di lereng gunung Merapi itu.
b. Tugas yang diberikan oleh pemred untuk menyajikan profil dusun Jambuanom.
c. Sudah dua hari dan aku makin kerasan di sini.
d. Sepertinya aku masuk dalam sebuah museum kemanusiaan.
e. ”Kita harus memuatnya besok soalnya minggu depan sudah akan ada tender di
pemerintah kota!”

19. Isi kutipan cerpen tersebut adalah ...


a. Desakan pemimpin redaksi agar laporan segera dikirim.
b. Proyek lokalisasi di Jambuanom ditolak oleh masyarakat.
c. Kebimbangan tokoh aku dalam menulis laporan tentang dusun Jambuanom
d. Upaya untuk membongkar kebohongan Pak Lurah.
e. Upaya melestarikan keadaan sosial dusun Jambuanom.

Teks berikut ini!


Istri Kadis tidak mau juga mengaku, apa yang dikatakan Kyai Dofir kepadanya, atau apa yang
dilaporkannya pada Kyai itu. Ia kembali menjadi patung kayu yang patah tengkuknya, terus diam
menunduk. Karena itu pada malam harinya Kadis tidur sendirian di balai-balai dan baru benar-
benar bisa tidur terlelap ketika ia memutuskan untuk menemui sendiri Kyai Dofir keesokan
harinya.
”Mulai sekarang, Kadis,” Kyai Dofir berkata dengan tenang kepada Kadis yang menunduk di
depannya,”kau aku larang untuk mengaji di sini. Juga kau kularang ngaji di tempat Kyai Human
atau Kyai Sobron.”
”Tapi apa salah saya, Kyai?” Kadis terlanjur mengajukan pertanyaan itu dan seketika merasa
menyesal, karena selama hidupnya ia tidak pernah membantah gurunya.
”Karena kau tidak belajar apa-apa dari pengajian itu!” perkataan Kyai Dofir kedengaran
melengking di telingan Kadis.”Kau pergi mengaji hanya untuk alasan, untuk dalih yang dicari-
cari supaya kau tidak usah bekerja untuk memberi nafkah pada anak istrimu.”
”Tapi, Kyai, selama ini saya selalu memberi nafkah ...”
”Ya, memang kau memberi nafkah,” suara Kyai Dofir memotong dengan cekatan dan keras,”tapi
nafkah itu kau dapat dari hasil meminta-minta. Betul tidak, Kadis?”
Kadis mengangguk. Kadis. Moh. Diponegoro.
20. Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen di atas adalah ...
a. Kadis rajin mengaji karena menghindari pekerjaan di rumah.
b. Kyai Dofir melarang Kadis mengaji karenatidak belajar apa-apa dari mengaji.
c. Kadis salah memahami ajaran agama tentang bekerja dan mengaji.
d. Kadis memberi nafkah pada anak istrinya dengan uang hasil meminta-minta
e. Kyai Dofir menuduh Kadis melakukan perbuatan yang tidak halal

21. Amanat yang tersirat pada kutipan cerpen di atas adalah ....
a. Sebagai seorang istri kita harus berhati-hati terhadap pemberian suami.
b. Nafkah hasil keringat sendiri lebih besar pahalanya.
c. Sebagai hamba Allah kita harus pergi mengaji apapun alasannya.
d. Kita harus bertanggung jawab terhadap keluarga bagaimanapun caranya.
e. Jangan meminta-minta pada orang lain selagi kita masih bisa bekerja.

Cermati kutipan cerpen berikut!


Punden di desa kami dijadikan sentral kegiatan ritual para orang tua. Di tempat itu para
orangtua kami mempertemukan dua mempelai pengantin, setelah diarak keliling desa. Di situ
pengantin laki-laki dan perempuan saling melempar sirih, setelah dukun rias membakar
kemenyan, sebagai cara minta restu pada Dayang penunggu desa. Di punden itu juga para
orangtua kami mengadakan kenduri, mendatangkan tayuban setiap sedekah bumi setahun
sekali.

22. Unsur budaya yang sampai sekarang masih ditemukan dalam acara perkawinan adalah ...
a. Orangtua mempertemukan kedua mempelai pengantin di punden
b. Dukun membakar kemenyan minta restu pada Dayang penunggu desa.
c. Pengantin laki-laki dan perempuan saling melempar sirih
d. Masyarakat menggelar acara tayuban dalam upacara perkawinan
e. Orangtua mengarak pengantin berkeliling kampung

Bacalah teks berikut dengan saksama!


(1)”Selalu,” Imam Mathori mengusap muka, menandaskan,”Adzanlah sekali lagi, Ali!
Waktu sudah hampir habis...” (2)Menatap jam. Merapikan serban dan kopiah. Batuk.
(3) Melengking. Suara Ali memanggil, suara adzan menembus atap menyayat dan
berirama. (4) Kembali lantang. Menuju lembah, sawah, menyeruak rumah-rumah, jendela-
jendela: menyapa orang-orang yang tetap sibuk bekerja. (5) Anak-anak ribut-riuh berkeliaran
tanpa dosa di pematang. (6) Perempuan-perempuan bebal menenteng rantang suami, ayah,
buyut, saudara. (7) Orang hidup harus bekerja. Harus makan.
23. Unsur agama tergambar pada kalimat ....
a. (1) dan (3)
b. (1) dan (4)
c. (5) dan (6)
d. (2) dan (3)
e. (3) dan (4)

Perhatikan penggalan cerpen berikut!


”Kalau mau, tinggallah sementara di rumahku,” kata pemuda itu dengan wajah lugu.”Aku
hidup sendiri, orangtuaku telah lama meninggal, dan aku tak mempunyai saudara,” tambahnya
sambil menawarkan kain sarungnya.
Nawang Wulan menerima jasa baik pemuda itu. Dan ketika beberapa minggu kemudian
pemuda itu memintanya menjadi istrinya, ia tidak punya pilihan lain selain menerimanya.
Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang berada di tangannya?
Jika ia pergi, siapa yang akan mengurus anak, hasil cinta kasihnya bersama suaminya? Tapi
suaminya telah berbuat khianat dengan mencuri selendang ini, lalu berpura-pura berbuat jasa
baik, hanya agar dapat mengawininya. Dan beberapa waktu yang lalu suaminya telah pula
melanggar pesannya, yang pada akhirnya menjadi penyebab semua penderitaan ini.
Aku harus pulang, katanya dalam hati.
24. Kalimat yang menunjukkan bahwa kilas balik dalam cerita tersebut telah selesai adalah ....
a. ”Kalau mau, tinggallah sementara di rumahku,” kata pemuda itu dengan wajah lugu.
b. Nawang Wulan menerima jasa baik pemuda itu.
c. Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang berada di
tangannya?
d. Dan beberapa waktu yang lalu suaminya telah pula melanggar pesannya, yang pada
akhirnya menjadi penyebab semua penderitaan ini.
e. Aku harus pulang, katanya dalam hati.

Perhatikan penggalan cerpen berikut!


“Mas, tolong sebentar!” teriakku pada Mas Wisnu.
“Ada apa sih?” sahutnya tanpa berpaling sedikit pun.Matanya tetap tertuju pada objek bunga
matahari di permukaan kanvas. Sementara tangannya asyik menggores cat minyak pada
kanvas tersebut.
“Tolong Mas, timbakan air!” teriakku lagi sambil membungkukkan badan dan memegang
pinggang di samping sumur.Nafasku tersengal-sengal. Padahal aku baru menimba lima
ember. Biasanya aku mampu melakukannya sampai belasan ember.Permukaan air sumur itu
memang sudah dalam karena hujan sudah lama tidak turun. Ditambah lagi usia kehamilan
anakku yang kedua memasuki bulan kelima. Sekarang aku mudah sekali letih.
“Kalau capek, berhenti saja menimbanya! Tidak usah banyak-banyak!” cetus Mas Wisnu.
Pandangan matanya masih tertuju pada kanvas.Aku sangat kesal.
“Dito juga mau mandi, Mas. Air ini mana cukup!” sahutku protes.
“Secukupnya saja!”
“Sudah dibilang belum cukup!”
“Tanggung ini, Wik!Mas tidak bisa membantu.”
(Lukisan-lukisan Mas Wisnu, Sueb S.Pd)

25. Pernyataan yang sesuai dengan isi penggalan cerpen di atas adalah ...
a. Wisnu sedang sibuk membersihkan rumah sehingga tidak mau membantu Wiwik.
b. Wiwik sedang mengandung anak keduanya.
c. Nafas wiwik tersengal-sengal karena terlalu lama sakit pinggang.
d. Wisnu menyuruh Dito menimba air secukupnya.
e. Wiwik berhenti menimba air karena disuruh oleh Wisnu.

Anda mungkin juga menyukai