Anda di halaman 1dari 1

PENILAIAN TEKS

CERPEN
Penilaian Harian

Nama *

MOHHAMAD RAFHI ARDIANZAH

Kelas 9 *

Nomor Asensi *

17

Bagian Tanpa Judul

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan


benar !

Bacalah teks cerpen berikut! *

Ketika tubuhnya digerogoti penyakit dengan


enteng orang miskin itu melenggang ke
rumah sakit. Ia menyerahkan Kartu Tanda
Miskim pada suster jaga. Karena banyak
bangsal kosong, suster itu menyuruhnya
menunggu di lorong.”begitulah enaknya jadi
orang miskin,” batinnya,”dapat fasilitas
gratis tidur di lantai.” Dan orang miskin itu
dibiarkan menunggu berhari-hari.

Permasalahan pada kutipan cerpen di atas


adalah …

A. Tubuhnya digerogoti penyakit

B. Buruknya pelayanan rumah sakit

C. Susahnya menjadi orang miskin

D. Banyak bangsal yang kosong

Bacalah kutipan berikut! *

Setiap saat anak-anak selalu bemain di


lapangan. Anak laki-laki bermain sepakbola,
anak perempuan bermain lompat tali.
Semua tampak gembira kecuali Tuning. Ia
hanya memerhatikan kami dari balik pohon
besar. “Kenapa Tuning tidak kita ajak
main?” usulku. Isna langsung melotot,“ Apa
kamu mau ketularan kutu rambutnya?”
“belum ingusnya yang menjijikan itu,”
tambah Heppy. Teman-teman ramai
komentar, semua menjelek-jelekan Tuning.
Sejak itu, aku tidak berani usul lagi untuk
mengajak Tuning bermain bersama.

Konflik pada cerita anak tersebut adalah …

A. Tokoh aku dijauhi teman-temanya.

B. Tokoh aku malu bermain dengan


Tuning.

C. Dikucilkanya Tuning oleh teman-


temanya.

D. Teman-teman Tuning membenci karena


penyakitan.

Bacalah kutipan teks berikut! *

Entah kenapa tiba-tiba aku teringat teman


SD-ku. Aku berusaha mencari alamat
barunya di Jakarta. Usahaku tidak sia-sia.
Ada seorang teman memberikan alamat.
Aku segera menuju ke alamat tersebut.
Ketika aku berbelok ke gang rumahnya di
sana sudah terpampang bendera kuning
dengan sebuah nama di bawahnya. Aku tak
percaya, betulkah itu temanku? Di sana
sudah banyak orang dan sebuah ambulans.

Makna simbol bendera kuning dalam teks


tersebut adalah ….

A. ada yang sedang hajatan

B. ada yang meninggal

C. kegiatan kerja bakti

D. jalan ditutup

Bacalah teks berikut dengan cermat! *

Karena terlalu banyak variasi, mobil Pian


tidak sempat sampai di pecenongan.
Agaknya pecenongan juga sudah sepi. Di
samping itu, Pian sendiri sudah lupa mau
ke mana. Setelah putar-putar nabrak sana
nabrak sini, entah berapa korban yang jatuh,
mobilnya mulai batuk-batuk. Periksa punya
periksa rupanya bensinnya mulai habis.

Kalimat yang bercetak tebal merupakan ciri


kalimat yang menggunakan majas …

A. Simile

B. PersoniKkasi

C. Metafora

D. Perbandingan tidak langsung

Bacalah teks berikut dengan cermat! *

Menjelang malam, terdengar ketukan di


pintu. Ayah lalu masuk sambil menenteng
bungkusan yang sangat besar. Wajah ayah
berseri-seri. Tetapi aku justru sembunyi
dibalik bantal. Aku tak berani memandang
wajah ayah yang seperti menyala-nyala itu.

Kalimat yang bergaris bawah


menggunakan majas …

A. Asosiasi

B. PersoniKkasi

C. Metafora

D. Perbandingan langsung

Bacalah penggalan cerpen berikut dengan *


saksama!

”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah


dirobohkan dengan tak semena-mena.
Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?”

”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan.


Ingat, yang harus diutamakan ialah
kerukunan kampung. Soal kecil yang
dibesar-besarkan bisa mengakibatkan
kericuhan dalam kampung. Setiap soal
mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah
kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo
hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain
meringkuk di penjara.”

(Gerhana, Muhammad Ali)

Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas


adalah…

A. Orang yang menebang pohon milik


orang lain harus dilaporkan kepada lurah.

B. Orang yang menebang pohon milik


orang lain dapat dimasukkan ke penjara.

C. Kerukunan kampung dapat terganggu


karena penebangan pohon papaya.

D. Persoalan kecil yang dibesar-besarkan


akan berakibat fatal.

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

"Saya ingin lagu gending Jawa." "Tolong


Pak Sopir. Bapak ini tidak suka lagu pop
Indonesia, padahal lagu itu kesukaan saya.
Dia minta ditukar saja dengan gending
Jawa." "Tetapi saya tidak punya kaset
gending Jawa," kata sopir "Saya punya.
Saya tidak pernah meninggalkan kaset
gending Jawa, setiap saya bepergian. Ini
kaset lagu kesukaan saya. Gending Jawa."
Para penumpang mendengarkan lagu itu.
Tetapi beberapa saat saja kemudian,
terdengar orang berteriak: "Bolehkah lagu
itu ditukar?"

Nilai yang terdapat dalam penggalan


cerpen di atas adalah nilai ….

A. budaya

B. sosial

C. agama

D. moral

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

Pikiranku langsung terlempar dalam


kenangan saat aku kelas enam SD waktu
mencium bau obat yang menyengat dalam
ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah
aku langsung menuju ruang Unit Gawat
Darurat sebuah rumah sakit umum karena
sakit perut yang membuatku tidak bisa
berjalan, hanya bisa mengerang.Semula
aku masih bisa menahan rasa takut berada
di sekeliling orang yang terbaring di atas
kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai
tiba-tiba segerombolan perawat
berpakaian putih mendorong dengan cepat
sebuah kasur beroda dan dihentikannya
tepat di sebelah kasurku. Di atasnya
terbaring pria botak berlumur darah. Dia
tidak bergerak sama sekali. Mulutnya
menganga, mata terpejam menghadapku.
Kata orang yang mengantar, orang di
sebelahku ini kecelakaan sepeda motor.

(Benjolan, karya Harry Pratama)

Sudut pandang yang digunakan dalam


penggalan cerpen di atas adalah ….

A. orang pertama sebagai tokoh utama

B. orang pertama sebagai tokoh


sampingan

C. orang pertama dan ketiga

D. orang ketiga serba tahu

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

(1) “Hari Minggu besok kita libur, kamu mau


pergi ke mana, Azky?”tanya Audy sepulang
sekolah. Azky menggeleng, “Gak ke mana-
mana, Audy. Mungkin baca buku! Kamu?”
Azky, balik bertanya.

(2) ”Sama, Azky. Aku akan membantu ibu


bikin kue. Kamu kenal tante Elsya, kan?
Tetangga sebelahku. Tante Elsya pesan
kue. Banyak lagi ...” mulut Audy membulat.

(4) ”Ya sudah, sampai ketemu ya,” Azky


melambaikan tangan.

(5) ”Minggu pagi kutunggu kamu di rumah,


ya,!” teriak Audy.

(6) “Yaaa ....! Azky berlari ke rumahnya


tanpa menoleh.

Kalimat yang membuktikan Audy rajin


membantu ibu adalah ...

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

Bacalah kutipan cerpen berikut ! *

Pikiranku langsung terlempar dalam


kenangan saat aku kelas enam SD waktu
mencium bau obat yang menyengat dalam
ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah
aku langsung menuju ruang Unit Gawat
Darurat sebuah rumah sakit umum karena
sakit perut yang membuatku tidak bisa
berjalan, hanya bisa mengerang.Semula
aku masih bisa menahan rasa takut berada
di sekeliling orang yang terbaring di atas
kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai
tiba-tiba segerombolan perawat berpakaian
putih mendorong dengan cepat sebuah
kasur beroda dan dihentikannya tepat di
sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria
botak berlumur darah. Dia tidak bergerak
sama sekali. Mulutnya menganga, mata
terpejam menghadapku. Kata orang yang
mengantar, orang di sebelahku ini
kecelakaan sepeda motor.

(Benjolan, karya Harry Pratama)

Jenis alur dalam kutipan cerpen di atas


adalah …

A. alur maju

B. alur mundur (sorot balik)

C. alur campuran

D. tidak ada alurnya

Bacalah kutipan cerpen berikut ! *

Pikiranku langsung terlempar dalam


kenangan saat aku kelas enam SD waktu
mencium bau obat yang menyengat dalam
ruangan ini. Suatu hari sepulang sekolah
aku langsung menuju ruang Unit Gawat
Darurat sebuah rumah sakit umum karena
sakit perut yang membuatku tidak bisa
berjalan, hanya bisa mengerang. Semula
aku masih bisa menahan rasa takut berada
di sekeliling orang yang terbaring di atas
kasur tipis beralaskan seprai putih, sampai
tiba-tiba segerombolan perawat berpakaian
putih mendorong dengan cepat sebuah
kasur beroda dan dihentikannya tepat di
sebelah kasurku. Di atasnya terbaring pria
botak berlumur darah. Dia tidak bergerak
sama sekali. Mulutnya menganga, mata
terpejam menghadapku. Kata orang yang
mengantar, orang di sebelahku ini
kecelakaan sepeda motor.

(Benjolan, karya Harry Pratama)

Watak tokoh aku yang penakut, dalam


kutipan cerpen di atas disampaikan melalui
….

A. dialog antar tokoh

B. komentar tokoh

C. tindakan tokoh

D. pikiran tokoh

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan *


saksama!

…. Sudah hampir jam satu malam,


ketakutan menyerangku. Aku ingin
menelepon ke rumah, tapi kupastikan Mak
Yem menunggu ayah di rumah sakit. Tiba-
tiba aku merasa bersalah, ini sebuah
egoisme. Aku dan Yu Ning kejar karir dan
selalu lupa kalu masih punya ayah yang
harus kami perhatikan. Selalu lupa
menelepon beliauhanya untuk
mengucapkan, “Halo”. Padahal, sebelum
keberangkatanku ke Jakarta, ayah bilang,
“Kalian berdua memilih karir di Jakarta. Tak
seorang pun memang ingin bersama laki-
laki tua sepertiku. Aku tahu tidak ada yang
harus disalahkan, setiap anak pasti mencari
sarangnya yang baru. Tapi, sesekali
teleponlah aku. Itu sudah lebih dari cukup.”

Dikutip dari Ratna Indraswari Ibrahim, “Ayah


Pulang” dalam http://cerpen kompas.
ordpress.com/2020

Suntingan yang tepat untuk kalimat yang


bercetak miring sesuai dengan EBI
adalah….

A. Aku dan Yu Ning dikejar karir dan selalu


lupa kalau masih punya Ayah yang harus
kami perhatikan.

B. Aku dan Yu Ning terkejar karir dan


selalu lupa kalau masih punya Ayah yang
harus kami perhatikan.

C. Aku dan Yu Ning pengejar karir dan


selalu lupa kalau masih punya Ayah yang
harus kami perhatikan.

D. Aku dan Yu Ning mengejar karir dan


selalu lupa kalau masih punya Ayah yang
harus kami perhatikan

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

Aku pulang, perasaanku tak karuan. Dan


aku tak tertidur. Aku memejamkan mata.
Herman ada dalam kepala. Mengapa aku
tak dapat melenyapkan dia dan
memandang dirinya tanpa arti? Mengapa
sedih hatiku memandang dia bercanda
dengan gadis lain? Aku merasa semdiri dan
terpecil. Sendiri dan terlupakan. Sendiri dan
tak puny arti.

Konflik pada penggalan cerpen tersebut


adalah ….

A. aku dengan dia

B. aku dengan Herman

C. aku dengan gadis lain

D. aku dengan diri sendiri

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan *


saksama!

(1) Godril terbangun dari tidurnya pada


tengah malam (2) Wajahnya pucat dan
berkeringat. (3) Tubuhnya pun basah
karena keringat yang bercucuran. (4) Dia
berusaha memejamkan matanya, tetapi
tetap gagal. (5) Tatapannya terbentur pada
langit-langit kamar hotel dan terbangun
oleh mimpi-mimpi yang menakutkan.

Dikutip dari: Hamdani M.W., “Peti Mati”


dalam Romansa, Yogyakarta, Labuh, 2019.

Kalimat tunggal ditunjukkan oleh kalimat


nomor….

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

Aku pulang, perasaanku tak karuan. Dan


aku tak tertidur. Aku memejamkan mata.
Herman ada dalam kepala. Mengapa aku
tak dapat melenyapkan dia dan
memandang dirinya tanpa arti? Mengapa
sedih hatiku memandang dia bercanda
dengan gadis lain? Aku merasa sendiri dan
terpecil. Sendiri dan terlupakan. Sendiri dan
tak punya arti.

Konflik pada penggalan cerpen tersebut


adalah ….

A. aku dengan dia

B. aku dengan Herman

C. aku dengan gadis lain

D. aku dengan diri sendiri

Cermatilah kutipan cerpen berikut!… *

Dari Jakarta yang sangat panas, penuh


gedung pencakar langit, penuh polusi, dan
juga gudangnya copet. Kini, aku berada di
Ra’as, sebuah pulau yang kecil sebelahnya
Madura. Di Ra’as sangat primitif sekali,
mulai dari Jalan Makadam sampai dengan
bangunan rumah. Sepengetahuanku, tak
ada yang namanya bangunan rumah tingkat
di sana.

Kutipan cerpen di atas dibuka dengan cara


….

A. mendeskripsikan suasana

B. mendeskripsikan orang

C. mendeskripsikan tempat

D. mendeskripsikan waktu

Bacalah teks berikut dengan cermat! *

Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku


diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni
masa pendidikan tinggi dengan sepenuh
hati. Kendala finansial mendorong ku untuk
merambah dunia kerja disamping kuliah.
Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica,
saudara sepupuku, datang kepadaku.

“Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios


yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan
untuk membeli kios itu. Lalu kita jual
pakaian di sana?” kata Kak Ica.

Tokoh aku dalam penggalan cerpen di atas


adalah …

A. Ica

B. Bunda

C. Nanda

D. Seorang Siswa

Bacalah teks berikut dengan cermat! *

Bila ada yang bertanya , siapa makhluk


paling kikir di kampung itu, tidak akan ada
yang menyanggah bahwa perempuan
ringkih yang punggungnya telah
melengkung serupa sabut kelapa itulah
jawabannya. Semula ia hanya dipanggil
Banun. Namun, lantaran sifat kikirnya dari
tahun ke tahun semakin mengakar; pada
sebuah pergunjingan yang penuh
kedengkian, seseorang menambahkan kata
kikir di belakang nama ringkas itu, hingga ia
ternobat sebagai Banun Kikir. Konon,
hingga riwayat ini disiarkan, belum ada
yang sanggup menumbangkan rekor
kekikiran Banun. (buku paket hal 58)

Bagian struktur teks cerpen di atas adalah


A. Orientasi

B. Komplikasi

C. Koda

D. Abstraks

Perhatikan kutipan cerpen berikut! *

Kali ini, untuk menggarap batik pesanan


lelaki itu, ia memilih saat malam buta di
sebuah kamar berhias sarang laba-laba.
Kamar penyimpan langut dan kemelut.
Sebelumnya, hampir lima tahun pintu kamar
itu dibiarkan terkatup serupa kabisuan
mulut disumpal ujung selimut.

Makna kata langut dan kemelut dalam


kutipan cerpen tersebut menyimbolkan ….

A. Kesedihan dan penyesalan

B. Kehilangan dan kesedihan

C. Kehampaan dan kesendirian

D. Kesedihan dan penderitaan

Bacalah kutipan cerpen berikut! *

Kartini pernah merasakan bangku sekolah

Anda mungkin juga menyukai